RSI AR-RASYID
PALEMBANG
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR 5) Bilirubin
6) SGOT/ SGPT
7) Ureum
8) Kretinin. Pemeriksaan penunjang : USG , profil biofisik
setiap 3 hari
atau bila diperlukan.
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR Refleks Patella (+) kuat
Pernafasan > 16 x / menit tanpa tanda-tanda
distressPernafasan
Produksi urine > 100 ml dalam 24 jam
sebelumnya(0,5 ml/kgBB/jam)
d).Dihentikan bila :
Adanya tanda-tanda intoksikasi
Setelah 24 jam pasca persalinan 6 jam pasca
persalinan
Kelainan fungsi ginjal ( bila faktor pre-renalsudah diatasi yang
dipakai adalah derivatFurosemid (Lasix 40
im)
Anti hipertensi diberikan atas indikasi :
<Clonidine (Catapres) 1 ampul = 0,15 mg
/ml 1 amp + 10 ml NaCl 0,9% /
Aquadestmasukkan 5 ml I.V. pelan 5
menit kemudiantekanan darah diukur, bila
tidak turun makaberikan sisanya (5 ml
pelan I.V. 5 menit). Pemberian obat dapat
diulang tiap 4 jamsampai tekanan darah
normotensif
<Serpasil 1 amp = 1 mg (1 ml) 1 mg + 10
MlNaCl 0,9% / Aquadest masukkan 2,5 ml I.V.pelan 5 menit
tekanan darah diukur, bila tidak turun
maka berikan lagi 2,5 ml dstsampai
tekanan darah yang diinginkan
< Hydralazin (Alpresolin) 1 amp = 20 mg 1
amp diencerkan I.V. pelan malalui karet
infus dapat diulangi setelah 20-30 menit
Kardiotonika atas indikasi tanda-tanda
menjuruspayah jantung, diberikan : Cedilanid
digitalisasicepat sebaiknya kerja sama
dengandivisiJantung
Lain-lain :
<Antiperetika atas indikasi suhu rektal >38,5
Xylomidon 2 ml dan atau
kompresdingin / alkohol
<Antibiotika kalau ada indikasi
<. Analgetika atas indikasi kesakitan/gelisah
50-75 mg Pethidin < 2 jam sebelum
janin lahir
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR c. Pengobatan Obstetrik
Cara pengakhiran kehamilan / persalinan :
1) Belum inpartu
a) Induksi persalinan
Drip oksitosin dengan syarat skor Bishop 8
b) Seksio Cesar ( SC ) bila :
- Syarat drip Oksitosin tidak terpenuhi
- 12 jam sejak drip Oksitosin belum masuk fase
aktif
- Pada primigrapida cenderung SC
2) Inpartu
a) Kala I :
- Fase latent tunggu 6 jam, bila tetap fase latent
SC
- Fase aktif : - Amniotomi
- Tetes Pitosin6 jam pembukaan tidak SC
b) Kala II :
- Tindakan ( dipercepat ) sesuai dengan syaratYang
dipenuhi
2. Perawatan Konservatif
a. Indikasi
perawatan konservatif, bila terdapat keadaan :
1) Kehamilan < 37 minggu
2) Keadaan janin baik
3) Tak ada impending eklampsia
b. Pengobatan Medisinal
1) Diberikan 20 gr MgSO440 % I.M. sebagai dosis
awaldilanjutkan 10 gr I.M. setiap 4 jam
2) Bila ada perbaikan atau tetap diteruskan 24 jam
3) Apabila setalah 24 jam ada tanda-tanda perbaikan
makapengobatan diteruskan sbb :
a) Diberikan tablet Diazepam 3 x 5 mg. atau Luminal 3 x
30–60 mg
b) Obat-obat anti hipertensi oral diberikan apabila tekanan
darah masih 160 / 110 mmHg atau lebih
c) Obat-obat diuretika hanya diberikan atas indikasi
c. Pengobatan Obstetrik
1) Observasi dan evaluasi sama dengan perawatan aktif,
hanya tidak dilakukan pengakhiran kehamilan
PRE-EKLAMPSIA BERAT( PEB )
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
218/SPO/G- 00 1/4
25/VIII/2017
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
PROSEDUR 2).Obat MgSO4dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-
tandapreeklampsia ringan selambat-lambatnya24 jam
3).Lebih dari 24 jam tak ada perbaikan maka
perawatankonservatif dianggap gagal dan dilakukan
terminasi
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid
01 Agustus 2017 Palembang
SPO
KOL.CKM (P) dr Toni siguntang, Sp. THT-
KL.,MARS
PENGERTIAN Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia berat ( kejang-kejang timbul
bukan akibat kelainan neurologik )
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Perawatan kalau koma
1). Monitor kesadaran dan dalamnya koma dantentukan skor
tanda vital
2). Perlu diperhatikan pencegahan dekubitus &makanan
Penderita
3). Pada koma yang lama bila nutrisi parenteral
tidakmungkin maka berikan dalam bentuk NGT
3. Mencegah komplikasi
Obat-obat anti hipertensi diberikan pada penderita-penderita
dengan tekanan darah 180 / 110 mmHg atau lebih
a. Diuretika, diberikan atas indikasi :
1) Edema Paru
2) Kelainan fungsi ginjal ( apabila faktor prerenal sudah
diatasi )
b. Kardiotonika, diberikan atas indikasi :
1) Ada tanda-tanda Payah Jantung
2) Edema Paru
3) Nadi lebih dari 120 x/m
4) Sianosis
c.Diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid
1) Antibiotika diberikan Ampicilin 3 x 1 gr I.V.
2) Antipiretika : Xylomidon 2 ml I.M. dan atau kompres
dingin / alkohol
d. Kortikosteroid
Pada penderita yang koma, bila pada pemeriksaan
tidak didapatkan tanda-tanda CVA, maka boleh
diberikan Oradexon 40 mg I.V, untuk mengatasi
Edema Otak
EKLAMPSIA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
224/SPO/G- 00 1/5
25/VIII/2017
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
. Terminasi kehamilan / persalinan
Stabilisasi : 4-8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan
di bawah ini :
a. Setelah kejang terakhir
Setelah pemberian anti kejang terakhir
b. Setalah pemberian anti hipertensi terakhir
c. Penderita mulai sadar
d. Untuk yang koma, tentukan skor tanda vital ( STV )
- STV > 10 boleh terminasi
- STV < 9 tunda 6 jam kalau tak ada perubahan
terminasi.
Cara pengakhiran kehamilan & persalinan sama denganPEB
Tindak Lanjut
1. Perawatan di rumah sakit , ICU
a. Setelah melahirkan dilakukan konsultasi dengan
bagianNeurologi, Mata & Penyakit Dalam
b. Prognosis
Ditentukan berdasarkan Kriteria Eden :
1). Koma yang lama ( 6 jam atau lebih )
2). Nadi > 120 x/m
3). Suhu > 103° F atau > 39° C
4). Tekanan darah > 200 mmHg
5). Konvulsi > 10 kali
6). Proterinuria > 10 gr
7). Tak ada edema, edema menghilang,Kalau dijumpai
satu atau lebih dari gejala tersebut diatas prognosisibu
buruk
2. Pengobatan Medisinal
a. Istirahat dirumah, tirah baring miring 1 jam pagi dan 1jam
siang hari
b. Fenobarbital 3 x 300 mg atau Diazepam 3 x 2 mg selama satu
minggu
EKLAMPSIA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
224/SPO/G- 00 1/5
25/VIII/2017
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Keterangan
a. Bila dengan perawatan diatas, tekanan darah Diastole tetap
diatas 90 mmHg, maka dapat diberikan obat
antihipertensilaldomet 500-2000 mg perhari atau40-200 mg
perhari atau Conidine(terapi awal ½ tablet2-3 kali sehari )
b. Bila tekanan darah belum turun, dapat ditambahkanPropanolol
dengan dosis permulaan 4 x 10 mgperhari dinaikan 4 x 40 mg
perhari
c. Bila terjadi Pseudo-toleransi terhadap obat-obat anti
hipertensi dapat diberikan HTP 50 mg per oral hari sekali
d. Bila terjadi Superimposed Pre-eklampsia / Eklampsia maka
pengobatan medisinal disesuaikan denganpengobatan pre-
eklampsia / eklampsia
3. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan hipertensi kronik maupun superimposed,
disesuaikan dengan pengobatan obstetrik pada pre-eklampsia
eklampsia
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Penatalaksanaan
1. Tidurkan dalam posisi setengah duduk
2. Pasang kanula oksigen pada hidung pasien dan alirkan oksigen 2-5
liter/menit
3. Pasang infus/tranfusi set
4. Batasi pemberian masuk yaitu kurang lebih 1500 ml/24 jam;gunakan
cairan D 5%:RL: NaCl= 2:1:1 dengan tetesan 20 tetes/menit.
5. Pasang kateter menetap:catat intake dan output cairan
6. Diet makanan lunak rendah garam.
7. Jika denyut jantung < 120/menit lakukan digitalisasi dengan injeksi
sedilan IV (bolus ) ;dapat diulangi 15 menit kemudian / jika denyut
jantung <120 kali /menit
HAMIL DENGAN KELAINAN JANTUNG
Nomor dokumen Nomor revisi Halaman
SPO/569/12/XI/2015 00 1/2
RSI AR-RASYID
PALEMBANG
Rencana persalinan
1. Hamil aterm diterminasi sedapat mungkin pervaginam jika ada
kontra indikasi pervaginam dapat dilakukan seksio cesaria
2. Hamil preterm pindah rawat ke unit PDL sampai inpartu
Keterangan.
Paramedis melaksanakan semua instruksi perawatan dan pengobatan yang
sudah di tetapkan dan mencatatnya dalam berkas catatan medik.
Tindak Lanjut
1. Perawatan di rumah sakit sebelum melahirkan
2. Setelah melahirkan dilakukan konsultasi dengan bagian Penyakit
Dalam
1. Ruang Kebidanan
UNIT TERKAIT
2. Ruang Operas
3. Ruang Bayi / NICU
4. Departemen Penyakit Dalam