Form PS4 LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
Form PS4 LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. LatarBelakang
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses transpormasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai
sikap baik sikap spirtual maupun sikap sosial. Pada saat proses pembelajaran berlangsung
terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang memungkinkan bagi guru untuk dapat
mengenali karakteristik dan potensi bakat yang dimiliki oleh siswa. Sebaliknya para siswapun
memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimilikinya sehingga
potensi dan bakat tersebut dapat berkembang dengan optimal.
Guru diharapkan mampu mengenali potensi para siswanya dengan cara melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang bersifat aktif. Pembelajaran yang dilaksanakan tidak berpusat
pada guru tetapi berpusat pada siswa. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing sehingga siswa memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan sebagian besar guru saat ini masih dominan
terpusat pada guru, atinya guru yang berperan aktif dalam kegiatannya. Salah satu indikator
yang menunjukkan guru masih dominan adalah gruru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah sehingga para siswa lebih banyak bersifat pasif sebagai
pendengar. Akibatnya para siswa merasa jenuh dan bosan mengikuti kegiatan pemebelajaran
karena proses pebelajaran seperti itu kurang mendorong siswa untuk ikut serta berpartisifasi
aktif. Dalam hal ini guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi belajara siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Motivasi adalah hal penting dalam kegiatan belajar siswa. Siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi akan memiliki semangat dan bersungguh-sungguh dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Setiap siswa juga memiliki motivasi akan memacu
semangat bersaing dengan teman-temannya dan akan menumbuhkan iklim belajar yang baik
1
sehingga tujuan pemebelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan dan kegiatan
pembelajaran akan lebih bermakna dan berkualitas.
Upaya yang dapat diterapkan untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa yaitu dengan
menyusun perencanaan pembelajaran yang sesuai. Penerapan metode dan strategi
pembelajaran yang tepat akan mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut
terlibat secara katif dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk mewujudkan kondisi ideal dalam pembelajaran, perlu diperhatikan PP. RI No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (sekarang telah diganti dengan PP. No. 32
tahun 2013). Dan peraturan-peraturan Menteri Pendidikan yang menjabarkan PP. No. 19
tersebut /PP. No. 32 tahun 2013 antara lain;
1) Permendikbud no. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
2) Permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
3) Permendikbud no. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4) Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi inti dan kompetensi Dasar
5) Permendikbud no. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
6) Permendiknas no. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana
Kondisi kelas bisa dikatakan ideal apabila tampilan dan kegiatan yang ada di dalamnya bisa
memenuhi standar sebagaimana yang terumuskan dalam PP dan Permendiknas tersebut,
setidaknya mendekati dalam implementasi peraturan-peraturan tersebut.
2
Ada delapan standar yang harus di penuhi suatu kelas/sekolah untuk mencapai
kondisi ideal sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Guru memiliki peran
yang dominan dan strategis dalam menciptakan kondisi ideal tersebut, setidaknya
guru memiliki 7/8 x 100 = 87,5% (7 dari 8 standar) yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Pengelolaan
4. Standar Kompetensi Lulusan
5. Standar Tenaga Pendidik
6. Standar Evaluasi
7. Standar Sarana Prasarana
Guru8.berperan,
Standar ikut
Biayamengatur, memanfaatkan dan mengendalikan pemenuhan standar
no. 1 s.d 7. Untuk standar ke 8 (Standar Biaya) lazimnya diatur oleh pimpinan
bersama Komite Sekolah dan Dinas terkait.
Kondisi nyata sekolah secara umum
Masih dirasakan adanya kesenjangan/jarak antara kondisi ideal dalam pembelajaran
dengan kondisi nyatanya. Kalau ketentuan yang di terbitkan oleh Pemerintah dalam
bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Mendiknas, sudah dapat
di implementasikan oleh semua lembaga pendidikan dalam semua jenjang dan di seluruh
Wilayah Negeri ini, maka kondisi nyata dalam pembelajaran sudah akan ideal semua.
Kenyataan di lapangan, hasil akreditasi sekolah masih bervariasi ada yang sudah
mencapai peringkat A, B, C bahkan masih ada yang belum berani mengajukan diri untuk
di akreditasi.
Beberapa mass media memberitakan masih banyak guru yang belum bersertifikasi, masih
banyak guru yang sudah bersertifikasi tetapi belum ada peningkatan performan
profesionalitasnya, masih banyak sarana prasarana pendidikan di sekolah yang belum
memadai (belum berimbang dengan jumlah muridnya, kondisinya rusak, tidak bisa di
gunakan )
Masalah lain yang masih terjadi adalah RPP guru rata rata hasil copy paste ,sehingga
kurang cocok dengan kondisi sekolah dan sehingga berakibat peserta didik merasa
jenuh/bosan, tidak bergairah dalam mengikuti pelajaran, maka perlu kiranya segera di
terapkan RPP yang Model Pembelajaran Aktif (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif,
3
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) melalui berbagai macam metode seperti Jig Saw,
Role Playing .
Guru sebagai tokoh yang berperan besar di dalam sebuah ruang kelas, memiliki peran penting
dalam menentukan kualitas pendidikan anak bangsa. Himbauan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan telah menyebutkan bahwa wajah masa depan bangsa ini berada di ruang-ruang
kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung jawab membentuk masa depan
hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan. Tugas kita
semualah yang turut berperan membantu para guru di seluruh Indonesia untuk bisa
mengemban tugasnya dengan baik dan maksimal.
Seluruh elemen bangsa hendaklah memiliki sikap peduli, untuk merasa memiliki atas
problematika pendidikan agar bisa menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi terhadap
kendala-kendala yang sering ditemui oleh seorang guru ketika ia harus mengajar di depan
murid-muridnya. Guru juga hanyalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan dan
kesalahan ketika berada di depan peserta didiknya. Tiga belas kelemahan maupun kesalahan
yang sering ditemui oleh guru SDN 85 Laba dalam menyususn RPP maupun dalam
pembelajaran di kelas antara lain adalah:
(1) Dalam mengajar guru belum menyiapkan atau membuat sendiri perangkat
pembelajarannya yang disebut dengan RPP. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah
mempersiapkan bahan ajarnya dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa
yang akan diberikan kepada siswa.
(2) Seringkali dalam mengajar guru tidak membawa media atau alat pembelajaran di kelas.
Solusinya persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran, biasanya
dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari bahan-bahan bekas atau
yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah siswa.
(3) Guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan dan
menjabarkan teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek
pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal
penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari lingkungan sekitar
mereka.
4
(4) Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Solusinya kuasailah
berbagai macam metode-metode dalam mengajar seperti : Contextual Teaching Learning,
Quantum Teaching, Inquiry, project based learning dan lain-lain.
(5) Guru Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain, apalagi yang
menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Solusinya adalah gunakan metode pembelajaran yang
menggunakan keterpaduan dan asah kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran
dengan pelajaran lain. Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara
optimal.
(6) Dalam mengajar guru jarang menanamkan unsur-unsur nilai, norma, etika kepada para
siswa. Solusinya cobalah menggunakan pola pembelajaran holistik, yakni menerapkan
pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu kepada peserta didik dengan memasukkan
unsur-unsur nilai spiritual dan emosional anak sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang
terampil, terdidik dan berkarakter.
(7) Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Solusinya Guru sebaiknya mampu
mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya, misalnya; posisi tempat duduk
disesuaikan sedemikian rupa agar siswa nyaman. Pembagian kelompok kerja bagi siswa,
lebih mengarah kepada pengembangan potensi siswa. Siswa yang terampil duduk di sebelah
siswa yang pasif. Atau siswa yang suka bercerita diletakkan di sebelah siswa yang pendiam.
(8) Penggunaan sarana dan prasarana yang kurang tepat. Misalnya meja, kursi yang berat
diberikan kepada siswa SD. Hal ini mempersulit guru dalam menerapkan metode belajar
yang baik. Solusinya guru harus kreatif menyiasati hal ini, membawa siswa keluar ruangan
agar siswa tidak jenuh berada di dalam kelas.
(9) Guru tidak menetapkan rules yang jelas dalam proses pembelajaran. Sehingga suasana
kelas menjadi kurang kondusif. Solusinya segera tentukan suatu rules dalam mengajar akan
lebih dapat mengarahkan siswa, sehingga siswa ikut belajar untuk disiplin, komitmen dan
bertanggung jawab terhadap proses pembejaran di kelas.
(10) Guru tidak melakukan evaluasi. Setiap proses selalu harus diberi evaluasi, agar guru
dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai-nilai maupun norma-
norma sehingga siswa tidak hanya pandai tetapi juga berkarakter. Susun jadwal kapan
evaluasi akan dilakukan, sehingga proses pencapaian siswa dapat terukur dengan jelas.
5
(11) Guru jarang membaca buku dan referensi-referensi lain. Menyusun jadwal rutin berapa
buku yang harus dibaca dalam 1 hari, 1 minggu untuk menambah wawasan adalah solusi
yang tepat.
(12) Guru jarang melakukan penelitian dan menulis sebuah artikel atau karya tulis lainnya.
Solusinya guru harus lebih banyak mengamati, menganalisa dan mengamati kejadian-
kejadian di sekitarnya serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada & belajar
untuk menuangkannya dalam suatu hasil karya tulis.
(13) Guru jarang berkomunikasi dengan siswa secara lebih dekat. Berkunjung ke rumah
siswa yang sedang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di
sekolah, barangkali perlu diterapkan sehingga terjalin komunikasi terbuka antara guru dengan
siswanya, sehingga guru bisa memahami karakteristik siswa dan siswapun mau terbuka
kepada gurunya.
Pendahuluan
Kegiatan Waktu
Berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran
Tanya jawab tentang penjumlah bilangan satu angka dengan
bilangan satu angka, kemudian tempat bilangan itu saling ditukar
8
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Inti
Kegiatan Waktu
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen
Guru menjelaskan penggunaan sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif untuk melakukan penghitungan secara efisien.
Siswa menanyakan materi-materi yang kurang jelas
Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok dengan
tugas yang sama untuk didiskusikan bersama anggotanya.
Masing-masing kelompok mendiskusikan lembar kerja yang telah
dibagikan dan anggota kelompok yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
Dalam proses diskusi kelompok guru memantau dan membimbing
pada kelompok yang mengalami kesulitan
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya
paling banyak menjawab kuis dengan benar
Penutup
Kegiatan Waktu
Secara klasikal guru melakukan refleksi
Secara klasikal siswa bersama guru merumuskan kesimpulan.
Secara individu siswa menyelesaikan soal-soal tes
Secara individu siswa diberikan tugas mandiri (PR)
Siswa menyimak pesan – pesan moral
F. Penilaian
Teknik : Tes dan Non Tes
Bentuk instrumen : Lembar Penialaian/Observasi dan Isian
Contoh instrument :
Mari mengisi dengan jawaban yang tepat !
1. Hsil dari 315 + 78 – 232 adalah ……
2. Hasil dari -112 + 426 – (-35) adalah …….
3. Hasil dari 11 x 24 : 6 adalah ……
4. Hasil dari 54 : 9 x 13 adalah ……..
5. Hasil dari 5 x 30 : 15 + 270 adalah ………….
9
Pedoman Penskoran
Pedoman perskoran
Aspek Skor
I. Aspek kerjasama
Sangat bagus kerjasamanya 4
Bagus kerjasamanya 3
Cukup bagus kerjasamanya 2
Kurang bagus kerja samanya 1 4
II. Aspek keaktipan
Sangat aktif 3
Aktif 2
Kurang aktif 1 3
III. Aspek ketelitian
Sangat teliti 3
Teliti 2
Kurang teliti 1 3
Jumlah / Skor Maksimal 10
MARHAEN NURHAEDA,S.Pd
NIP 19650518 198611 1 001 NIP .19800130 200502 2 006
11
RPP yang dihasilkan setelah pelaksanaan Workshop Penyususnan RPP
Berbasis PPK .
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
IPA
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan alat gerak manusia.
4.1 Membuat model sederhana alat gerak manusia dan hewan.
Indikator:
Menyebutkan alat gerak hewan dan manusia
Menyebutkan pengertian, fungsi, dan cara menentukan ide pokok bacaan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan membaca teks tentang organ gerak hewan dan manusia, siswa dapat
menyebutkan alat gerak hewan dan manusia secara benar.
12
Dengan kegiatan membaca, siswa dapat menentukan ide pokok setiap paragraf
dalam bacaan secara tepat.
Dengan menulis, siswa dapat mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragraf
secara runtut.
Dengan berdiskusi, siswa dapat menyebutkan pengertian, fungsi, dan cara
menentukan ide pokok bacaan secara percaya diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca bacaan tentang organ gerak hewan dan manusia.
Menentukan ide pokok setiap paragraf dalam bacaan.
Menulis dan mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragraf.
Berdiskusi menyebutkan pengertian, fungsi, dan cara menentukan ide pokok bacaan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Organ Gerak Hewan”. Gotong
Royong
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Inti Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa 180 n
secara klasikal dengan mendeskripsikan ilustrasi it
13
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
gambar dan percakapan yang merangkum
kompetensi-kompetensi yang akan dipelajari.
Communication
Siswa mengamati gambar dan percakapan tentang
organ gerak hewan dan manusia. Mandiri
Biarkan siswa mengamati dan menganalisa gambar
dan percakapan secara cermat.
Catatan:
1. Eksplorasi: Ajarkan siswa untuk mengeksplorasi
gambar secara cermat untuk menggali informasi.
2. Pengumpulan Data: Ajarkan siswa sehingga terbiasa
untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang
berguna melalui konsep pelaporan tertulis.
3. Komunikasi: Rangsang keingintahuan siswa dengan
dialog interaktif.
Pengayaan
Terlampir
(M A R H A E N,S.Pd) (NURHAEDA,S.Pd.SD)
NIP.19650518 198611 1 001 NIP.19800130 200502 2 006
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan workshop adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
penyusunan RPP berbasis PPK melalui kegiatan workshop pada SD Negeri 85 Laba
Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kemampuan guru dalam penyususnan RPP berbasis PPK sehingga dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di SD Negeri M85 Laba Kecamatan
Enrekang Kabupaten Enrekang
17
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil kegiatan Workshop Penyusunan RPP Berbasis PPK SDN 85 Laba
Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2018 adalah:
3.Terfasilitasinya perolehan angka kredit guru sebagai salah satu persyaratan untuk kenaikan
pangkat dan sertifikasi guru dalam jabatan.
Sumber Daya yang diperlukan dalam pelaksanaan Pengembangan Sekolah antara lain :
a. Sumber Daya bukan Manusia yang meliputi program sekolah, kurikulum, dan lain-lain;
b. Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga pendidikan
lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian kepada sekolah;
c.Sumber Daya Fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga
pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah;
d. Sumber Daya Keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah baik
yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat.
E.Langkah-Langkah Kegiatan
4.Guru mengadakan diskudi dengan teman dalam satu kelompok sebagai Guru Kelas
5.Workshop Penyususnan RPP dapat berlangsung dengan baik karena situasi berlangsung
terbuka dan kolaboratif.
18
F.Monev
Kegiatan monitoring dilaksanakan dari mulai tahap perencanaan sampai pelaksanaan dengan
menggunakan instrumen monev. Evaluasi pelaksanaan Workshop dilakukan selama dan
setelah pelaksanaan Workshop menggunakan instrumen evaluasi.
19
Instrimen monev
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Kesesuaian dengan
SKL,KI dan KD
3. Kesesuaian penggunaan
kata kerja operasional
dengan kompetensi yang
diukur
4. Kesesuaian dengan aspek
pengetahuan,
20
Hasil Penelaahan dan Skor
No Catatan
Komponen RPP
1 2 3
Jumlah
Nilai
Kategori
22
Komentar terhadap RPP secara umum
Kepala Sekolah Dadeko ,
Pengawas Sekolah
MARHAEN,S.Pd
NIP.19650618 198611 1 001 ........................
Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan peer
teaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.
Nilai =x 100%
PERINGKAT NILAI
90 < AB ≤ 100
Amat Baik ( AB)
80 < B ≤ 90
Baik(B)
70 < C ≤ 80
Cukup (C)
≤ 70
Kurang (K)
G.Hasil Kegiatan
Kondisi Nyata Hasil Kegiatan
1.Secara umum Kegiatan whorkshop Penyususnan RPP berbasis PPK dinyatakan
berhasil ,ditandai dengan kemampuan guru dalam menyususn RPP meningkat
2.RPP yang disusun oleh Guru SDN 85 Laba sudah sesuai dengan permendikbud nomor 22
Tahun 2016
23
H.Pembahasan
1. Orientasi
orientasi sebagai studi pendahuluan. Dalam kegiatan ini mendiagnosis guru sehingga peneliti
menemukan derajat kelengkapan dan kesistematisan Silabus dan RPP yang disusun guru pada
saat sebelum diadakannya workshop penyususnan dan pengembangan Silabus dan RPP .
Peneliti mengamati aktivitas guru dalam persiapan dan selama proses penyusunan Silabus
dan RPP, kemudian mengevaluasi Silabus dan RPP yang dibuatnya. Hasil pengamatan dan
evalusi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk mencari upaya perbaikan (tahap tindakan)
Dengan format Penilaian Aktivitas Guru –guru SD Negeri 85 Laba dalam Persiapan
Penilaian Awal
Nilai
Jumlah Centang 1 1 0 0
24
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 3
Hasil evaluasi terhadap Silabus dan RPP yang dibuat oleh guru-guru selama kegiatan
orientasi, teridentifikasi beberapa kekurangan, yaitu :
Silabus :
1. Dalam penyusunan dan pengembangannya belum sesuai dengan ketentuan yang ada
pada standar isi.
2. Pemilihan materi kurang sesuai dengan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar.
3. Tidak jelas dalam uraian Kegiatan Pembelajaran
4. Tidak tepatnya penggunaan kata-kata operasional dalam merinci komponen Indikator.
5. Tidak tepat dalam penggunaan instrument penilaian
6. Kurang adanya sumber dan alat belajar sebagai pendukung
RPP :
25
4. Dalam komponen Kegiatan Pembelajaran Inti : penggunaan metode terlalu
2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam Kegiatan ini dilakukan rangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan meliputi :
1) Mempersiapkan bahan-bahan dasar rujukan yang perlu dikaji sebelum menyususn Silabus
dan RPP yang lengkap dan sistematis, yaitu :
a) PP 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
b) Permendiknas : No 22 Tahun 2016, No 23 Tahun 2016, Permendiknas No 20 Tahun
2016,
c) Buku mengenai Evaluasi Pendidikan
d) Buku-buku Materi Pelajaran
e) Contoh / model RPP
f) Daftar kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk membuat indikator pencapaian
kompetensi
g) Buku-buku sumber inovasi pembelajaran
h) Menghadirkan pakar sebagai nara sumber ditingkat Propinsi.
2) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa
(a) format penilaian Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
26
(b) Rubrik Penilaian Aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam Persiapan Penyusunan
dan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop
Penyusunan , pengembangan Silabus dan RPP
(c) format penilaian Aktivitas Guru dalam Proses Penyusunan , Pengembangan Silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop Penyusunan ,
pengembangan Silabus dan RPP pada Workshop
(d) Pedoman Wawancara (Diskusi) Untuk Mengetahui kendala yang dialami Guru SD
Negeri 85 Laba selama Workshop Penyusunan, pengembangan Silabus dan RPP .
b. Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal pada akhir Hari Rabu tanggal 5 September 2018 mulai pukul 07.30
1) Peesrta diklat mengamati dan menilai Silabus dan RPP yang telah dibuat oleh guru-guru
SD Negeri 85 Laba
2) Peserta diklat dan guru berdialog kurang lebih 20 menit mengenai kegiatan penyusunan ,
pengembangan Silabus dan RPP yang akan dilakukan pada kegiatan kesatu .Guru –guru
SD Negeri 85 Laba melaksanakan kegiatan penyusunan, pengembangan Silabus dan
RPP yang mengacu pada dasar-dasar rujukan penyusunan, pengembangan RPP .
c. Observasi
Bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan kegiatan penyusunan, pengembangan
Silabus RPP oleh guru SD Negeri 85 Laba , peserta diklat melakukan observasi dengan
menggunakan (a) format penilaian Aktivitas Guru dalam persiapan penyusunan,
pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selama Workshop
penyusunan ,pengembangan Silabus dan (RPP) (b) format penilaian Aktivitas Guru dalam
Proses selama Workshop penyusunan, pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) (c) format penilaian Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Hasil observasinya adalah sebagai berikut :
1) Hasil Penilaian melalui penilaian Aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam persiapan
penyusunan , pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama
Workshop penyusunan dan pengembangan Kegiatan ke-1
Penilaian Kegiatan ke- 1
27
Nilai
Jumlah Centang 0 0 2 0
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 6
Penilaian aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam kegiatan selama Workshop penyusunan
28
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI NILAI
Jumlah Centang 0 5 5 0
Nilai 1 2 3 3
Nilai Total 25
29
Ni;ai total minimum : 10 X 1 = 10 Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam kegiatan selama Workshop penyusunan
30
Jumlah Centang 0 5 5 0
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 25
Hasil observasi dari Observer 1 dan 2 menunjukkan nilai total 25 artinya sudah baik namun
1 2 3
4
I SILABUS :
31
3 Pada kegiatan pembelajaran 3 23 11 3
II RPP:
20 Pelaksanaa Penilaian 4 16 17 3
Nilai 1 2 3 4
Jumlah X Nilai : aspek yang dinilai ( Nilai Total) 5.5 39.6 33.3 11.3
32
1. Nilai didasarkan pada jumlah peserta yang mencantumkan aspek yang dinilai. Dengan
jumlah seluruh peserta 7 guru, sebagai hasil penilaian penyusunan dan pengembangan
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan awal rata- rata pada
setiap aspek dari 7 guru ada pada rentang 21 -30 artinya mendapat kategori cukup.
Nilai
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah aspek
yang dinilai dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 22 aspek, maka nilai total
mínimum : 22 x 1 = 22, dan nilai total maksimum : 22 x 4 = 88 Dengan empat katagori nilai,
maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap katagori nilai sebagai berikut :
Pembelajaran (RPP) pada kegiatan awal nilai tertinggi rata-rata ada pada kategori 2 (cukup)
dengan memperoleh nilai 39.6 jika dibandingkan dengan nilai yang lain terbanyak dari
Jumlah peserta yang mencantumkan aspek yang dinilai ada pada rentang 21 -30 artinya
mendapat kategori baik . Walau ada pada kategori demikian namun masih perlu perbaikan
33
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus kesatu, masih
1. Guru dalam menyusun dan mengembangkan silabus masih mengalami kesulitan yaitu
pada : (1) dalam pemahaman membuat indikator (2) menentukan jenis penilaian (3)
2. Guru dalam menyusun dan mengembangkan RPP masih ada yang mengalami kesulitan
dalam (1) penentuan/penggunaan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai.
(2) dalam kegiatan inti untuk menerapkan ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi (3) pembuatan
3. Guru kesulitan membagi kegiatan pembelajaran menjadi beberapa pertemuan untuk RPP
dari KD yang membutuhkan materi pembelajaran yang luas, sehingga cenderung dirancang
4. Guru masih kesulitan membedakan antara bentuk evaluasi (penilaian) proses dan hasil
belajar dengan format / lembaran butir soal-soal dalam komponen evaluasi (penilaian)
5. Guru menemukan adanya peluang menambah komponen RPP, dan beberapa guru telah
6. Hasil observasi melalui Rubrik Penilaian Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), nilainya mencapai nilai terbanyak 39.2, yang berarti berada pada katagori cukup.
34
7.. Penilaian aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam kegiatan selama Workshop
penyusunan dan pengembangan Silabus dan RPP. (September 2018) memperoleh nilai 25
Dengan masih terdapatnya hal-hal tersebut di atas, maka diperlukan langkah perbaikan
selanjutnya. Dengan kata lain perlu siklus kedua sehingga perbaikannya optimal.
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa (a) format penilaian Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan (b) format penilaian Aktivitas Guru SD Negeri 85
Laba dalam persiapan penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
selama Workshop penyusunan, pengembangan Silabus dan RPP (c) format penilaian
Aktivitas Guru dalam proses penyusunan , pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Laba selama Workshop penyusunan, pengembangan Silabus dan RPP. Membawa hasil
refleksi pada siklus kesatu kepada guru-guru untuk mendiskusikan kendala yang dihadapi
guru guru SD Negeri 85 Laba dalam menyusun, mengembangkan Silabus dan RPP, cara
yang lengkap dan sistematis pada tindakan perbaikan siklus kedua dimulai.
pengembangan Silabus dan RPP sampai selesai bahkan langsung menggunakan ICT dalam
35
kegitan workshop tersebut (a) Jumat tanggal 14 Septemebr 2018 Workshop dilanjutkan
apa saja yang cocok untuk ditambahkan ke dalam RPP sehingga menjadi lengkap dan
sistematis, dan (c) penilaian (evaluasi) proses dan hasil pembelajaran.b) RPP dirancang
lengkap dan sistematis. Komponen dalam RPP tidak saja mengandung komponen
RPP minimal, tapi ditambah komponen lain yang dipandang diperlukan untuk membuat
RPP yang lengkap dan sistematis, sehingga dari lima komponen minimal menjadi 11
komponen yang lengkap d) RPP disusun guru bersama –sama pada kegiatan workshop
b. Pelaksanaan
Sesuai dengan kesepakatan yang telah diputuskan oleh peneliti dan guru pada hari
Rencana Pelaksanaan Penganjaran (RPP) diawali dengan pemberian penjelasan oleh oleh
nara sumber mengenai cara menentukan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam
komponen RPP minimal, dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Kemudian guru peserta
36
c. Observasi
selama Workshop (b) format penilaian Aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam proses
selama Workshop (c) format penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil
Hasil Penilaian melalui format penilaian Aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam persiapan
Nilai
Jumlah Centang 0 0 0 2
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 8
37
Ni;ai total minimum : 2 x 1 = 2 Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
Nila total maksimum : 2 x 4 = 8
1-2 3-4 5-6 7-8
Penilaian aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam kegiatan selama Workshop penyusunan
dan pengembangan Silabus dan RPP. (September 2018 )
38
10 Ketahanan dalam mengikuti kegiatan workshop V
penyusunan dan pengembangan Silabus dan RPP
Jumlah Centang 0 0 9 1
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 31
Penilaian aktivitas Guru SD Negeri 85 Laba dalam kegiatan selama Workshop penyusunan
39
5 Keberanian menjawab pertanyaan V
Jumlah Centang 0 0 4 6
Nilai 1 2 3 4
Nilai Total 36
Hasil observasi dari Observer 1 menunjukkan nilai total 31 dan Observer 2 menunjukkan
Jika dibuat grafik Observasi Penilaian Aktivitas Guru-guru SD Negeri 85 Laba dalam
40
40
35
30
25
20
15
10
0
OBSERVER 1 OBSERVER 2
3) Hasil Penilaian melalui penilaian penyusunan dan pengembangan Silabus dan Rencana
I SILABUS :
41
6 Ketepatan alokasi waktu 4 28 8
II RPP:
20 Pelaksanaa Penilaian 2 30 8
Nilai 1 2 3 4
Jumlah X Nilai : aspek yang dinilai ( Nilai Total) 0 5.4 86.7 34.7
1. Nilai didasarkan pada jumlah peserta yang mencantumkan aspek yang dinilai. Dengan
jumlah seluruh peserta 7 guru, sebagai hasil penilaian penyusunan dan pengembangan
42
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan ke- 2 rata- rata pada
setiap aspek dari 7 guru ada pada rentang 21 -30 dan ada beberapa yang masuk pada
rentang 31 – 40 artinya sudah dapat dikatakan meningkat hingga menjadi kategori sangat
baik.
Nilai
2. Katagori nilai didasarkan pada nilai total yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah aspek
yang dinilai dari suatu nilai dengan nilai. Karena terdapat 22 aspek, maka nilai total
nilai, maka diperoleh rentang nilai total untuk tiap katagori nilai sebagai berikut :
Pembelajaran (RPP) pada kegiatan ke- 2 nilai tertinggi rata-rata ada pada kategori 2 (baik)
dengan memperoleh nilai 86.7 jika dibandingkan dengan nilai yang lain terbanyak dari
setiap aspek yang dinilai dari 40 guru . Maka dapat dikatakan sudah banyak peningkatan.
Grafik Penilaian Guru pada Penyusunan, Pengembangan dan Penyempurnaan Silabus , RPP
43
100
80
60
40
20
d. Refleksi
2) Guru mencantumkan standar kompetensi (SK) yang sesuai dengan standar isi dan silabus.
3) Guru mencantumkan kompetensi dasar (KD) yang sesuai dengan standar isi dan silabus.
mengandung kata kerja operasional yang terukur sebagai penjabaran kompetensi dasar,
mencantumkan subyek belajar (learner), target yang dicapai siswa, dan relevan dengan
sesuai dengan tujuan pembelajaran (TP) dan standar isi, dan telah mencantumkan materi
44
7) Guru mencantumkan komponen Kegiatan Pembelajaran, membaginya kedalam Kegiatan
Penutup. Setiap bagian dirinci menjadi kegiatan pembelajaran yang student centered,
jenis sumber belajarnya sesuai dengan tuntutan kurikulum (kompetensi dasar dan silabus),
10) Guru mencantumkan komponen Penilaian (Evaluasi) Proses dan Hasil Pembelajaran, dan
merincinya dengan lengkap, dari mulai bentuk evaluasi, menyertakan lembaran / format
instrumen penilaian (butir soal, rubrik, dll.), pedoman penilaian, dan kunci jawabannya.
11) Hasil observasi melalui format Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
nilainya mencapai nilai 86.7 yang berarti berada pada katagori sangat baik.
12) Hasil observasi penilaian Aktivitas Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Workshop, nilainya mencapai nilai 36, yang berati berada
4. PENGEMBANGAN
1. Orientasi
Dalam kegiatan orientasi, ditemukan bahwa dalam Silabus dan RPP yang dibuat guru
memiliki banyak kekurangan. Dari segi sistematika, Silabus dan RPP yang mereka susun
tidak terlalu mengganggu. Mereka sudah bisa menempatkan sub-sub komponen atau isi
komponen Silabus dan RPP pada komponen yang tepat. Namun dari segi kelengkapan,
Silabus dan RPP yang mereka susun masih terbatas pada RPP dengan komponen yang
minimal ditambah beberapa komponen, namun tetap kurang lengkap. Bahkan beberapa guru
45
tidak mencantumkan komponen Tujuan Pembelajaran, karena merasa sudah tersirat pada
komponen Indikator Pencapaian. Kemudian, betapapun komponen Kegiatan Pembelajaran,
dan komponen Evaluasi (Penilaian) Proses dan Hasil Pembelajaran dicantumkan, namun isi
dari kedua komponen tersebut kurang rinci, sehingga bagaimana guru membuka
pembelajaran, bagaimana guru menutup pembelajaran, mengevaluasi dan menindaklanjuti
hasil belajar siswa kurang jelas.
Mengetahui adanya komponen Dilabus dan RPP minimal yang tidak dicantumkan dan
tidak rincinya isi beberapa komponen RPP, maka dasar-dasar rujukan dalam penyusunan RPP
dipersiapkan dan dikaji guru, sehingga mereka menemukan bukti rujukan mengenai apa-apa
yang harus ada dalam RPP. Dasar-dasar rujukan yang berupa permendiknas dan buku-buku
yang relevan tersebut dipergunakan dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pada kegiatan
kesatu.
Pada tindakan perbaikan kegiatan kesatu ini, guru SD Negeri 85 Laba menyususn RPP
1. PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20, bahwa “Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
2. Permen Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa RPP harus
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai kompeiensi dasar, dan setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP yang lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
46
memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
Setelah tindakan perbaikan siklus kesatu diketahui bahwa guru telah mencantumkan
komponen lainnya. Kekurangan RPP mereka semakin mengarah pada hal-hal yang lebih
spesifik dan mendalam. Hal ini menunjukan pemahaman dalam pembuatan RPP sudah
bertambah. Hal-hal yang dimaksud adalah (1) membagi kegiatan pembelajaran menjadi
beberapa pertemuan untuk RPP dari KD yang membutuhkan materi pembelajaran yang luas,
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didikdalam sub komponen
Kegiatan Pembelajaran Inti, dan (3) penilaian (evaluasi proses dan hasil pembelajaran).
Hasil observasi terhadap tindakan perbaikan kegiatan kesatu dengan menggunakan format
penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilainya mencapai 39.6 yang berarti
berada pada katagori cukup , dan hasil observasi dengan menggunakan format penilaian
(RPP) selama Workshop Penyusunan RPP nilainya mencapai , yang berati berada pada
katagori baik.
Dengan mengkaji hasil tindakan perbaikan pada kegiatan kesatu, maka masih diperlukan
tindakan perbaikan selanjutnya melalui kegiatan kedua. Kegiatan kedua pengarahan dari nara
sumber untuk memberikan penjelasan dan petunjuk tentang hal yang dirasakan masih sulit
tersebut pada kegiatan kesatu, terutama dalam menentukan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
Dijelaskan bahwa dalam kegiatan yang tergolong eksplorasi, guru bisa menjelaskan
dan kegitan peserta didik dalam eksplorasi. Dalam kegiatan yang tergolong elaborasi,
guru bisa menjelaskan pembiasaan peserta didik membaca beragam sumber pembelajaran dan
menuliskan atau mengerjakan tugas-tugas tertentu yang bermakna, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan
untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Kemudian bisa juga sampai pada menjelaskan bagaimana peserta didik difasilitasi agar bisa
kooperatif, kolaboratif dalam suatu kesempatan dan dalam kesempatan lainnya justru
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prsetasi belajar, bagaimana peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis baik secara individual
maupun kelompok, menyajikan variasi pekerjaan atau tugas baik melalui kerja individual
maupun kelompok, melakukan lomba, festival, serta pameran produk yang mereka hasilkan,
melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Dalam kegiatan yang tergolong konfirmasi, guru bisa menjelaskan bagaimana peserta
didik diberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, konfirmasi terhadap keberhasilan peserta didik,
konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai media,
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi agar memperoleh penguatan akan
pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar (KD). Dalam kegiatan
konfirmasi, guru bisa menjelaskan saat guru memfungsikan diri sebagai sebagai nara sumber
kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar serta membantu menyelesaikan
masalah, memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi,
memberi informasi untuk mengeksplorasi lebih jauh, memberikan motivasi kepada peserta
1. Identitas Sekolah
3. Kelas /Semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
6. Tujuan Pembelajaran
8. Materi Pembelajaran
9. Metode Pembelajaran
12.Langkah-Langkah Pembelajaran
49
Hasil observasi terhadap tindakan perbaikan siklus kesatu dengan menggunakan format
penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilainya mencapai 36 yang berarti berada
pada kategori sangat baik, dan hasil observasi dengan menggunakan format penilaian Aktivitas
Guru SD Negeri 85 Laba dalam Proses Penyusunan dan Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama nilainya mencapai 86,7, yang berati berada pada katagori sangat baik.
Pada rumusan masalah (a) Apakah yaitu melalui Workshop dapat meningkatkan kualitas
pedagogik guru-guru SD Negeri 85 Laba dalam menyusun , mengembangkan Silabus dan RPP
secara professional ? (b) Apakah aktivitas guru-guru SD Negeri 85 Laba dalam menyusun ,
mengembangkan Silabus dan RPP sesuai dengan komponen , lengkap dan sistematis setelah
mengikut workshop ?
RPP dapat meningkatkan kompetensi pedagogi guru-guru SD Negeri 85 Laba. Berdasarkan hasil
penilaian melalui format penilaian Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
kegiatan ke- 1 yang mencapai nilai 39.6 berada pada katagori cukup, dan hasil penilaian pada
siklus kedua yang mencapai nilai 86.7 berada pada katagori sangat baik. Kompetensi pedagogik
menyusun , mengembangkan ,menyempurnakan Silabus dan RPP pada kegiatan orientasi atau
sebelum mengikuti kegiatan perbaikan pada kegiatan kesatu sangat terbatas. Berbeda dengan
setelah mengikuti kegiatan perbaikan melalui dua tahap kegiatan. Setelah mengikuti kegiatan
perbaikan pada kegiatan kesatu terlihat ada peningkatan, dan lebih meningkat lagi setelah
mengikuti kegiatan perbaikan pada kegiatan kedua. Silabus dan RPP yang mereka susun menjadi
lebih lengkap dan sistematis. Kedua adalah apakah aktivitas guru-guru SD Negeri 85 Laba dalam
menyusun , mengembangkan Silabus dan RPP sesuai dengan komponen , lengkap dan sistematis
Silabus dan RPP selama Workshop dari kegiatan orientasi, kegiatan kesatu dan kegiatan kedua
50
meningkat makin baik. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian melalui kedua rubrik.yang sesuai
untuk menyusun RPP mata pelajaran yang diampunya. Hal ini terlihat jelas saat kegiatan orientasi.
Hasil pengamatan pada kegiatan tersebut dengan menggunakan format penilaian Aktivitas Guru
selama Workshop Penyusunan Pengembangan dan Penyempurnaan Silabus dan RPP hanya
mencapai nilai tiga, yang berarti tergolong cukup. Setelah teridentifikasi mengenai apa yang harus
diersiapkan, baru naskah sumber-sumber rujukan yang berupa permendiknas dan buku-buku yang
relevan dikeluarkan dari tas mereka. Pada saat tindakan perbaikan kegiatan kesatu nilainya
mencapai enam dan pada tindaan perbaikan kegiatan kedua nilainya mencapai delapan. Pada
tindakan perbaikan kegiatan kedua sesungguhnya tidak memerlukan persiapan yang berarti,
Dengan menggunakan penilaian melalui Format penilaian Aktivitas Guru dalam Proses
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Workshop diketahui bahwa pada
kegiatan kesatu mencapai nilai 25 atau tergolong cukup dan pada kegiatan kedua mencapai nilai
36, yang berati tergolong sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan guru dalam
kegiatan Workshop tersebut meningkat. Walaupun pada awalnya guru-guru agak enggan karena
membuat RPP itu membosankan, namun setelah mengetahui bahwa pada RPP yang mereka susun
terdapat banyak kekurangan namun setelah nara sumber menjelaskan berbagai kekurangan dan
menjelaskan petunjuk untuk melengkapinya, guru SD Negeri 85 Laba menjadi lebih antusias dan
berusaha lebih keras untuk menyusun sendiri RPP dan Silabus dengan lengkap dan sistematis
seperti yang mereka tunjukkan pada tindakan perbaikan pada kegiatan kedua. Apalagi nara sumber
mengembangkan dan menyempurnakan Silabus dan RPP secara lengkap dan sistematis.
51
Kendala apa yang ditemukan guru SD Negeri 85 Laba dalam proses penyusunan RPP yang
Dari hasil wawancara (diskusi dan dialog) dengan guru-guru peserta Workshop penyusunan ,
pengembangan dan penyempurnaan Silabus , RPP diperoleh keterangan bahwa yang menjadi
kendala dalam menyusun RPP secara lengkap dan sistematis antara lain :
b) Kurangnya pengetahuan tentang komponen-komponen RPP baik yang minimal sesuai tuntutan
tambahan yang bisa melengkapi RPP, sebagai akibat dari (1) kurangnya sumber rujukan yang
dimiliki (kendala pertama), dan (2) betapapun mereka memilikinya, tapi mereka jarang atau
tidak membacanya.
c) Kurang kreatifitas untuk membuat RPP menurut pendapat sendiri dengan menafsirkan langsung
52
I.Penutup
1. Simpulan
2. Saran
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak serta kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta diklat dan guru-guru SD
Negeri 85 Laba, umumnya bagi semua yang yang berkecimpung di dunia pendidikan.
MARHAEN,S.Pd
NIP.19650618 198611 1 001
53
LAMPIRAN KEGIATAN
1. ProfilMutuSekolah/Hasil EDS
2. Hasilisian Form PS1 telahditandatangani
3. Hasilisian Form PS2 telahditandatangani
4. Hasil isian Form PS3 telahditandatangani
5. SK Panitia
6. Fotofotokegiatan
7. Hasil Monitoring KeterlaksanaanKegiatan
8. HasilEvaluasiPencapaianTujuan
54