Anda di halaman 1dari 11

PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )

No. Dokumen Nomor revisi Halaman


218/SPO/G-25/VIII/2017 00 1/4

RSI AR-RASYID
PALEMBANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


Kepala Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid
01 Agustus 2017 Palembang
SPO
KOL.CKM (P) dr Toni siguntang, Sp.
THT-KL.,MARS
Suatu Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi
PENGERTIAN
>160/110mmhg disertai protein urine dan edema, pada kehamilan 20 mg
atau lebih
TUJUAN Memberikan pelayanan dan perawatan medis secepat mungkin pada
penderita pre-exlampsia berat ,mencegah komplikasi lanjut
Keputusan direktur Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang, Tanggal 01
KEBIJAKAN
Agustus 2017 Nomor : 018/KEP/G-4/RSAR/VIII/2017 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP)
1. Anamnese
PROSEDUR
2. Pemeriksaan umum dan tanda vital dari ibu serta menilai indeks
gestosis
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Tinggi Fundus Uteri
b. Denyut jantung Janin
c. Taksiran Martunitas Janin
4. Melengkapi pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium biasanya mencangkup
a. Urine Rutin :
1) Protein
2) Urine
3) Glukosa
4) Bilirubin
5) Sedimen
b. Darah rutin :
1) Hemoglobin
2) Leokosit
3) Hematokrit
4) Trombosit
5) Waktu pembekuan/waktu perdarahan
c. Kimia darah :
1) Gula darah
2) Protein, albumin/ globulin
3) Kolesterol
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG

PROSEDUR 5) Bilirubin
6) SGOT/ SGPT
7) Ureum
8) Kretinin. Pemeriksaan penunjang : USG , profil biofisik
setiap 3 hari
atau bila diperlukan.

5. Konsul antar bagian bila diperlukan


PENATALAKSANAAN
1. Perawatan Aktif
a. Indikasi :
Bila didapatkan satu atau lebih keadaan ini :
1). Ibu
a) Kehamilan > 37 minggu
b) Adanya tanda impending eklampsia
c) Perawatan konservatif gagal
 6 jam setelah pengobatan medisinal terjadi
kenaikan tekanan darah
 24 jam setelah pengobatan medisinal gejala
Berubah
2). Janin :
a) Adanya tanda-tanda gawat janin
b) Adanya pertumbuhan janin terhambat dalam rahim
3). Laboratorik : adanya Sindrom HELLP
b. Pengobatan Medisinal
1) Segera rawat
2) Tirah baring miring ke satu sisi ( kiri )
3) Infus D5 : RL = 2 : 1 ( 60-125)
4) Antasida
5) Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam
6) Obat-obat anti kejang : sulfas magnesikus = MgSO4
a) Dosis awal 4 gr ( 20 ml 20 % ) I.V. pelan (1
g/menit ) sebaiknya melalui karet infus, dilanjutkan
8 gr ( 20 ml 40% ) I.M. : 4 gr bokong kanan & 4 gr
bokong kiri
b) Dosis ulangan tiap 6 jam diulangi 4 gr (10 ml 40%)
I.M.
c) Syarat-syarat pemberian sulfas magnesikus :
 Tersedia Kalsium Glukonas 1gr = 10 ml (10
%)
IVpelan ± 3 menit
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR  Refleks Patella (+) kuat
 Pernafasan > 16 x / menit tanpa tanda-tanda
distressPernafasan
 Produksi urine > 100 ml dalam 24 jam
sebelumnya(0,5 ml/kgBB/jam)
d).Dihentikan bila :
 Adanya tanda-tanda intoksikasi
 Setelah 24 jam pasca persalinan 6 jam pasca
persalinan
Kelainan fungsi ginjal ( bila faktor pre-renalsudah diatasi yang
dipakai adalah derivatFurosemid (Lasix 40
im)
 Anti hipertensi diberikan atas indikasi :
<Clonidine (Catapres) 1 ampul = 0,15 mg
/ml 1 amp + 10 ml NaCl 0,9% /
Aquadestmasukkan 5 ml I.V. pelan 5
menit kemudiantekanan darah diukur, bila
tidak turun makaberikan sisanya (5 ml
pelan I.V. 5 menit). Pemberian obat dapat
diulang tiap 4 jamsampai tekanan darah
normotensif
<Serpasil 1 amp = 1 mg (1 ml) 1 mg + 10
MlNaCl 0,9% / Aquadest masukkan 2,5 ml I.V.pelan  5 menit
tekanan darah diukur, bila tidak turun
maka berikan lagi 2,5 ml dstsampai
tekanan darah yang diinginkan
< Hydralazin (Alpresolin) 1 amp = 20 mg 1
amp diencerkan  I.V. pelan malalui karet
infus dapat diulangi setelah 20-30 menit
 Kardiotonika atas indikasi tanda-tanda
menjuruspayah jantung, diberikan : Cedilanid
digitalisasicepat sebaiknya kerja sama
dengandivisiJantung
 Lain-lain :
<Antiperetika atas indikasi suhu rektal >38,5
 Xylomidon 2 ml dan atau
kompresdingin / alkohol
<Antibiotika kalau ada indikasi
<. Analgetika atas indikasi kesakitan/gelisah
 50-75 mg Pethidin < 2 jam sebelum
janin lahir
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR c. Pengobatan Obstetrik
Cara pengakhiran kehamilan / persalinan :
1) Belum inpartu
a) Induksi persalinan
Drip oksitosin dengan syarat skor Bishop 8
b) Seksio Cesar ( SC ) bila :
- Syarat drip Oksitosin tidak terpenuhi
- 12 jam sejak drip Oksitosin belum masuk fase
aktif
- Pada primigrapida cenderung SC
2) Inpartu
a) Kala I :
- Fase latent tunggu 6 jam, bila tetap fase latent
SC
- Fase aktif : - Amniotomi
- Tetes Pitosin6 jam pembukaan tidak  SC
b) Kala II :
- Tindakan ( dipercepat ) sesuai dengan syaratYang
dipenuhi

2. Perawatan Konservatif
a. Indikasi
perawatan konservatif, bila terdapat keadaan :
1) Kehamilan < 37 minggu
2) Keadaan janin baik
3) Tak ada impending eklampsia

b. Pengobatan Medisinal
1) Diberikan 20 gr MgSO440 % I.M. sebagai dosis
awaldilanjutkan 10 gr I.M. setiap 4 jam
2) Bila ada perbaikan atau tetap diteruskan 24 jam
3) Apabila setalah 24 jam ada tanda-tanda perbaikan
makapengobatan diteruskan sbb :
a) Diberikan tablet Diazepam 3 x 5 mg. atau Luminal 3 x
30–60 mg
b) Obat-obat anti hipertensi oral diberikan apabila tekanan
darah masih 160 / 110 mmHg atau lebih
c) Obat-obat diuretika hanya diberikan atas indikasi

c. Pengobatan Obstetrik
1) Observasi dan evaluasi sama dengan perawatan aktif,
hanya tidak dilakukan pengakhiran kehamilan
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR 2).Obat MgSO4dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-
tandapreeklampsia ringan selambat-lambatnya24 jam
3).Lebih dari 24 jam tak ada perbaikan maka
perawatankonservatif dianggap gagal dan dilakukan
terminasi

UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat


2. Ruang Kebidanan
3. Kamar Operasi
4. Ruang Bayi/NICU
5. dr Spesialis Obgyn
6. dr Spesialis Penyakit dalam
EKLAMPSIA

No. Dokumen Nomor revisi Halaman


224/SPO/G-25/VIII/2017 00 1/5

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid
01 Agustus 2017 Palembang
SPO
KOL.CKM (P) dr Toni siguntang, Sp. THT-
KL.,MARS
PENGERTIAN Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia berat ( kejang-kejang timbul
bukan akibat kelainan neurologik )

TUJUAN 1. Memberikan pelayanan dan perawatan medis secepat mungkin pada


penderita eklampsia
2. Mencegah kejang ulangan dan komplikasi lanjut
Keputusan direktur Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang, Tanggal 01
KEBIJAKAN
Agustus 2017 Nomor : 018/KEP/G-4/RSAR/VIII/2017 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP)
1. Anamnese keluhan pasien
PROSEDUR
2. Pemeriksaan fisik umum dan tanda vital dari ibu serta menilai indeks
gestosis
3. Pemeriksaan obstetri
4. Tinggi fundus uteri
5. Denyut jantung janin
6. Taksiran martunitas janin
7. Melengkapi pemeriksaan lab yang belum diperiksa, pemeriksaan lab
biasanya mencakup:
a. Urine rutin : - Protein
- Darah urine
- Glukosa
- Bilirubin
- Sedimen
b. Darah rutin : - Hemoglobin
- Leokosit
- Hematokrit
Prinsip pengobatan :
1. Menghentikan dan mencegah kejang-kejang
2. Memperbaiki keadaan umum ibu / janin se-optimal mungkin
3. Mencegah komplikasi
4. Terminasi kehamilan
EKLAMPSIA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
224/SPO/G- 00 1/5
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Perawatan kalau koma
1). Monitor kesadaran dan dalamnya koma dantentukan skor
tanda vital
2). Perlu diperhatikan pencegahan dekubitus &makanan
Penderita
3). Pada koma yang lama bila nutrisi parenteral
tidakmungkin maka berikan dalam bentuk NGT

2. Memperbaiki keadaan ibu :


a. Infus D5 %
b. Pasang CVP untuk :
1) .Pemantauan keseimbangan cairan
(pertimbanganpemberian Low Molecule Dextran)
2) .Pemberian kalori ( Dextrose 10 % )
3) .Koreksi keseimbangan asam-basa ( pada keadaan asidosis
maka diberikan Bic-Nat / Meylon 50 mEq I.V. )
4).Koreksi keseimbangan elektrolit ( didasarkan atashasil
pemeriksaan laboratorium

3. Mencegah komplikasi
Obat-obat anti hipertensi diberikan pada penderita-penderita
dengan tekanan darah 180 / 110 mmHg atau lebih
a. Diuretika, diberikan atas indikasi :
1) Edema Paru
2) Kelainan fungsi ginjal ( apabila faktor prerenal sudah
diatasi )
b. Kardiotonika, diberikan atas indikasi :
1) Ada tanda-tanda Payah Jantung
2) Edema Paru
3) Nadi lebih dari 120 x/m
4) Sianosis
c.Diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid
1) Antibiotika diberikan Ampicilin 3 x 1 gr I.V.
2) Antipiretika : Xylomidon 2 ml I.M. dan atau kompres
dingin / alkohol
d. Kortikosteroid
Pada penderita yang koma, bila pada pemeriksaan
tidak didapatkan tanda-tanda CVA, maka boleh
diberikan Oradexon 40 mg I.V, untuk mengatasi
Edema Otak
EKLAMPSIA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
224/SPO/G- 00 1/5
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
. Terminasi kehamilan / persalinan
Stabilisasi : 4-8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan
di bawah ini :
a. Setelah kejang terakhir
Setelah pemberian anti kejang terakhir
b. Setalah pemberian anti hipertensi terakhir
c. Penderita mulai sadar
d. Untuk yang koma, tentukan skor tanda vital ( STV )
- STV > 10 boleh terminasi
- STV < 9  tunda 6 jam  kalau tak ada perubahan
terminasi.
Cara pengakhiran kehamilan & persalinan sama denganPEB

Tindak Lanjut
1. Perawatan di rumah sakit , ICU
a. Setelah melahirkan dilakukan konsultasi dengan
bagianNeurologi, Mata & Penyakit Dalam
b. Prognosis
Ditentukan berdasarkan Kriteria Eden :
1). Koma yang lama ( 6 jam atau lebih )
2). Nadi > 120 x/m
3). Suhu > 103° F atau > 39° C
4). Tekanan darah > 200 mmHg
5). Konvulsi > 10 kali
6). Proterinuria > 10 gr
7). Tak ada edema, edema menghilang,Kalau dijumpai
satu atau lebih dari gejala tersebut diatas prognosisibu
buruk

2. Pengobatan Medisinal
a. Istirahat dirumah, tirah baring miring 1 jam pagi dan 1jam
siang hari
b. Fenobarbital 3 x 300 mg atau Diazepam 3 x 2 mg selama satu
minggu
EKLAMPSIA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
224/SPO/G- 00 1/5
25/VIII/2017

RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Keterangan
a. Bila dengan perawatan diatas, tekanan darah Diastole tetap
diatas 90 mmHg, maka dapat diberikan obat
antihipertensilaldomet 500-2000 mg perhari atau40-200 mg
perhari atau Conidine(terapi awal ½ tablet2-3 kali sehari )
b. Bila tekanan darah belum turun, dapat ditambahkanPropanolol
dengan dosis permulaan 4 x 10 mgperhari dinaikan 4 x 40 mg
perhari
c. Bila terjadi Pseudo-toleransi terhadap obat-obat anti
hipertensi dapat diberikan HTP 50 mg per oral hari sekali
d. Bila terjadi Superimposed Pre-eklampsia / Eklampsia maka
pengobatan medisinal disesuaikan denganpengobatan pre-
eklampsia / eklampsia

3. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan hipertensi kronik maupun superimposed,
disesuaikan dengan pengobatan obstetrik pada pre-eklampsia
eklampsia

UNIT TERKAIT 1. Ruang Kebidanan


2. Unit Gawat Darurat
3. Kamar Operasi
4. Ruang Bayi /NICU
5. Ruang ICU
6. dr Spesialis Obgyn
7. dr Spesialis Penyakit dalam
8. dr Spesialis Mata
9. dr Spesialis Syaraf
10. Instalasi Laboratorium
11. Instalasi Farmasi
HAMIL DENGAN KELAINAN JANTUNG
Nomor dokumen Nomor revisi Halaman
SPO/569/12/XI/2015 00 1/2

RSI AR-RASYID
PALEMBANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


Kepala Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid
01 Agustus 2017 Palembang
SPO
KOL.CKM (P) dr Toni siguntang, Sp. THT-
KL.,MARS
PENGERTIAN Kehamilan yang disertai dengan kelainan pada jantung yang didapat saat
hamil ataupun diluar kehamilan
Memberikan pelayanan dan perawatan medis secepat mungkin pada
TUJUAN
penderita hamil dengan kelainan jantung
Keputusan direktur Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang, Tanggal 01
KEBIJAKAN
Agustus 2017 Nomor : 018/KEP/G-4/RSAR/VIII/2017 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP)
1. Tempat tidur yang dapat dibuat posisi setengah duduk.
PROSEDUR
2. Oksigen
3. Transfusi /infus set dan cairan infus D5%, RL,
4. Foley kateter
5. Sendilanid ampul, lasik ampul, digoxin tab.
6. Pemeriksaan yang diperlukan
a. Pemeriksan fisik lengkap ,obstetri dan ginekologi.
b. Labolatorium lengkap,darah,urine,fungsi hati,ginjal, elektrolit
darah.
c. Foto torax
d. USG, profil biofisik.
e. Konsultasi ke Unit PDL

Penatalaksanaan
1. Tidurkan dalam posisi setengah duduk
2. Pasang kanula oksigen pada hidung pasien dan alirkan oksigen 2-5
liter/menit
3. Pasang infus/tranfusi set
4. Batasi pemberian masuk yaitu kurang lebih 1500 ml/24 jam;gunakan
cairan D 5%:RL: NaCl= 2:1:1 dengan tetesan 20 tetes/menit.
5. Pasang kateter menetap:catat intake dan output cairan
6. Diet makanan lunak rendah garam.
7. Jika denyut jantung < 120/menit lakukan digitalisasi dengan injeksi
sedilan IV (bolus ) ;dapat diulangi 15 menit kemudian / jika denyut
jantung <120 kali /menit
HAMIL DENGAN KELAINAN JANTUNG
Nomor dokumen Nomor revisi Halaman
SPO/569/12/XI/2015 00 1/2

RSI AR-RASYID
PALEMBANG

PROSEDUR 8. Berikan digoxin tablet 2 – 3 kali /hari


9. Lasik injeksi diberikan pada kasus dengan hipervolemi

Rencana persalinan
1. Hamil aterm diterminasi sedapat mungkin pervaginam jika ada
kontra indikasi pervaginam dapat dilakukan seksio cesaria
2. Hamil preterm pindah rawat ke unit PDL sampai inpartu

Keterangan.
Paramedis melaksanakan semua instruksi perawatan dan pengobatan yang
sudah di tetapkan dan mencatatnya dalam berkas catatan medik.

Tindak Lanjut
1. Perawatan di rumah sakit sebelum melahirkan
2. Setelah melahirkan dilakukan konsultasi dengan bagian Penyakit
Dalam

1. Ruang Kebidanan
UNIT TERKAIT
2. Ruang Operas
3. Ruang Bayi / NICU
4. Departemen Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai