A. Pengertian
Traksi merupakan tarikan pada bagian distal anggota badan pasien
dengan tujuan mengembalikan fragmen tulang ke tempat semula.
B. Tujuan
1. Terapi konservatif pada fraktur
- Reposisi fragmen tulang
- Imobilisasi fragmen tulang
- Imobilisasi sementara
- Mempertahankan gerakan sendi
2. Terapi penyakit/deformitas tertentu :
- Mengurangi/menghilangkan spasme otot
- Melawan kontraktur sendi
- Melawan kontraktur otot
- Memperbaiki letak sendi panggul pada penyakit CDH
3. Traksi pada tulang belakang Untuk menghilangkan/mengurangi
rasa sakit pada leher dan bokong (Low Back Pain)
C. TRAKSI
1. Dalam penanganan patah tulang kita perlu melakukan beberapa
tindakan, yaitu :
- Reposisi
- Fiksasi
- Rehabilitasi Reposisi dan fiksasi dapat dilakukan secara operatif
maupun konservatif. Traksi secara konservatif.
2. Ada 2 cara :
a. Traksi Kulit (skin traction)
b. Traksi Skeletal (skeletal traction)
Traksi skeletal untuk jangka pendek pada fraktur femur tibia
proksimal
Traksi skeletal untuk jangka panjang pada fraktur femur femur
distal.
D. Beban Traksi
1. Traksi kulit dilakukan bila daya tarik yang diperlukan kecil. Bila perlu
daya tarik yang besar dan untuk jangka waktu lama dipasang traksi
skeletal.
2. Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg.
Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5 dari berat
badan).
E. Golongan Traksi
Traksi dibagi dua golongan yaitu :
1. Untuk reposisi (reduction traction)
2. Untuk mempertahankan posisi