Ansys Tutorial FULL PDF
Ansys Tutorial FULL PDF
PENDAHULUAN
Permasalahan Fisik :
Menghitung dan menge-plot distribusi kecepatan dalam sistem pemipaan melalui gambar. Kasus yang
dianalisa aliran air dalam sistem pemipaan.
Penjelasan Permasalahan :
Bentuk dari grid pipa ditunjukkan dalam gambar. Tiap titik tinjauan berjarak 0.33m dengan tujuan untuk
menge-plot profil kecepatan dalam pipa untuk menggambarkan variasi kecepatan keluar pada pipa bawah
Fluida : Air
Viskositas : 1 kg/m.s
Program ANSYS
PRE-PROCESSOR
- Preprocessor >> modeling >> create >> keypionts >> in active cs / on working plane
On working plane : membuat KP dengan menunjuk langsung pada bidang koordinat (yg kita
pakai )
Cara membuat KP dengan fasilitas On Working Plane (WP) adalah :
Meng-klik salah satu titik pada grid, sehingga muncul kotak kuning kecil pada titik tersebut.
Kemudian d klik apply / OK sehingga titik yang tadi ada kotak kuning nya tanda nya berubah menjadi angka 1.
Maksudnya titik tersebut sekarang menjadi KP nomor 1. Untuk KP yang lain cara nya sama. Semua KP dibuat
hingga terbentuk KP untuk kerangka luasan / area yang dibutuhkan.
Membuat Area
- Preprocessor >> modeling >> create >> areas >>arbitrary >> Through KPs
Pilih KP pembentuk area yang telah dibuat sebelumnya dengan cara meng klik KP tersebut. Pada KP yang di
pilih akan terdapat kotak kuning. Klik semua KP satu kali saja. Sehingga Count nya menjadi 18 sama dengan
jumlah total KP yaitu 18. ( Minimum KP yang d pilih untuk membuat area adalah 3 ) Setelah itu klik OK.
Properti Elemen
- Klik flotran cfd dan pilih 2d flotran 141. klik ok. tutup jendela element type
Sekarang komponen tersebut akan digunakan sebagai model menggunakan prinsip dinamika fluida.
Properti Fluida
Klik OK
CFD Flow Properties
viscosity >> 1
Material Properties
preprocessor >> meshing >> size cntrl >> manual size >> global >> size
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> free >> pick all
Kondisi Batas
- preprocessor >> loads >> define loads >> aplly >> fluid cfd >> velovity >> on lines
VX >> 0.5
Pilih sebuah garis tepi vertikal di sebelah kanan atas. Kemudian klik OK
Hal ini karena No Slip Condition (VX = VY = 0 untuk semua sisi / dinding saluran )
- preprocessor >> loads >> define loads >> apply >> fluid cfd >> pressure dof >>
SOLUTION
EXEC >> 50
Klik OK
- solution >> run flotran
- general postproc >> plot result >> countur plot >> nodal solution
Seperti : Pressure, Fluid Velocity, Turbulent Kinetic Energy, Turbulent Energy Dissipation.
Pada gambar tampak area mana saja yang memiliki kecepatan yang seragam.
Tinggi rendahnya kecepatan ditunjukkan dengan indeks / skala warna yang dilengkapi dengan nilai kecepatan
- general postproc >> plot result >> vector plot >> predefined
Tampilan vector kecepatan pada saluran saluran. Hampir sama dengan yang plot contour namun ini
ditunjukkan dengan vektor.
Distribusi Temperatur pada Sebuah Plat
PENDAHULUAN
Dalam latihan ini, kita akan mempelajari tentang konduksi panas 2D menggunakan ANSYS 10 ED.
Permasalahan / Persoalan diambil dari buku Introduction to Heat Transfer yang d tulis oleh Frank Incropera
dan David P. Dewitt. Plat yang akan digunakan mempunyai dimensi tertentu d beri temperatur pada pada
tepi2 nya. Konduktifitas termal plat, KXX=401 W/(m-K)
Program ANSYS
PRE-PROCESSOR
Tipe elemen
- preprocessor >> element type >> add/edit/delete. Pada jendela 'element type'. klik add
33
Ketik 1 pada element type reference number
Klik thermal mass solid dan pilih quad 4node 55. klik ok. Tutup jendela element type
Properti Material
34
Membuat Area
-preprocessor >> modelling >> create >> areas >> rectangle >> by dimension
Tampilan rectangle yang dibuat dengan ukuran panjang pada sumbu X sebesar 10 dan pada sumbu Y sebesar
20. Untuk membuat rectangle tidak harus dengan menggunakan cara itu, ada cara lain yang bisa digunakan.
Meshing
- preprocessor >> meshing >> size cntrl >> manual size >> lines >> picked lines
35
Melakukan meshing pada area
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> mapped >> 3 or 4 sided >> pick all
Kondisi Batas
- preprocessor >> define loads >> aplly >> thermal >> temperature >> on lines
36
- preprocessor >> define loads >> aplly >> thermal >> temperature >> on KPs
Terdapat 4 KP pada model, masing2 satu d sudut2 area tersebut. Pilih 2 sudut yang sebelah atas
37
SOLUTION
POST-PROCESSING
- general postproc >> plot result >> countur plot >> nodal solution
38
Thermal - Mixed Boundary Example
Pada tutorial ini akan menjelaskan cara menyelesaikan permasalahan distribusi panas. Analisa dari sebuah
konduksi sederhana sama halnya dengan gabungan permasalahan konduksi / konveksi / isolasi akan
dipraktekkan dalam tutorial ini.
Program ANSYS
PRE-PROCESSOR
Tipe elemen
Properti Material
Membuat Area
-preprocessor >> modeling >> create >> areas >> rectangle >> by 2 Corners >>
-preprocessor >> meshing >> size cntrls >> manual size >> areas >> all areas >> 0.05
-preprocessor >> meshing > > mesh >> areas >> free > pick all
Kondisi Batas
-solution >> define loads >> apply >> thermal >> temperature >> on lines
-solution >> define loads >> apply >> thermal >> convection >> on lines
VALJ dan VAL2J tdk perlu d isi karena tjd konveksi uniform d sepanjang garis
- general postproc >> plot result >> countur plot >> nodal solution
Komponen Elektronik
PENDAHULUAN
Permasalahan Fisik : Semua alat elektronik membangkitkan panas selama dalam kondisi operasi. Untuk
menghasilkan kerja optimal dari komponen tersebut, panas yang dibangkitkan perlu untuk d pindahkan
sehingga pada akhirnya komponen tersebut dapat didinginkan. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan
sirip pada alat tersebut yang bertujuam untuk mempercepat pembuangan panas ke lingkungan sekitar.
Penjelasan Permasalahan : Untuk menyederhanakan kita mengasusmsikan papan circuit terbuat dari tembaga
dengan kondukstifitas termal 386 W/m K. Tembaga tersebut membangkitkan panas sebesar 10e6 W. Material
yang menutupi / mengelilinginya terbuat dari baja dengan konduktifitas termal 20 W/m K. Sirip terbuat dari
aluminium dengan konduktifitas termal 180 W/m K. Satuan yang digunakan dalam permasalahan ini adalah SI
Kondisi batas :Terdapat konveksi sepanjang tepi / batas system kecuali d sisi bawah, yang akan d isolasi.
Koefisien lapisan film 50 W/m2 K dan temperature sekitar 20oC.
Objective: Untuk menentukan distribusi temperature dan untuk mengetahui temperature maksimum pada
komponen tersebut.
39
Program ANSYS
PRE-PROCESSOR
40
Membuat Area
-preprocessor >> modeling >> create >> areas >> rectangle >> 2 corners
Untuk membuat rectangle dengan ukuran lebar 5 cm dan tinggi 3 cm (geometri besi), maka diperlukan 5 petak
arah horizontal dan 3 petak vertikal. Pilih salah satu titik pada grid sebagai salah satu sudut dari rectangle 5x3.
Setelah itu pilih titik lain pada grid sebagai sudut lain yang bersebarangan dari sudut sebelumnya. Untuk
membuat geometri lain yaitu tembaga dan aluminium caranya sama.
Membuat rectangle 5x2 untuk material aluminium sebagai fin. Kemudian membuat 2 rectangle 1x1 yang
nantinya akan d potongkan pada rectangle 5x2 untuk membentuk fin tersebut.
-prerocessor >> modeling >> operate >> Boolean >> overlap >> areas.
-preprocessor >> modeling >> operate >> Boolean >> glue >> areas.
Alasan mengapa kita tidak melalukan operasi Glue pada tembaga dan baja, karena telah dilakukan overlap.
Sedangkan pada material baja dan aluminium harus dilakukan operasi Glue.
41
Properti Elemen
- Klik thermal mass solid dan pilih quad 8node 77. Klik OK. Tutup jendela element type
Material Properties
( pada window Define Material Model Behavior : material >> new model >> define material id
42
Meshing
- preprocessor >> meshing >> size controls >> manual size >> lines >> all lines
43
- preprocessor >> meshing >> mesh attributes >> default attributes
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> free >>
Untuk material 2
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> free >>
Untuk material 3
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> free >>
Catatan :
Jadi sebelum melakukan mesh pada geometri tersebut, harus disesuaikan dengan material numbernya dahulu.
44
Kondisi Batas
- preprocessor >> loads >> define loads >> apply >> thermal >> heat generate >> on keypoints.
HGEN 10e6
- preprocessor >> loads >> define loads >> apply >> thermal >> convection >> on lines.
Film Coefficient 50
45
SOLUTION
POST-PROCESSING
- general postproc >> plot result >> Contour plot >> nodal solution
46
Perpindahan Panas Kondisi Transient pada Satu Dimensi
PENDAHULUAN
Dalam latihan ini, kita akan mempelajari tentang konduksi panas 2D menggunakan ANSYS 10 ED. Plat yang
akan digunakan mempunyai dimensi tertentu d beri temperatur pada pada tepi-tepinya. Analisa yang
digunakan dalam kondisi transient.
Program ANSYS
PRE-PROCESSOR
Tipe elemen
- preprocessor >> element type >> add/edit/delete. Pada jendela 'element type'. klik add
Properti Material
KXX 1. Klik OK
C 3. Klik OK
thermal >> density
Membuat Area
-preprocessor >> modelling >> create >> areas >> rectangle >> by dimension
- preprocessor >> meshing >> size cntrl >> manual size >> lines >> picked lines
NDIV >> 4
- preprocessor >> meshing >> mesh >> areas >> mapped >> 3 or 4 sided >> pick all
Kondisi Batas
- solution >> define loads >> aplly >> thermal >> temperature >> on nodes
- solution >> define loads > apply >> initial condit'n >> define (pick all)
TIME >> 5
DELTIM >> 5/100
Klik OK
- solution >> load step opts >> output ctrls > DB/results file
- general postproc >> read results >> first set (detik 0.05)
- general postproc >> plot results >> contour plot >> nodal solution
- general postproc >> read results >> next set (0.1 detik)
- general postproc >> read results >> by time (0.5 detik)
NODE >> ON
- general postproc >> path operations >> plot path item >> on graph
- general postproc >> path operations >> plot path item >> on graph
- general postproc >> path operations >> plot path item >> on geometry
DAFTAR PUSTAKA
Internet
Handbook