Anda di halaman 1dari 1

PARANAN AIR DI DALAM TUBUH

Air dalam tubuh manusia merupakan zat gizi yang penting, berpungsi sebagai
pelarut dan menjaga stabilitas suhu tubuh. Air merupakan unsur utama dari semua
struktur sel dan merupakan media kelangsungan berbagai proses metabolisme dan reaksi
kimia di dalam tubuh.

Kebutuhan air di dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenjar seperti hipofise,
tiroida, anak ginjal, dan kelenjar keringat. Kebutuhan air di dalam tubuh umumnya
terpenuhi dari air yang diminum, dari air yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi,
dan dari air yang terbentuk di dalam sel sebagai hasil proses oksidasi makanan. Air yang
paling belakangan ini lazim disebut air oksidasi atau air endogenus atau air metabolik,
jumlahnya diperkirakan sekitar 15% dari keseluruhan jumlah air yang diperoleh dari
minuman dan makanan yang dikonsumsi setiap harinya.

Peters (1933) yang melakukan penelitian mengenai ketersediaan air metabolic di dalam
tubuh manusia mengemukakan angka-angka sebagai berikut:

Angka Air Oksidasi Berasal dari Bahan Makanan Menurut Peters (1933)
Bahan Makanan (100 g) Air Oksidasi (g)
Protein 40
Karbohidrat 56
Lemak 107

Angka yang ditunjukan tabel tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
memperhitungkan total tersedianya air dalam tubuh. Susunan makanan dan minuman
yang dikonsumsi setiap harinya dengan demikian dapat diketahui apakah mencukupi bagi
pelaksanaan fungsinya, ---sebagai pelarut dan menjaga stabilitas suhu tubuh ---. Air yang
mencukupi kebutuhan yang diperlukan tubuh dengan sifat-sifat yang dimilikinya akan
dapat menstabilkan suhu badan, melancarkan proses-proses yang berlangsung di dalam
tubuh serta melancarkan kegiatan internal dan eksternal tubuh. Kekurangan air yang
berlebihan di dalam tubuh, sehubungan dengan pengkeringatan yang terlalu banyak,
diare, dan muntah-muntah, akan menimbulkan kekeringan pada tubuh (dehidrasi) dan
kehilangan elektronit-elektronit.

Anda mungkin juga menyukai