Dulu, untuk menyelesaikan persamaan integral tentu orang-orang menggunakan sebuah cara
yang disebut dengan Jumlah Riemann. Setelah bertahun – tahun kemudian, para ilmuwan
seperti Newton dan Leibniz mengaji lebih dalam mengenai kemiringan garis singgung dan
luas daerah kurva. Mereka memahami dan memanfaatkan hubungan antara anti-turunan
dengan integral tentu. Hubungan inilah yang disebut dengan Teorema Dasar Kalkulus
Pertama.
Teorema dasar kalkulus menjelaskan tentang hubungan antara dua operasi pusat kalkulus ,
yaitu diferensiasi dan integrasi. Sesungguhnya diferensiasi dengan integrasi merupakan dua
opeasi inverse seperti penjumlahan dengan pengurangan atau pembagian dengan perkalian.
Teorema Dasar Kalkulus digunakan untuk membantu menyelesaikan proses pengintegralan
suatu fungsi. Teorema dasar kalkulus ada dua, pertama disebut dengan Teorema Dasar
Kalkulus I dan yang kedua disebut dengan Teorema Dasar Kalkulus II.
“Andaikan f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan andaikan x sebarang titik (variable)
dalam (a,b). Maka,
Teorema Dasar Kalkulus II
Teorema Dasar Kalkulus berperan sebagai penghubung antara diferensiasi dan integrasi.
Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat penting, karena ia dengan signifikan
mempermudah perhitungan integral tertentu. Pernyataan formal dari Teorema Dasar Kalkulus
II adalah :
“Misalkan f kontinu (karenanya terintegrasikan) pada [a,b] dan misalkan F sebarang anti-
turunan pada[a,b]. Maka :
Hubungan ini dapat lebih jelas terlihat ketika kita menuliskan kembali kesimpulan untuk
teorema dengan f(x)digantikan oleh g(x),
Sekarang, agar lebih paham mengenai teorema dasar kalkulus I dan II, coba perhatikan
contoh soal berikut ini :
(Teorema Dasar Kalkulus I )
Hendra Gunawan25/04/2017Artikel
Post navigation
Previous
Next
Ada dua Teorema Dasar Kalkulus, yang dinyatakan sebagai Teorema Dasar Kalkulus
I (TDK I) dan Teorema Dasar Kalkulus II (TDK II). Kita akan membahas TDK I terlebih
dahulu. Secara kasar, TDK I menyatakan jika kita mengintegralkan sebuah fungsi pada
interval [a, t] lalu kita turunkan hasilnya terhadap t, maka kita akan memperoleh fungsi
semula.
Matematikawan pertama yang membuktikan TDK I adalah Isaac Barrow, tetapi bukti TDK I
yang terdapat di buku-buku Kalkulus moderen yang dipakai sebagai rujukan matakuliah
matematika tahun pertama di perguruan tinggi dikembangkan dari bukti versi Isaac Newton.
Pendekatan yang dipilih oleh Newton, sebagaimana dapat kita terka, adalah melalui konsep
fisis kecepatan sesaat dan jarak tempuh (pada gerak lurus dengan kecepatan positif).
Diketahui y = y(t) kontinu untuk t ≥ 0, tinjau luas daerah di bawah kurva y = y(t) untuk 0
≤ t ≤ x, sebutlah L = L(x). Dalam benak Newton, y(t) menyatakan kecepatan benda pada
saat t, dan L(x) merupakan jarak yang ditempuh benda pada interval waktu [0, x]. Nah,
diketahui y(t), kita peroleh L(x) melalui pengintegralan. Sebaliknya, Newton menjelaskan
bagaimana kita dapat memperoleh y kembali dari L melalui penurunan.
Dengan mengasumsikan x berubah terhadap t, pada akhirnya L juga merupakan fungsi dari t.
Dari gambar, tampak bahwa rasio laju pertambahan L dan laju
pertambahan x dari t = x ke t = x + h kurang lebih sama dengan luas persegi panjang dengan
alas h dan tinggi AC (= y) dibagi luas persegi panjang dengan alas h dan tinggi AB (= 1), yang
tentu saja sama dengan y. Dengan membayangkan h menuju 0, Newton sampai pada
kesimpulan bahwa
Dalam notasi Leibniz (yang diperkenalkan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz) untuk turunan
dan integral yang kita kenal sekarang, Newton telah membuktikan bahwa
Jika x(t) = t, maka dx/dt = 1, sehingga persamaan di atas menjadi
yang tidak lain merupakan pernyataan TDK I. (Integral di ruas kiri dikenal sebagai anti-
turunan dari y. Nah, TDK I menyatakan bahwa turunan dari integral tersebut sama
dengan y.)
HOME
KESEHATAN
PENDIDIKAN
Teorema Dasar Kalkulus – Sebelum kita masuk ke penjelasan tentang Teorema Dasar
Kalkulus, terlebih dahulu admin akan membagikan bagaimana awal mula Teorema
Dasar Kalkulus digunakan. Dulu, untuk menyelesaikan persamaan integral tentu
orang-orang menggunakan sebuah cara yang disebut dengan Jumlah Riemann.
Setelah bertahun – tahun kemudian, para ilmuwan seperti Newton dan Leibniz
mengaji lebih dalam mengenai kemiringan garis singgung dan luas daerah kurva.
Mereka memahami dan memanfaatkan hubungan antara anti-turunan dengan integral
tentu. Hubungan inilah yang disebut dengan Teorema Dasar Kalkulus Pertama.
Teorema dasar kalkulus menjelaskan tentang hubungan antara dua operasi pusat
kalkulus , yaitu diferensiasi dan integrasi. Sesungguhnya diferensiasi dengan
integrasi merupakan dua opeasi inverse seperti penjumlahan dengan pengurangan
atau pembagian dengan perkalian. Teorema Dasar Kalkulus digunakan untuk
membantu menyelesaikan proses pengintegralan suatu fungsi. Teorema dasar
kalkulus ada dua, pertama disebut dengan Teorema Dasar Kalkulus I dan yang
kedua disebut dengan Teorema Dasar Kalkulus II.
Berdasarkan definisi integral tertentu, maka dapat diturunkan suatu teorema yang disebut
dengan Teorema Dasar Kalkulus.
Jika f kontinu pada interval [a, b] , dan andaikan F sembarang antiturunan dari f
Dalam pengerjaan hitung integral tertentu ini akan lebih mudah jika kalian
menggunakan teorema-teorema berikut.
Teorema 1
Kelinearan
Jika f dan g terintegralkan pada interval [a, b] dan k suatu konstanta, maka
Teorema 2
Perubahan batas
Teorema 3
Jika f terintegralkan pada suatu interval yang memuat tiga titik a, b, dan c, maka
Baca :
Teorema 4
Kesimetrian
Contoh Soal
1. Tentukan x² dx
Jawab:
Oleh karena untuk f(x) = x², berlaku f( -x) = f(x), maka f(x) = x² merupakan fungsi
genap. Dengan menggunakan Teorema 4, akan diperoleh:
x² dx = 2 x² dx
=2
= (1³ – 0³ )
Jadi, x² dx =
Jawab:
= -1/3 . (-1) + ½
= 5/6
Jadi, (sin 3x cos x) dx = 5/6