Anda di halaman 1dari 4

Novel Lingkar Tanah, Lingkar Air karya Ahmad Tohari Tokohnya “Sakit” *)1

Sinopsis
Novel Lingkar Tanah, Lingkar Air karya Ahmad Tohari mengisahkan perjuangan
tokoh Aku yang bernama Amid dalam mempertahankan eksistensi. Kisah bermula ketika
Amit dan teman-temannya yaitu Kang Suyud, Kiram, dan Jun dipanggil Kyai Ngumar untuk
bersiap-siap berperang melawan Belanda. Malam itu, Amid dan tiga rekannya gagal
berperang. Namun, kegagalan bertempur malam itu membangkitkan semangat keempat
remaja ini untuk terlibat dalam perjuangan mengusir penjajah.
Konflik bermula saat Kang Suyud, Kiram, dan Jun merasa dikhianati oleh tentara
Republik. Karena itulah, tekat ketiga pemuda itu makin bulat untuk bergabung dengan Darul
Islam pimpinan Kartosuwiryo. Amid yang sebenarnya cinta tanah air dihadapkan pada dua
pilihan yang berat. Satu sisi ia tetap ingin berjuang dengan kawan-kawannya, tapi disisi lain
ia juga tidak mau melawan pemerintah NKRI. Amid sangat yakin dengan peruah Kyai
Ngumar negara Islam yang didirikan Kartosuwiryo tidak sah, sebab dalam Islam tidak
diperkenankan mendirikan negara diatas negara.
Dengan keputusan yang berat, Amid harus ikut berperang bersama rekannya dan
mengabaikan nasihat Kyai Ngumar untuk tidak bergabung dengan pasukan Kartosuwiryo
karena hal itu haram hukumnya. Benar saja, Amid dan kawan-kawannya akhirnya hidup
dalam pelarian dalam hutan selama bertahun tahun.
Puncak kebimbangan Amid terjadi waktu istrinya harus melahirkan anak pertamanya
di hutan. Amid sangat merasa bersalah atas penderitaan anak dan istrinya. Bersamaan dengan
peristiwa itu, terdengar kabar bahwa perjuangan DI/TII sudah dihentikan dan mereka diminta
untuk kembali saja ke desa. Kiram dan Jun sangat terpukul. Sebab perjuangan mereka di
hutan bertahun tahun seakan sia sia. Sedangkan Amid pasrah menerima keadaan. Amid
sebenarnya juga kecewa, namun sebagian besar hatinya justru berbahagia. Karena akan
segera menjadi manusia yang normal.
Berkat nasihat Kyai Ngumar, Amid dan kawan-kawan mencoba untuk berlapang dada
dan mulai membuka lembaran hidup baru. Akan tetapi, saat sudah mulai menata hidup yang
sempat terkoyak, panggilan datang pada mereka untuk bergabung menjadi tentara Republik
dan ikut membantu dalam operasi pembersihan perlawanan tentara komunis yang biasa
disebut Gerombolan Siluman (GS). Kiram, Jun, dan Kang Suyud sangat senang karena
akhirnya mereka berhasil untuk menuntaskan gerakan mereka dan melawan pihak yang
memang salah. Amid pun ikut senang, walau dalam hatinya masih terbersit kebimbangan.
Pertempuran yang mereka pikir tidak besar, ternyata salah. Harga kembalinya mereka ke
medan perang harus dibayar mahal. Amid tertembak. Kesedihan tergambar jelas saat Kiram,
Jun, Kang Suyud melihat Kyai Ngumar menetaskan air mata saat membimbing Amid
mengucap kalimat tahmid. Disini mereka baru memahami, apa arti sebenarnya dari
perjuangan. “Tetaplah tawakkal, Mid. Engkau menjelang syahid” “Laa ilaaha illallah....”

Membaca Ahmad Tohari


Setiap membaca karya Ahmad Tohari, senantiasa dibawa kepada dunia sublim yang
nyata. Ahmad Tohari mampu menuturkan apa yang seharusnya dilihat dan dirasakan dengan
kata-kata yang lugas, apa adanya, tidak dibuat-buat. Kata menjadi sangat hidup. Lihat saja
misalnya Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang mengisahkan masyarakat pedukuhan Paruk
yang miskin dan penuh penderitaan. Dukuh Paruk dikisahkan dengan sangat ‘indah’ melalui
kata-kata. Juga Novel Bekisar Merah yang bernuansa postkolonialisme, dikisahkan dengan

1
Bedah Novel UPT Perpustakaan STKIP PGRI Pacitan tanggal 28 November 2015 oleh Arif Mustofa, M.Pd.
(Dosen PBSI)

1
sangat hidup. Pembaca diajak untuk menikmati kecantikan Lasi dan menjamah wajahnya. Di
waktu lain, pembaca diajak menjadi seorang penderas kelapa perkasa. Atau Orang-orang
Proyek yang sedikit berbau politik, namun tetap saja pembaca dibawa pada suasana
senyatanya pada jaman orde baru.
Ahmad Tohari karena itu layak apabila dijuluki Raja Deskripsi. Karena, dalam tiap
karyanya, Tohari mampu mendeskripsikan cerita dengan sangat hidup. Pembaca seakan
dilibatkan secara langsung dalam tiap-tiap peristiwa.
Demikian juga dengan Membaca novel Lingkar Tanah Lingkar Air. Ahmad Tohari
membawa pembaca pada suasana tahun 1949-1966. Pemberontakan, kesetiaan, intrik sangat
baik dikembangkan oleh Ahmad Tohari. Hidup adalah pilihan. Dan segala resiko atas pilihan
itu harus dihadapi dengan kukuh.
Begitu kuatnya Ahmad Tohari dalam deskripsi, tampaknya sudah menjadi hal yang
biasa. Karena dalam karya-karyanya senantiasa seperti itu. Karena itulah, maka dalam
kesempatan kali ini, tidak akan dibahas bagaimana Ahmad Tohari bercerita, namun tentang
bagaimana dia mengembangkan penokohan.

Penokohan berdasar nama


Nama tokoh dalam novel menjadi sangat penting apabila pengarang menggunakan
nama-nama itu tidak sekadar nama. Beberapa pengarang mengambil begitu saja nama tanpa
mempedulikan makna. Namun, sebagian yang lain sangat memperhatikan nama. Ahmad
Tohari dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air menjadi pengarang tipe kedua. Yaitu
menggunakan nama sebagai bagian dari pengembangan penokohan.
Amid. Amid atau Hamid dalam bahasa Arab. Hamid berarti yang memuji. Tokoh
Amid digambarkan seorang tokoh yang taat beragama dan selalu menghormati orang lain.
Terutama kepada orang yang lebih tua dari dirinya, orangtuanya dan Kiai Ngumar. Kesetiaan
Amid kepada Kyai Ngumar juga kepada kedua orang tua, melebih ketiga kawannya.
Kiram. Kiram berarti mulia. Sesuai dengan arti namanya tokoh Kiram mempunyai
sifat yang mulia. Ia sangat berani dan cekatan dalam setiap perbuatannya. Tak jarang Kiram
membantu teman-temannya.
Suyud. Suyud atau Sujud berarti menyembah. Suyud digambarkan sebagai sosok yang
sangat fanatik terhadap agama Islam. Ia tokoh yang taat bersembahyang. Hal itu tampak
ketika ia menolak masuk ke tentara Republik. Suyud tidak setuju apabila harus berkumpul
dengan tentara republik yang mengaku beragama Islam, namun tidak melaksanakan
sembahyang. Karena itu, Suyud ingin mendirikan pasukan Hizbullah bersama orang Islam
yang bersembahyang.
Ngumar. Ngumar atau Umar berarti memakmurkan. Tokoh Kiai Ngumar sebagai
orangtua yang dihormati oleh murid-muridnya yang selalu menjadi penengah untuk mereka.
Umar berarti juga nama kholifah. Kiai Ngumar selalu menjadi tetua dan pemimpin yang
selalu dimintai pertimbangannya setiap kali murid-muridnya mengalami masalah.
Jun atau Junaidi. Junaidi berarti prajurit. Jun digambarkan sebagai seorang anggota
pasukan yang setia kawan. Bahkan ia rela mati untuk membela negara Indonesia.

Psikoanalisis
Sigmund Freud (1856) tokoh psikoanalisis berasumsi bahwa energi penggerak awal
perilaku manusia berasal dari dalam diri manusia yang terletak jauh di alam bawah sadar.
Itulah sebabnya, mengapa begitu banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh tertekannya
psikologis seseorang. Tekanan psikologis itu ditekan ke dalam alam bawah sadar seseorang.
Dalam perkembangannya, teori psikoanalisis Freud dipakai untuk menganalisis karya
sastra. Hal ini bisa dilakukan karena, karya sastra bisa dianalisis dari tiga bagian. Pertama,

2
pembaca, kedua penulis, dan ketiga karya. Nah, psikoananalisis dapat dipakai untuk
membedah isi sastra.
Novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari tampaknya menarik untuk
dikupas dari sisi psikologi. Meski konflik antar individu dalam cerita tampaknya dominan,
namun konflik tersebut hanya dipakai pengarang untuk mengembangkan konflik batin.
Bahkan, konflik antara tentara DI dengan tentara Republik dalam novel ini sekadar bumbu
untuk mengembangkan perilaku Amid yang tampaknya ‘abnormal’.

Neurosis Obsesional
Neurosis obsesional atau disebut tekanan mental terjadi bila pikiran pasien dipenuhi
pemikiran yang benar-benar tidak menarik baginya, dia merasakan hasrat yang asing baginya
dan dia terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang tidak disukainya tapi tidak berdaya
menolaknya (Freud, 2002: 276).
Gejala Neurosis Obsesional tampak pada sikap Amid yang tidak berani melawan
Kang Suyud yang semakin menjauh dengan tentara Republik (lih. Hal 57). Dalam peristiwa
tersebut, Amid merasa bahwa yang sudah dilakukan Kang Suyud tidak sesuai yang dia
harapkan. Namun demikian, Amid tidak kuasa menolak. Amid menurut apa yang
dikehendaki Kang Suyud.
Neurosis Obsesional juga tampak dalam peristiwa ketika Amid menembak tentara
yang ternyata di sakunya terdapat tasbih dan Alquran (lih. Hal 19). Amid merasa adanya dua
kekuatan tarik menarik, suatu pertentangan yang mulai mengambang dalam hatinya. Seorang
lelaki, militer yang baru kubunuh itu, agaknya ingin selalu dekat dengan Tuhan. Dan ia telah
menghabisi nyawanya.

Mimpi
Tafsir mimpi salah satu konsep yang dikembangkan oleh Freud. Menurut Freud,
mimpi adalah suatu manifestasi keinginan alam bawah sadar yang direpresentasi dalam alam
sadar (Freud, 2002).
Mimpi Amid yang bertemu istrinya, merupakan representasi bawah sadar dari
keinginannya mengunjungi istrinya. Amid sebenarnya sangat memendam rindu pada istrinya.
Namun, dia tidak berani mengutarakan pada rekan-rekannya. Hingga dia bermimpi bertemu
dengan istrinya.
Amid tampaknya benar-benar “sakit”. Bahkan keinginan bertemu dengan istrinya saja
tidak mampu dituangkan atau memang sengaja dipendam di dalam alam sadarnya. Hal itu
disebabkan alam sadarnya dipenuhi dengan tekanan dari tokoh lain. Sehingga, hal-hal yang
menurut dia bersifat indibidualis, ditekan dalam dalam.

Delusi
Pada dasarnya, semua orang memiliki khayalan. Khayalan tidak berhubungan
langsung dengan kenyataan. Sebab, dalam kenyataannya, banyak orang yang kecewa dengan
kenyataan yang didapat tidak sesuai dengan khayalan yang telah dibangun. Khayalan atau
delusi menurut Freud (2002:268) yaitu gejala-gejala yang tidak logis dan tidak mempunyai
argumen yang realistis.
Delusi hadir bisa dalam bentuk keinginan dan ketakutan. Delusi dalam bentuk
keinginan juga ketakutan sering tidak disadari oleh individu. Hal ini menjadi menarik ketika
delusi yang kehadirannya sering tidak disadari ini sudah mengganggu jalan hidup.
Delusi dalam Novel Lingkar Tanah Lingkar Air tampak dari keinginan Amid
melarikan diri dan ke luar dari keanggotaan Darul Islam. Amid mengkhayalkan menyeberang
ke Sumatra dan hidup normal sebagai petani di sana.

3
Khayalan Amid tentang keluar dari DI memengaruhi semangatnya berperang. Teman-
temannya mengganggap Amid telah kehilangan semangat.

Penutup
Perilaku tokoh Amid dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air dipengaruhi oleh tokoh
lain. Bahkan, pada beberapa peristiwa, tokoh Amid sekadar sebagai pengikut. Amid
tampaknya mengidap gejala neurosis.

Biografi Pengarang
Ahmad Tohari, lahir di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, pada 13
Juni 1948. Dalam karir kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan pesantren ini
telah melahirkan berbagai judul novel dan kumpulan cerita pendek.
Novelnya yang pertama berjudul Di Kaki Bukit Cibalak ditulisnya pada tahun 1977,
kemudian Kubah pada tahun 1980. Karya fiksinya yang berupa trilogi dan berjudul
Ronggeng Dukuh Paruk (1982) telah diterbitkan dalam edisi bahasa Jepang, Belanda, Jerman,
Cina dan Inggris. Karya-karyanya yang lain seperti Senyum Karyamin (1989), Belantik,
Bekisar Merah (1993), Orang-Orang Proyek (2002), Kubah (2005), dan Mata yang Enak
Dipandang (2013)
Ahmad Tohari telah menerima perbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Penghargaan itu antara lain:
1. Yayasan Buku Utama pada tahun 1981 dan 1987
2. South East Asia Writes Award, Bangkok pada tahun 1995
3. Penghargaan Bhakti Upapradana dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk
Pengembangan Seni Budaya pada tahun 1995
4. The Fellow Writer of the University of Iowa dari International Writing Programme di
Amerika serikat pada tahun 1990
Ahmad Tohari juga aktif dalam dunia jurnalistik, antara lain pernah menjadi:
1. Redaktur harian Merdeka (Jakarta, 1979-1981)
2. Redaktur majalah Keluarga (Jakarta, 1981-1986)
3. Redaktur majalah Amanah (Jakarta, 1986-1993)
Sejak tahun 1993 kembali ke kampung halamannya bertani dan menjadi penulis lepas.
Ia sering menulis kolom di harian Suara Merdeka Semarang, dan aktif mengisi berbagai
seminar.

Terima kasih telah berpartisipasi dalam kegiatan ini   

Bedah buku merupakan salah satu budaya akademis yang perlu dikembangkan
pembiasaannya di kalangan civitas akademika STKIP PGRI Pacitan.
Ikutilah Bedah Buku selanjutnya dengan kategori buku yang bervariasi.

>>> Diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan STKIP PGRI Pacitan <<<

Anda mungkin juga menyukai