Kali ini saya ingin menuliskan tentang jumlah sampel dalam penelitian sosial yang saya
sarikan dari beberapa buku. Bukunya apa saja nanti saya tuliskan di daftar referensi ya.
Okey, keep stay read di tulisan saya.
Menurut Arikunto (2002), apabila subjek penelitian kurang dari 100 maka semuanya diambil
sebagai subjek penelitian sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi
jika jumlah subjeknya besar maka jumlah sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau
lebih tergantung dari :
Selain dari pendapat Arikunto, juga terdapat beberapa rumus lain yang digunakan dalam
penentuan jumlah sampel. Berikut ini merupakan rumus-rumus yang dapat dipilih untuk
digunakan :
Contoh : Power (p) = 0,95 dan effect size = 0,1. Harga L tabel dengan t.s. 1% power 0,95
dan u =5 adalah 19,76, maka dengan rumus tersebut didapat jumlah sampel sebanyak :
19,76
N= + 5 + 1 = 203,6 dibulatkan menjadi 204
0,1
2. Rumus Proporsi, terdapat 2 rumus, yaitu :
a. Rumus Issac dan Michael
Berikut ini rumus Issac dan Michael yang saya dapatkan dari buku Arikunto (2002) :
χ2 𝑁𝑃 (1−𝑃)
S=
𝑑2 (𝑁−1)+ χ2 𝑃 (1−𝑃)
S = ukuran sampel, N = ukuran populasi, P = proporsi dalam populasi, d = ketelitian
(error), χ2 = harga tabel chi − kuadrat untuk ∞ tertentu
Adapun rumus Issac dan Michael yang tertulis dalam buku Sugiyono (2007) adalah
sebagai berikut :
2
𝛌 𝑁𝑃𝑄
S= 2
𝑑2 (𝑁−1)+ 𝛌 𝑃𝑄
Λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5; d = 0,05; s = jumlah sampel
Berikut ini merupakan tabel jumlah sampel dengan menggunakan rumus Isaac dan
Michael dengan tiga macam taraf kesalahan :
Berikut ini merupakan tabel jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin yang
memiliki tingkat ketelitian 95 % (e = 0,05) (Noor, 2015) :
.
Referensi :
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Peendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta : Prenadamedia Group
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta