SKB Kesehatan 3
SKB Kesehatan 3
a. Prinsip Dasar
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau
kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita
menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih
dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat,
manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam t im, buatlah
perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
1. janganPanik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal,
korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan
pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang
paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan
lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan t enang dan dapat
lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya.
Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau
memperparah kondisi korban.
4. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam
waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan
tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju,
ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu.
Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari
bagian tubuh.
2. Mencegah cacat
4. Mencegah infeksi
6. Setelah pertolongan pertama dilakukan dan korban telah tenang dan aman,
seluruh luka diketahui, atau ditandu, jangan pindahkan korban secara buru-buru
4. Jika korban dalam kondisi kritis, memikirkan tindakan bila korban meninggal
Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu
system yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari pre hospital stage,
hospital stage, dan rehabilitation stage. Hal ini karena kualitas hidup penderita
pasca cedera akan sangat bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada
periode Pre Hospital Stage bukan hanya tergantung pada bantuan di fasilitas
pelayanan kesehatan saja. Jika di tempat pertama kali kejadian penderita
mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya maka resiko kematian
dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita yang terus
mengalami perdarahan dan tidak dihentikan selama periode Pre Hospital Stage,
maka akan sampai ke rumah sakit dalam kondisi gagal ginjal. Penderita dengan
kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari
kerusakan otak yang ireversibel. Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika
sumber perdarahan diatasi, dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya evakuasi &
tranportasi cedera spinal dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu orang yang menjadi first responder harus menguasai lima
kemampuan dasar yaitu :
Contohnya, patah tulang tertutup dapat menjadi patah tulang terbuka, apabila
korban bergerak. Pemeriksaan meliputi seluruh badan dari kepala sampai jari
kaki. Ada sepuluh tahapan yang dimulai dari pemeriksaan bagian kepala.
Periksa kulit kepala, mulai bagian dekat leher sampai kebagian atas kepala.
Tujuannya untuk memeriksa adanya luka memar atau gores
Periksa bagian data, apakah patah atau luka. Perhatikan dan periksa
Periksa bagian pantat, apakah ada yang patah atau luka, berhati-hatilah bila
menduga ada kerusakan pada tulang belakang
V. MACAM-MACAM GANGGUAN DAN PENANGANANNYA
Pada kegiatan alam bebas yang sering kita lakukan, biasanya beberapa gangguan
sering terjadi dengan sebab dan gejala yang berbeda sehingga diperlukan
pertolongan yang berbeda pula.
Gangguan Umum
1. Gangguan Kesadaran
Shock
Merupakan keadaan darurat karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh
kurang. Sebab-sebab :
þ Pendarahan
þ Muntah berak
Pertolongan:
Ø Tidurkanlah
Ø Rawat luka-lukanya
Pingsan
Adalah gangguan kerja otak sedemikian rupa sehingga penderita tak sadar diri.
Tanda-tanda :
þ Muka pucat
þ Diam tak bergerak
þ Badan lemas
Sebab-sebab :
Ø Tenggelam
Ø Pendarahan otak
Ø Keracunan
Ø Kena listrik
Ø Dll.
Pertolongan yang diberikan sama dengan yang diberikan pada penderita shock
2. Gangguan Otot
Keseleo
Tanda-tanda :
þ Bengkak/dipegang sakit
Pertolongan :
Ø Kompres dengan es
Ø Bebat luka kuat-kuat dari bagian luka yang sakit sampai keatas, jika keseleo
berat, sambil menunggu pertolongan, tinggikan posisi kaki.
Cramps/kram
Tanda-tanda :
þ Otot kaku
Pertolongan :
Pendarahan dibedakan :
Gejala-gejala :
Pengobatan :
þ Darah memancar
þ Warna merah
þ Darah mengalir
Pertolongan
- Tekan bagian yang berdarah selama 5- 15 menit, beri pembalut tekan pada
tempat pendarahan. Bila belum berhasil dapat ditambah pembalut lain tanpa
membuka pembalut pertama
- Usahakan agar tempat pendarahan berada diatas jantung
- Bila pendarahan agak berat adan tidak dapat dihentikan dengan cara : diatas
dapat dipergunakan torniket. Tempat terbaik torniket/ ikatan : pada kaki,5 jari
dibawah lipat paha dan pada tangan, 5 jari dibawah ketiak.
Gangguan Lain
1. Luka (Vulnus)
VI. PEMBIDAIAN
Tujuan Pembidaian :
Ø Mempercepat penyembuhan
Prinsip pembidaian :
Ø Lakukan juga pembidaian pada persangkan patah tulang, jadi tak perlu
dipastikan dulu
Ø Persendian diatas atau dibawah tempat atah tulang harus dibidai agar tidak
bergerak
Persyaratan Pembidaian
Ø Bidai harus meliputi dua atau lebih persendian dari tulang yang patah sebelum
dipasang. Diukur lebih dulu pada anggota badan yang Sehat