Anda di halaman 1dari 15

I.

Dasar Teori
Computation fluid dynamics, biasanya disingkat CFD adalah cabang dari mekanika
fluida yang menggunakan metode numerik dan algoritma untuk memecahkan dan
menganalisis masalah yang melibatkan aliran fluida. Komputer yang digunakan untuk
melakukan perhitungan yang diperlukan untuk mensimulasikan interaksi cairan dan gas
dengan permukaan yang didefinisikan oleh kondisi batas. Dengan superkomputer
berkecepatan tinggi, solusi yang lebih baik dapat dicapai. Software ini merupakan hasil
penelitian yang meningkatkan akurasi dan kecepatan skenario simulasi yang kompleks seperti
aliran transonik atau turbulen. Validasi eksperimental awal software tersebut dilakukan
menggunakan terowongan angin dengan validasi akhir muncul dalam pengujian skala penuh,
misalnya tes penerbangan.
CFD juga dapat di artikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk mengukur
seluruh temperature, tekanan, flow analisis dari suatu benda yang diberikan suatu kondisi.
CFD digunakan untuk recalculate dan analisis suatu benda pada keadan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan dalam pembuatan benda tersebut. Banyak manfaat yang dapat
dianalisis menggunakan software ini, intinya adalah seluruh fluida baik itu liquid, gas yang
bersifat nonnewtonian maupun newtonian (meskipun hampir tidak ada yang bersifat
tersebut). CFD didasarkan pada Fluid flow dalam persaman non linear differential baik itu
laminar maupun turbulen,  heat transfer baik konduksi maupun radiasi,konfeksi pada suatu
computer. Proses ini tergantung pada kemampuan computer mengatasi banyaknya rumus
matematika, hal yang sama dengan konsep computer aided design dan fininet element
analisis, yaitu tergantung pada mesh yang diperlakukan pada benda tersebut dan batasan
“boundary layer”. Makin banyak jumlah mesh maka akan membuat kinerja computer makin
berat meskipun mempunyai hasil yang lebih akurat. Software yang biasa digunakan untuk
melakukan analisis CFD yaitu ANSIS, Fluent, Gambit, dll
Fluent adalah perangkat lunak dalam computer yang digunakan untuk
mensimulasikan aliran fluida dan perpindahan panas. Aliran dan perpindahan panas dari
berbagai fluida dapat disimulasikan pada bentuk atau geometri yang rumit. Dengan
menggunakan program fluent, dapat diketahui parameter-parameter aliran dan perpindahan
yang diinginkan. Distribusi tekanan, kecepatan aliran, laju aliran massa, distribusi
temperature, dan pola aliran fluida yang terjadi dapat diketahui pada tiap titik yang terdapat
dalam system yang dianalisa
Gambit merupakan singkatan dari Geometry And Mesh Building Intelegent Toolkit.
Gambit berfungsi untuk membuat model geometri dan mendefinisikan daerah yang akan
dialui fluida serta melakukan proses meshing pada daerah tersebut. Setelah semuanya di
lakukan, model tersebut siap untuk dianalisis menggunakan fluent.
Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L)
yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan Reynolds ini dapat digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, seperti jenis aliran laminar dan turbulen. Dimana nama tersebut diambil dari
Osborne Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya di tahun 1883. Bilangan Reynold
merupakan salah satu bilangan yang tidak berdimensi yang sangat penting dalam mekanika
fluida dan dapat digunakan seperti halnya dengan bilangan yang tidak berdimensi lainnya.
Untuk memberikan kriteria dalam menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang
mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula,
memiliki nilai bilangan tidak berdimensi yang relevan dan keduanya disebut mempunyai
kemiripan dinamis. Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

dengan:

•    vs - kecepatan fluida,


•    L - panjang karakteristik,
•    μ - viskositas absolut fluida dinamis,
•    ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
•    ρ - kerapatan (densitas) fluida.
Pada kesempatan kali ini kami menggunakan profil airfoil NACA 0018 dan NACA
23012 , dengan spesifikasi sebagi berikut :
NACA 0018
1. Chord : Lokasi max camber,
2. Nilai max camber
3. Dan nilai max thicknessnya adalah
II. Alat dan Bahan
1. Komputer / Laptop
2. Software (Gambit, Fluent dan Inventor)
3. Mouse
4. Alat Tulis
5. Data Airfoil NACA 0018 dan NACA 23012
III. Langkah Kerja
III.1 Langkah Pengerjaan Menggunakan Gambit
1. Buka Exceed lalu Buka Fluent
 Working Derictory ( Simpan di tempat yang kalian inginkan )
2. File – open – Browse – cari Airfoil yang sudah ada, lalu Ok
3. Lalu pilih Geometri – Edge pilih Sweep – lalu Vertices di titik TE – ceklis Vektor –
click Define – Deriction X Positif – magnitude ( jarak ) 30 dan Apply begitu pula
selanjutnya untuk garis 2, 3, dan 4
4. Geometri – edge – Conic – Start titik ke 3, Shoulder titik ke 2, dan End titik ke 4
dengan shape parameter 0.3 lalu Apply
5. Geometri – Egde – Split (Split With Vertex ) – Edge ( pilih bagian gari parabola ) –
Vertex Pilih titik yang menyentuh garis parabola LE
6. Geometry – Face – Create Face From Wireframe – Edges ( Pilih bagian atas sehingga
berubah warnanya ) , Lakukan Hal yang sama pada bagian bawah hingga semua
berwarna Biru.

7. Geometri – vertex – Move / copy vertices – ceklis copy lalu pilih titik atas dan bawah
dengan X = -20 Tekan Apply.
8. Geometri - Edge – Create Straight Edge Piih dua titik yang telah di copy. Lalu apply
9. Geometri – Vertex – Create Vertices at Edge Intersection ( Edge 1 = Garis Parabola
atas dan Edge 2 = Garis yang telah di buat tadi ) sampai keluar titik putih tersebut.
10. Geometri – Edge – Delete Edge ( Pilih garis yang tehlah di buat hingga terlihat pada
gambar.

11. Geometri - Edge – Create Straight Edge ( sambungkan masing- masing titik yang
telah dibuat hingga seperti pada gambar . lalukan pada titik satunya.

12. Geometri – Face – Split Face ( Split with Edges ) ( Face = Pilih bidang atas dan
Edges Pilih garis yang tadi di buat . Lakukan hal yang sama pada satunya
13. Mesh – Edge – Mesh Edges ( pilih permukaan UpperSurface dan LowerSurface lalu
Double Ratio ( 1.05 ) Spacing Interval Count ( 100 ) lalu Apply
14. Mesh – Create Boundary Layer ( First Low 0.000005 ) dan ( Rows 20 ) . lalu pilih
Edges Upper Surface dan Lower Surface. Lalu apply
15. Mesh – Mesh Edges lalu pilih pilih surface parabola ( Reverse ) Ratio 1.03 dan
Spacing 100 ( Interval Count ) lalu apply
16. Mesh – Mesh Edges Lalu pilih Ketiga Garis dekat TE degangan Pick With Links
Reverse Ratio 1.07 dan Spacing 100 sampai seperti gambar di bawah ini.

17. Lakukan hal yang sama pada semua garis yang belum di mesh hingga seperti ini.

18. Mesh – Face – Mesh Face ( Element Quad, Type Map) lalu pilih Surface satu-satu
hingga seperti pada gambar di bawah ini.
19. Geomteri – Group – Create Group – Pilih Farfield atau Permukaan paling luar, dan
beri nama FARDIELD ganti Edges dengan Group , lakukan hal yang sama pada
Airfoil ( Permukaan atas (label = UPPER_SURFACE dan permukaan
Bawah ( label = UPPER_SURFACE ). Lalu Apply

20. Zones – Specify Boundary Types – Ceklis Show Label ( nama = FARFIELD ganti
type dengan PRESSURE_FAR_FIELD lalu GANTI Entity menjadi Groups pilih
FARFIELD ) lakukan hal yang sama pada UPPER dan LOWER SURFACE dengan
Type Wall ) lalu apply .

21. Setelah itu simpan File dengan cara File – Export – dengan Format Msh
22. Lalu keluar dari Gambit.
Langkah Pengerjaan Menggunakan Fluent
1. File - read - pilih file(.msh)
2. Grid - Check
3. Grid - Reorder - domain
4. Define - units - ganti pressure (atm); temperatur (c)
5. Define - models - solver - pressure based - Green Gauss Node - OK
6. Define - models - energy - checklist energy equation - OK
7. Define - models- viscous - Sparat Allmarasn
8. Define - materials - density [ideal gas] ; viscosity [sutherland] - three coefficient - Create
9. Define - operating conditions - OK
10. Define -boundary conditions - farfield - pressure farfield - Mach number (NIM: 10 ) +
0.2) contoh ((30:10) + 0.2)) = 3.2 - tubulent viscosity - OK
11. Solve - control - solution - simple ganti couple - courant number (200); momentum (0.5);
Pressure(0.5) - under relaxation density (0.5); modified tubulent viscosity (0.9) - second order
semua
12. Solver - initialize - initialize - init- close
13. Solve - monitor - residual - Check plot - 0.000001 (energy gausah diganti) - convergen
criterion [none] - OK
14. Solve - monitor - force - check ppw - highlight upperlower - isi force vector sesuai sudut -
rename (contoh : cd-history_m44_alpha00) -apply
15. Report - Reference values - compute form farfield - OK
16. File - Write - rename (contoh : NACA_0015_161221042_m44_alpha00)
17. Setelah write - enter (sampai muncul tanda panah (>)
18. Ketik: solve - enter dua kali
19. Ketik: initialize - enter dua kali
20. Ketik: set-fmg-initialization - enter - enter - ada angka [5]
21. Di number of cylces on level 1 ketik: 100 - enter -enter
22. number of cylces on level 2 ketik: 100 - enter -enter
23. number o cycles on level 3 - enter - enter
24. number of cycle on level 4 - enter - enter
25. number of cycle on level 5 - enter - tunggu running sampe berhenti ada angka [0.75] -
enter
26. ketik : yes - enter
27. ketik : fmg-initialization - enter
28. Ketik : yes - enter - tunggu running sampe berhenti
29. File - write - cas and data
30. Solve - iteration - 500 - itterate
31. Write - cas and data
IV. Hasil Praktikum dan Analisa
1. Velocity Magnitude

Alph Mach Number 3.2


Boundary Layer
a
NACA 0018 NACA 23012
5

-5

ANALISIS

Apabila suatu aliran udara dialirkan melalui wind tunnel (terowongan angin) maka
kecepatan tertinggi aliran tersebut berada pada daerah tengah dari diameter wind tunnel,
untuk bentuk penampang yang simetris atau daerah yang jauh dari permukaan atas dan bawah
dari wind tunnel. Akibat perbedaan kecepatan ini maka bila kecepatan aliran tersebut rendah
maka aliran mempunyai tekanan tinggi, dan sebaliknya kecepatan aliran tinggi maka
tekanannya rendah sehingga distribusi kecepatan pada wind tunnel tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
dijadikan acuan dalam menghitung kecepatan:

Persamaan ke 1

Persamaan ke 2

Dari 2 persamaan di atas akan di dapat V1(persamaan ke 3)

atau

Keterangan : = Tekanan Statik

= Tekanan Dinamik (q)

Persamaan ke 3 di atas, dapat digunakan untuk menghitung kecepatan dari


pengukuran perbedaan antara tekanan statik dan tekanan total
2. Pressure
Alph Mach Number 3.2
a Pressure
NACA 0018
5

0
-5

Alph Mach Number 3.2


a Pressure
NACA 23012
5
0

-5

ANALISIS

Tekanan udara dari permukaan bagian atas airfoil disebarkan sehingga tekanan lebih
besar di leading edge daripada tekanan atmosfir sekitarnya, menyebabkan tahanan yang kuat
pada gerakan ke depan, tapi tekanan udara lebih sedikit daripada tekanan atmosfir sekitarnya
di sebagian besar permukaan atas (B ke C). Seperti terlihat pada penggunaan teori Bernoulli
pada sebuah bejana venturi, pertambahan kecepatan udara pada bagian atas dari airfoil
menyebabkan turunnya tekanan. Tekanan yang turun ini adalah salah satu komponen dari
total daya angkat.

Sebuah tekanan positif dihasilkan karena sifat udara yang mengalir di bawah sayap, terutama
pada angle of attack yang tinggi. Tapi ada aspek lain dari aliran udara ini yang harus
dipelajari. Pada sebuah titik di dekat leading edge, aliran udara pada hakekatnya sebenarnya
berhenti (stagnation point) dan dengan bertahap kecepatannya akan bertambah. Di titik yang
sama di trailing edge, kembali lagi aliran udara itu mencapai kecepatan yang sama dengan
kecepatan aliran udara di permukaan atasnya. Sesuai dengan prinsip Bernoulli, ketika aliran
udara makin pelan di bawah sayap, sebuah tekanan positif ke atas terjadi menekan sayap, jika
kecepatan fluida berkurang, tekanan harus bertambah

Tekanan negatif pada permukaan atas sayap membuat gaya yang lebih besar dari pada
tekanan positif yang mengenai permukaan bawah sayap. Gambar 3 menunjukkan penyebaran
tekanan sepanjang airfoil pada 3 angle of attack yang berbeda-beda. Pada umumnya,
pada angle of attack  yang besar, pusat tekanan (Center of Pressure) pindah ke depan
sedangkan pada angle of attack  yang kecil pusat tekanan berpindah ke bagian belakang.
Dalam rancangan struktur sayap, pergeseran pusat tekanan ini sangat penting, karena
mempengaruhi posisi beban udara yang ditanggung oleh sayap pada keadaan angle
of attack  yang kecil dan angle of attack yang besar.

Keseimbangan aerodinamis dan kemampuan kendali diatur oleh perbedaan dari pusat
tekanan. Pusat tekanan ditentukn oleh perhitungan dan percobaan di terowongan angin
dengan cara memberikan angle of attack yang berbeda-beda pada airfoil di sepanjang
jangkauan kerja normal. Pada waktu angle of attack diubah, karakteristik penyebaran tekanan
juga berubah
V. Kesimpulan
Suatu pelat ataupun suatu penampang sayap pesawat harus memiliki
permukaan yang halus untuk menghindari terjadinya aliran udara turbulen, khususnya
aliran udara yang paling dekat dengan permukaan pesawat tersebut. Semakin dekat
aliran udara terhadap penampang sayap pesawat, semakin besar perlambatan yang
terjadi terhadap aliran udara.
Hal ini disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul udara pada lapisan
udara tersebut dengan penampang sayap, sehingga semakin jauh lapisan udara
tersebut dari permukaan pela atau permukaan sayap, gesekan antar molekul udara
dengan permukaan sayap tersebut semakin berkurang sampai pada titik tertentu
dimana kecepatan mencapai maksimum sama dengan kecepatan aliran udara bebas
(free stream). Dari fenomena ini dapat diketahui bahwa semakin jauh lapisan udara
dari permnukaan pelat atau permukaan sayap maka kecepatan aliran udara tersebut
semakin bertambah . Lapisan-lapisan udara yang bergerak antara permukaan pelat
sampai dengan aliran udara dengan kecepatan maksimum disebut dengan boundary
layer atau lapisan batas
Aliran Fluida Free Stream memiliki karakteristik tekanan yang relative rendah
tetapi ketika aliran Fluida medekati permukaan Leading Edge maka tekanan terbesar
ketika menyentuh Stagniation Point dan Tekanan di pengaruhi oleh Angle Of Attack
karena pada saat angle of attack berubah maka Stagnation Point pun akan berubah
dan nilai tekanan pada Leading Edge akan berubah. Terbukti pada gambar yang telah
saya peroleh dari Simulasi CFD di dapatkan kesimpulan. Tekanan di pengaruhi oleh
Angle Of Attack ( Sudut Serang )
VI. Daftar Pustaka
http://indrasyifai.blogspot.co.id/2012/05/teori-lapisan-batas-boundary-layer.html

https://www.scribd.com/document/202785433/Laporan-Boundary-Layer

https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edinamis/article/download/2626/1330

Anda mungkin juga menyukai