Makalah Ias 8 - Eka Fadma
Makalah Ias 8 - Eka Fadma
BAB I
A. PENDAHULUAN
IAS 8 menguraikan dasar untuk pemilihan kebijakan akuntansi dan perubahannya. IAS 8
juga menjabarkan ketentuan dan pengungkapan perubahan yang dibuat di dalam estimasi
akuntansi dan koreksi kesalahan periode yang lalu. Tujuan standar ini adalah untuk
memperkuat relevansi dan keandalan laporan keuangan entitas dan dapat diperbandingkan
Kebijakan akuntansi, sekali dipilih, harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi
sejenis, peristiwa lain, dan kondisi kecuali suatu standar atau interpretasi secara khusus
membutuhkan atau mengijinkan kategorisasi dari pos-pos untuk kebijakan yang berbeda itu
layak. Jika suatu standar atau interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan kategorisasi
tersebut, maka suatu kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan secara
Jika suatu entitas mengubah kebijakan akuntansi atas dasar suatu standar atau interpretasi
yang baru atau yang sudah diubah, maka provisi peralihan tertentu harus diikuti dalam
mengadopsi perubahan. Namun, jika tidak ada provisi peralihan ditetapkan, atau apabila
entitas mengubah kebijakan akuntansinya secara sukarela, maka perubahan tersebut harus
Jika perubahan yang diterapkan berlaku surut, maka angka-angka komparatif (periode
pelaporan sebelumnya) yang disajikan di dalam laporan keuangan harus dinyatakan kembali
seolah-olah kebijakan baru telah selalu diterapkan. Dampak dari kebijakan baru atas laba
ditahan (retained earnings) sebelum periode terawal disajikan harus disesuaikan terhadap
saldo awal daripada laba ditahan. Apabila tidak dapat dipraktekkan untuk menentukan efek
periode spesifik atau efek kumulatif dari perubahan, maka entitas harus menerapkan
perubahan secara prospektif dari mulai periode terawal yang praktis memungkinkan.
2
Penerapan awal suatu standar atau intrepretasi. Jika suatu standar atau interpretasi yang
baru diterapkan, maka entitas harus mengungkapkan perubahan jika mempunyai efek atas
periode berjalan atau periode sebelumnya atau mempunyai efek atas periode masa datang,
akan tetapi tidak dapat dipraktikkan untuk menentukan jumlah penyesuaian yang diperlukan
di dalam periode berjalan atau periode sebelumnya atau yang diharuskan di dalam periode
masa datang.
BAB II
praktik yang diterapkan oleh entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Ketika sebuah IFRS secara khusus berlaku untuk transaksi , peristiwa atau kondisi lainnya ,
kebijakan akuntansi atau kebijakan diterapkan untuk item yang akan ditentukan dengan
Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk
transaksi , peristiwa atau kondisi lainnya , manajemen harus menggunakan penilaian dalam
yang relevan dan dapat diandalkan . Dalam membuat manajemen penilaian mengacu pada ,
(a) persyaratan dan bimbingan dalam SAK berurusan dengan masalah yang sama dan
terkait ; dan
3
(b) definisi , kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset , kewajiban ,
Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk
transaksi yang sama, peristiwa dan kondisi lain, kecuali sebuah IFRS secara khusus
kebijakan akuntansi yang sesuai harus dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap
kategori.
(b) hasil dalam laporan keuangan memberikan informasi yang handal dan lebih
relevan tentang efek dari transaksi , kejadian-kejadian atau kondisi pada posisi
penerapan awal suatu IFRS sesuai dengan ketentuan transisi yang spesifik , jika ada, dalam
IFRS itu. Ketika suatu entitas perubahan kebijakan akuntansi atas penerapan awal dari IFRS
yang tidak termasuk ketentuan peralihan khusus yang berlaku untuk perubahan itu, atau
perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela , itu akan berlaku perubahan secara
kecuali sejauh bahwa tidak praktis untuk menentukan baik efek - periode tertentu atau efek
Penggunaan estimasi yang memadai merupakan bagian penting dari penyusunan laporan
keuangan dan tidak melemahkan kehandalan mereka . Perubahan estimasi akuntansi adalah
penyesuaian nilai tercatat aset atau kewajiban , atau jumlah konsumsi periodik aset , yang
4
dihasilkan dari penilaian status sekarang , dan manfaat masa depan yang diharapkan dan
kewajiban terkait dengan , aset dan kewajiban . Perubahan estimasi akuntansi hasil dari
informasi baru atau perkembangan baru dan , sesuai, tidak koreksi kesalahan . Pengaruh
perubahan estimasi akuntansi, harus diakui secara prospektif oleh termasuk dalam laporan
laba rugi di :
(b) periode perubahan dan periode mendatang , jika perubahan mempengaruhi kedua.
Kesalahan periode sebelumnya yang kelalaian dari, dan salah saji dalam laporan
keuangan entitas untuk satu atau lebih periode sebelumnya yang timbul dari kegagalan untuk
(a) yang tersedia ketika laporan keuangan untuk periode yang telah disetujui
menerapkan kebijakan akuntansi, kelalaian atau salah tafsir dari fakta, dan penipuan.
Kecuali untuk transaksi yang tidak praktis untuk menentukan baik efek-periode tertentu
atau kumulatif pengaruh kesalahan, suatu entitas harus memperbaiki kesalahan masa materi
sebelumnya secara retrospektif di set pertama dari keuangan Laporan untuk diterbitkan
(a) ulangan jumlah komparatif untuk periode sebelumnya (s) disajikan di mana
(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode sebelumnya yang disajikan, ulangan
saldo pembukaan aset, kewajiban dan ekuitas untuk periode sebelumnya yang
disajikan.
Ketika Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa
lain atau kondisi, kebijakan akuntansi atau kebijakan diterapkan pada item yang harus
Pedoman Pelaksanaan relevan yang dikeluarkan oleh IASB untuk Standar atau Interpretasi .
[IAS 8,7]
Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi,
yang relevan dan dapat diandalkan. [IAS 8,10]. Dalam membuat keputusan bahwa,
dalam urutan:
(a) Persyaratan dan bimbingan dalam standar IASB dan interpretasi berurusan dengan
masalah yang sama dan terkait, dan definisi, kriteria pengakuan dan konsep
pengukuran untuk aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam Kerangka. [IAS
8,11]
(b) Manajemen juga dapat mempertimbangkan pernyataan terbaru dari lain penetapan
standar badan yang menggunakan kerangka kerja konseptual yang sama untuk
mengembangkan standar akuntansi, sastra akuntansi lain dan praktik industri yang
diterima, sejauh ini tidak bertentangan dengan sumber-sumber dalam ayat 11. [IAS
8,12] dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang:
6
kas;
mempertimbangkan
a) Persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa dan
terkait; dan
penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan
Kebijakan akuntansi, sekali dipilih, harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi
sejenis, peristiwa lain, dan kondisi kecuali suatu standar atau interpretasi secara khusus
membutuhkan atau mengijinkan kategorisasi dari pos-pos untuk kebijakan yang berbeda itu
layak. Jika suatu standar atau interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan kategorisasi
7
tersebut, maka suatu kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan secara
Penerapan Retrospektif
menyesuaikan:
1. Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling
awal.
Suatu entitas harus merubah suatu kebijakan akuntansi hanya apabila perubahan,
Menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan yang diberikan oleh laporan
keuangan dalam hal efek transaksi, peristiwa lain, atau kondisi atas posisi keuangan
Dapat dicatat bahwa hal berikut bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
Penerapan suatu kebijakan akuntansi atas transaksi, peristiwa lain, atau kondisi yang
Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang baru untuk transaksi, peristiwa lain, atau
Jika suatu entitas mengubah kebijakan akuntansi atas dasar suatu standar atau
interpretasi yang baru atau yang sudah diubah, maka provisi peralihan tertentu harus diikuti
8
dalam mengadopsi perubahan. Namun, jika tidak ada provisi peralihan ditetapkan, atau
apabila entitas mengubah kebijakan akuntansinya secara sukarela, maka perubahan tersebut
harus diterapkan berlaku surut (seolah-olah kebijakan tersebut telah selalu diterapkan).
Jika perubahan yang diterapkan berlaku surut, maka angka-angka komparatif (periode
pelaporan sebelumnya) yang disajikan di dalam laporan keuangan harus dinyatakan kembali
seolah-olah kebijakan baru telah selalu diterapkan. Dampak dari kebijakan baru atas laba
ditahan (retained earnings) sebelum periode terawal disajikan harus disesuaikan terhadap
saldo awal daripada laba ditahan. Apabila tidak dapat dipraktekkan untuk menentukan efek
periode spesifik atau efek kumulatif dari perubahan, maka entitas harus menerapkan
perubahan secara prospektif dari mulai periode terawal yang praktis memungkinkan.
Penerapan awal suatu standar atau intrepretasi. Jika suatu standar atau interpretasi
yang baru diterapkan, maka entitas harus mengungkapkan perubahan jika mempunyai efek
atas periode berjalan atau periode sebelumnya atau mempunyai efek atas periode masa
datang, akan tetapi tidak dapat dipraktikkan untuk menentukan jumlah penyesuaian yang
diperlukan di dalam periode berjalan atau periode sebelumnya atau yang diharuskan di dalam
Jika dapat diterapkan, bahwa perubahan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan
peralihan;
Jika dapat diterapkan, persyaratan peralihan harus mempunyai dampak atas periode
masa datang; .
9
Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya yang disajikan hingga sebatas
yang dapat dipraktikkan, maka jumlah penyesuaian untuk setiap pos lini laporan
keuangan;
Jika dapat diterapkan, pendapatan persaham dasar dan dilusian untuk periode berjalan
dan setiap periode sebelumnya yang disajikan sebatas yang dapat dipraktekkan; dan
menyebabkan penerapan tidak dapat dipraktekkan dan tanggal dari mana kebijakan
akuntansi secara sukarela, jika perubahan sebelumnya mempunyai dampak pada periode
berjalan atau periode sebelumnya atau mempunyai dampak pada periode masa datang, akan
tetapi tidak dapat dipraktekkan guna menentukan jumlah penyesuaian yang dipersyaratkan di
dalam periode berjalan atau periode sebelumnya atau yang dipersyaratkan di dalam periode
Alasan atas kebijakan baru yang memberikan informasi yang andal dan yang lebih
relevan;
Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya disajikan, hingga sebatas yang
dapat dipraktekkan, maka jumlah penyesuaian untuk setiap pos lini laporan keuangan;
Jika dapat diterapkan, pendapatan per saham dasar dan dilusian untuk periode berjalan
dan setiap periode sebelumnya yang disajikan sebatas yang dapat dipraktekkan; dan
Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode sebelum hal tersebut disajikan,
Jika penerapan berlaku surut tidak dapat dipraktikkan, maka keadaanlah yang
menyebabkan penerapan tidak dapat dipraktekkan dan tanggal dari mana kebijakan
Jika standar atau interpretasi telah diterbitkan tetapi belum efektif, maka entitas harus
mengungkapkan fakta bahwa standar-standar atau interpretasi tersebut telah diterbitkan pada
tanggal otorisasi laporan keuangan tetapi tidak efektif. Setiap informasi yang diketahui atau
yang dapat diestimasi berkaitan dengan penilaian terhadap dampak kemungkinan dari standar
atau interpretasi baru harus juga diungkapkan. Laporan keuangan periode berikutnya tidak
Estimasi Akuntansi
dalam LK.
2. Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat
namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas
bisnis.
1. Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset,
yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan
2. Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru
dan,
Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut:
atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui
dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
keduanya.
Atas catatan mengenai ketidakpastian yang inheren dalam aktivitas bisnis, banyak pos
yang ada di dalam laporan keuangan yang diestimasi karena tidak dapat diukur dengan
akurat. Estimasi akuntansi mungkin dapat mengubah catatan lingkungan bisnis, atau ketika
manajemen memperoleh lebih banyak pengalaman. Perubahan semacam ini tidak perlu untuk
menyatakan kembali atas laporan keuangan periode sebelumnya, karena tidak menyatakan
Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak unsur dalam
laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Estimasi
melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal. Misalnya,
d. Umur manfaat, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatang
Estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar
estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman. Sesuai sifatnya, revisi
estimasi tidak terkait dengan periode lalu dan bukan koreksi suatu kesalahan. Suatu
perubahan dalam dasar pengukuran yang digunakan adalah perubahan kebijakan akuntansi,
dan bukan perubahan estimasi akuntansi. Ketika sulit untuk membedakan suatu perubahan
Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan paragraf 37, diakui
i. Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
ii. Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.
atau terkait dengan suatu itemekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan
menyesuaikan jumlah tercatat itemaset, liabilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode
perubahan.
13
Suatu entitas harus mengungkapkan jumlah dan sifat perubahan estimasi akuntansi,
yang mempunyai dampak di dalam periode berjalan. Demikian pula, entitas harus
mengungkapkan dampak perubahan yang diharapkan di dalam periode mendatang, jika tidak
praktis untuk dilakukan. Dalam hal tersebut, entitas harus mengungkapkan fakta bahwa tidak
praktis untuk mengestimasi dampak perubahan estimasi akuntansi pada periode mendatang.
perubahan diterapkan untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain sejak tanggal perubahan
dalam estimasi. Suatu perubahan estimasi akuntansi dapat hanya berakibat pada laba atau
rugi periode berjalan, atau laba atau rugi periode berjalan dan periode mendatang. Misalnya,
suatu perubahan estimasi akuntansi piutang tidak tertagih hanya berdampak pada laba atau
rugi periode berjalan dan oleh karena itu diakui pada periode berjalan. Namun, suatu
perubahan estimasi umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa
mendatang pada, suatu aset yang dapat disusutkan berdampak pada beban penyusutan untuk
periode berjalan dan setiap periode mendatang selama sisa umur manfaat. Dalam kedua kasus
tersebut, dampak perubahan yang terkait dengan periode berjalan diakui sebagai penghasilan
atau beban pada periode berjalan. Dampak, jika ada, pada periode mendatang diakui sebagai
Kesalahan
pengakuan, pengukuran, penyajian yang salah, atau pengungkapan pos di dalam laporan
keuangan. Jika laporan keuangan berisi kesalahan-kesalahan yang material, maka tidak dapat
dan ekuitas.
3. Kesalahan laporan laba rugi yang diakibatkan klasifikasi pendapatan dan beban yang
tidak sesuai tidak mempengaruhi laporan posisi keuangan dan laba bersih.
Entitas harus mengoreksi kesalahan material yang terkait dengan periode sebelumnya,
berlaku surut di dalam perangkat laporan keuangan pertama yang diotorisasikan untuk
2. Apabila kesalahan yang terjadi sebelum periode sebelumnya yang terawal disajikan,
maka pernyataan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode
kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau pun kelalaian. Kesalahan-
kesalahan tersebut mempunyai pengaruh yang penting pada satu atau lebih laporan keuangan
periode sebelumnya sehingga laporan keuangan yang bersangkutan tidak dapat diandalkan
lagi. Kesalahan-kesalahan yang terjadi tersebut perlu dilakukan koreksi. Koreksi kesalahan
yang terjadi pada periode berjalan, cukup dengan pembetulan pada perkiraan yang
Kesalahan yang terjadi pada periode berjalan dan mempengaruhi posisi kas, dilakukan
dengan pembetulan perkiraan pendapatan atau belanja yang bersangkutan. Koreksi kesalahan
atas pengeluaran belanja yang terlalu besar dikeluarkan dan mempengaruhi posisi kas, yang
menambah saldo Kas. Apabila kesalahan tersebut menambah jumlah belanja dan mengurangi
saldo Kas maka pembetulan dilakukan pada perkiraan ekuitas dana lancar.
pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan. Laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK
jika mengandung kesalahan material atau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu
penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Potensi kesalahan
periode berjalan yang ditemukan pada periode itu dikoreksi sebelum laporan keuangan
diterbitkan. Namun, kesalahan material yang kadangkala tidak ditemukan sampai suatu
periode kemudian, dan kesalahan periode lalu dikoreksi pada informasi komparatif sajian
Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik yang terlalu kecil maupun terlalu
besar diterima dan mempengaruhi posisi kas serta terjadi setelah laporan keuangan
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan ekuitas dana lancar. Koreksi kesalahan yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya dan laporan keuangan sudah diterbitkan serta tidak
16
terkait.
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan
1. Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan
terjadi; atau
2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali
saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal
sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif
kesalahan. Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak periode-tertentu dari kesalahan
untuk satu atau lebih periode sajian, maka entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset,
laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajian-kembali retrospektif
Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif, pada awal periode berjalan,
dari kesalahan pada semua periode lalu, maka entitas menyajikan-kembali informasi
komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis. Koreksi
kesalahan periode lalu tidak termasuk dari laporan laba rugi pada periode dimana kesalahan
ditemukan. Informasi sajian atas periode lalu, termasuk ringkasan data keuangan historis,
disajikan kembali sejauh mungkin adalah praktisKetika tidak praktis untuk menentukan
jumlah kesalahan (misalnya kesalahan penerapan kebijakan akuntansi) untuk semua periode
lalu, maka entitas, sesuai dengan paragraf 45, menyajikan-kembali informasi komparatif
Hal ini mengabaikan porsi kumulatif penyajian-kembali aset, laibilitas, dan ekuitas yang
timbul sebelum tanggal itu. Paragraf 50-53 memberikan panduan kapan adalah tidak praktis
sesuai dengan sifatnya merupakan perkiraan yang perlu direvisi akibat tambahan informasi
yang diketahui kemudian. Misalnya, laba atau rugi yang diakui akibat hasil suatu kontinjensi
Adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan
entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan,
b) Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan
d) Kecurangan.
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan
kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling
awal
2) Jika menerapkan psak 56: laba per saham, maka mengungkapkan laba per
keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan
diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun berjalan
sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka
mengkoreksi kesalahan.
19
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas pemegang
saham. Contoh:
Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke
Contoh:
Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasi
1) Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal yang
diperlukan.
20
tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk mengkoreksi periode
periode 2 tahun, maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling
menyeimbangkan ini akan menjadi lebih kompleks dan ayat jurnal koreksi akan
Kesalahan Yang Mempengaruhi Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Laba Rugi
periode.
ditahan
tidak diperlukan.
juta.
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
dengan kas dan tidak membuat jurnal penyesuaian hingga akhir tahun.
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
22
50 juta (kas) untuk sewa ruang kantor selama tahun 2013 dan tidak membuat
jurnal penyesuaian.
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
4. Pendapatan akrual
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
5. Pembelian persediaan
juta yang seharusnya diakui tahun 2013. Persediaan fisik tahun 2012 tercatat
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
diri sendiri).
1. Depresiasi Aset
memiliki manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa. Akuntan salah melakukan penjurnalan
dengan membebankan biaya perolehan mesin pada tahun 2012 dan kesalahan tersebut
baru diketahui tahun 2013. PT A menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk
semua aset.
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut:
b. PT A sudah tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai
berikut.
mesin seharga $10.000 yang memiliki estimasi umur manfaat selama 5 tahun.
Akuntan secara tidak benar membebankan mesin ini pada tahun 2001. Kesalahan ini
baru ditemukan pada tahun 2002. Jika kita mengasumsikan bahwa perusahaan ini
menggunakan penyusutan garis lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31
Desember 2002, untuk mengoreksi kesalahan ini, apabila pembukuan belum ditutup,
adalah :
Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya adalah :
Untuk kesalahan yang berpengaruh terhadap akun-akun neraca saja (mulai dari kas
PT. B menggunakan periode tahun buku. Pada tanggal 1 Maret 2012 diketahui
telah terjadi kesalahan pencatatan transaksi pelunasan utang pada tanggal 28 Agustus
2011. Pembayaran utang dagang kepada PT. ABC sebesar Rp 25,000,000 tercatat
sebagai pencicilan utang bank. Atas kesalahan tersebut harus dibuatkan jurnal koreksi
berupa reklasifikasi, jika tidak maka saldo utang bank dan saldo utang kepada PT. ABC
Untuk kesalahan yang berpengaruh hanya pada akun-akun laba rugi saja, tidak
a. Alasan pertama, akun-akun kelompok laba rugi sudah ditutup di akhir periode
saat mana kesalahn terjadi—artinya di akhir periode akun-akun tersebut sudah di-
b. Alasan kedua, baik laba/rugi maupun saldo akhir neraca di akhir periode saat
tahun 2011 (periode yang sama), maka perusahaan perlu membuat jurnal koreksi
sebagai berikut:
Tetapi jika kesalahan tersebut baru diketahui di periode 2012, maka atas
besar dari yang seharusnya, sementara di sisi lainnya pengeluaran listrik kurang
diakui sejumlah yang sama. Akan tetapi, itu tidak mempengaruhi saldo akhir kas (di
3. Kesalahan Yang Berpengaruh Terhadap Akun Neraca dan Akun Laba Rugi
kesalahan di sini:
a. Kesalahan yang akan terkoreksi dengan sendirinya setelah dua tahun; dan
b. Kesalahan yang akan terkoreksi dengan sendirinya setelah lebih dari dua tahun
khusus.
perlu waktu beberapa periode. Untuk jenis kesalahan yang akan terkoreksi dengan
sendirinya:
PT. B menggunakan periode tahun buku. Pada tanggal 31 Desember 2011, PT.
B lupa mengakrualkan upah buruh untuk bulan tersebut yang baru dibayarkan pada
BELUM di masukan:
27
mana di sisi lainnya buku periode 2011 telah ditutup) PT. B baru membuat jurnal
sebagai berikut:
Ini adalah bentuk kesalahan, sebab sesungguhnya upah yang dibayarkan pada 1
Januari tersebut adalah upah untuk bulan Desember 2011, artinya itu pengeluaran
Di Periode 2011: (a) “Biaya” dibebankan terlalu rendah, (b) sehingga pengakuan
“Laba” menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya, (c) akibat berikutnya, saat
penutupan buku 2011 “Laba Ditahan” pada Neraca menjadi lebih tinggi dari yang
seharusnya, (d) “Utang – Upah Buruh” diakui lebih rendah dari seharusnya.
Di Periode 2012: (a) “Biaya” lebih tinggi dari yang seharusnya, (b) sehingga “Laba”
juga menjadi lebih rendah dari yang seharusnya. Apa yang terjadi pada (c) “Utang –
Upah buruh”? Dan apa yang terjadi pada (d) “Laba Ditahan”? Ada 2 kemungkinan:
Jika kesalahan tersebut disadari sebelum penutupan buku periode 2012 lalu buku
dilihat, maka “Utang – Upah Buruh” dan “Laba Ditahan” akan nampak salah,
Tetapi Jika kesalahan tersebut disadari setelah penutupan buku 2012, maka
“Utang – Upah Buruh” dan “Laba Ditahan” akan menjadi betul dengan sendirinya,
Ini dia penyebabnya: Laba Ditahan 2011 diakui terlalu tinggi karena Laba
diakui terlalu tinggi karena beban upah buruh bulan Desember 2011 lupa diakui.
Nah di tahun 2012 upah buruh menjadi terlalu tinggi, sehingga Laba menjadi terlalu
rendah dan mengakibatkan Laba Ditahan juga menjadi terlalu rendah. Dengan kata
lain, kelibahan dan kekurangan pengakuan diantara kedua tahun ini menjadi saling
menutupi, sehingga Laba Ditahan setelah penutupan 2012 telah menjadi betul
sekaligus.
Seperti disampaikan sebelumnya, ada juga jenis kesalahan khusus yang butuh
waktu lama (mungkin 5, 7, 10, atau bahkan 30 tahun) untuk terkoreksi dengan
sendirinya. Jenis kesalahan ini biasanya transaksi terkait dengan aktiva tetap (baik
ini butuh waktu lama untuk menjadi terkoreksi dengan sendirinya—seiring dengan
umur ekonosmisnya atau dijual. Untuk itu harus dibuatkan jurnal koreksi begitu
kesalahan diketahui.
(baik yang diketahui di periode yang sama maupun yang yang berbeda). Penggunaan
jurnal penyesuaian. Padahal sudah jelas, secara harfiah yang namanya koreksi ya
beban secara gradual, atau akibat adanya perubahan kebijakan akuntansi yang
Namun ada beberapa kondisi yang membuat tidak semua kesalahan memerlukan
dan kesalahan seperti apa yang tidak? Bagaimana membuat jurnal koreksi?
30
transaksi periode 2011 kesalahannya diketahui di tahun 2011) atau di periode yang
Kesalahan bisa berupa kesalahan klasifikasi atau kesalahan jumlah (salah hitung atau
salah input):
reklasifikasi. Misalnya: PT. JAK menggunakan periode buku tahunan. Tanggal 25 Agustus
2011 diketahui terjadi kesalahan pencatatan atas transaksi tanggal 10 Juli 2011 berupa
pembelian mesin senilai Rp 60,000,000 yang dimasukan ke dalam kelompok ‘Aktiva Tetap
aktiva tetap tersebut belum dicatat, maka yang di reklasifikasi hanya nilai perolehannya,
2. Kesalahan Jumlah – Misalnya: Pada tanggal 25 Agustus diketahui telah terjadi kesalahan
pencatatan atas pembayaran listrik tanggal 15 Agustus 2011 yang sebesar Rp 15,000,000
dimasukkan hanya Rp 1,500,000. Koreksi atas kesalahan jumlah bisa dilakukan dengan cara
BAB III
KESIMPULAN
B. KESIMPULAN
praktik yang diterapkan oleh entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Ketika sebuah IFRS secara khusus berlaku untuk transaksi , peristiwa atau kondisi
lainnya , kebijakan akuntansi atau kebijakan diterapkan untuk item yang akan ditentukan
Jika suatu entitas mengubah kebijakan akuntansi atas dasar suatu standar atau
interpretasi yang baru atau yang sudah diubah, maka provisi peralihan tertentu harus
diikuti dalam mengadopsi perubahan. Namun, jika tidak ada provisi peralihan ditetapkan,
atau apabila entitas mengubah kebijakan akuntansinya secara sukarela, maka perubahan
tersebut harus diterapkan berlaku surut (seolah-olah kebijakan tersebut telah selalu
diterapkan).
Atas catatan mengenai ketidakpastian yang inheren dalam aktivitas bisnis, banyak pos
yang ada di dalam laporan keuangan yang diestimasi karena tidak dapat diukur dengan
akurat. Estimasi akuntansi mungkin dapat mengubah catatan lingkungan bisnis, atau
ketika manajemen memperoleh lebih banyak pengalaman. Perubahan semacam ini tidak
perlu untuk menyatakan kembali atas laporan keuangan periode sebelumnya, karena
Suatu entitas harus mengungkapkan jumlah dan sifat perubahan estimasi akuntansi,
yang mempunyai dampak di dalam periode berjalan. Demikian pula, entitas harus
tidak praktis untuk dilakukan. Dalam hal tersebut, entitas harus mengungkapkan fakta
bahwa tidak praktis untuk mengestimasi dampak perubahan estimasi akuntansi pada
periode mendatang.
pengakuan, pengukuran, penyajian yang salah, atau pengungkapan pos di dalam laporan
keuangan. Jika laporan keuangan berisi kesalahan-kesalahan yang material, maka tidak
Entitas harus mengoreksi kesalahan material yang terkait dengan periode sebelumnya,
berlaku surut di dalam perangkat laporan keuangan pertama yang diotorisasikan untuk
• Apabila kesalahan yang terjadi sebelum periode sebelumnya yang terawal disajikan,
maka pernyataan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode