Disusun Oleh :
Dosen Pengajar :
DANANG EKO SAPUTRO, S.T.
SAGA HAYYU S P, S.T.
Hawkeye merupakan kendaraan pintar untuk survei kondisi jalan dengan sistem pengoperasian
terintegrasi dengan beberapa peralatan sensor yang spesifik dalam mendapatkan data
karakteristik dan kondisi elemen jalan.
Teknologi ini diluncurkan untuk mengukur data aset dan kondisi jalan secara akurat, efektif dan
efisien. Komponen dalam mobil ini terdiri dari GPS, Gipsitrac Geometri, video recording,
pengukuran jarak, profiler (termasuk side laser), yang keseluruhannya dipadukan dalam sebuah
software Hawkeye Processing Toolkit.
Dengan bantuan software processing toolkit, data-data seperti Elemen Geometrik Jalan yang
meliputi kemiringan dan lebar bagian-bagian elemen badan jalan bisa dengan mudah didapatkan
termasuk juga lengkung vertikal, lengkung horizontal dan superelevasi, jumlah dan tingkat
kelandaian jalan, serta tipe jalan.
Menampilkan kondisi jalan existing sesuai dengan jalan yang dilakukan survey
4. Geometrik Jalan
Menggambarkan tentang bentuk/ukuran jalan raya baik yang menyangkut penampang melintang,
memanjang, maupun aspek lain yang terkait dengan bentuk fisik jalan. Elemen geometric jalan
meliputi :
a. Crossection jalan (kemiringan dan lebar bagian-bagian elemen badan jalan)
b. Lengkung vertikal, lengkung horizontal dan superelevasi
c. Jumlah dan nilai naik dan turun kelandaian (raise and fall)
d. Kelandaian jalan
e. Konfigurasi/tipe jalan
5. Asset Jalan, meliputi:
a. Bangunan pelengkap (Median, Separator, Pilar Jembatan/JPO, Pagar pengaman, PJU,
Gardu, Gerbang Tol, TI, kelengkapan ITS, iklan dan lainnya)
b. Perlengkapan jalan (marka, rambu dan VMS)
6. Kondisi permukaan perkerasan jalan, meliputi:
a. Alur (Rutting).
b. Retak (Crack).
c. Lubang (Pothole).
d. Texture.
Dengan segala kelebihan yang telah disebutkan diatas alat Hawkeye tetap memiliki beberapa
keterbatasan, antara lain:
Hanya dapat melakukan survei kondisi jalan pada saat jalan kering (tidak hujan atau
basah) karena laser tidak dapat merekam data jika ada air tergenang (permukaan air
selalu datar sehingga akan dianggap suatu permukaan yang datar/data tidak valid),
Video recording tidak dapat dilakukan pada saat malam hari (tidak ada cahaya) karena
akan menghasilkan keluaran yang kurang jelas,
Survei sulit dilakukan pada keadaan lalu lintas yang padat (macet) karena sensor laser
akan berhenti pada kecepatan di bawah 20 km/jam,
Proses pengolahan gambar masih memerlukan rating image secara manual, sehingga
memerlukan waktu processing keluaran yang cukup lama.
Saat ini, di Indonesia, baru tersedia dua unit Hawkeye 2000 dengan spesifikasi terlengkap, selain PT.
JMTM, juga dimiliki dan telah dioperasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR). Sebagai pionir pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia, PT. Jasa Marga dan kelompok
usahanya tidak pernah berhenti melakukan berbagai macam inovasi guna melancarkan segenap
transformasi untuk keterhubungan dalam pembangunan negeri. Inovasi tersebut tidak melulu terkait
pengembangan bisnis jalan tol, melainkan juga dari segi operasional maupun pelayanan.