Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN HASIL PENYULUHAN PROGRAM MATA

TENTANG

KESEHATAN MATA

TANGGAL : 15 NOVEMBER 2012


TEMPAT : KORONG SUNGAI DANDANG
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG SELATAN
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

OLEH:
DWI HUTABRIAN DISKA

PUSKESMAS BATU BASA


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
LAPORAN HASIL PENYULUHAN PROGRAM MATA

TENTANG

KESEHATAN MATA

TANGGAL : 15 NOVEMBER 2012


TEMPAT : KORONG SUNGAI DANDANG
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG SELATAN
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

OLEH:
DWI HUTABRIAN DISKA

PUSKESMAS BATU BASA


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
LAPORAN HASIL PENYULUHAN PROGRAM MATA

TENTANG

KESEHATAN MATA

TANGGAL : 06 FEBRUARI 2016


TEMPAT : POSYANDU MUNGGUK
KORONG KAMPUNG PADANG
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG BATU BASA
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

OLEH:
DWI HUTABRIAN DISKA

PUSKESMAS BATU BASA


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
LAPORAN HASIL PENYULUHAN PROGRAM MATA

TENTANG

KATARAK

TANGGAL : 11 JUNI 2015


TEMPAT : POSYANDU LANSIA KOTO KACIAK
KORONG KOTO KACIAK
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG BATU BASA
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

OLEH:
DWI HUTABRIAN DISKA

PUSKESMAS BATU BASA


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
LAPORAN HASIL PENYULUHAN PROGRAM MATA

TENTANG

KATARAK

TANGGAL : 08 APRIL 2014


TEMPAT : POSYANDU LANSIA DURIAN JANTUNG
KORONG DURIAN JANTUNG
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG TIMUR
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

OLEH:
DWI HUTABRIAN DISKA

PUSKESMAS BATU BASA


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
LAPORAN PENYULUHAN PROGRAM MATA

Topik : Kesehatan Mata


Hari/tanggal : 15 November 2012
Tempat : Korong Sungai Dandang
Waktu : Pukul 09.00 – 10.00
Sasaran : Masyarakat
Penyaji : Dwi Hutabrian Diska

Pokok bahasan :
1. Peningkatan Kesehatan Mata
2. Mencegah Kecelakaan Mata
3. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing di Mata
4. Tanda Bahaya Kerusakan Mata
5. Pemberian Obat Mata

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kesehatan Mata

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami dan dapat
melakukan usaha peningkatan kesehatan mata, mencegah kecelakaan mata, melakukan
pertolongan pertama bila ada benda asing di mata, mengenal tanda- tanda atau bahaya
kerusakan mata dan memahami pemberian obat mata.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan empat usaha untuk meningkatkan kesehatan mata.
2. Menyebutkan empat cara mencegah kecelakaan mata
3. Mengidentifikasi enam prinsip P3K untuk benda asing pada mata
4. Menyebutkan enam dari 7 tanda bahaya atau kerusakan pada mata
5. Menyebutkan cara pemberian obat mata
III. Materi
Materi penyuluhan :
1. Peningkatan Kesehatan Mata
Banyak orang menggunakan tetes mata dengan maksud membersihkan mata dan kotoran.
Sesungguhnya hal tersebut tidak perlu dilakukan karena mata sudah dilengkapi oleh
sistem untuk membersihkan dan mempertahankan mata dari infeksi.
Cairan terbaik untuk membersihkan mata adalah yang diproduksi oleh kelenjar
lakrimalis. Cairan ini mengandung garam dan protein yang membantu menurunkan
ketegangan. Justeru dengan penggunaan obat tetes mata akan menyebabkan masuknya
bakteri dalam mata.
Bila membaca dengan jarak terlalu dekat akan membuat mata cepat lelah dan
memudahkan terjadinya gangguan penglihatan. Jarak yang baik 30 – 35 cm.
Bagi pekerja yang selalu berdekatan dengan obyek atau bekerja dengan obyek yang kecil
maka perlu merencanakan istirahatt secara berkala untuk mengistirahatkan secara berkala
untuk mengistirahatkan otot – otot mata.
Menonton televisi sebaiknya dengan jarak 3,5 – 4 meter untuk menghindari kelelahan
dan kerusakan mata
2. Mencegah Kecelakaan Mata
a. Untuk anak berikan mainan yang dapat meningkatkan perkembangan intelektual dan
penglihatan. Jangan memberikan mainan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan
pada mata seperti pistol – pistolan atau panah – panahan.
b. Cegah anak berlari sambil membawa benda tajam dan memutar – mutar sesuatu
seperti ikat pinggang.
c. Anak – anak yang memakai kaca mata pada waktu olah raga dianjurkan untuk
memakai pelindung mata.
d. Orang – orang yang bekerja di pabrik metal atau yang menggunakan zat kimia kuat
atau orang yang bekerja pada tempat silau dianjurkan untuk memakai pelindung
mata.
3. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing Di Mata
a. Cucilah mata selama kurang lebih 15 menit untuk pertolongan zat kimia yang masuk
ke mata dengan air bersih yang mengalir. Jangan merendam.
b. Tutuplah mata untuk mencegah penekanan lebih lanjut dan segera bawa ke dokter
untuk benda asing yang masuk ke mata
c. Bila ada perdarahan pada mata jangan mencoba untuk menghentikannya karena
tekanan akan memperburuk kerusakan yang terjadi.
d. Bila benda asing masuk kornea jangan menggosok mata. Segera bawa ke dokter agar
benda tersebut dikeluarkan secara steril
e. Bila benda asing masuk ke konjungtiva dan dapat dilihat, dengan hati – hati angkat
benda itu menggunakan sapu tangan yang bersih atau dengan membasahi lidi kapas
yang bersih atau tissue yang bersih.
f. Bila menemukan mata yang hitam segera minta pertolongan dokter.
4. Tanda –Tanda Bahaya atau Kerusakan Mata
a. Kemerahan pada mata yang bertahan lama.
b. Rasa nyeri yang terus menerus terutama sesudah trauma
c. Mata tertutup atau sulit dibuka pada anak – anak
d. Penglihatan kabut atau merasa ada bintik – bintik atau benda melayang – layang pada
mata.
e. Ada sesuatu yang nampak tumbuh pada mata yang transparan atau pada kelopak
mata.
f. Keluarnya sekret atau cairan yang terus menerus atau adanya keropeng mata
g. Pupil yang tidak dapat melihat target, seperti mata kucing.
5. Cara Pemberian Obat Mata
a. Tetes mata
 Cuci tangan sebelum memberikan tetes mata
 Bersihkan mata sebelum ditetesi dari cairan nanah atau keropeng dengan
menggunakan kapas lembab steril atau hangat dari arah dalam keluar
 Posisi pasien bisa duduk dengan kepala agak tengadah dan pasien disuruh
melihat ke atas.
 Tarik kelopak mata bawah dan teteskan obat ke dalam kantung konjungtiva,
sambil menekan bagian kelopak mata bawah dekat hidung.
 Bila obat diberikan 1 – 2 tetes, jangan langsung mengedipkan mata.
 Jelaskan agar pasien tidak mengedipkan matanya terlalu keras karena ini akan
menyebabkan keluarnya obat dari mata
b. Salep mata
Prinsipnya sama dengan tetes mata yang penting hindari ujung pipet menyentuh atau
tube menyentuh konjungtiva atau bagian mata lainnya.
 Peningkatan Kesehatan Mata
 Mencegah Kecelakaan Mata
 Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing di Mata
 Tanda Bahaya Kerusakan Mata
 Pemberian Obat Mata
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Hasil
1. Penyuluhan dilakukan di Posyandu lansia Sei Dandang
2. Peserta yang hadir sebanyak 30 0rang
3. Masyarakat yang adir sangat antusias mendengarkan materi yang diberikan, hal ini dapat
dilihat dengan adanya pertanyaan yang diajukan oleh mayarakat tersebut.

Demikianlah laporan Penyuluhan ini dibuat, untuk dapat digunakan dengan semestinya.

Batu Basa, 16 November 2012


Kepala Puskesmas Batu Basa

( Elida, S.kep )
Nip.19680925198903 2003
LAPORAN PENYULUHAN PROGRAM MATA

Topik : Tanda dan Gejala Katarak


Hari/tanggal : 20 Mei 2013
Tempat : Korong Sungai Dandang
Waktu : Pukul 09.00 – 10.00
Sasaran : Lansia
Penyaji : Dwi Hutabrian Diska

Pokok bahasan :
1. Peningkatan Kesehatan Mata
2. Mencegah Kecelakaan Mata
3. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing di Mata
4. Tanda Bahaya Kerusakan Mata
5. Pemberian Obat Mata

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kesehatan Mata

VI. Tujuan Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami dan dapat
melakukan usaha peningkatan kesehatan mata, mencegah kecelakaan mata, melakukan
pertolongan pertama bila ada benda asing di mata, mengenal tanda- tanda atau bahaya
kerusakan mata dan memahami pemberian obat mata.
VII. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
6. Menyebutkan empat usaha untuk meningkatkan kesehatan mata.
7. Menyebutkan empat cara mencegah kecelakaan mata
8. Mengidentifikasi enam prinsip P3K untuk benda asing pada mata
9. Menyebutkan enam dari 7 tanda bahaya atau kerusakan pada mata
10. Menyebutkan cara pemberian obat mata
VIII. Materi
Materi penyuluhan :
6. Peningkatan Kesehatan Mata
Banyak orang menggunakan tetes mata dengan maksud membersihkan mata dan kotoran.
Sesungguhnya hal tersebut tidak perlu dilakukan karena mata sudah dilengkapi oleh
sistem untuk membersihkan dan mempertahankan mata dari infeksi.
Cairan terbaik untuk membersihkan mata adalah yang diproduksi oleh kelenjar
lakrimalis. Cairan ini mengandung garam dan protein yang membantu menurunkan
ketegangan. Justeru dengan penggunaan obat tetes mata akan menyebabkan masuknya
bakteri dalam mata.
Bila membaca dengan jarak terlalu dekat akan membuat mata cepat lelah dan
memudahkan terjadinya gangguan penglihatan. Jarak yang baik 30 – 35 cm.
Bagi pekerja yang selalu berdekatan dengan obyek atau bekerja dengan obyek yang kecil
maka perlu merencanakan istirahatt secara berkala untuk mengistirahatkan secara berkala
untuk mengistirahatkan otot – otot mata.
Menonton televisi sebaiknya dengan jarak 3,5 – 4 meter untuk menghindari kelelahan
dan kerusakan mata
7. Mencegah Kecelakaan Mata
e. Untuk anak berikan mainan yang dapat meningkatkan perkembangan intelektual dan
penglihatan. Jangan memberikan mainan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan
pada mata seperti pistol – pistolan atau panah – panahan.
f. Cegah anak berlari sambil membawa benda tajam dan memutar – mutar sesuatu
seperti ikat pinggang.
g. Anak – anak yang memakai kaca mata pada waktu olah raga dianjurkan untuk
memakai pelindung mata.
h. Orang – orang yang bekerja di pabrik metal atau yang menggunakan zat kimia kuat
atau orang yang bekerja pada tempat silau dianjurkan untuk memakai pelindung
mata.
8. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing Di Mata
g. Cucilah mata selama kurang lebih 15 menit untuk pertolongan zat kimia yang masuk
ke mata dengan air bersih yang mengalir. Jangan merendam.
h. Tutuplah mata untuk mencegah penekanan lebih lanjut dan segera bawa ke dokter
untuk benda asing yang masuk ke mata
i. Bila ada perdarahan pada mata jangan mencoba untuk menghentikannya karena
tekanan akan memperburuk kerusakan yang terjadi.
j. Bila benda asing masuk kornea jangan menggosok mata. Segera bawa ke dokter agar
benda tersebut dikeluarkan secara steril
k. Bila benda asing masuk ke konjungtiva dan dapat dilihat, dengan hati – hati angkat
benda itu menggunakan sapu tangan yang bersih atau dengan membasahi lidi kapas
yang bersih atau tissue yang bersih.
l. Bila menemukan mata yang hitam segera minta pertolongan dokter.
9. Tanda –Tanda Bahaya atau Kerusakan Mata
h. Kemerahan pada mata yang bertahan lama.
i. Rasa nyeri yang terus menerus terutama sesudah trauma
j. Mata tertutup atau sulit dibuka pada anak – anak
k. Penglihatan kabut atau merasa ada bintik – bintik atau benda melayang – layang pada
mata.
l. Ada sesuatu yang nampak tumbuh pada mata yang transparan atau pada kelopak
mata.
m. Keluarnya sekret atau cairan yang terus menerus atau adanya keropeng mata
n. Pupil yang tidak dapat melihat target, seperti mata kucing.
10. Cara Pemberian Obat Mata
c. Tetes mata
 Cuci tangan sebelum memberikan tetes mata
 Bersihkan mata sebelum ditetesi dari cairan nanah atau keropeng dengan
menggunakan kapas lembab steril atau hangat dari arah dalam keluar
 Posisi pasien bisa duduk dengan kepala agak tengadah dan pasien disuruh
melihat ke atas.
 Tarik kelopak mata bawah dan teteskan obat ke dalam kantung konjungtiva,
sambil menekan bagian kelopak mata bawah dekat hidung.
 Bila obat diberikan 1 – 2 tetes, jangan langsung mengedipkan mata.
 Jelaskan agar pasien tidak mengedipkan matanya terlalu keras karena ini akan
menyebabkan keluarnya obat dari mata
d. Salep mata
Prinsipnya sama dengan tetes mata yang penting hindari ujung pipet menyentuh atau
tube menyentuh konjungtiva atau bagian mata lainnya.
 Peningkatan Kesehatan Mata
 Mencegah Kecelakaan Mata
 Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing di Mata
 Tanda Bahaya Kerusakan Mata
 Pemberian Obat Mata
IX. Metode
Ceramah dan tanya jawab
X. Hasil
6. Penyuluhan dilakukan di Posyandu lansia Sei Dandang
7. Peserta yang hadir sebanyak 30 0rang
8. Masyarakat yang adir sangat antusias mendengarkan materi yang
diberikan, hal ini dapat dilihat dengan adanya pertanyaan yang
diajukan oleh mayarakat tersebut.

Demikianlah laporan Penyuluhan ini dibuat, untuk dapat digunakan dengan semestinya.

Batu Basa, 16 November 2012


Kepala Puskesmas Batu Basa

( Elida, S.kep )
Nip.19680925198903 2003

Satuan Acara Penyuluhan Katarak


Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Kesehatan Mata

Sub Pokok Bahasan : Tanda dan Gejala Katarak

Tempat : Panti jompo

Sasaran : Lansia

Waktu : 30 menit

Tanggal : 20 November 2013

Penyaji : Nurhamidah Fitriani

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, di harapkan lansia dapat mengetahui tentang tanda
dan gejala katarak.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan lansiaakan dapat :

1. Menjelaskan pengertian katarak

2. Menyebutkan tanda dan gejala dari katarak

3. Menyebutkan penyebab katarak


4. Menyebutkan faktor resiko terkena katarak

5. Menyebutkan pencegahan katarak

C. Materi

1. Pengertian katarak

2. Tanda dan gejala katarak

3. Penyebab katarak

4. Faktor resiko terkena katarak

5. Pencegahan katarak

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Laptop

2. LCD

3. Leaflet

F. Kegiatan

No Tahap Waktu ( Kegiatan


menit)
Penyuluh Peserta

Pembukaan 3 menit 1. Memberi salam 1. Memberi salam

1 2. Memperkenalkan diri 2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan 3. Menjelaskan tujuan

2 Inti 20 menit Menjelaskan tentang : 1. Menyimak

1. Pengertian katarak 2. Mendengarkan atau


memperhatikan
2. Tanda dan gejala katarak

3. Faktor penyebab

4. Faktor resiko terkena


katarak

5. Pencegahan katarak

3. Evaluasi 5 menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya

2. Menyimpulkan 2. Menjawab pertanyaan

4. Penutup 2 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam

G. Sumber Bacaan

Ilyas Sidarta,2001. Penuntun Ilmu Penyakit.FKUI.Jakarta.

Corwin, Elizabeth,J.2008. Buku Saku Patofisiologi.EGC.Jakarta.

H. Evaluasi :

1. Cara : Lisan

2. Jenis : Pertanyaan terbuka


3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan

4. Soal :

a. Jelaskan pengertian katarak ?

b. Sebutkan tanda dan gejala katarak ?

c. Sebutkan penyebab katarak

d. Sebutkan faktor resiko terkena katarak ?

e. Sebutkan cara mencegah katarak ?

I. Lampiran materi

A. Pengertian Katarak

Katarak adalah keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa.
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa,
atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang
dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih
berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses
degenerasi.

B. Tanda dan Gejala Katarak

Katarak biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak menyebabkan rasa sakit. Pada tahap awal kondisi ini
hanya akan mempengaruhi sebagian kecil bagian dari lensa mata anda dan mungkin saja tidak akan
mempengaruhi pandangan anda. Saat katarak tumbuh lebih besar maka noda putih akan mulai menutupi
lensa mata dan mengganggu masuknya cahaya ke mata. Pada akhirnya pandangan mata anda akan kabur
dan mengalami distorsi.

Tanda dan gejala katarak antara lain:

1. Pandangan mata yang kabur, suram atau seperti ada bayangan awan atau asap.

2. Sulit melihat pada malam hari

3. Sensitif pada cahaya


4. Terdapat lingkaran cahaya saat memandang sinar

5. Membutuhkan cahaya terang untuk membaca atau ketika beraktifitas

6. Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena ketidaknyamanan tersebut

7. Warna memudar atau cenderung menguning saat melihat

8. Pandangan ganda jika melihat dengan satu mata

C. Penyebab Katarak

Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra
violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetesdan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat
terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein.

Usia bukanlah satu-satunya penyebab mengapa lensa mata mengalami perubahan. Beberapa orang lahir
dengan katarak bawaan atau mengalaminya saat masa kanak-kanak. Katarak juga dapat disebabkan sang
ibu terkena German measles (rubella) pada saat kehamilan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan
gangguan metabolisme tubuh.

D. Faktor Risiko Terkena Mata Katarak


Faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena katarak antara lain :

1. Usia
2. Diabetes
3. Sejarah keluarga dengan katarak
4. Pernah mengalami cedera atau radang pada mata
5. Pernah mengalami operasi mata
6. Penggunaan corticosteroids dalam jangka waktu lama
7. Terkena sinar matahari secara berlebihan
8. Terkena radiasi
E. Pencegahan Katarak

Langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terkena katarak antara lain :

1. Makan makanan dengan gizi seimbang


2. Lindungi mata anda dari pancaran sinar matahari
3. Menjaga kesehatan tubuh secara umum

Penderita mata katarak memang didominasi oleh usia lanjut. Namun dengan menjaga kesehatan secara
umum, penyakit katarak ini bisa dihindari.

MATA
SATUAN
PENYULUHAN
Pokok
Mata
Sub
Pengertian
penyakit
pokok ACARA
pembahasan
mata,
mata, KESEHATAN
:
pembahasan
tanda Kesehatan
penyebab
dan
: gejala
penyakit
Cara mata,
menjaga
………………………………
……………………………………
Sasaran : kesehatan mata
………………………………
……………………………………
Jam : ::
………………………………
……………………………………
Waktu
………………………………
……………………………………
Tanggal
………………………………
……………………………………
Tempat :
No
satuan acara penyuluhan (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Penyakit Mata

B. Pokok bahasan : Katarak

C. Hari dan Tanggal:

D. Waktu : 1 X 30 menit

E. Tempat :

F. Sasaran :
G. Tujuan

1. Tujuan Instruksional umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga memahami dan dapat melakukan perawatan pada anggota
keluarga dengan Penyakit Katarak

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan, klien dan anggota keluarga mampu:

a. Menjelaskan tentang pengertian Katarak

b. Menyebutkan minimal 2 dari 4 pembagian katarak

c. Menyebutkan minimal 2 dari 5 penyebab katarak

d. Menyebutkan minimal 3 dari 5 Tanda dan gejala katarak

e. Menyebutkan minimal 1 dari 3 Pencegahan katarak

f. Menjelaskan pengobatan dan pengobatan tradisional katarak

g. Menyebutkan 5 dari 10 Lingkungan yang aman bagi penderita katarak

H. Materi
Terlampir

I. Metode
Ceramah, dan tanya jawab atau diskusi

J. Media
1. Leaflet
K. Proses Belajar:

No Komunikator Komunikan

Pre Interaksi

1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam

2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan Mendengarkan

Apersepsi dengan menanyakan gejala dan pengetahuan


keluarga Tn. K dan keluarga mengenai penyakit
3 Katarak Mendengarkan dan
Menjawab

Isi

4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, Mendengarkan


pembagian katarak,penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengobatan lingkungan yang aman bagi
penderita katarak.

Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk


bertanya tentang materi yang disampaikan
5 Mengajukan
pertanyaan
Penutup

6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan


penyuluhan

Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam


8 Menjawab salam

L. Evaluasi
Teknik evaluasi langsung atau lisan

Jenis pertanyaan :

1. Jelaskan tentang pengertian Katarak

2. Sebutkan minimal 2 dari 4 pembagian katarak

3. Sebutkan minimal 2 dari 5 penyebab katarak

4. Sebutkan minimal 3 dari 5 Tanda dan gejala katarak

5. Sebutkan minimal 1 dari 3 Pencegahan katarak

6. Jelaskan pengobatan dan pengobatan tradisional katarak

7. Sebutkan 5 dari 10 Lingkungan yang aman bagi penderita katarak

MATERI

Pengertian Katarak

Katarak adalah Mengaburnya lensa atau kekeruhan lensa dapat menyerang sebagian atau keseluruhan lensa tersebut.

Pembagian Katarak

Berdasarkan usia, katarak dibagi :


Katarak kongenital yaitu katarak yang terlihat pada usia dibawah 1 tahun.

Katarak juvenil yaitu usia diatas 1 tahun dibawah umur 40 tahun.

Katarak presenil yaitu sesudah usia 30 – 40 tahun.

Katarak senil yaitu usia > 40 tahun

Penyebab Katarak

Katarak biasanya sebagai akibat dari penuaan namun dapat saja terjadi saat lahir atau kongenital.

Katarak juga dapat berkaitan dengan trauma tumpul.

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang.

Penyakit sistemik seperti Diabetes Militus.

Pemajanan terhadap radiasi, pemjanan terhadap cahaya yang terang atau cahaya matahari yang lama (cahaya
ultraviolet).

Tanda dan Gejala Katarak

Penurunan ketajaman penglihatan

Ketidakmampuan untuk membelalak

Penglihatan menjadi redup atau kabur dengan penyimpangan gambar.

Penglihatan malam hari memburuk.

Pupil mata dapat terlihat kekuningan, abu-abu atau putih terjadi secara bertahap selama periode tahunan dan sejalan
dengan memburuknya katarak.

Pencegahan Katarak

Katarak biasanya berkembang akibat dari pengaruh usia maka untuk mencegah yang efektif belum diketahui.

Untuk katarak traumatic hindari mata terkena radiasi, panas, paparan x – ray tentu bisa dihindari.

Menggunakan pelindung mata pada saat Menggunting tanaman, bekerja dengan logam

Melaksanakan pengobatan atau mentaati peraturan atau anjuran dari dokter untuk klien DM.
Pengobatan Katarak

Jalan untuk mengobati katarak adalah dengan operasi. Keputusan untuk mengangkat katarak tergantung pada
tingkatgangguan penglihatan kesehatan umum dan kegunaan mata, Sebagian besar pembedahan mata saat ini
bersifat pembedahan ambulasi (rawat jalan) kecuali ada komplikasi preoperasi.

Pengobatan Tradisional Katarak

50 gram kacang kapri direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc tunggu sampai airnya hangat lalu diminum
dan kacang kaprinya di makan.

Lungkungan yang aman bagi penderita katarak

1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap atau tidak remang-remang

2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan karpet tepinya direkatkan

3. Perabot rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi

4. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda

5. Pinggir dinding kamar mandi di beri pegangan, lantai kamar mandi tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi.

6. Tempat tidur kokoh

7. Alat dapur dan kompor aman.

8. Orientasikan klien terhadap ruangan dan lingkungan tempat klien tinggal, termasuk orang yang dapat klien hubungi
atau panggil bila klien membutuhkan bantuan.

9. Bersama-sama klien lakukan pengaturan peralatan atau dekatkan alat-alat yang klien butuhkan terutama dalam hal
makan, minum, toileting dan bicarakan dengan klien posisi masing-masing alat untuk penempatannya sehingga
mudah dijangkau oleh klien

10. Fasilitasi alat-alat yang dapat klien gunakan untuk membantu mobilisasi seperti tongkat.

SAP ( Satuan Acara Penyuluhan ) KATARAK


SATUAN ACARA PENYULUHAN

erawatan : Kurang pembelajaran mengenai proses penyakit dan pengobatan yang berhubungan dengan kurang pengetahuan
:

Tampat Pelaksanaan :

Hari / Tanggal :

Pukul :

Waktu Pertemuan :

Sasaran :

A. Tujuan

1. Tujuan Intruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan, Peserta dapat memahami tentang Katarak

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, pasien akan dapat :

a. Menjelaskan tentang pengertian Katarak

b. Menyebutkan penyebab Katarak

c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Katarak

d. Menjelaskan komplikasi dari Katarak

e. Menjelaskan cara Penatalaksanan Katarak

B. Pokok Bahasan : Katarak

C. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian Katarak
2. Penyebab Katarak
3. Tanda dan Gejala dari Katarak
4. Komplikasi Katarak
5. Penatalaksanaan Katarak

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab.

E. Media dan Alat Bantu

1. Leflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Kegiatan Penyululuhan Kegiatan Peserta

Pendahuluan 5 menit 1. Membuka pertemuan.

a. Memberi salam. Membalas salam

b. Memperkenalkan diri. Memperhatikan

2. Menjelaskan cakupan materi. Memperhatikan

3. Menjelaskan manfaat
mempelajari Katarak
Memperhatikan
4. Menjelaskan kompetensi dalam
TIU dan TIK.

Memperhatikan

Penyajian 15 menit 5. Menjelaskan Pengertian Katarak Memperhatikan pendapat

a. Menanyakan pengertian peserta


tentang Katarak
Memperhatikan
b.Menuliskan jawaban peserta.

c. Menyimpulkan pengertian Katarak


Memperhatikan
6. Menjelaskan tentang
penyebab Katarak

Memperhatikan

7. Menjelaskan tanda dan


gejala Katarak
Memperhatikan
8. Menjelaskan Komplikasi Katarak

9. Menjelaskan
Penatalaksanan Katarak Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Penutup 5 Menit 10. Melakukan Evaluasi dan menutup


Pertemuan.

a. Mengundang Komentar dan atau


Pertanyaan dari pasien. Memberikan komentar atau
pertanyaan.
b. Memberikan penilaian terhadap
komentar dan atau jawaban
terhadap pertanyaan.
Memperhatikan.
c. Melakukan evaluasi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan
pada pasien.

d. Memberikan kesimpulan umum


tentang materi Memperhatikan
Menjawab pertanyaan.
e. Memberi salam Penutup

Memperhatikan

Membalas salam.

G. Evaluasi

1. klien mampu mengulanggi penjelasan yang telah di sampaikan oleh perawat.


2. Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.

3. Penilaian

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK

A. Definisi Penyakit

Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan) pada lensa tanpa disertai rasa nyeri yang berangsur-angsur
penglihatan menjadi kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh karena mata tidak dapat menerima cahaya. (Arif, et
al, 1999).

B. Penyebab Katarak

Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Beberapa faktor dapat mengakibatkan tumbuhnya katarak
lebih cepat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan berkembangnya kekeruhan lensa adalah adanya obat
tertentu, seperti eserin (0,25-0,5%), kortikosteroid, ergot, antikolinesterase topikal, sinar ultraviolet B, efek racun
dari rokok, alkohol, kurang vitamin E, dan radang menahun di dalam bola mata.

Anak dapat menderita katarak biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan didalam
kehamilan.
Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti Diabetes Melitus dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan
lensa yang akan menimbulkan katarak komplikata.

Cedera mata dapat menyebabkan katarak seumur hidup seperti pukulan keras, tusukan benda, panas tinggi, bahan
kimia dapat merusak lensa mata.

C. Klasifikasi katarak:

1. Katarak senilis

Dibagi dalam 4 stadium yaitu:

a. Katarak insipien : kekeruhan lensa sangat tipis terutama di bagian perifer kortek. Biasanya tidak menimbulkan
gangguan penglihatan dan masih dapat dikoreksi 6/6.

b. Katarak imatur: kekeruhan terutama terjadi di bagian posterior uji.

c. Bayangan masih positif. Visus 3/60-6/30.

d. Katarak matur: kekeruhan lensa sudah menyeluruh dan uji bayangan sudah negatif. Tajam penglihatan bervariasi
antara 1/300 – seper tak terhingga.

e. Katarak hipermatur: terjadi pengerutan kapsul lensa, kortek lensa mencair dan nukleus bergerak ke bawah disebut
juga katarak Morgagni.

2. Katarak komplikata:

Katarak yang berkembang sebagai efek langsung dari adanya penyakit intraokuler sesuai fisiologi lensa. Misal:
uveitis anterior kronis, glukoma kongesti akut.

3. Katarak toksika:

jarang terjadi, biasanya karena obat steroid, klorpromazin, preparat emas.

4. Katarak yang berhubungan dengan penyakit sistemik:

bisa menyertai kelainan sistemik DM, sindroma hipokalsemi, hipoparatiroidisme.


5. Katarak traumatik:

Katarak akibat trauma, paling sering adanya korpus alienum yang menyebabkan lesi atau injury pada lensa atau oleh
trauma tumpul pada bola mata.

6. Katarak kongenital

Kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir atau segera setelah lahir.

D. Tanda dan Gejala

a. Tanda : Lensa keruh, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit, pupil berwarna putih, miopsi
pada katarak intumessen.

b. Gejala : Merasa silau terhadap cahaya matahari, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit,
penglihatan diploplia monokuler (dobel), persepsi warna berubah, perubahan kebiasaan hidup.

E. Patofisiologi

Normalnya bening / transparan agar cahaya dapat masuk ke dalam mata. Perubahan biokimia dapat terkadi
pada lensa, sehingga menyebabkan perubahan pada susunan anatomi maupun fisiologinya.

Trauma dapat menyebabkan perubahan pada serabut-serabut yang menyebabkan lensa menjadi keruh,
kemudian menghalangi jalannya cahaya yang masuk ke dalam retina. Katarak matur merupakan perkembangan dari
berbagai katarak pada kapsul lensa. Dewasa ini katarak dapat dihilangkan melalui tindakan operasi.

Bagaimanapun derajat penurunan tajam penglihatan akan mengganggu aktifitas sehari-hari. Katarak dapat
berkembang pada kedua mata, sebagaimana pada katarak senillis, hanya saja rentangnya yang berbeda.

F. Pemeriksaan Penunjang

a. Kartu snellen : untuk memeriksa tajam penglihatan, pada stadium insipien dan imatur dicoba untuk koreksi.

b. Pemeriksaan laboratorium

c. Pemeriksaan EKG

d. Pemeriksaan USG mata

e. Pemeriksaan biometri
G. Manajemen Terapi

a. Non Bedah:

Tak ada spesifik, midriatik siklopegik dapat digunakan pada katarak sentral yang kecil.

b. Bedah

bila katarak senilis sudah matur.

Pengangkatan lensa dapat dilakukan dengan:

a. ekstrakapsuler

b. intrakapsule

c. setelah itu, untuk koreksi afakia dapat dipakai : kacamata, lensa kontak atau pemasangan/implantasi lensa
intraokuler.

H. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Data

Data Subyektif

· Pasien mengatakan penglihatan kabur/berawan

· Pasien mengatakan silau bila terpancar sinar yang terang

· Pasien mengatakan penglihatan dobel

· Persepsi warna berubah

Data Obyektif

· Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil

· Perubahan aktivitas dari biasanya

· Penurunan visus
· Kekeruhan pada lensa

2. Diagnosa Keperawatan

Pre Operasi:

a. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d perubahan persepsi sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi
dan integrasi.

b. Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam status kesehatan.

c. Risiko cedera b.d fungsi sensori terganggu

Post Operasi:

a. Gangguan sensori persepsi: penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori organ indera.

b. Nyeri akut b.d agen injury fisik

c. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan prosudur invasif (bedah pengangkatan karatak)

d. PK: peningkatan TIO


Satuan Acara Penyuluhan Konjungtivitis
Kapevi Hatake | 12:58 PM | SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

SATUAN PENYULUHAN

1. Topik : Konjungtivitis
2. Sub topik :
1. Pengertian Konjungtivitis
2. Penyebab Konjungtivitis
3. Tanda dan gejala Konjungtivitis
4. Penatalaksanaan
3. Waktu : ± 15 menit
4. Sasaran : Klien di Poli Mata RSUD R. Syamsudin SH
5. Tujuan
um : Klien mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali salah satu gangguan pada
mata.
Khusus :
1. Klien dapat menyebutkan pengertian Konjungtivitis
2. Klien dapat menyebutkan penyebab konjungtivitis
3. Klien dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala kongjungtivitis
4. Klien dapat menjelaskan kembali penatalaksanan dari penyakit konjungtivitis
6. Metoda : Ceramah dan tanya jawab.
7. Media : Buku dan balpoint
ferensi : Buku KMB III.
9. Kegiatan penyuluhan :
Tahapan Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1 3 menit Perkenalan Memperkenalkan Memperhatikan
diri
2 8 menit Penyampaian Menjelaskan Memperhatikan
materi
penyuluhan

3 3 menit Tanya jawab Bertanya Menjawab


Menjawab Bertanya
4 1 menit Penutup Menutup acara Memperhatikan

10. Evaluasi
1. Apakah klien bisa menjelaskan kembali tentang pengertian Konjungtivitis!
2. Apakah klien bisa menjelaskan kembali tentang penyebab terjadinya konjungtivitis!
3. Apakah klien mampu menyebutkan 4 dari 8 tanda dan gejala konjungtivitis!
4. Apakah klien mampu menjelaskan kembali tentang penatalaksanaan konjungtivitis!

SAP Conjungtivitis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Penyakit Mata Conjungtivitis


Sub pokok bahasan : Pengertian conjungtivitis
Macam-macam conjungtivitis
Cara perawatan penderita conjungtivitis
Sasaran : Tn.P dan keluarga
Hari /tanggal : Minggu ,20 Juni 2010
Pukul /jam : 09.00 s/d selesai
Tempat : Kediaman Tn.P di Kaligono, Kaligesing, Purworejo

Latar belakang
Konjungtivitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus dan dapat pula disebabkan oleh asap, angin dan
alergi. Konjungtiva dan kornea merupakan bagian mata yang mudah berhubungan dengan dunia luar. Sehingga penyakit ini
mudah sekali menular.
Kebanyakan masyarakat sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini tetapi belum banyak orang yang tahu cara perawatan pasien
konjungtivitis yang baik dan benar agar tidak menular ke orang lain. Tn.P menderita conjungtivitis . sedangkan dia sendiri tidak
tahu cara perawatan dan cara pencegahan agar penyakitnya tidak menular atau mewabah. Untuk itu Tn.P dan keluarga harus
sesegera mungkin diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit conjungtivitis agar penyakit ini tidak menjadi bertambah
banyak.

Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan ini diharapkan agar klien dan keluarga mengetahui cara perawatan penyakit conjungtivitis.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberi penyuluhan ini diharapkan agar Tn.P dan keluarga dapat
Menjelaskan pengertian pengertian penyakit conjngtivitis
Menjelaskan macam-macam conjungtivitis
Menjelaskan cara perawatan penyakit conungtivitis

Pokok materi
( Terlampir 1 )

Metode penyuluhan
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab

Media penyuluhan
Poster
Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audience


1. Pembukaan
a. Mengucapakan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan

5 menit
Menjawab salam
Mendengarkan dengan aktif
Mendengarkandengan Memberikan respon
2. Penyuluhan
a. Menjelaskan materi secara sistematis
1) Pengertian conjungtivitis
2) Macam-macam conjungtivitis
3) Perawatan pasien conjungtivitis
b. Membuka season tanya jawab
c. Menjawab pertanyaan

20 menit Mendengarkan dengan baik


Memberikan respon
Memberikan pertanyaan
Mendengarkan dengan respon
3. Penutup
1. Evaluasi
2. Memberi kesimpulan
3. Mengucapkan salam

10 menit
Memberikan respon
Menjawab salam

Evaluasi
Menyampaikan kesimpulan dan saran

MATERI
CONJUNGTIVITIS

PENGERTIAN CONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis (mata merah) adalah inflamasi pada konjungtiva oleh virus, bakter, clamydia, alergi, trauma/ sengatan matahari
(Long B C, 1996).
Suatu peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, clamida, alergi atau iritasi dengan bahan-bahan kimia.

MACAM-MACAM CONJUNGTIVITIS
Klasifikasi konjungtivitis berdasarkan penyebabnya.
Konjungtivitis akut
Merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Disebabkan oleh
gonococcus virus, clamidia, alergi,toksik atau moluskum kontagiosum.
Manifestasi yang muncul adalah hiperemi pada kongjungtiva, lakrimasi, eksudat dengan sekret yang lebih nyata dipagi hari,
pseudoptosis akibat kelopak mata membengkak, mata seperti ada benda asing.
Konjungtivitis bakterial akut
Konjungtivitis bakterial akut merupakan bentuk konjungtivitis murni dan biasanya disebabkan oleh staphilococcus, streptococuss
pnemonie, gonococcus, haemofiluss influenza, dan pseudomonas
Konjungtivitis blenore
Blenore neonaturum merupakan konjungtivitis pada bayi yang baru lahir. Penyebabnya adalah gonococ, clamidia dan
stapilococcus
Konjungtivitis gonore
Radang konjungtiva akut yang disertai dengan sekret purulen. Pada neonatus infeksi ini terjadi pada saat berada dijalan lahir.
Pada orang dewasa penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit kelamin pada kontak dengan penderita uretritis atau gonore
Manifestasi klinis yang muncul pada bayi baru lahir adanya sekret kuning kental, pada orang dewasa terdapat perasan sakit pada
mata yang dapat disertai dengan tanda – tanda infeksi umum.
Konjungtiva difteri
Radang konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri difteri memberikan gambaran khusus berupa terbentuknya membran pada
konjungtiva
Konjungtivitis angular
Peradangan konjungtiva yang terutama didapatkan didaerah kantus interpalpebra disertai ekskoriasi kulit disekitar daerah
peradangan, kongjungtivitis ini disebabkan oleh basil moraxella axenfeld.
Konjungtivitis mukopurulen
Kongjungtivitis ini disebabkan oleh staphylococcus, pneumococus, haemophylus aegepty. Gejala yang muncul adalah
terdapatnya hiperemia konjungtiva dengan sekret berlendir yang mengakibatkan kedua kelopak mata lengket, pasien merasa
seperti kelilipan, adanya gambaran pelangi ( halo).
Blefarokonjungtivitis
Radang kelopak dan konjungtiva ini disebabkan oleh staphilococcus dengan keluhan utama gatal pada mata disertai terbentuknya
krusta pada tepi kelopak
Konjungtivitis viral akut
Biasanya disebabkan oleh adenovirus atau suatu infeksi herpes simpleks. Infeksi ini biasanya terjadi bersama – sama dengan
infeksi saluran pernafasan atas. Infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya setelah 3 minggu.
¨ Keratokonjungtivitis epidemik
Radang yang berjalan akut, disebabkan oleh adenovirus tipe 3,7,8 dan 19. konjuntivitis ini bisa timbul sebagai suatu epidemi.
Penularan bisa melalui kolam renang selain dari pada wabah. Gejala klinis berupa demam dengan mata seperti kelilipan, mata
berair berat
¨ Demam faringokonjungtiva
Kongjungtivitis demam faringokonjungtiva disebabkan infeksi virus. Kelainan ini akan memberikan gejala demam, faringitis,
sekret berair dan sedikit, yang mengenai satu atau kedua mata. Biasanya disebabkan adenovirus tipe 2,4 dan 7 terutama mengenai
remaja, yang disebarkan melalui sekret atau kolam renang.
¨ Konjungtivitis herpetik
Konjungtivitis herpetik biasanya ditemukan pada anak dibawah usia 2 tahun yang disertai ginggivostomatitis, disebabkan oleh
virus herpes simpleks.
¨ Kongjungtivitis new castle
Konjungtivitis new castle merupakan bentuk konjungtivitis yang ditemukan pada peternak unggas, yang disebabkan oileh virus
new castle. Gejala awal tibul perasaan adanya benda asing, silau dan berai pada mata, kelopak mata membengkak
Konjungtivitis jamur
Infeksi jamur jarang terjadi, sedangkan 50% infeksi jamur yang terjadi tidak memperlihatkan gejala. Jamur yang dapat
memberikan infeksi pada konjungtivitis jamur adalah candida albicans dan actinomyces.
Konjungtivitis alergik
Konjungtivitis alergik merupakan bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi biasanya disebabkan oleh
reaksi terhadap obat atau bahan toksik
Konjungtivitis kronis
¨ Trakoma
Trakoma merupakan konjungtivitis folikular kronis yang disebabkan oleh chlamidia trachomatis, pasien akan mengalami gejala
gatal pada mata, berair dan fotofobia

SATUAN ACARA PENYULUHAN "PERSONAL HYGIENE"


SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Personal Hygiene


B. Sub pokok bahasan: 1. Pengertian Personal Hygiene
2. Macam-macam Personal Hygiene
3. Tujuan Personal Hygiene
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal
Hygiene
C. Waktu : 4 April 2014 jam 10.00 s.d selesai
D. Tempat : SD Rawajaya 01
E. Sasaran : Siswa kelas 3 SD
F. Penyuluh : Mahasiswa
G. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai personal hygiene diharapkan Siswamengerti dan
memahami tentang personal hygiene.
H. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 25 menit, diharapkan sasaran mampu :
a. Menjelaskan pengertian personal hygiene
b. Mendemonstrasikan dan menjelaskan macam-macam personal hygiene
c. Menyebutkan dan menjelaskan tujuan personal hygiene
d. Menyebutkan dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
I. Metode : Ceramah dan Demonstrasi
J. Media : Leaflet
K. Alat dan Bahan : Sisir, gunting kuku, cotton bud, sampel makanan, washlap
dan peralatan mandi
L. Pelaksanaan :
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit Salam Mendengarkan
Memperkenalkan diri
Menyebutkan tujuan penyuluhan

Menjelaskan pengertian personal


hygiene
2. Inti 15 Menit Mendemonstrasikan dan Mendengarkandan
menjelaskan macam- ikut
macam personal hygiene mendemonstrasikan
Menyebutkan dan
menjelaskan tujuan personal hygiene
Menyebutkan dan
menjelaskan factor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene

Menarik kesimpulan
Mengevaluasi
Salam penutup

5 Menit
3. Penutup Mendengarkan dan
menjawab
pertanyaan

M. Materi
1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
2. Macam-macam Personal Hygiene
a. Perawatan Kulit Rambut dan Kepala.
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai
rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah klien untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari.
Menyikat, menyisir dan bersampo (minimal 2 kali seminggu) adalah cara-cara dasar higienis untuk perawatan kulit
rambut dan kepala.
b. Perawatan Mata.
1) Cahaya harus cukup terang ketika membaca atau bekerja.
2) Hindari tempat berdebu.
3) Makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin A (wortel, hati dll).
c. Perawatan Hidung.
1) Untuk mengurangi masuknya polusi udara yang masuk pakailah kain untuk menutupi hidung pada saat berjalan.
2) Supaya tidak tertular ketika orang bersin/batuk pakailah penutup hidung.
3) Hiruplah udara segar pada pagi hari.
d. Perawatan Telinga.
1) Bersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds.
2) Bisa menggunakan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke daun telinga dengan lembut.
e. Perawatan Kuku Kaki dan Tangan.
1) Potonglah kuku kaki dan tangan yang pendek dan memperhatikan sudut-sudutnya.
f. Perawatan Genitalia.
1) Gunakan celana dalam yang bahan kainnya dapat menyerap keringat serta jangan ketat (kalau bisa terbuat dari
katun) serta ganti ketika terasa lembab.
g. Perawatan Kulit Seluruh Tubuh.
1) Mandi dua kali sehari, yang bertujuan:
a) Membersihkan kulit dari bakteri, mengurangi keringat dan sel kulit yang mati yang meminimalkan iritasi kulit dan
mengurangi kesempatan infeksi.
b) Mengurangi bau badan.
c) Peningkatan citra diri.
d) Meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.
3. Tujuan Personal Hygiene
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan terhadap penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image (Citra Tubuh)
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan
fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. Citra tubuh merupakan konsep subyektif seseorang
tentang penampilan fisiknya.
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan
fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. Citra tubuh merupakan konsep subyektif seseorang
tentang penampilan fisiknya.
b. Praktik Sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik higiene pribadi.
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal
hygiene.
c. Status Sosiol ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan digunakan. Bahan-bahan
yang penting seperti deodoran, kosmetik, sampo, pasta gigi, sikat gigi, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal higiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
N. Evaluasi
Soal :
1. Bagaimana perawatan pada telinga yang benar? Peragakan !
2. Jelaskan tujuan dari personal hygiene!
Jawaban :
1. Cara membersihkan telinga :
a. Bersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds.
b. Bisa menggunakan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke daun telinga dengan lembut.
2. Tujuan personal hygene adalah :
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan terhadap penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.

Anda mungkin juga menyukai