Anda di halaman 1dari 4

Cuti Akademik adalah pembebasan mahasiswa dari kewajiban mengikuti kegiatan akademik

selama jangka waktu tertentu. Cuti secara keseluruhan dapat diberikan sebanyak-banyaknya
empat semester dan sekurang-sekurangnya satu semester, dengan catatan tidak diambil lebih dari
dua semester berturut-turut.
Kategori Cuti Akademik:
1. Cutikarena pengajuan mahasiswa yang bersangkutan
2. Cuti karena sanksi DICUTIKAN karena:
 Keterlambatan atau kelalaian mahasiswa tidak melakukan Registrasi Ulang
 Tidak mengembalikan formulir Registrasi Ulang (FRS dan KRS) hingga akhir
batas waktu.
 Tidak membayar Biaya Kuliah sesuai jadwal Autodebet yang telah ditetapkan.

Ketentuan Cuti Akademik:


1. Telah menginjak semester ke-3 (tingkat II). Tidak berlaku untuk kasus mahasiswa yang
DICUTIKAN.
2. Diajukan sebelum masa pengurusan cuti akademik berakhir.Jika pengajuan cuti setelah
masa cuti berakhir (3 Minggu dari awal perkuliahan) maka dikenakan denda
administrasi sebesar 50% dari biaya cuti akademik.
3. Izin cuti akademik diberikan untuk satu semester dan dapat diperpanjang berdasarkan
permohonan ulang yang diajukan pada saat Registrasi Ulang semester selanjutnya.
4. Membayar biaya cuti akademik sebesar Rp 100.000,-/ semester.
5. Mahasiswa dinyatakan Sah Cuti Akademik jika sudah mendapat Surat Keterangan Cuti
Akademik dari BAAK
6. Pengurusan cuti akademik dapat diwakilkan
Prosedur Cuti Akademik:
1. Mengambil formulir permohonan cuti di BAAK
2. Membayar Biaya cuti pada Bank BNI 46.
3. Formulir diisi dengan benar, dan sudah di setujui oleh:
 Orang tua / wali
 Ketua Jurusan yang bersangkutan.
4. Formulir disertai dengan:
 Fotocopy KHS ( Kartu Hasil Studi) semester sebelumnya.
 Mendapat rekomendasi dari bagian Keuangan perihal bebas biaya kuliah
semester sebelumnya.
 Fotocopy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
 Bukti pembayaran asli cuti akademik.
5. Formulir yang sudah lengkap dengan prasyaratnya di serahkan ke petugas loket di
BAAK, Setelah mendapat persetujuan dari petugas BAAK, formulir di Foto Copy
sebanyak 3 lembar dan diserahkan kepada:
 Lembar 1 untuk BAAK (asli)
 Lembar 2 untuk Ketua Jurusan
 Lembar 3 untuk Sekretariat Jurusan
 Lembar 4 untuk Mahasiswa yang bersangkutan.
6. Mahasiswa memperoleh Surat Keterangan Cuti Akademik
7. Bagi mahasiswa yang DICUTIKAN karena sangsi keterlambatan Registrasi Ulang atau
terlambat mengembalikan formulir Registrasi Ulang beserta persyaratannya sampai
dengan batas waktu yang ditentukan, uang cuti dapat dibayarkan dengan memotong
uang kuliah yang sudah dibayarkan, dengan catatan pelaporan cuti akademik sesuai
waktu yang telah di tetapkan (3 minggu dari awal perkuliahan). Jika terlambat
makabiaya cuti tidak bisa diambil dari biaya kuliah yang telah dibayarkan. (lihat point 2
dalam ketentuan dan syarat cuti akademik). Mahasiswa yang DICUTIKAN harus tetap
mengikuti prosedur cuti dan melampirkan bukti pembayaran uang kuliah ASLI (bukti
Auto debet) pada permohonan cuti dan mengurus penyelesaian pembayaran cuti
tersebut ke Bagian Keuangan. Selanjutnya mahasiswa mengikuti prosedur 4 dan 5.
8. Bagi mahasiswa yang DICUTIKAN karena tidak membayar biaya kuliah sesuai jadwal
Autodebet, dibebaskan dari biaya cuti akademik. Mahasiswa yang DICUTIKAN karena
alasan tersebut tetap mengikuti prosedur cuti dengan melampirkan bukti pembayaran
uang kuliah ASLI (bukti Auto debet) serta copy Buku Tabungan proses Autodebetnya.
Selanjutnya mahasiswa mengikuti prosedur 4 dan 5.
9. Mahasiswa yang tidak mengajukan Cuti Akademik dinyatakan sebagai mahasiswa
TIDAK AKTIF. Seluruh pelayanan dan fasilitas akademik tidak berlaku.
10. Mahasiswa yang telah sah cuti akademik, cuti akademiknya tidak di perhitungkan
dalam BATAS STUDI NORMAL.
Yang dimaksud aktif kembali adalah mahasiswa yang akan Aktif Kembali setelah mahasiswa
tersebut melakukan cuti akademik, dicutikan atau tidak aktif kuliah pada semester sebelumnya.
Ketentuan Aktif Kembali:
1. Memiliki Surat Keterangan Cuti Akademik atau Surat Keterangan Tidak
Aktif Semester sebelumnya. Jika mahasiswa tidak mempunyai Surat Keterangan yang
dimaksud maka wajib melapor terlebih dulu ke BAAK untuk mengurus Surat
Keterangan Tidak Aktif (lihat prosedur pengurusan tidak aktif kuliah atau cuti
akademik).
2. Mengajukan surat permohonan aktif kembali, yang ditujukan kepada Ketua Jurusan
dengan disetujui oleh Dekan Fakultas dan Pembantu Rektor-I UNIKOM.
3. Membayar uang kuliah, registrasi ulang & kemahasiswaan.
4. Membayar denda tidak aktif kuliah, sbb:
 Tidak aktif kuliah 1 semester = bebas
 Tidak aktif kuliah 2 semester = 50% x BPP mahasiswa baru
 Tidak aktif kuliah 3 semester = 75 seterusnya = 100% x BPP mahasiswa baru.
(BPP = Biaya Pengembangan Pendidikan).
5. Pengurusan Aktif kembali tidak dapat diwakilkan.
Prosedur Aktif Kembali:
1. Membawa Surat Keterangan Cuti Akademik atau Surat Keterangan Tidak Aktif.
2. Mahasiswa akan mendapatkan blanko pembayaran semester yang akan diikuti dan
formulir Registrasi Ulang (FRS dan KRS).
3. Membayar biaya kuliah dan denda Tidak Aktif kuliah di BNI secara Auto debet.
4. Melakukan Regitrasi Ulang (perwalian (KRS), mengisi FRS ).
5. Menyerahkan formulir Registrasi Ulang beserta persyaratannya ke BAAK. Setelah
mendapat pengesahan BAAK, mahasiswa tersebut menjadi mahasiswa aktif kembali.
Sekretariat BAAK:
Jl. Dipat
Ketentuan Pindah Jurusan:
1. Telah menempuh studi sekurang-kurangnya 1 (satu) semester atau sebanyak-banyaknya
2 (dua) semester.
2. Nilai yang pernah diperoleh diperhitungkan pada Jurusan baru apabila ada kesetaraan
mata kuliah.
3. Permohonan Pindah jurusan atau program studi dilakukakn di Awal semester,
bertepatan dengan saat Registrasi Ulang.
4. Pengurusan pindah jurusan dapat dikuasakan.
Prosedur Pindah Jurusan:
1. Mengajukan permohonan pindah jurusan kepada Ketua Jurusan yang ditandatangani
oleh orang tua/wali dan mahasiswa yang bersangkutan di atas materai Rp. 6000,- dan di
serahkan melalui Sekretariat jurusan yang bersangkutan (jurusan awal).
2. Mahasiswa mengambil surat pengesahan atas surat permohonan yang diajukan di
Sekretariat jurusan awal, yang telah ditandatangani oleh Ketua jurusan dan Dekan
Fakultas semula.
3. Apabila alih jurusan atau program studi di setujui oleh jurusan semula, selanjutnya
surat tersebut di serahkan kepada jurusan atau program studi yang akan dituju melalui
Sekretariat jurusan, untuk mendapat persetujuan dari Ketua jurusan dan Dekan Fakultas
program studi baru.
4. Surat yang telah disetujui oleh Ketua jurusan semula, Ketua jurusan yang dituju dan
Dekan Fakultas masing-masing, di serahkan ke BAAK pusat untuk diproses lebih
lanjut.
5. Mahasiswa akan mendapatkan Kelas serta NIM (Nomor Induk Mahasiswa) yang baru.
6. Melakukan perwalian di jurusan atau program studi baru.
7. Melakukan Registrasi Ulang di jurusan atau program studi baru.
8. Mahasiswa diharuskan untuk menperbaharui ATM dan Nomor rekening yang lama ke
Bank BNI 46, setelah mendapat No Rekening baru dan kartu ATM baru agar
melaporkan ke Bagian Keuangan untuk proses Auto debet.

Anda mungkin juga menyukai