Anda di halaman 1dari 6

TIMBANG TERIMA ANTARA SHIFT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-90 01 1/2

TANGGAL Ditetapkan
PROSEDUR
DITETAPKAN Direktur RSU Hermana Lembean
TETAP
09 Mei 2011
Dr. Frits K Tambajong MS

Pengertian Memberikan laporan setiap shift pagi.siang,dan malam,tentang


kejadian dan perawatan yang telah diberikan,dan dilanjutkan oleh
shift yang berikut.
Agar pelayanan keperawatan dapat berjalan dengan baik setiap hari
Tujuan dalam suatu ruangan keperawatan
Mengadakan pelaporan dengan baik,antara shift pagi, siang dan
Kebijakan malam,dengan memakai buku yang tertulis sesuai alur timbang
terima
Prosedur A.Persiapan:
Waktu: selama 5 menit,Dilaksanakan di Nurse Station,Oleh Kepala
Ruangan :
 Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station
 Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet) ,
PP yang akan mengoperkan menyiapkan Lembar timbang terima
 Kepala rungan membuka acara timbang terima dilanjutka dengan
doa bersama.
B.Pelaksanaan :
Waktu 30 menit,dilaksanakan di Nurse station,oleh perawat
penanggung jawab dalam TIM :
 PPJ dinas pagi melakukan timbang terima pada PPJ dinas sore,
hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosis medis
b. Masalah keperawatan yang muncul.
c. Data Fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)
d. Rencana keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan.
e. Tindakan kolaboratif.
f. Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (persiapan
operasi,
TIMBANG TERIMA ANTARA SHIFT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-90 01 2/2

g. pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu),


perlu disampaikan untuk ditindak lanjuti.
Validasi keruangan pasien,waktu ± 5 menit setiap pasien:
 PP dinas sore melakukan klarifikasi terhadap data yang
disampaikan.
 Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
 Lama timbang terima setiap pasien kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
 Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. PP dinas sore
melakukan validasi data.
C.Penutup
 Perawat kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang hasil validasi.
 Setelah proses timbang terima selesai dilakukan maka kedua PPJ
menandatangani laporan timbang terima diketahui oleh Karu.

Karu menutup timbang terima, Karu memberikan reward kepada PPJ


dinas pagi dan mengucapkan selamat bekerja kepada PP dinas sore.
PERAWATAN ISOLASI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-91 01 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Hermana Lembean
DITETAPKAN
TETAP
09 Mei 2011 Dr. Frits K Tambajong MS
Pengertian Upaya perawatan dengan memisahkan pasien dan peralatan yang
diperlukannya pada suatu tempat tersendiri atau khusus
Tujuan
1. Menghindarkan penyebaran atau penularan penyakit
2. Memudahkan perawatan
3. Memberikan ketenangan dan rasa aman bagi pasien
bersangkutan maupun pasien lain
Kebijakan
Dilakukan pada:
1. Pasien berpenyakit menular
2. Pasien yang disangka berpenyakit menular
3. Pasien yang gelisah atau mengganggu pasien lain
4. Pasien yang memerlukan perawatan khusus (misalnya dipteri)
5. Pasien yang sedang berada dalam sakaratul maut
Prosedur Pelaksanaan Isolasi:
1. Teknik isolasi pada pasien yang berpenyakit menular
bergantung pada macamnya isolasi yang dilakukan terhadap
pasien
2. Apabila pasien dinyatakan atau diduga berpenyakit menular,
maka segera ditempatkan di kamar isolasi yang telah
disiapkan. Disamping perawatan dan pengobatan terhadap
pasien bersangkutan, juga penularan penyakitnya harus
dicegah. Adapun cara pencegahannya sebagai berikut:
a. Pasien ditempatkan di kamar isolasi
b. Pada waktu menolong pasien, petugas harus mengenakan
pakaian khusus, masker, tutup kepala (mitella)
c. Masker dipakai, apabila penyakitnya menular melalui
saluran pernapasan
3. Setelah menolong pasien, petugas harus segera mencuci
tangan, dan masker dilepas lalu direndam di dalam ember
berisi larutan desinfektan. Pakaian khusus ditanggalkan dan
digantungkan di tempatnya dengan cara yang sudah
ditentukan. Kemudian petugas harus mencuci tangannya lagi
4. Sediakan larutan desinfektan misalnya Lysol atau sejenisnya
untuk:
a. Merendam peralatan makan yang telah digunakan oleh
pasien seperti piring, sendok, gelas, mangkok dan lain-
lain, selama sekurang-kurangnya 2 jam sebelum dicuci
PERAWATAN ISOLASI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-91 01 2/2

b. Merendam alat-alat tenun kotor sekurang-kurangnya 24


jam sebelum dicuci.
c. .Mendesinfeksikan urine, faeces, muntahan, dan lain-lain
sebelum Dibuang
d. Merendam baskom, pispot, urinal, bengkok, nierbekken
dan lain-lain selama sekurang-kurangnya 24 jam sebelum
dicuci dan disimpan dalam kamar isolasi
5. Apabila pasien berpenyakit menular dinyatakan sudah
sembuh dan boleh pulang, lakukan hal-hal berikut:
a. Pasien harus mandi dulu dan pakaiannya diganti. Setelah
itu pasien tidak boleh lagi masuk ke kamar isolasi
b. Alat-alat tenun, alat-alat makan dan sejenisnya yang telah
dipakai pasien harus direndam di dalam larutan
desinfektan sebelum dicuci
c. Kasur dan bantal dijemur di bawah sinar matahari,
minimal 2 jam tiap permukaannya
d. Tempat tidur, meja, kursi, dan semua alat di dalam kamar/
ruang harus dibersihkan dengan air sabun dan larutan
desinfektan, kemudian dikeringkan
e. Setelah kering, semua peralatan dikembalikan ke
tempatnya semula, dan kamar/ ruang sebaiknya tidak
dipergunakan selama 24 jam
6. Lakukan sterilisasi ruangan dengan sinar
Unit Terkait UNIT KEPERAWATAN RAWAT INAP
PENGGUNAAN TUTUP KEPALA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-92 01 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Hermana Lembean
DITETAPKAN
TETAP
09 Mei 2011 Dr. Frits K Tambajong MS
Memakai topi dari kain yang rapi sehingga dapat mengurangi
Pengertian kontaminasi
agar tidak terjadi kontaminasi dari pasien ke perawat / dokter, dari
Tujuan perawat / dokter ke pasien atau dari petugas ke makanan
1. Tutup kepala dipakai di ruang kamar bedah, kamar bersalin,
Kebijakan ruang ICU dan Ruang Steril
2. Tutup kepala digunakan selama dalam tugas

a. Persiapan Alat : tutup kepala dari bahan kain


Prosedur b. Siapkan tutup kepala sesuai kebutuhan
c. Rapikan rambut/ ikat/ lipat, lalu gunakan tutup kepala
d. Rapikan dan masukkan sisa-sisa rambut yang masih tampak
e. Ikat tutup kepala sedapat mungkin pas dengan lingkaran kepala

Unit Terkait Kamar Operasi, Kamar Bersalin, dan Ruang ICU


MENCUCI TANGAN CARA BIASA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

04-05-93 01 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Hermana Lembean
DITETAPKAN
TETAP
09 Mei 2011 Dr. Frits K Tambajong MS
Membersihkan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang
Pengertian disiramkan

1. Mencegah infeksi silang melalui tangan


Tujuan 2. Menjaga kebersihan perseorangan

1. Sebelum dan sesudah bersentuhan dengan pasien atau alat


Kebijakan kesehatan
2. Sebelum dan sesudah bekerja di Rumah Sakit

1. Persiapan:
Prosedur a. Air bersih yang mengalir atau air di dalam baskom
b. Sabun
c. Sikat lunak (bila perlu)
d. Handuk dan atau lap bersih dan kering
2. Pelaksanaan:
a. Jam tangan harus dilepas (bila memakai)
b. Tangan sampai siku dibasahi, kemudian disabuni dan
digosok atau disikat bila perlu
c. Tangan selanjutnya dibilas dengan air bersih dan dilap
sampai kering

Unit Terkait Unit Keperawatan Poliklinik, UGD, OK, Rawat Inap, Perinatologi,
Kebidanan, dan Intensive

Anda mungkin juga menyukai