TANATOLOGI
dipertahankan
Livor mortis lebam mayat Mati 2 jam 6 - 8 jam 18 jam 24 jam Pembusukan
Rigor mortis kaku mayat
Algor mortis penurunan suhu tubuh Kaku sebagian kaku lengkap kaku mayat
Cadaveric spasme kekakuan otot segera setelah meninggal + mulai pembusukan
Dekomposisi proses degenerasi jaringan akibat autolisis Mulai dari perut kanan bawah
& kerja bakteri pembusuk caecum
Mumifikasi penguapan cairan & dehidrasi jaringan
Adiposera Terbentuknya bahan bewarna keputihan, lunak/berminyak 3 – 4 hari didapatkan gambaran morbling of skin / marmer
Berbau tengik setelah kematian
Kaku mayat yg pertama dimulai dari otot yang terkecil M. Orbicularis oculi
Kaku mayat dimulai = atas bawah (badan) ekstremitas terakhir di rahang bawah
LUKA TUSUK LUKA TEMBAK
Dalam luka = panjang minimal senjata Lecet Tato Jelaga Api Imprint
Dalam luka 5 cm, panjang senjata minimal 5 cm atau lebih (gelang kontusio) (bubuk mesiu)
Kekerasan (+)
Air tawar Air laut / asin Persetubuhan (+)
P.P : Tes elektrolit darah Kalium ↑ Na ↑ Mg↑ Tanda pasti = Ditemukan sperma pelaku pd liang vagina di fornix posterior
4-5 jam post coitus sperma masih bisa bergerak
Hemodilusi Hemokonsentrasi 24-36 jam post coitus Sperma tidak bergerak
Korban mati 7-8 hari post coitus masih bisa ditemukan sperma
Paru2 lebih kering Paru2 lebih basah
Wet drowning = Ada air yang masuk ke paru2 (pasti tenggelam) • Mobil CO (carbon monoksida) ciri warna “cherry red spot”
Pemeriksaan : alkali dilution test
Dry drowning = biasanya dibunuh dulu lalu ditenggelamkan
• Sumur / goa / kebakaran CO2 Warna merah gelap / merah bata
Ciri : - paru2 kering • Pabrik / pertambangan Sianida (HCN) Ciri bau : amandel / keton / aseton / buah /
- spasme laring almond
- cadaveric spasme
• Belerang asam sulfur / H2S
P.P : - Analisa diatom
- Apung paru
INFANTICIDE SURAT KEMATIAN
Aborsi Korban perkosaan Menurut UUD 36 th 2009, diperbolehkan max 40 hari setelah
kejadian