Anda di halaman 1dari 6

MODIFIKASI POWER

SUPPLY KOMPUTER
Sep 6

Posted by jagawana80m

Pengalaman membuat rangkaian power supply dengan kapasitas arus besar membutuhkan trafo
adaptor berukuran besar dan berat, elco yang juga besar, serta tambahan rangkaian stabilizer
tegangan maupun arus yang belum tentu berfungsi dengan baik.
Ada alternatif power supply yang bisa diandalkan dengan kapasitas arus di atas 10 Ampere,
cukup stabil, berukuran kecil dan ringan serta murah (kalau bisa beli yang bekas :o) yaitu
memanfaatkan power supply komputer.
Acuan silahkan tanya Mr. Goooogle, saya sudah mencobanya dan berhasil.

Tahap-tahap pembuatan :

1. Beli power supply computer yg baru sekitar Rp 100 rb – Rp 250 rb-an tergantung merk dan
kapasitas arusnya. Yang bekas lebih murah tapi harus dipastikan dulu bahwa dia masih “hidup”.
Waktu membeli lihat tabel kapasitas tegangan dan arus untuk masing-masing tegangan tersebut,
pilih yang sesuai dengan keinginan. Tabel ini ada yang dicantumkan pada box ada juga yang
ditempelkan pada body power supply. Waktu membelinya jangan lupa beli juga kabel AC yang
sesuai untuk menghubungkan ke PLN.
2. Buka baut-baut yang ada di pojokan box sehingga rangkaian bagian dalam power supply
terlihat jelas. Apabila anda menggunakan yang bekas sebelum melaksanakan ini ada baiknya
dibiarkan dulu beberapa hari dan setelah dibuka semua sambungan kabel yang terbuka
khususnya di dekat elco-elco besar dicek dengan test-pen karena di sinilah sumber tegangan
tinggi yang MEMATIKAN. Waspadalah ! ! !

3. Anda lihat kabel-kabel sekalipun jumlahnya banyak tetapi kabel yang warnanya sama berasal
dari ujung yang sama pada PCB power supply, dan biasanya pada PCB tersebut ada tulisan
tegangannya. Punya saya menggunakan Simbadda 380 Watt sebagai berikut : Oranye = 3,3
Volt, Merah = 5 Volt, Kuning = 12 Volt dan Hitam = 0 (nol) Volt. Ada juga beberapa kabel lain
yaitu – 5 Volt dan – 12 Volt tapi tidak saya pakai jadi dipotong saja. Saya hanya menggunakan
tegangan + 5 Volt, + 12 Volt dan 0 (nol) Volt sehingga saya menyiapkan 3 binding post untuk
sambungan outputnya serta potongan PCB yang sudah dibuang tembaganya untuk tempat
dudukan binding post tersebut supaya tidak korsleting.

4. Dari banyak kabel yang ada maka kabel-kabel yang warnanya sama digabungkan jadi satu
dan dipotong sesuai kebutuhan, saya menggunakan 4 – 6 kabel digabungkan ujungnya dan
disolderkan pada binding post yang sesuai. Sisanya dipotong/dibuang atau disisakan sedikit pada
PCB dan diberi isolasi.
5. Di antara kabel-kabel tersebut ada yang jumlahnya masing-masing hanya 1 buah yaitu
berwarna hijau dan abu-abu. Kabel hijau berfungsi untuk menghidupkan power supply dengan
cara dihubungkan ke kabel 0 (nol) Volt (hitam) melalui saklar, bisa saklar geser atau saklar
toggle, cukup yang berukuran kecil saja.
6. Kabel abu-abu merupakan kabel indikator OK sehingga power supply akan melanjutkan
operasinya. Saya menghubungkan kabel abu-abu ini ke kabel + 5 Volt (Merah). Ada yang
menganjurkan menghubungkan kabel abu-abu ini kepada LED di seri dengan resistor sekitar 240
sampai 330 ohm kemudian ke kabel 0 (nol) Volt (hitam) sehingga sekaligus berfungsi sebagai
indikator “ON” tetapi saya tidak mencobanya.

7. Untuk indikator “ON” saya menghubungkan kabel dari + 5 V ke resistor 330 ohm kemudian
ke anoda LED selanjutnya dari katoda LED ke kabel hitam ( nol Volt).

8. Dari binding post + 5 Volt ke binding post nol Volt dihubungkan resistor 10 ohm / 10 Watt
sebagai beban agar power supply bisa beroperasi secara optimal. Saya menggunakan 2 buah
resistor 22 ohm / 5 Watt paralel, disolderkan ke binding post menggunakan kawat NYA diameter
1,5 mm sehingga resistor ini menggantung di depan kipas power supply. Dengan demikian
resistor tidak akan kepanasan dan lebih awet.
9. Cek semua hubungan kabel dan solder, pastikan pada rangkaian tidak ada sisa-sisa logam
hasil melubangi pelat untuk memasang binding post dan baut tambahan, karena bisa
menyebabkan korsleting. Jika semua sudah benar dan bersih tutup kembali power supply,
pasang baut-bautnya dan pasang kabel ke PLN. Geser saklar ke posisi “ON”, jika rangkaian
sudah benar maka kipas akan berputar dan silahkan diukur tegangan pada binding post. Jika
anda masih punya sisa resistor 10 ohm / 10 Watt maka bisa dihubungkan satu ujungnya ke
binding post nol Volt dan ujung yang lain ke terminal tegangan yang diinginkan kemudian diukur
tegangannya masing-masing. Besar kemungkinan tegangan yang terukur sesuai dengan yang
sudah dicantumkan pada tabel power supply.

10. Power supply modifikasi ini sudah cukup stabil sehingga tidak perlu rangkaian stabilizer
tambahan. Pada outputnya juga tidak perlu ditambah elco yang berkapasitas besar, cukup
dipakai begitu saja apa adanya. Penambahan elco besar akan menyebabkan pada saat “ON”
seolah-olah rangkaian terjadi korsleting karena arus tersedot mengisi kapasitor, kemungkinan
power supply menjadi tidak stabil dan tidak jadi hidup. Yang perlu dicek ulang adalah cukup
besarnya peluang timbulnya QRM terutama jika menggunakan power supply yang murah atau
bekas :o)

Selamat mencoba dan jangan lupa berhati-hatilah dengan rangkaian bertegangan tinggi,
selalu check dan recheck sebelum menyentuh kabel-kabel yang terbuka atau sambungan solder
karena kelalaian bisa menyebabkan KEMATIAN.

Perhatian : Tanpa saya beritahu mestinya Anda sudah tahu bahwa melaksanakan modifikasi ini
akan membatalkan garansi apapun yang berlaku pada Power Supply yang anda beli.

Tulisan ini dibuat sebagai tambahan pengetahuan dan siapapun DILARANG UNTUK
MELAKSANAKAN MODIFIKASI INI TANPA KETERAMPILAN DAN PERLENGKAPAN
YANG MEMADAI.

Anda mungkin juga menyukai