Disusun Oleh:
Nama : Nada Bilqisa Ivanya
Kelas : 4-JT
NIM : 4115110006
Dewasa ini, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat
pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba menawarkan keunggulan dan kelebihannya masing-
masing, tak terkecuali PT. Jasa Marga (Persero), Tbk..
Lebih dulu bergerak di bisnis bidang jasa jalan tol Indonesia, tak membuat PT. Jasa
Marga berbesar kepala dan terus berada di safe zone. PT. Jasa Marga dan kelompok
usahanyapun selalu berusaha mengeluarkan ide dan inovasi kreatif terbaru untuk memberikan
pelayanan yang prima kepada pengguna jasa, melancarkan segenap transformasi untuk
keterhubungan dalam pembangunan negeri, dan tentunya untuk meningkatkan daya saing
perusahaan. Setelah ditetapkannya PT. Jasa Marga menjadi perusahaan Badan Usaha Jalan Tol
(BUJT), maka PT. Jasa Marga pun harus terus berusaha memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Jalan Tol, salah satunya mengenai manajemen pemeliharaan jalan tol.
Demi mencapai sasaran dari kegiatan pemeliharaan yaitu menyediakan jalan tol yang
LAN (lancar, aman/selamat, dan nyaman) dan kondisi perkerasan jalan tol yang mantap, kini
PT. Jasa Marga dibantu oleh mobil pintar, yaitu HAWKEYE 2000.
Tidak melulu terkait pengembangan bisnis, inovasi dapat diaplikasikan pada segi
operasional dan pelayanan. Untuk mendukung kegiatan inspeksi pemeliharaan jalan tol, PT.
Jasamarga Toll Road Maintenance (JMTM) kini memiliki mobil pintar yang dapat mengukur
data aset dan kondisi jalan dengan lebih akurat. Mobil pintar ini sendiri dinamakan HAWKEYE
2000 dan berbasis Hyundai H-1. Diproduksi oleh Australian Road Research Board (ARRB)
yang bergerak pada bidang penyediaan layanan pengumpulan data jalan, HAWKEYE 2000 ini
akan beroperasi melalui integrasi dari beberapa peralatan sensor yang spesifik dalam
mendapatkan data karakteristik dan kondisi elemen jalan. Dirancang secra modular untuk
memungkinkan penyesuaian terhadap perkembangan yang dibutuhkan pengguna dan dapat
dipasang sesuai dengan berbagai jenis kendaraan.
HAWKEYE 2000 dilengkapi berbagai peralatan sensor penangkap data aset dan kondisi
elemen jalan, mulai dari GPS dan DGPS, Laser Profiler (termasuk Side Laser), Auto Crack
Detection Profiler, Gipsitrec Geometry, Distance Measurement Instrument, Asset Cameras,
serta Software Hawkeye Processing Toolkit. Peralatan-peralatan sensor ini memiliki fungsi
sebagai berikut:
Data yang dihasilkan dari penggunaan peralatan-peralatan sensor ini dan bantuan
software processing toolkit adalah berupa elemen geometrik jalan, data aset jalan (bangunan
pelengkap jalan dan sarana pelengkap jalan), data kondisi permukaan perkerasan jalan, dan
juga nilai kekasaran permukaan.
Output dari mobil pintar ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti; data elemen
geometric jalan dan asset jalan lebih utama pada analisis keselamatan jalan (safety) untuk
peretingan tingkat pelayanan jalan (iRAP) dan Blackspot, sedang kondisi permukaan jalan dan
kekasaran (IRI) lebih mendukung analisa program penanganan jalan.
Setiap hal mempunyai kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali HAWKEYE 2000 ini.
Di balik segala kelebihan yang dimiliki HAWKEYE 2000, berikut adalah beberapa keterbatasan
yang dimiliki mobil pintar ini:
Video recording tidak dapat dilakukan saat malam hari saat tidak ada cahaya
karena akan menghasilkan output yang kurang jelas
Hanya dapat melakukan survey kondisi jalan pada saat jalan kering (tidak basah
atau hujan), karena laser merekam permukaan genangan air yang selalu datar
sehingga akan dianggap suatu permukaan yang datar sehingga data tidak valid
Survey sulit dilakukan pada keadaan lalu lintas yang padat karena sensor laser
akan berhenti pada kecepatan di bawah 20 km/jam
Proses pengolahan gambar masih memerlukan rating image secara manual,
sehingga memerlukan waktu processing keluaran yang cukup lama
AKHIR KATA
Saat ini, di Indonesia baru tersedia dua unit HAWKEYE 2000 dengan spesifikasi
terlengkap, selain PT. JMTM, juga dimiliki dan telah dioperasikan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Diharapkan armada HAWKEYE 2000 ini akan
ditambah di masa yang akan datang guna memaksimalkan efektifitas dan efisiensi kegiatan
pemeliharaan jalan di Indonesia.