Anda di halaman 1dari 15

CONTOH SOAL STRUKTUR ALJABAR

SOAL DAN PEMBAHASAN STRUKTUR ALJABAR


SOLA DAN PENYELESAIAN STRUKTUR ALJABAR

LINK DOWNLOAD DI BAWAH

1.Himpunan

Contoh 1

Misalkan suatu himpunan yang tak kosong Z+ adalah himpunan bilangan


bulat positif, didefinisikan x * y = |x – y| bila x y dan x * x = x untuk
setiap x,y Z+. Tunjukan apakah operasi binernya tertutup, komutatif dan
assosiatif.
Penyelesaian :
a. Tertutup
Misalkan x = 2 dan y = 3,
x*y=2*3=1
x*x=2*2=2
x * y dan x * x tertutup tehadap Z+, sehingga x, y Z+

b. Komutatif
x, y Z+, misalkan x = 2 dan y = 3
x * y = 2 * 3 = |2 – 3| = 1
y * x = 3 * 2 = |3 – 2| = 1
x * y = y * x komutatif

c. Assosiatif
x, y, z Z+, misalkan x = 2 dan y = 3, z = 4
(x * y) * z = (2 * 3) * 4 = |2 – 3| * 4 = |1 – 4| = 3
x * (y * z) = 2 * (3 * 4) = 2 * |3 – 4| = |2 – 1| = 1
(x * y) * z x * (y * z) tidak assosiatif

Contoh 2

Jika A, B R didefinisikan A = { x | 1 x 4} = { 1, 2, 3, 4} dan


B = { x | 2 x 3} = {2, 3}. Tunjukan bahwa A x B B x A !
Penyelesaian :
Relasi terhadap A x B = {(1,2), (1,3), (2,2), (2,3), (3,2), (3,3), (4,2),
(4,3)}
Relasi terhadap B x A = {(2,1), (2,2), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2), (3,3),
(3,4)}
2.semigrup dan monoid

Contoh 1

Misalkan himpunan bilangan asli N, didefinisikan operasi biner:


a * b = a + b + ab
Tunjukan bahwa (N, *) adalah suatu semigrup.
Penyelesaian:
1. Tertutup
Ambil sebarang a, b * N, karena a, b* N, dan ab* N maka
a * b = a + b + ab * N.
Jadi, N tertutup terhadap operasi biner *.
2. Assosiatif
Ambil sebarang a, b, c * N, maka
(a * b) * c = (a + b + ab) * c = (a + b + ab) + c + (a + b + ab) c = a + b + ab + c + ac + bc + abc

a * (b * c) = a * (b + c + bc) = a + (b + c + bc) + a (b + c + bc) = a + b + c + bc + ab + ac + abc


Maka untuk setiap a, b, c * N berlaku
(a * b) * c = a * (b * c).
Jadi, (N, *) merupakan suatu semigrup.
Jika operasi biner pada semigrup (S, *) tersebut bersifat komutatif, maka semigrup (S, *) disebut
juga semigrup abel.

Contoh 2

Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu himpunan. Apakah G merupakan suatu grup terhadap
penjumlahan (G, +).
Penyelesaian:
Daftar Cayley G = {-1, 1} terhadap (G, +) sebagai berikut

+ -1 1

-1 -2 0
1 0 2
Berdasarkan daftar Cayley dari tabel di atas, operasi penjumlahan himpunan G = {-1, 1}
menghasilkan {-2, 0, 2}. Dikarenakan {-2, 0, 2} adalah bukan merupakan anggota dari himpunan
G = {-1, 1}, maka G = {-1, 1} tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan.
Jadi, (G, +) bukan suatu grup.
3.Dasar2 grup

Contoh 1

tunjukan bahwa H = {0, 2, 4} adalah merupakan


Subgrup dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} terhadap penjumlahan (G, +).
Penyelesaian :
H = {0, 2, 4} merupakan himpunan bagian dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5},
sehingga H G.
Dari tabel 3.3. akan ditunjukan H = {0, 2, 4} memenuhi syarat-syarat
suatu Grup :
a. Tertutup
Ambil sebarang nilai dari H
misalkan 0, 2, 4 H
0+0=0
0+2=2
0+4=4
2+2=4
2+4=0
4+4=2
karena hasilnya 0, 2, 4 H,
maka tertutup terhadap H

b. Assosiatif
Ambil sebarang nilai dari H
misalkan a = 2, b = 2 dan c = 4 H
(a + b) + c = (2 + 2) + 4 = 4 + 4 = 2
a + (b + c) = 2 + (2 + 4) = 2 + 0 = 2
Sehingga :
(a + b) + c = a + (b + c) = 2
maka H assosiatif

c. Adanya unsur satuan atau identitas (e = 0, terhadap penjumlahan)


Ambil sebarang nilai dari G
misalkan 0 G
0+e=e+0=0
misalkan 2 G
2+e=e+2=2
misalkan 4 G
4+e=e+4=4
maka G ada unsur satuan atau identitas
d. Adanya unsur balikan atau invers
Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 0 G, pilih 0 G,
sehingga 0 + 0 = 0 = e, maka (0)-1 = 0
Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 2 G, pilih 4 G,
sehingga 2 + 4 = 0 = e, maka (2)-1 = 4
Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 4 G, pilih 2 G,
sehingga 4 + 2 = 0 = e, maka (4)-1 = 2
maka G ada unsur balikan atau invers

e. Adanya unsur satuan atau identitas


Ambil sebarang nilai dari H
misalkan 4 H
4+e=4+0=4
e+4=0+4=4
Sehingga :
4+e=e+4=4
maka H ada unsur satuan atau identitas

f. Adanya unsur balikan atau invers


Ambil sebarang nilai dari H, misalkan 4 H
4 + (-4) = 4 – 4 = 0 = e
(-4) + 4 = -4 + 4 = 0 = e
Sehingga :
4 + (-4) = (-4) + 4 = 0 = e
maka H ada unsur balikan atau invers
Jadi, H = {0, 2, 4} memenuhi syarat-syarat suatu Grup, sehingga (H, +)
merupakan Subgrup dari (G, +).

Contoh 2
tunjukan bahwa H = {1, 2, 3} adalah bukan merupakan
Subgrup dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} terhadap penjumlahan (G, +).

Penyelesaian :
H = {1, 2, 3} merupakan himpunan bagian dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5},
sehingga H G.
Akan ditunjukan H = {1, 2, 3} memenuhi syarat-syarat suatu Grup :
Ambil sebarang nilai dari H
misalkan 2, 3 H
didapat : 2 + 3 = 5
5 G tetapi 5 H, sehingga 5 tidak tertutup terhadap operasi biner (H, +)
Maka H = {1, 2, 3} bukan merupakan Subgrup dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5}

4.Grup siklik
Contoh 1
Grup (Z,+) merupakan Grup Siklik tak hingga yang dibangun
oleh 1.

Penyelesaian :
[1] = {…, -2.1, -1.1, 0.1, 1.1, 2.1, …}
= {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}
Jadi, 1 merupakan genertor yang membentuk Grup Siklik tak hingga.

Contoh 2
Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian (G, .).
Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.
Penyelesaian :
Generator dari G = {-1, 1} adalah -1 dan 1
[-1] = {(-1)n | n Z}
= {(-1)0, (-1)1, (-1)2, …}
= {-1, 1}
[1] = {(1)n | n Z}
= {(1)0, (1)1, (1)2, …}
= {1}
generator -1 adalah membangun suatu Grup Siklik, sehingga :
[-1] = {-1, 1}
generator 1 adalah membangun Subgrup Siklik, sehingga :
[1] = {1}.

5.Grup faktor
Contoh 1
Misalkan (G,+) = Z4 adalah suatu Grup dan H = {0,2} adalah merupakan
Subgrup dari G. Tentukan koset kiri dan koset kanan dari H dalam G.
Penyelesaian :
(G,+) = Z4 = {0, 1, 2, 3}, generatornya 0, 1, 2, dan 3
Koset kiri : 0 + H = 0 + {0,2} = {0,2}
1 + H = 1 + {0,2} = {1,3}
2 + H = 2 + {0,2} = {2,0}
3 + H = 3 + {0,2} = {3,1}
Koset kanan: H + 0 = {0,2} + 0 = {0,2}
H + 1 = {0,2} + 1 = {1,3}
H + 2 = {0,2} + 2 = {2,0}
H + 3= {0,2} + 3 = {3,1}
Sehingga :
0 + H = H + 0= {0,2}
1 + H = H + 1= {1,3}
2 + H = H + 2 = {0,2}
3 + H = H + 3 = {1,3}
Maka koset kiri = koset kanan

Contoh 2
Misalkan 3Z adalah merupakan Subgrup dari Z. Tentukan koset kiri dan
koset kanan dari 3Z dalam Z.

Penyelesaian :
Kita akan selidiki koset kiri dan koset kanan terhadap operasi penjumlahan
dan operasi perkalian.
Diketahui :
Z = { …, -2, -1, 0, 1, 2, …}
3Z = {…., -6, -3, 0, 3, 6, …}

a. Terhadap operasi penjumlahan

Koset kiri :
-2 + 3Z = {…., -8, -5, -2, 1, 4, …}
-1 + 3Z = {…., -7, -4, -1, 2, 5, …}
0 + 3Z = {…., -6, -3, 0, 3, 6, …}
1 + 3Z = {…., -5, -2, 1, 4, 7, …}
2 + 3Z = {…., -4, -1, 2, 5, 8, …}

Koset kanan:
3Z + (-2) = {…., -8, -5, -2, 1, 4, …}
3Z + (-1) = {…., -7, -4, -1, 2, 5, …}
3Z + 0 = {…., -6, -3, 0, 3, 6, …}
3Z + 1 = {…., -5, -2, 1, 4, 7, …}
3Z + 2 = {…., -4, -1, 2, 5, 8, …}
Koset kiri = Koset kanan

b. Terhadap operasi perkalian

Koset kiri :
-2 . 3Z = {…., 12, 6, 0, -6, -12, …}
-1 . 3Z = {…., 6, 3, 0, -3, -6, …}
0 . 3Z = {0}
1 . 3Z = {…., -6, -3, 0, 3, 6, …}
2 . 3Z = {…., -12, -6, 0, 6, 12, …}

Koset kanan:
3Z . (-2) = {…., 12, 6, 0, -6, -12, …}
3Z . (-1) = {…., 6, 3, 0, -3, -6, …}
3Z . 0 = {0}
3Z . 1 = {…., -6, -3, 0, 3, 6, …}
3Z . 2 = {…., -12, -6, 0, 6, 12, …}

Koset kiri = Koset kanan

6.RING
Contoh 1
Buktikan bahwa himpunan Zn = {0, 1, 2, . . ., n-1} merupakan ring.
Bukti :
Untuk membuktikan bahwa Zn merupakan ring dilakukan dengan cara menemukan suatu fungsi
yang menyatakan relasi antara Zn dengan ring Z. Bila fungsi yang didapat tersebut mengawetkan
operasi maka peta dari fungsi mermpunyai sifat-sifat yang sama dengan daerah asal (domain)
dari fungsi.
Misalkan f : Z → Zn dengan f (x) = r dan r merupakan sisa pembagian bila x di bagi n. Dalam
contoh sudah dibuktikan bahwa f mengawetkan operasi +. Bila diambil sebarang x, y dalam Z
maka:
x = nq1 + r1 dan y = nq2 + r2 untuk suatu q1, q2, r1 dan r2 dalam Z
sehingga:
xy = (nq1 + r1) (nq2 + r2 ) = n(nq1 + r1 + nq2 + r2) + r1 r2 dan r1 r2 dapat dinyatakan sebagai
nq + r.
Akibatnya:
xy = n (n q1 q2 + q1 r2 + r1 q2 + q) + r.
Oleh karena itu, f (xy) = r dan f (x) f (y) = r1 r2 .
Dengan mengingat definisi perkalian dalam Zn maka , r1 r2 = r dan berarti f(xy) = f(x) f(y)
Karena f mengawetkan operasi penjumlahan dan penggandaan maka berakibat Zn ring

Contoh 2
.Didefinisikan Q(√2 ) = { a + b √2 │a, b dalam Q }. Buktikan bahwa Q(√2 ) merupakan ring
bagian dari R
Jawab:
Bila didefinisikan Q(√2 ) = { a + b √2 │a, b dalam Q } maka akan dibuktikan bahwa Q(√2 )
merupakan ring bagian dari R.
Karena Q himpunan yang tidak kosong maka jelas bahwa Q(√2 ) juga himpunan yang tidak
kosong.
Terhadap operasi pergandaan bersifat
( a + b √2 ) ( c + d √2 ) = ( ac + 2bd ) + ( ad + bc ) √2
dan terhadap operasi pengurangan bersifat
( a + b ) √2 – ( c + d ) √2 = ( a – c ) + ( b – d ) √2
Karena ac + 2bd, ad + bc, a – c dan a – d tetap dalam Q maka hasil pergandaan dan hasi
pengurangannya tetap dalam Q (√2 ).
Oleh karena itu Q (√2 ) merupakan ring bagian dari R.
Perlu dicatat bahwa Q (√2 ) similar dengan himpunan bilangan kompleks
C = { a + b i │a, b dalam R }
Karena bentuk a + b i analog dengan bentuk a + b√2 dan dalam hal ini ring Q ( √2 ) mengandung
Q, seperti juga C mengandung R.
7.subring

Contoh 1
Akan kita tunjukan bahwa S = {0, 2} memenuhi syarat-syarat dari suatu
Ring.
1. S , syarat terpenuhi karena S = {0, 2}
2. a - b S
Misalkan 0, 2 S
2–0=2
2–2=0
0–2=2
Sehinigga 0, 2 S
3. a . b S
Misalkan 0, 2 S
2.0=0
2.2=0
0.2=0

Sehingga 0 S
Syarat (1), (2), dan (3) terpenuhi maka S adalah Subring dari Z4.

Contoh 2

Diketahui R ring komutatif dan himpunan bagian X ⊆ R . Didefinisikan


I X = { I ideal di R I X ⊆I } = dan (X)= ∩ Jika A,B ⊆ R , maka (A) ∩(B) merupakan

I∈IX.
ideal pada (A) .
Bukti.
Karena (A),(B) ideal-ideal di R, maka (A) ∩ (B) juga merupakan ideal di R. Karena
berlaku hubungan (A)∩ (B) ⊆ (A) , maka untuk setiap x ∈(A)∩(B) dan r ∈(A)selalu
berlaku rx =xr∈(A) ∩(B) . Jadi, terbukti bahwa (A) ∩(B) merupakan ideal pada A . 􀀬

8.ring faktor & homomorfisma

Contoh 1

Bila K = {0, 2, 4} adalah suatu Ideal yang dibangun oleh 2 dalam Z6.
Tunjukan Z6/K adalah merupakan Ring Faktor.
Penyelesaian :
Ada dua koset / Ideal dari Ring Z6, yaitu :
K = {0, 2, 4}
K + 1 = {1, 3, 5}
Sehingga Z6/K = {K, K + 1}

Tabel 8.1.
Daftar Cayley (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, +) dan (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, .)

+ k K+1 . k K+1

k k k-1 k k k

K+1 K+1 k K+1 k k-1

Tabel 8.1. menunjukan penjumlah dan perkalian unsur-unsur dari Z6/K.


Selanjutnya dari tabel, kita akan membuktikan bahw Z6/K dengan syaratsyarat
suatu Ring merupakan Ring Faktor dari Z6/K. Adapun syaratsyaratnya
sebagai berikut :
1. Tertutup terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
K, K + 1 Z6/K
berlaku K + (K + 1) = K + (0 + 1) = K + 1
Sehingga K + 1 Z6/K

2. Assosiatif terhadap penjumlahan (+) di Z6/K


K, K + 1 Z6/K
[K + (K + 1)] + (K + 1) = K + [(K + 1) + (K + 1)]
[K + (0 + 1)] + (K + 1) = K + [K + (1 + 1)]
(K + 1) + (K + 1) = K + (K + 0)
K + (1 + 1) = K + (0 + 0)
K=K
Sehingga [K + (K + 1)] + (K + 1) = K + [(K + 1) + (K + 1)] = K

3. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap penjumlahan (+) di Z6/K


K + 1 Z6/K
(K + 0) + (K + 1) = K + (0 + 1) = K + 1
(K + 1) + (K + 0) = K + (1 + 0) = K + 1
Sehingga (K + 0) + (K + 1) = (K + 1) + (K + 0) = K + 1

4. Adanya unsur balikan atau invers terhadap penjumlahan (+) di Z6/K


K + 1 Z6/K
(K + 1) + (K + (-1)) = K + (1 + (-1)) = K + 0 = K
(K + (-1)) + (K + 1) = K + ((-1) + 1) = K + 0 = K
Sehingga (K + 1) + (K + (-1)) = (K + (-1)) + (K + 1) = K + 0 = K

5. Komutatif terhadap penjumlahan (+) di Z6/K


K, K + 1 Z6/K
K + (K + 1) = (K + 1) + K
K + (0 + 1) = K + (1 + 0)
K+1=K+1
Sehingga K + (K + 1) = (K + 1) + K = K + 1

6. Tertutup terhadap perkalian (.) di Z6/K


K, K + 1 Z6/K
berlaku K . (K + 1) = K + (0 . 1) = K + 0 = K
Sehingga K Z6/K

7. Assosiatif terhadap perkalian (.) di Z6/K


K, K + 1 Z6/K
[K . (K + 1)] . (K + 1) = K . [(K + 1) . (K + 1)]
[K + (0 . 1)] . (K + 1) = K . [K + (1 . 1)]
(K + 0) . (K + 1) = K . (K + 1)
K + (0 . 1) = K + (0 . 1)
K=K
Sehingga [K . (K + 1)] . (K + 1) = K . [(K + 1) . (K + 1)] = K

8. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap perkalian (.) di Z6/K


K Z6/K
(K + 1) . K = K + (1 . 0) = K + 0 = K
K . (K + 1) = K + (0 . 1) = K + 0 = K
Sehingga (K + 1) + K = K + (K + 1) = K + 0 = K

9. Distributif perkalian (.) terhadap penjumlahan (+) di Z6/K


K, K + 1 Z6/K
Misalkan a = K , b = K + 1 dan c = K + 1
a. (b + c) = (a . b) + (a . c)
K . [(K + 1) + (K + 1)] = [K . (K + 1)] + [K . (K + 1)]
K . [K + (1 + 1)] = [K + (0 . 1)] + [K + (0 . 1)]
K + [0 . (1 + 1)] = K + [(0 . 1) + (0 . 1)]
K + (0 . 0) = K + (0 + 0)
K=K
Sehingga K . [(K + 1) + (K + 1)] = [K . (K + 1)] + [K . (K + 1)] = K
Jadi, Z6/K = {K, K + 1} adalah merupakan suatu Ring Faktor

Contoh 2
Tunjukan apakah f : Z R dengan f(a) = a adalah suatu Homomorfisma
Ring.
Penyelesaian :
Akan kita buktikan bahwa a, b R berlaku :
1. f(a + b) = f(a) + f(b)
2. f(a . b) = f(a) . f(b)
Sehingga :
1. f(a + b) = f(a) + f(b), a, b R
(a + b) = (a) + (b)
a+a=a+b

2. f(a . b) = f(a) . f(b), a, b R


(a . b) = (a) . (b)
a.b=a.b
Dikarenakan untuk f(a + b) = f(a) + f(b) dan f(a . b) = f(a) . f(b) maka
f : Z R untuk f(a) = a adalah merupakan suatu Homomorfisma
Ring.

9.ring polinom

Contoh 1

Tentukan hasil bagi dari polinom-polinom berikut terhadap Z3[x], dimana


p(x) = 2x2 + 2 dan q(x) = 2x + 2, p(x) adalah polinom yang dibagi dan
g(x) polinom pembagi.

Bila didefinisikan Q(√2 ) = { a + b √2 │a, b dalam Q } maka akan dibuktikan bahwa Q(√2 )
merupakan ring bagian dari R.

Karena Q himpunan yang tidak kosong maka jelas bahwa Q(√2 ) juga himpunan yang tidak
kosong.
Terhadap operasi pergandaan bersifat
( a + b √2 ) ( c + d √2 ) = ( ac + 2bd ) + ( ad + bc ) √2

dan terhadap operasi pengurangan bersifat


( a + b ) √2 – ( c + d ) √2 = ( a – c ) + ( b – d ) √2
Karena ac + 2bd, ad + bc, a – c dan a – d tetap dalam Q maka hasil pergandaan dan hasi
pengurangannya tetap dalam Q (√2 ).
Oleh karena itu Q (√2 ) merupakan ring bagian dari R.

Perlu dicatat bahwa Q (√2 ) similar dengan himpunan bilangan kompleks


C = { a + b i │a, b dalam R }

Karena bentuk a + b i analog dengan bentuk a + b√2 dan dalam hal ini ring Q ( √2 ) mengandung
Q, seperti juga C mengandung R.

1.Misalkan P himpunan bilangan bulat kelipatan 3. Tunjukan bahwa dengan operasi


penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan bulat, P membentuk ring komutatif.
Jawaban:
P = {3x|x ∈ Z }
Langkah pertama kita harus menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi penjumahan.

1. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y ∈ P. Akan ditunjukkan a+b ∈ P.


Perhatikan :
a+b = 3x + 3y = (x+x+x) + (y+y+y)
= (x+y) + (x+y) + (x+y)
= 3(x+y)
Karena x+y ∈ Z, maka a+b ∈ P
2. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y ∈ P. Akan ditunjukkan a+b = b+a
Perhatikan:
a+b = 3x + 3y = 3(x+y)
= 3(y+ x)
= 3y + 3x
=b+a
3. Ambil sebarang a = 3x, b = 3y dan c = 3z ∈ P. Akan ditunjukkan (a+b)+c = a+(b+c)
Perhatikan:
a+(b+c) = 3x + (3y + 3z)
= 3x + 3(y+z)
=3(x+ (y+z))
= 3((x+y) + z)
= 3(x+y) + 3z
= (3x + 3y) + 3z
= (a+b) + c
4. Perhatikan bahwa 0 < Z, pilih 3.0 = 0 < P.
Ambil sebarang a = 3x P. Akan ditunjukkan 0 adalah unsur nol dalam P.
Perhatikan:
a + 0 = 3x + 3.0
= 3(x+0)
= 3x
=a
Ini berarti 0 unsur nol dalam P.
5. Ambil sebarang a = 3x ∈ P. Pilih b = 3(-x) ∈ P. Akan ditunjukkan –(3x) = 3(-x)
Perhatikan:
3(x) + 3(-x) = 3(x+(-x))
= 3.0
=0
Jadi –(3x) = 3(-x)

Langkah berikutnya menunjukkan bahwa P semigrup terhadap operasi perkalian.

1. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y ∈ P. Akan ditunjukkan a.b ∈ P.


Perhatikan:
a .b = 3x . 3y
= 3. 3xy
= 3(3xy)
Karena 3xy ∈ Z, maka a.b ∈ P.
2. Ambil sebarang a = 3x, b = 3y dan c = 3z ∈ P. Akan ditunjukkan a.(b.c) = (a.b).c
Perhatikan:
a.(b.c) = 3x(3y . 3z)
= 3x(3(3yz))
= 3.3.3(x(yz))
= 3.3.3((xy)z)
= 3.3(xy) . 3z
= (3x . 3y). 3z
= (a.b). c

Langkah berikutnya menunjukkan bahwa P distributif perkalian terhadap penjumlahan.

1. Ambil sebarang a = 3x, b = 3y, c = 3z ∈ P. Akan ditunjukkan a(b+c) = a.b + a.c dan
(b+c)a = b.a + c.a
Perhatikan:
a(b+c) = 3x(3y + 3z)
= 3x(3(y + z))
= 3.3(x(y + z))
= 3.3(xy + xz)
= 3.3xy + 3.3xz
= a.b + a.c(b+c)a = (3y + 3z). 3x
= ((y+z)3). 3x
= ((y+z)x)3.3
= (yx + zx)3.3
= 3.3yx + 3.3zx
= 3y.3x + 3z.3x
= b.a + c.a
Langkah merikutnya menunjukkan bahwa P bersifat komutatif.

1. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y ∈ P. Akan ditunjukkan a.b = b.a


Perhatikan:
a .b = 3x. 3y
= 3.3xy
= 3.3yx
= 3y. 3x
= b.a

Jadi

Anda mungkin juga menyukai