0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen SOP penanganan hyperemesis gravidarum di Puskesmas Ngemplak Simongan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen ini memberikan pedoman kerja bagi petugas kesehatan di poli kebidanan dalam menangani kondisi muntah berlebihan pada ibu hamil.
2. Tahapan penanganannya meliputi pemeriksaan, anamnesa, konseling, pemberian cairan infus, obat anti mual, dan jika perlu rujukan ke
Ringkasan dokumen SOP penanganan hyperemesis gravidarum di Puskesmas Ngemplak Simongan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen ini memberikan pedoman kerja bagi petugas kesehatan di poli kebidanan dalam menangani kondisi muntah berlebihan pada ibu hamil.
2. Tahapan penanganannya meliputi pemeriksaan, anamnesa, konseling, pemberian cairan infus, obat anti mual, dan jika perlu rujukan ke
Ringkasan dokumen SOP penanganan hyperemesis gravidarum di Puskesmas Ngemplak Simongan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen ini memberikan pedoman kerja bagi petugas kesehatan di poli kebidanan dalam menangani kondisi muntah berlebihan pada ibu hamil.
2. Tahapan penanganannya meliputi pemeriksaan, anamnesa, konseling, pemberian cairan infus, obat anti mual, dan jika perlu rujukan ke
Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 1 dari 2 PUSKESMAS Sri Andriani, SKM, M.Kes NGEMPLAK NIP. 19650519.198803.2.008 SIMONGAN
1. Pengertian Keadaan dimana penderita muntah-muntah yang berlebihan lebih dari 10
kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan penderita. 2. Tujuan Sebagai acuan kerja petugas di Poli Bumil UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan dalam penanganan hyperemesis gravidarum. 3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan Nomor 26/SK PKM WR/IX/2015 tentang Standar Pelayanan Poli Bumil 4. Referensi Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal tahun 2002. 5. Alat dan 1. Meja Kursi Bahan 2. Tempat tidur ,bantal dan selimut 3. Alat cuci tangan (air, desinfektan, sabun, handuk) 6. Prosedur 1. Pelanggan datang ke puskesmas. 2. Petugas sapa klien dengan ramah dan mengucapkan salam dengan sopan. 3. Petugas melakukan komunikasi dengan pasien. 4. Petugas melakukan pemeriksaan. 5. Petugas melakukan anamnesa a. Riwayat perkawinan. b. Riwayat penyakit ibu dan keluarga. c. Status riwayat Haid, HPHT. d. Riwayat imunisasi Ibu saat ini. e. Kebiasaan ibu. f. Riwayat persalinan terdahulu 6. Petugas melakukan konseling dan menjelaskan penanganan hyperemesis dalam kehamilan. 7. Paada kunjungan berikutnya bila tidak ada perubahan dalam penanganan hyperemesis maka petugas akan memberikan rujukan ke Rumah Sakit pada pasien agar segera mendapatkan penanganan. Bila pasien menolak untuk dirujuk maka petugas meminta pasien/ keluarganya untuk mengisi dan menandatangani Informed Consent. a. Segera penderita dirawat, berikan cairan per infus (glucose 5 – 10 Puskesmas Ngemplak S PENANGANAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
No.Dok : KIA/SOP-20/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 2 dari 2 PUSKESMAS Sri Andriani, SKM, M.Kes NGEMPLAK NIP. 19650519.198803.2.008 SIMONGAN
% dan NaCL fisiologik)
b. Obat anti emetik, intra muskuler atau per infus. Penderita dipuaskan sampai muntah telah berkurang, diukur jumlah muntah (cairan yang dimuntahkan) dan cairan yang diberikan dan diuresis dalam 24 jam. Ukur balans cairan setiap hari. 7. Alur Proses 8. Unit 8. Unit Poli Bumil Terkait 9. Unit Laboratorium 9. Dokumen 1. Rekam Medis (BPU/Form-01/2015) 2. Rujukan Internal (BPU/Form-02/2015) Terkait 3. Informed Consent (BPU/Form-04/2015) 4. Formulir Rujukan BPJS (BPU/Form-05/2015) 5. Formulir Rujukan Jamkesda (BPU/Form-06/2015) 6. Formulir Rujukan Umum (BPU/Form-07/2015) 7. Resep (BPU/Form-11/2015) 8. Register Kohort Bumil (KIA/Form-03/2015) 9. Buku KIA (KIA/Form-04/2015) 10. Buku Register Bumil (KIA/Form-15/2015) 10. Catatan Revisi