Anda di halaman 1dari 111

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran dan Penilaian


Kode Unit : BSDC-0204

DASAR ILMU TEKNIK MESIN


(Fundamentals of Engineering Science)

( Agustus 2001 )
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................5
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal.......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.......................................................................................................9
Aspek Penting Penilaian.............................................................................................9
Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................9
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................10
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11
A Rencana Materi.................................................................................................11
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................13
C Materi Pendukung untuk Pelatih.......................................................................17
Lembar Informasi..........................................................................................18
Tugas............................................................................................................ 69
Transparansi.................................................................................................90
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI....................................................................................102
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?................................................................102
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?...............................................................102
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki.....................................................................102
Kualifikasi Penilai....................................................................................................102
Ujian yang Disarankan...........................................................................................103
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai.................................................................108
Lembar Penilaian....................................................................................................109
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Daftar Isi
`

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !
Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan
kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara
nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa
yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang
paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu
secara aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :
 kebutuhan peserta pelatihan
 persyaratan-persyaratan organisasi
 waktu yang tersedia untuk pelatihan
 situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar
kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung


Untuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi
diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:

Kemampuan Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.


membaca dan Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan
menulis suatu pengertian

Kemampuan Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol


menghitung teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang
dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan
keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?


Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian
suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu; dengan
demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda
pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.

Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol Keterangan

HO Handout ( Pegangan Peserta )

Overhead Transparansi yang dapat digunakan


OHT
dalam penyampaian materi pelatihan

Penilaian Penilaian kompetensi yang harus dikuasai

Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus


diselesaikan.
Tugas

Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan
oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap
dan berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting Penilaian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 1 Pengantar

Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik
kemajuannya diperiksa oleh supervisor.
2 Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor
melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang
diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.

Keterkaitan dengan Unit Lain


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 1 Pengantar

Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah
mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk
mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi
yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran
dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH


Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
 Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
 Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
 Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?
 Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
 Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi
ini mungkin diterapkan?
 Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis
serta keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
 Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
 Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
 pengajaran ( tatap muka )
 tugas-tugas latihan
 pemecahan masalah
 studi kasus
 melalui media (video, referensi, dll )
 kerja kelompok
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, soal-soal latihan, dan penggunaan multi media mungkin
cukup memadai.
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini
Ruang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada
peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya,
dan alat-alat lain yang diperlukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan
Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :
Sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul: Engineering Science


Pengarang: The Module Development Team
Engineering Service Industry Trainning Devision
Penerbit: New South Wales technical and Further Educational
Comition
Tahun Terbit: 1991

Judul: Ilmu Bahan Logam


Pengarang: BJM. Beumer. Ing
Penerbit: Bhrata Jakarta
Tahun Terbit: 1994

Judul: Teori Bahan dan Pengaturan Teknik


Pengarang: Ir. Suharto
Penerbit: Rineka Cipta
Tahun Terbit: 1995

Judul: Matematika Teknik


Pengarang: Drs. Wiyoto, Drs. Wagirin
Penerbit: Angkasa Bandung
Tahun Terbit 1996

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan
 meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Unit
Dasar Ilmu Teknik Mesin
Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi di
bidang teknik mesin, termasuk teknik las memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu
teknik mesin serta penerapannya.
Kemampuan Awal
Nil
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja
1.0 Mengaplikasikan 1.1 Aplikasi matematika teknik yang sesuai digunakan dalam
matematika teknik menghitung pecahan, pembagian dan perkalian, desimal,
dalam perhitungan- dan persentase .
perhitungan keteknikan
1.2. Perhitungan luas, volume, massa dan berat dapat
pada pekerjaan teknik
dilakukan.
mesin.
1.3 Penyederhanaan suatu rumus dapat dilakukan.
1.4 Perhitungan trigonometri sederhana dapat dilakukan.
2.0 Menjelaskan dan 2.1 Macam-macam perhitungan pada fisika dasar diidentifikasi
mengidentifikasi konsep- dan diterapkan
konsep mekanika teknik
2.2 Prinsip-prinsip ilmu teknik mesin sederhana diaplikasikan
dan prinsip-prinsipnya
dalam perhitungan-perhitungan keteknikan.
serta aplikasinya.

3.0 Menjelaskan dan 3.1 Klasifikasi bahan teknik dijelaskan.


mengidentifikasi
3.2 Penggunaan bahan teknik secara umum disebutkan.
klasifikasi umum dan
penggunaan bahan-
bahan teknik.

4.0 Menguraikan sumber- 4.1 Energi potensial, energi kinetik,.energi panas dan energi
sumber energi dan listrik diidentifikasi
aplikasinya dalam
4.2 Perhitungan-perhitungan dalam konversi energi,
keteknikan.
pemakaian dan perhitungan biaya ditemutunjukkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Variabel

Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu teknik mesin
serta penerapannya di bidang teknik mesin, terutama pada pekerjaan las dan fabrikasi
logam.
a). Sasarannya adalah segala macam pekerjaan bengkel pada industri-industri
manufaktur di lingkungan Pulau Batam dan Bintan serta Indonesia umumnya.
b). Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasar tentang pemahaman
terhadap aplikasi matematika teknik, fisika dasar, dan energi
c). Pelatihan dapat dilaksanakan ruang kelas, laboratorium atau lembaga diklat
yang relevan dengan persyaratan ;
 Tersedia ruang kelas dan ruang guru
 Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
 Sebaiknya tersedia laboratorium yang sederhana, terutama
laboratorium fisika.
 Lingkungan belajar yang sehat dan aman dengan ventilasi/ sirkulasi
udara yang memadai.
 Pencahayaan yang cukup.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan
penampilannya adalah sebagai berikut :
 Dasar-dasar Berhitung :
- matematika teknik ( tambah, kurang, kali, bagi, pecahan, desimal,
persentase )
- aplikasi aljabar dan geometri ( pengolahan rumus, konversi, trigonometri
sederhana )

 Perhitungan Mekanik:
- aplikasi fisika dasar (panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur )
- perhitungan-perhitungan dalam ilmu teknik mesin ( kecepatan/ percepatan,
ekselerasi, gravitasi, tekanan, berat, titik berat, momen, tenaga, dll )
- aplikasi sederhana pada mekanika fluida

 Bahan-bahan Teknik:
- klasifikasi umum
- sifat-sifat dan penggunaan

 Sumber-sumber Energi :
- karakteristik umum dari energi ( energi petensial, kinetik, panas, listrik )
- konversi dan perhitungan-perhitungan ( penggunaan dan biaya )

Konteks Penilaian
Unit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri
tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktik/unjuk kerja
dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.
Aspek Penting Penilaian
Fokus penilaian unit ini akan tergantung pada kebutuhan sektor industri yang mencakup
dalam program pelatihan, yaitu :
 Adanya integrasi antara teori-praktik.
 Penekanan pelatihan adalah kemampuan/ penguasaan dalam mengolah dan
mengaplikasikan ilmu teknik mesin dalam kegiatan keteknikan .
 Metode-metode penilain sebaiknya terdiri dari proses dan hasil.
 Aplikasi seharusnya berhubungan dengan kegiatan manufaktur dan perawatan.

Keterkaitan dengan Unit Lain


Unit ini merupakan unit dasar yang membekali pengetahuan untuk menunjang materi-materi
yang akan dipelajari pada tingkat berikutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit
ini. Untuk pra-pelatihan kejuruan secara umum, lembaga pelatihan harus menyediakan
program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya
untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk bekerja akan membantu memenuhi maksud ini.
Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri yang khusus, perlu diupayakan
pelatihan khusus juga agar apa yang dibutuhkan industri tersebut dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini


Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat
Mengumpulkan, Mengelola dan 1 Menggunakan Ide-ide dan Teknik 1
Menganalisa Informasi Matematika
Mengkomunikasikan Ide-ide dan 1 Memecahkan Masalah 1
Inforrnasi
Merencanakan dan Mengorganisir 1 Menggunakan Teknologi 1
Aktifitas-aktifitas
Bekerja dengan Orang Lain dan 1
Kelompok

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini


Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3` Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Rencana Penyajian

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN


A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
2.Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
1.0 Mengaplikasikan matematika 1.1 Aplikasi matematika teknik yang Dasar-dasar Berhitung :  Penyajian  Hando
teknik dalam perhitungan- sesuai digunakan dalam ut
- matematika teknik ( tambah,  Tanya-jawab
perhitungan keteknikan pada menghitung pecahan, pembagian
kurang, kali, bagi, pecahan,  OHT
pekerjaan teknik mesin. dan perkalian, desimal, dan  Diskusi
desimal, persentase )
persentase .  Tugas
- aplikasi aljabar dan geometri  Latihan
1.2 Perhitungan luas, volume, massa
(pengolahan rumus, konversi,
dan berat dapat dilakukan.
trigonometri sederhana )
1.3 Penyederhanaan suatu rumus
dapat dilakukan.
1.4 Perhitungan trigonometri
sederhana dapat dilakukan.
2.0 Menjelaskan dan 2.1 Macam-macam perhitungan Perhitungan Mekanik:  Penyajian  Handout
mengidentifikasi konsep- pada fisika dasar diidentifikasi
- aplikasi fisika dasar (panjang,  Tanya jawab  OH
konsep mekanika teknik dan dan diterapkan
massa, waktu, arus listrik,
prinsip-prinsipnya serta  Latihan  Tugas
2.2 Prinsip-prinsip ilmu teknik mesin temperatur )
aplikasinya.
sederhana diaplikasikan dalam
- perhitungan-perhitungan dalam
perhitungan-perhitungan
ilmu teknik mesin ( kecepatan/
keteknikan.
percepatan, ekselerasi, gravitasi,
tekanan, berat, titik berat, momen,
tenaga, dll )
- aplikasi sederhana pada mekanika
fluida
3.0 Menjelaskan dan 3.1 Klasifikasi bahan teknik Bahan-bahan Teknik:  Penyajian  Handout
mengidentifikasi klasifikasi dijelaskan.
- klasifikasi umum  Tanya jawab  OHT
umum dan penggunaan
3.2 Penggunaan bahan teknik
bahan-bahan teknik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Rencana Penyajian
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
secara umum disebutkan. - sifat-sifat dan penggunaan  Latihan  Tugas

4.0 Menguraikan sumber-sumber 4.1 Energi potensial, energi Sumber Energi :  Tanya jawab  Handout
energi dan aplikasinya dalam kinetik,.energi panas dan energi
- karakteristik umum dari energi  Diskusi  OHT
keteknikan. listrik diidentifikasi
( energi petensial, kinetik, panas,
4.2 Perhitungan-perhitungan dalam listrik )  Latihan  Tugas
konversi energi, pemakaian dan
- konversi dan perhitungan-
perhitungan biaya.
perhitungan ( penggunaan dan
biaya )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?

1.1 Aplikasi matematika teknik yang sesuai Instruktor menjelaskan tentang aplikasi penjumlahan/ pengurangan, pecahan, perkalian,
digunakan dalam menghitung pecahan, pembagian pada perhitungan teknik.
pembagian dan perkalian, desimal. dan
persentase .
HO 2 - 8

Tugas 4

OHT 1 & 3
1.2 Perhitungan luas, volume, massa dan berat Instruktor menerangkan tentang cara menghitung luas, volume, masa, dengan
dapat dilakukan. memberikan rumus dan contoh sebagai bahan perbandingan.

HO 4 & 5

OHT 2 & 3

Tugas 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?

1.3 Penyederhanaan suatu rumus dapat Instruktor menerangkan cara menyederhanakan rumus dengan memberikan contoh
dilakukan. pengerjaan soal dan memberikan tugas.

HO13 s.d. 14

1.4 Perhitungan trigonometri sederhana dapat Instruktor menerangkan konsep-konsep trigonometri dan memberikan contoh soal yang
dilakukan. diiringi dengan memberikan latihan.

HO 9 s.d. 12

OHT 6

Tugas 3
2.1 Macam-macam perhitungan pada fisika dasar Instruktor menjelaskan aplikasi penghitungan pada fisika dasar tentang: kecepatan,gaya,
diidentifikasi dan diterapkan kerja energi, usaha, dan tahanan.

HO 15 s.d 18

OHT 7 & 8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?

2.2 Prinsip-prinsip ilmu teknik mesin sederhana Instruktor menjelaskan aplikasi mekanika dalam bentuk prinsip – prinsipilmu teknik
diaplikasikan dalam perhitungan-perhitungan sederhana diantaranya: prinsip tuas dan puli sebagai makanik yang paling sederhana
keteknikan. dalam permesinan.

HO 18

3.1 Klasifikasi bahan teknik dijelaskan. Instruktor menerangkan klasifikasi bahan teknik tentang kandungan atau unsur yang
terdapat dalam bahan teknik.

HO 40-s.d. 43

OHT 8
3.2 Penggunaan bahan teknik secara umum Instruktur merangkan tentang aplikasi bahan teknik antara lain besi, tembaga, seng,
disebutkan. perunggu, aluminium, timah hitam, silikon timah putih, logam ferro, besi.

HO 46 & 48

OHT 9 & 10

Tugas 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?

4.1 Energi potensial, energi kinetik,.energi Instruktor memberikan penjelasan tentang aplikasi energi potensial, kinetik, panas serta
panas dan energi listrik diidentifikasi energi listrik.

HO 49 & 51

OHT 11

Tugas 4
4.2 Perhitungan-perhitungan dalam konversi Instruktor menjelaskan tentang cara mengkonversikan energi , pemakaian dalam bentuk
energi, pemakaian dan perhitungan biaya perhitungan memberikan soal-soal latihan.
ditemutunjukkan.
HO 50 & 51

OHT 12

Tugas 5 s.d. 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

C Materi Pendukung untuk Pelatih


Materi pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Lembar Informasi (Handout) :
Merupakan pegangan peserta pelatihan yang berisi materi/teori
penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang
melingkupinya.
2. Tugas :
Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai berkenaan
dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada
deskripsi unit.
3. Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) :
Isinya melingkupi setiap kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan
pokok-pokok sajian dan/ atau gambar-gambar yang diperlukan untuk
penyampaian materi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Lembar Informasi HO 1

DASAR ILMU TEKNIK MESIN


(Fundamentals of Engineering Science)

BSDC-0204

Nama Peserta : ……………………


No. Identitas : ………..…

HO 2
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

.1 DASAR-DASAR BERHITUNG
a. Matematika Teknik
1. Aplikasi Pecahan
Dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan tidak ada satupun pekerjaan yang tidak
menggunakan perhitungan khususnya dalam dunia keteknikan. Dalam aplikasinya
perhitungan sangat diperlukan pada perencanaan khususnya pada proses produksi, seperti
halnya pada proses pengelasan.
Dapatlah dibayangkan jika tidak adanya perhitungan sebelum melakukan proses produksi
pada bengkel atau shop dan kemungkinan untuk salah kemungkinannya akan besar. Adalah
suatu hal yang mustahil dalam keteknikan untuk membuat atau memperbaiki benda-benda
teknik tanpa menggunakan perhitungan matematika.
Dalam keteknikan terutama dalam pengerjaan las ada beberapa rumus dasaryang harus
dipahami oleh seorang pekerja las, contoh:
Rumus:
Rumus menghitung Luas

HO 3

Rumus:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

MENGHITUNG KELILING

HO 4

 Perhitungan Pecahan
Apabila sejumlah bilangan atau benda dibagi atas beberapa bagian yang s ama, maka satu
bagiannya disebut Pecahan. Suatu pecahan selalu ditulis dengan 2 buah bilangan yang
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

dipisahkan oleh satu garis.


Angka di bawah garis disebut Penyebut yang artinya atas beberapa bagian bilangan atau
benda tersebut dibagi sedangkan angka yang di atas garis di sebut Pembilang yang artinya
beberapa bagian dan bilangan tersebut diambil atau digunakan.
Contoh:
5
5 = Pembilang
7
7 = Penyebut

Artinya:
Bilangan atau benda dibagiatas 7 bagian yang sama dan hanya 5 bagian yang diambil atau
digunakan.

Pada pecahan kemungkinan akan terjadi 2 keadaan:


1. Pembilang Iebih kecil (dan penyebut, misalnya)
3
5
2. Pembilang Iebih besar dan penyebut, inisalnya
5
3
Pada keadaan ini harus disempurnakan dengan jalan membagi pembilang dengan penyebut,
dengan cara berikut:
3 2
=1 1
5 3
3
2
Di sini akan terjadi penggabungan antara:
2
1+
3

HO 5

 Prinsip Pecahan.
Pada bilangan pecahan, apabila pembilang dan penyebut dibagi atau dikali denqan bilangan
yang sama maka nilai dari pecahan tersebut tidak berubah.
Contoh: I
4 x3 12
=
6 x3 8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

4 x4 26
=
6 x4 24
4 12 26
Pecahan: , , adalah mempunyai nilai yang sama.
6 8 24
Perhitungan pecahan seperti ini sangat diperlukan pada perhitungan roda gigi untuk
mendapatkan perbandingan putaran.
Contoh: 2
16 4 4
: =
24 4 6
Proses memperkecil pecahan ini disebut menyederhanakan.

 Penambahan Pecahan
Sebelum pecahan ditambahkan, harus disamakan dulu penyebutnya karena kalau
penyebutnya tidak sama hasil penjumlahan akan salah. Untuk menyamakan penyebut yaitu
dengan cara, mencari bilangan terkecil yang dapat dibagikan kesemua penyebut yang
dijumlahkan.
Contoh: Jumlahkan pecahan berikut:
2 1 7
+ +
5 9 15
Penyebut adalah 5, 9 dan 15, maka bilangan terkecil yang dapat dibagikan pada penyebut ini
adalah 45 jadi :

7
18
2 1 5 21
= 45 + = , = 15 , =
5 9 45 45

18
2 1 7 5 21
maka: + + = 45 + +
5 9 15 45 45

HO 6

 Pengurangan Pecahan
Sama dengan penambahan bahwa sebelum melakukan pengurangan harus disamakan
penyebutnya terlebih dahulu, dengan bilangan terkecil yang dapat dibagikan pada semua
penyebut.

Contoh :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

13
7 5 7 78 56 80 21
16 + - - = + - -
12 6 32 96 96 96 96

78  56  80  21 33 11
= =
96 96 32

 1.3. Perkalian Pecahan


Untuk mengalikan pecahan adalah dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang
dan penyebut dengan penyebut secara Iangsung.
Misalnya :

1 1
1x1
6 X 8 berarti
6 x8

Sebelum melakukan perkalian pada pecahan dimungkinkan juga melakukan pembagian


sebelumnya dengan beberapa bilangan yang sama. contoh:

Contoh : Hitung hasil perkalian pecahan berikut:

5 22 1
12
21 X 7 X X 2
17

11 4
5 22 12 1
X X X
21 7 17 2
7 1

HO 7

Pada pecahan di atas, pertama angka 21 dan 12 sama-sama dibagi 3, dan angka 22 dan 2
juga sama-sama dibagi 2. Jadi pecahan akan disederhanakan seperti berikut:

5 11 1
4 220
7 X 7 X X 1 =
17 833

 Pembagian Pecahan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Untuk membagi pecahan adalah dengan membalikkan pecahan tersebut dan dikalikan,
5 8
misalnya pecahan dibagi, maka dikalikan dengan
8 5
Contoh: Hitunglah pembagian pecahan berikut :
3 5
3 :
4 8

15 8
x
4 5

Perkalian dan pembagian pada pecahan dapat dilakukan secara bersamaan.


Contoh:
1 9 4
Hitunglah 2 x : 2
3 16 5
1 7 4 14
2 = 2 =
3 3 5 5
1 3
7 9 14 7 9 5
x : = x x
3 16 5 3 16 14
1 2
3 5 15
x =
16 2 32

HO 8

Bendasarkan standar Internasional (Si)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 9

B. Pengertian Trigonometri
Perhitungan trigonometri selalu berhubungan dengan perhitungan segitiga siku-siku, baik
untuk menghitung sudut atau panjang sisi-sisinya.
Kalau segitiga belum berbentuk segitiga siku-siku, maka terlebih dahulu segitiga ini dirubah
ke segitiga siku-siku.

Ada 3 jenis perbandingan trigonometri secara umum yang sering digunakan dalam
perhitungan trigonometri. Perbandingan tersebut dikenal dengan sebutan sbb:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

a
Sin ά =
c
b
Cos ά =
c
a
Tg ά =
b

Untuk sudut-sudut yang sama maka perbandingan trigonometrinya akan selalu sama,
walaupun panjang sisi-sisinya berbeda. Untuk Iebih jelasnya dapat diperhatikan

HO 10
50 berikut yang harga sinusnya selalu tetap sama.
contoh perhitungan sinus
Sin 300 = 100
= 1
2

80
Sin 300 =
160
1
=
2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26


Batam Institutional Development Project Perhitungan Panjang Sisi
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Pertama tentukan perbandingan trigonometrii yang akan digunakan berdasarkan sisi dan
sudut yang diketahui:

X = Sisi dihadapan sudut


20 = Sisi miring

Berdasarkan ini, perbandingan yang dapat digunakan adalah sinus.

X
Sin 31° 18’ = Sin 31° 18’ = Sin 31.30
20
= 0,5195

X = 20 x 0,5195
X
0,5195 = = 10,390
20

HO 11

1. Perhitungan sudut

Tentukan perbandingan trigonometri yang akan digunakan


93 = Sisi yang mengapit
104 = Sisi iniring

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Bendasarkan ini perbandingan yang dapat digunakan adalah Cosinus.


93
Cos X0 =
104
= 0,8942
COS X° = 0,8942
X = 26,59°
X = 260,591

Faktor-faktor yang dihitung dengan rumus.


Biasanya rumus-rumus untuk perhitungan mudah didapatkan pada buku-buku, hanya saja
bentuk numus ini kadang-kadang belum sesuai dengan yang hendak dihitung. Berdasarkan
keadaan ini pertu rumus tsb untuk dirubah bentuknya.
Misalnya rumus untuk menghitung keliling lingkaran adalah:
C = л.D
C = Keliling lingkaran
D = diameter Iingkaran
л = 3,14

Pada suatu saat malah diketahui keliling lingkaran dan yang harus dihitung adalah D
(diameter lingkaran). Dengan keadaan ini maka rumus di atas perlu dirubah bentuknya
sehingga dapat memberikan hasil D.

HO 12

2. Persamaan
Pada rumus terdapat persamaan yang dipisahkan dengan tanda sama dengan (=), maka
disini ruas sebelah kiri harus sama dengan ruas sebelah kanan. Dalam perubahan rumus ini
perlu memperhatikan prinsip-prinsip matematik supaya pada kedua ruas ini tetap sama.

Teknik perubahan rumus (Penambahan atau pengurangan)


Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa rumus yang telah ada suatu saat perlu dirubah
bentuknya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Untuk merubah ini perlu diperhatikan
hat-hal berikut:

1) Kalau memindahkan rumus dari ruas kiri ke kanan atau sebaliknya, lakukan operasi yang
berlawanan, misalnya pada ruas kiri benda pada posisi pembagian, katau akan
dipindahkan ke ruas kanan akan berada pada posisi perkalian. Atau pada ruas kanan
bertanda positip kalau dipindah ke ruas kiri akan bertanda negatip.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

2) Perkalian pembagian, penambahan atau pengurangan harus ditakukan pada kedua ruas.
1) X-3=i2
X = 12 + 3
X = 15
Angka -3 berubah tanda menjadi +3 karena pindah dan ruas kiri ke ruas kanan.

2) M = 2t + n
n = 2t -
n = -2t + m
n = m - 2t
Faktor +M dan +n, berubah tanda menjadi -m dan -n, karena pindah ruas dan -n = 2t - m
pada kedua ruas sama sama dmbagi dengan -1 maka persamaan menjadi n = - 2t + m

3. Perubahan rumus dengan pembagian/perkalian.


Seperti yang telah diartikan bahwa perubahan dengan perkalian atau pembagian kanena
perpindahan ruas.
1) 4 a = 16
16
a=
4
a=4

HO 13

4 pada ruas kiri berada pada posisi perkalian dan dipindah ke ruas kanan menjadi
posisi pembagian.

2) C = 1,5 d . r.
C
= d.r\
1,5
C
.d = r
1,5
C
r = .d
1,5
1,5 dan d dipindah keruas kiri menjadi posisi pembagian yang sebelumnya berada pada
posisi perkalian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

4. Perubahan rumus dengan Pangkat dan Akar.


Adakalanya numus dalam keakanaan akar atau berpangkat, ini harus diselesaikan dengan
prinsip akar dan pangkat dan bilangan.
Contoh:
Tentukan harga dan persamaan berikut
P = r2 . s
P
= r2
S
P
r =
S
merubah pangkat kebentuk asal adalah (dengan menarik akarnya. dan r2 untuk menjadi r
adalah menarik akar dan harga r2.

5. Perubahan rumus dengan operasi gabungan.


Jenis perubahan rumus yang akan dilakukan sangat tergantung dari bentuk pensamaan,
apakah dengan penambahan, pengurangan, pengalian atau pembagian. Untuk supaya mahir
dalam penggunaan rumus ini adalah dengan banyak berlatih
Tentukan harga X dan pensamaan berikut:

6X
a= - 2,5
y

HO 14

6X
a + 2,5 =
y

(a + 25) y = 6x
( a  2,5) y
=X
b

Harga -2,5 dipindah ruaskan menjadi 2,5. Harga Y dipindah ruaskan dan posisi pembagian
menjadi perkalian untuk keseluruhan ruas menghasilkan y (a + 2,5) sedangkan posisi b dan
perkalian menjadi pembagian karena juga pindah ruas. Posisi pembagian b juga untuk
keseluruhan ruas.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 15

2. DASAR-DASAR PERHITUNGAN MEKANIK

Semua mesin yang rumit dan komplek konstruksinya berawal dan mesin-mesin sederhana
dengan menggunakan prinsip tuas, dan perhitungan bidang miring.
Mesin yang sering ditemukan dilapangan pada umumnya menggunakan prinsip mesin-mesin
sederhana ini.
Maka dengan ini penting sekali memahami dan mengerti tentang prinsipnya supaya pekerjaan
lebih efisien, ekonoinis dan dapat memperbaikinya kalau terjadi kerusakan.

a. Konsep Mekanika Teknik


1. Satuan Dasar
Untuk perhitungan diperlukan kesamaan satuan yang digunakan satuan dasar fisika ini
adalah merupakan patokan untuk perhitungan-perhitungan selanjutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Satuan dasar fisika tersebut. dapat dilihat tabel berikut:

Kuantitas Satuan Simbol


Panjang Meter m
Massa Kilogram Kg
Waktu Detik S
Kuat Arus Amper A
Temperatur Derajat Kelvin K
Kuat Cahaya Candela cd

2. Perubahan Satuan
Dari satuan dasar yang telah diuraikan di atas dapat berubah kebentuk lain yang merupakan
perkalian atau pembagaian dan satuan dasar tersebut. Perubahan ini disebabkan perubahan
bentuk kwantitas, misalnya untuk satuan luas, isi, kecepatan gaya, momen dan lain-lain.

HO 16

Perubahan satuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Kuantitas Satuan Simbol


2
Luas Meter kuadrat m
Isi Meter kubik m3
Kecepatan Meter perdetik m/s
Percepatan Meter perdetik kuadrat m/s2
Berat Jenis Kilogram per meter kubik Kg/m3
Gaya NewTon N(Kgm/s2)
Kerja/Usaha Joule J(Nm)
Energi Joule J(Nm)
Daya Walt W(J/s)
Jumlah Panas Joule J (Nm)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Tekanan Pascal Pa = N/rn2

Perubahan kuantitas satuan ini dapat dikembalikan kebentuk satuan dasarnya,


misalnya isi dapat ditulis sbb.
Isi = Panjang dalam meter X panjang dalarn meter X panjang dalam meter.

3. Gaya (Force)
Gaya akan menimbulkan tarikan atau tekanan pada suatu bidang dan juga akan
mengakibatkan benda tersebut bergerak atau akan terjadi perubahan bentuk dari benda
tersebut.
Kita tidak akan dapat melihat gaya, tapi kita hanya bisa melihat akibat dari gaya tersebut.

 Ukuran Gaya
Seperti telah diuraikan bahwa satuan átau ukuran gaya pada sistim 150 adalah newton
dengan simbol N. satuan ini juga berkelipatan sbb:

HO 17

 Arah Gaya
Arah gaya ditunjukkan dengan garis dimana gaya tersebut bekerja yang ditunjukkan dengan
tanda panah ke arah mana gaya tersebut bekerja, apakah menanik atau menekan pada
suatu titik dan akan bekerja kepanjangan garis kerjanya.

Gaya

Gaya aksi

horizontal

Gaya tarik dari titik Q

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Gaya
Titik tangkap gaya

Untuk menghitung besar gaya yang bekerja adalah dengan menggunakan rumus benikut:

HO 18

Contoh:
1. Hitung berapa besar gaya yang bekerja pada tali yang menarik massa 100 kg.

Gaya

100 Kg

2. Hitung besar gaya yang menekan lantai akibat adanya beban dengan masa sebesar
200kg.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Gaya = Massa x percepatan


= 200 x 9,8
= 1960 N

200 Kg

Gaya = 200 x 9,8

Gaya yang reaksi = 200 x 9,8

Dari kedua contoh di atas bahwa kedua gaya terjadi akibat adanya grafitasi atau gaya tarik
bumi- Gaya yang terjadi pada contoh 1 adalah gaya tarik yang akan meregangkan tali.
Sedangkan pada contoh 2 terjadi gaya tekan pada lantai akibat beban yang ditahannya dan
lantai akan melawan gaya tsb. supaya beban dapat stabil.
Gaya perlawanan ini disebut gaya reaksi yang sama besarnya.

HO 19

b. Aplikasi Mekanika Teknik


1. Tuas
Tuas adalah merupakan prinsip mesin atau mekanik yang paling sederhana yang sering
dijumpai pada mekanik atau konstruksi mesin. Untuk mengetahui prinsip-prinsip ini adalah
hal yang paling penting sebagai seorang mekanik.
Hal-hal penting yang harus diketahui pada suatu tuas:

Klasifikasi I

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Letak tumpu adalah antara gaya angkat dan beban seperti pada mekanik penggerak pompa
benikut.

Klasifikasi II
Penempatan beban di sini antara tumpuan dan gaya angkat. Aplikasi dan ini adalah pada
gerobak donong

HO 20

Kiasifikasi III.
Aplikasi sistim tuas ini sering dijumpai pada gunting, yang posisi gaya angkatnya terletak
antara beban dan tumpuan.

Keuntungan Mekanik (MA)


Mesin-mesin selalu dirancang untuk dapat menghasilkan tenaga yang besar dengan sedikit
daya yang diberikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Hubungan antara gaya yang diberikan ke mesin dan daya yang dihasilkan mesin atau gaya
yang diberikan ke mesin harus Iebih kecil dan gaya beban yang dapat diangkat oleh mesin
tsb. Hubungan kedua gaya ini disebut Keuntungan mekanik (MA).
Beban
Keuntungan mekanik =
Gaya yang diberikan

MA = Selalu Iebih besar dan satu.


W
MA =
E

Perbandingan Kecepatan (VR)


Perbandingan jarak yang ditempuh oleh gaya yang diberikan dengan jarak yang ditempuh
oleh beban ini disebut perbandingan kecepatan (VR).

Jarak tempuh qaya (de)


Perbandingan kecepatan =
Jarak tempuh beban (dl)

de
VR =
dl

HO 21

Efesiensi
Efesiensi adalah perbandingan kerja yang dihasilkan oleh mesin dengan kerja yang
dibenikan. ini ditunjukkan dalam persentase.
Kerja Output X 100 100
% Eff = X
Kerja input 1
W xdl 100
= X
E X de 1
W de
Sedangkan MA = VR =
E dl
1 dl
=
VR de
W xdl
%Eff =
E X de
1
= MA X
VR
MA 100
%Eff = X
VR 1
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Contoh:
I. Suatu mesin sederhana dengan perbandingan kecepatan (VR) = 4, digunakan untuk
mengangkat beban dengan gaya 1 50N dan gaya yang diberikan adalah sebesar 50N.
Hitunglah berapa besar efisiensi mesin tersebut.
Jawab:
W
MA =
E

150
3
= 50 =
1

MA 100
%Eff = X
VR 1
3 100
= X = 75
4 1
= 75 %

HO 22

2. Hitung gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban 260N setinggm 4 meter. Efisiensi
peralatan 64% dan pergerakan gaya angkat sejauh 20 meter.

W = 260N
Dl = 4m
De = 20m
Eff = 64%

de 20
VR = = =5
dl 4
MA 100
%Eff = X
VR 1
Eff . VR = MA X 100
Eff.VR
= MA
100
64 . 5
= MA
100
MA = 32

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

W E
MA = ------E =
E W
260
E =
3,2
= 81,25 N

Momen
Momen digunakan untuk menghitung gaya yang terjadi pada konstnuksi hal-hal benikut.
1. Gaya putar yang terjadi pada konstruksi baut, poros, rantai dsb.
2. Menghitung gaya atau panjang lengan momen gaya yang menghasilkan gaya putar
(momen putar)
3. Perhitungan gaya reaksi pada tumpuan jembatan baja
.

HO 23

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perhitungan momen:


Momen sering juga dikenal dengan:
- momen putar
- torsi
- momen gaya
Satuan momen adalah Newton meter (Nm)
Rumus momen adalah:
M= Gaya X Jarak tegak lurus
M= FXd

pivot

Σ adalah simbol huruf latin yang dalam matematik diartikan jumlah total. Pada perhitungan
momen tanda atau simbol ini juga sering digunakan.
Σ M ini berarti jumlah momen searah jarum jam.
Σ M ini berarti jumlah momen berlawanan jarum jam.
Kedua momen ini dapat dijumlahkan atau dikurangkan satu sama lain. Untuk memudahkan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

dalam proses penjumlahan dan pengurangan ini, maka momen searah jarum jam di ben
tanda positip dan yang berlawanan jarum jam diberi tanda negatif. Begitu juga kalau hasil
penjumlahan atau pengurangan momen ini bertanda negatif menunjukkan momen
berlawanan arah jarum jam atau sebaliknya.
Contoh:
1. Σ M =l5N x l.5m + lON xO,75M
= 30 Nm

HO 24

2. ΣM =I2N x 2m-l5N x O,9m


= 10,5 Nm.

Dengan menggunakan prinsip momen kita dapat menghitung gaya atau jarak gaya yang
belum diketahui. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

I. Hitunglah gaya F pada mekanik seperti tergambar supaya selalu dalam keadaan setimban

force

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Gambar diagram gaya

Gaya

HO 25

Σ M = Σ M

ΣM padatumpuan=0
300 X 400- Fx 100 = 0
300 x 400 = F x 100
300x 400
F=
100
F = 1200 N

2. Hitunglah gaya yang terjadi pada benda kerja dan pada pendukung apabila baut
dikencangkan seperti pada gambar berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Σ M = Σ M
Σ M P = 0 (pada pendukung)
400 x 75 = 125 x WP = 0
400 x 75 = 125 x WP
400 x 75
WP =
125
WP = 240 N gaya pada benda kerja
Σ M WP =0 (Pada benda kerja)

HO 26

400 x 50 = P x 125 = 0
400 x 50 = P x 125
400 x 50
P =
125
P = 160N Gayapadapendukung

Usaha.
Usaha adalah apabila gaya dapat menindahkan suatu objek pada jarak tertentu dan pada
sistim ISO satuannya adalah Joule dengan simbol J. Usaha = Gaya x Jarak tempuh
Contoh:
Suatu benda dengan massa 100 kg akan meninbulkan gaya sebesar 980 N yang tergantung
pada seutas tali. Kalau tali ditarik setinggi 2 m, tentukan usaha yang dilakukan.

Gaya = 980 N
Jarak tempuh = 2m
Jadi Usaha = Gaya x jarak
= 980N x 2 m
= 1960 Nm
= 1960 J
= 1,960 kJ

DAYA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Daya adalah usaha yang dilakukan berdasarkan waktu tertentu.


Daya dalam sistim ISO satuannya adalah dalam watt dengan simbol W.
Gaya x Jarak
Daya =
Waktu

Usaha
Daya =
Waktu

HO 27

Contoh:
Suatu massa sebesar 100 kg diangkat setinggi 2 meter dalam waktu 20 detik. Berapa besar
daya yang diperlukan.

Usaha 1960 J
Daya = =
Waktu 20 detik
= 98W

Untuk menghitung usaha dan daya tidak selalu gaya yang digunakan dalam bentuk garis
lurus atau gerak naik, tapi juga dapat dihitung untuk motor yang bergerak berputar atau
dalam bentuk gerak radius. Untuk lebih jelas untuk gerak putar perhatikan contoh berikut:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 28

Hitunglah usaha dan daya yang diperlukan pada gaya 245 N dengan memutar tuas 10 kali
dalam 30 detik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Usaha 6154,4
Daya = = = 205,14
Waktu 30
Daya = 205 W

HO 29

2. PULl
Puli merupakan suatu roda dengan penampang yang dirancang untuk dapat berpasangan
dengan tali sabuk atau rantai yang biasanya merupakan bagian dan alat-alat angkat.
Berikut ini diberikan beberapa contoh .

Alur radius digunakan untuk tali yang sering berubah arah pada alat-alat angkat baik untuk
mengangkat ataupun menanik, misalnya pada takel bertingkat.
Puli datar dan bentuk V digunakan untuk pemindah daya atau putaran.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Puli beralur rantal mempunyai keuntungan karena tidak akan adanya slip dan sering
digunakan pada mesin-mesin otomotip.

Sistim puli untuk alat-alat angkat mempunyai keuntungan mekanik (MA) dan dapat berubah
arah baiik sewaktu menarik atau mengangkat.

Puli piringan tunggal. tetap hanya mempunyai satu keuntungan yaitu dapat merubah arah
gerakan tali. Mempunyai perbandingan kecepatan 1:1 yang artinya untuk menindahkan 1
meter beban perlu tali atau gaya ditarik sepanjang 1 meter. Dan keuntungan mekaniknya
(MA) kecil tali 1:1 karena akibat pengaruh gesekan.

HO 30

Puli piringan tunggal lepas dapat mengurangi gaya yang diberikan untuk mengangkat suatu
beban tapi panjang tali yang ditarik adalah 2 kali lipat.

Perbandingan kecepatan (VR) = 2:1


Keuntungan mekanik (MA) Kurang sedikit 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Sistim puli ganda berikut adalah merupakan penggabungan dan puli tunggal tetap dan puli
tunggal lepas. Perbandingan kecepatan (VR) adalah sama dengan jumlah tali yang menahan
beban.

HO 31

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 32

Perhitungan Puli

4. MA = Keuntungan mekanik
5. VR = Perbandingan kecepatan
6. Μ = Effisiensi %

Contoh:
Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban sebenat 250 kg dengan effisiensi
80%. Konstruksi perhatikan gambar berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 33

VR = 3 (3 buah tali yang mendukung beban)


MA 100
η = X
VR 1
MAx100
η =
VR
η x VR = MA x 100
 x MA
MA =
100
3x80
=
100
= 2,4

GayaBeban
MA =
Gaya Tarik

W W
MA = E =
E MA
250
E = E = 104,1 Kg
2,4
E = 104,1 x 9,8 E = 102,18 N

3. Gesekan
 Hukum gesekan
Gesekan statis terjadi karena dua permukaan saling bersinggungan pada keadaan kering,
temperatur normal, kecepatan luncur dan gaya tekan rendah.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

- Gesekan selalu berlawanan dengan àrah gerakan.


- Tahanan gesek tidak tergantung pada luas permukaan bidang yang bergesekan.
- Tahanan gesek tergantung pada jenis bahan yang bergesekan.
- Tahanan gesek sebanding dengan gaya tekan pada bidang yang bergesekan.

 Perhitungan gesekan
Untuk menambah pengertian tentang hukum gesekan perlu diperhatikan perhitungan-
perhitungan sederhana tentang gesekan tsb.

HO 34

Koefisien gesek adalah perbandingan antara gaya gesek dengan gaya reaksi akibat adanya
gaya yang menekan permukaan yang bergesek (R).

Gaya grafitasi Fg = m x a = Newton

Gaya Gesek (Ff)


Permukaan
bidang gesek

Gaya Reaksi (R)

Contoh:
1. Hitung koofisien gesek antara balok dengan pemukaan meja.

Gaya Gesek
Koofisien gesek =
Gaya reaksi

 Ff
=
R
Ff = 220 N
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Ff = 220N
R = 150 kg x 9,8 m/dt2
=1470N

 = 220
1470
 = 0,149 Koofisien Gesek

HO 35

Dengan menggunakan rumus yang sama dapat juga dihitung faktor-faktor yang lainnya.

 Ff
=
R
Ff
R =

RF = R. μ

2. Hitung gaya yang diperlukan untuk dapat mengerakkan balok seberat


200 kg di atas permukaan meja dengan koofisien gesek 0,2.

 = Ff
RF = R. 
R

Gaya yang diperlukan untuk mengerakkan balok adalah sedikit lebih besar dan gaya gesek
(Ff) > 392 N.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Gesekan pada bidang miring


Suatu benda yang diletakkan pada bidang miring akan mulai bergerak turun/meluncur
apabila tangen sudut kemiringannya sama dengan koofisien gesek.
tangen sudut kemiringan gesek = Koofisien gesek
tg θ = 

HO 36

 Mekanika Fluida
Hidrostatik adalah ilmu yang mempelajari tentang zat cair dalam keadaan diam dan ini tidak
membutuhkan pompa untuk mengalirkannya.

 Tekanan Zat Cair


Hukum paskal menyebutkan tekan zat cain sisalurkan kesegala bidang dan ke segala bidang
dan kesegala arah dengan besar tekanan yang same.

Gambar di atas memperlihatkan prinsip hukum Paskal. Untuk menghitung tekanan yang
diakibatkan oteh beban pada piston dengan mengunakan rumus berikut:
Gaya = Tekanan x luas penampang
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

F = P.A.
F
P…….=
A
Untuk mendapat hasil perhitungan yang tepat perlu memperhatikan satuan satuan yang
digunakan.

HO 37

Gaya = Newton (N)


Luas = Metter kuadrat (m2)
Tekanan = Paskal (Pa)

Dari gambar di atas dapat dihitung tekanan yang terjadi sbb.


F = 10kg
= 10 x 9,8 N
A = 100 mm2 = 100 x I0-6 m2
F
P=
A
10 x9,8
= 2
100 x10
= 80.000 Pa
= 980 k Pa

Kalau bejana dihubungkan ke tempat lain dengan menggunakan pipa atau slang, maka
tekanan yang terjadi akan tetap sama. Ini adalah salah satu alasan digunakannya tenaga Zat
Cair (hidranhic).

Gaya yang terjadi pada silinder yang mengangkat beban dapat dihitung
dengan cara sbb:
Gaya = Tekanan X Luas Penampung
F = PxA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

P = 980.000 N
A = Л.R2
= Л. 0,042
= 0,00503 m2

HO 38

1
R= .D
2
1
= .180mm
2
= 40 mm
= 0,04 m

F = P. A
= 980.000 x 0,005 03
= 4930 N
= 4,93 Kn

Gaya
Massa =
Garafitasi

4930
=
9,8
Massa =- 503 kg.

Divisi dapat dibuktikan bahwa hanya dengan diberikan gaya 10kg dapat mengangkat beban
seberat 503 kg, dan mempunyai keuntungan mekanik (MA) lebih kurang 50 kali hipat dengan
diabaikannya gesekan. Pembadingan kecepatannya (VR) juga 50 kahi yang berarti panjang
langkah gaya yang dibenikan, 50 kali panjang langkah yang ditempuh beban.
Prinsip ini digunakan pada dongkrak hidraulik
Dari beberapa topik yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan beberapa rumus-rumus
berikut:
Gaya = m xa (Newton)
Torsi = F x d (Newton meter).
Momen = F x d (Newton meter)
F
Tekanan = (Pascal)
A

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

L
Keuntungan mekanik (MA) =
E
de
Perbandingan kecepatan (VR) =
dl

HO 39

MA
Effesiensi%(η) = x 100
VR

Prinsip momen:
Σ momen = Σ momen

Σ gaya = Σ gaya

Ft
Koofisien gesek (  ) =
R
Sudut gesek = tg θ = Л
Kerja =Fxd (Joule)
Energi = Watt

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 40

3. BAHAN-BAHAN TEKNIK

Mengetahui jenis bahan dan sifat-sifatnya adalah suatu hal yang penting sebelum bahan
tersebut digunakan dalam suatu konstruksi, dikerjakan dengan mesin atau bentuk produk
lainnya.
Sifat-sifat bahan yang akan digunakan harus benar-benar sesuai dengan persyaratan konstuksi
yang akan dibuat, karena akan sangat menentukan kekuatan dan kemampuan hash konstuksi
tersebut, misalnya harus mampu menahan tekanan, tarikan tahan panas yang tinggi atau harus
tahan karat. Kesemua persyaratan ini sangat ditentukan oleh sifat-sifat bahan yang dipilih.
Disamping itu dengan mengetahui sifat-sifat bahan kita akan dapat menentukan proces
pengerjaan yang diambil untuk jenis bahan yang telah dipilih.

a. Sifat-sifat bahan
1. Tegangan Tarik
Kekuatan tarik adalah kekuatan bahan untuk menahan daya tarik atau tarikan maksimal
sebelum bahan tersebut putus.

2. Tegangan Tekan
Tegangan tekan adalah kemampuan suatu bahan menahan tekanan atau gaya tekan
sebelum bahan atau benda tersebut rusak.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 41

3. Tegangan Geser
Tegangan geser adalah kemampuan bahan untuk menahan gaya geser sebelum benda
tersebut rusak. Untuk lebih jelasnya gaya geser adalah seperti yang terjadi sewaktu kita
menggunting maka gaya yang diberikan gunting adalah gaya geser.

4. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk awal setelah menerima
beban. Contoh yang tepat disini adalah pegas atau per.

5. Kerapuhan
Kerapuhan adalah mudahnya bahan tersebut pecah dengan adanya gaya pukul atau
kejutan. Misalnya besi tuang adalah suatu logam yang mudah pecah kerena adanya pukulan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO.42

6. Kuat
Sifat ini adalah salah satu sifat bahan logam yang dapat menahan gaya kejut dan pukulan.
Sifat kuat adalah merupakan kebalikan dan sifat rapuh.

7. Kekerasan
Bahan logam yang mempunyai sifat keras adalah tahan terhadap kehausan, goresan,
gesekan dan coakan.

8. Liat
Kemampuan bahan logam untuk dapat dibengkokkan atau dibentuk dan tetap pada
bentuknya tersebut tanpa mengalami kerusakan. Bahan logam yang mempunyai sifat ini
misalnya tembaga dan besi lunak yang dapat ditarik menjadi kawat.

9. Muai Panjang Logam


Pada umumnya bahan baik berbentuk padat cairan atau gas akan memuai kalau dipanaskan
dan akan menyusut kalau didinginkan. Disini juga ada pengecualian misalnya air akan sedikit
mengembang kalau akan mendekati titik beku dan mengeras menjadi es.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 43

Bahan-bahan logam yang berfungsi sebagai komponen-komponen-komponen mesin poros,


bantalan, piston, silinder dsb perlu dipertimbangkan atau disediakan kerenggangannya untuk
mengatasi kemacetan atau apabila komponen tersebut panas.
Pemuaian ini tidak sama untuk semua logam pada temperatur yang sama tapi dipengaruhi
oleh koofisien muai panjang dan bahan tersebut. Koofisien muai panjang simbolnya adalah ά
dengan satuan per °k atau °c.
Koofisien muai panjang tdali beberapa bahan logam.

Bahan Koofisien muai panjang


Alumunium 0,000 024
Kuningan 0,000 02
Tembaga 0,000 017
Besi tuang 0,000 011
Baja 0,000 012
Timah 0,000 029

Perhitungan Pemuaian atau Penyusutan


Penuaian atau penyusutan dan suatu benda akibat perubahan temperatur dapat dihitung
dengan rumus berikut:
e = Lάt
e = Pertambahan atau pengurangan panjang
L = Panjang semula
a = Koofisien mual panjang
t = Perbedaan temperatur

Contoh:
Koofisien muai panjang dan besi baja adalah 0,000 012 setiap° C; hitung pertambahan
panjang apabila temperatur berubah dan 15° ke 45°C dengan panjang baja awal adalah
20m.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

HO 44

b. Penggunaan Bahan Logam


Besi
Dalam keadaan murni, biji besi dicairkan dalam dapur tinggi dan dituangkan ke cetakan
logam untuk membentuk besi kasar dan selanjutnya ke tempat penuangan-penuangan besi
yang menggunakan cetakán pasir untuk berbagai bentuk kegunaan.
Sebagian besar dari besi murni ini dibiarkan dalam bentuk cair sampai diproses dalam dapur
pembuat besi baja dengan penambahan penambahan unsun lain untuk mendapatkan
berbagai jenis tingkatan besi baja.
Tembaga
Tembaga dengan kemurnian yang tinggi sangat banyak digunakan pada alat kelistrkkan
khususnya pengantar listrik karena mempunyal sifat mengantar listrik yang sangat baik.
Sungguhpun demikian tembaga murni sangat kurang kekuatannya dan untuk menambah
kekuatan perlu dicampur dengan unsur logam lain. Apabila ditambah dengan unsur seng
akan menjadi kuningan dan ababila ditambah dengan timah menjadi perunggu.
Kuningan dapat dibentuk untuk menjadi komponen alat listrik dan komponen lain yang
memerlukan ketahan terhadap karat. Dalam bentuk plat, kuningan yang liat dapat dibentuk
dengan proses penarikan seperti untuk membuat selonsong peluru.
Perunggu dibuat ke bentuk plat atau batangan kalau diperlukan tegangan yang lebih besar
yang biasanya mengandung sedikit pospor dan dikenal dengan perunggu pospor. Bahan ini
banyak digunakan dalam bentuk tuangan untuk bahan bantalan atau benda-benda lain yang
memerlukan kekuatan dan tahan karat.
Perunggu Alumunium
Komposisi bahan ini adalah 8 1/2% - 10 1/2% alumunium, 3 1/2% - 5 1/2% besi, 4 1/2% - 6
1/2% nikel dan sampai 1 1/2% magnesium serta sisanya adalah kandungan tembaga.
Kanena bahan ini bersifat kuat dan tahan karat maka bahan ini sangat luas penggunaanya
khususnya dalam bidang perkapalan seperti rumah pompa, katup, buritan kapal dan bahing2
kapal2 kecil.
Perunggu Silikon
Komposisi bahan ini 96% tembaga, 3% silicon dan 1% magnesium. Penggunaan bahan ini
terutama untuk alat industri kimia seperti tanki penampung dan saluran air panas dan juga
sering digunakan untuk pasak dan baut pada lambung kapal.
Timah Hitam
Timah tahan terhadap unsur-unsur asam makanya sering digunakan pada industri kimia dan
sering juga digunakan sebagai bahan tambah pada proses penyolderan. Timah hitam juga
merupakan bahan campunan untuk bahan bantalan tertentu dan apabila ditambah dengan
jumlah kecil ke dalam baja potong akan menambahkan tingkat kemampuan potongnya.

HO 45
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Seng
Seng apabila dicampurkan dengan tembaga akan mejadi kuningan. Ini juga digunakan
sebagai campuran bahan logam lain untuk perbuatan komponen dengan proses cetak atau
tuangan seperti komponen-komponen otomotif dsb. Baterai kering juga di bungkus
menggunakan seng dan sebagai bahan pelapis supaya bahan tensebut dapat anti karat.

Aluminium
Campuran alumunium digunakan untuk pembuatan komponen yang ringan misalnya
pesawat terbang atau mobil. Disamping ini juga di gunakan untuk konstruksi, peralatan dapur
dan kertas alumunium yang berfungsi sebagal isolasi panas serta untuk pembungkus
makanan.

Nikel dan Chrom


Kedua bahan ini selalu digunakan sebagai pencampur untuk pembuatan baja dengan sifat-
sifat khusus serta sebagai bahan pelapis bahan logam lain.

Timah Putih
Kalau dicampur dengan tembaga akan menjadi. perunggu juga digunakan sebagai pelapis
logam untuk pembuatan kaleng dan merupakan unsun utama dalam penyolderan.

Logam Ferro
Unsur besi adalah merupakan unsur utama dalam pembuatan besi tuang dan baja yang
dalam bentuk ini sangat luas penggunaannya. Besi bersifat lunak dan liat dan mudah
dijadikan meal mit tapi dalam bentuk yang murni kemagnitannya tidak bisa bertahan tetap,
walaupun pada umumnya baja dapat berfungsi sebagai magnit tetap.

Besi Tuang
Besi tuang sangat luas penggunaanya dalam bidang keteknikan karena dapat cepat dibentuk
ke bentuk yang rumit dengan cetakan pasir atau cetakan logam. Mempunyai kelembaban
yang tinggi maka akan mempunyai tingkat peredam getaran yang tinggi pula. Oleh
karenanya banyak digunakan untuk mesin perkakas, blok mesin, rumah bantalan dsb.
Banyak tingkatan tergantung kegunaannya dan apabila dicampur nikel atau chrom akan
meningkatkkan ketahanan terhadap panas dan karat serta menambah kekuatan.

Secara umum besi tuang yang digunakan ini disebut besi tuang kelabu yang terbuat dan besi
kasar dan besi bekas (Scrap) yang dicampur, biasanya dalam dapur cupola. Kandungan
karbon dan bentuknya adalah faktor penting yang mempengaruhi sifat-sifat dan besi tuang
tsb.

HO 46

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Komposisi, sifat dan kegunaan besi tuang. Besi Tuang Kelabu


Pada besi tuang kelabu ini tumpukan karbonya berbentuk grafit, patokan besi tuang ini
berbentuk kelabu dan grafit berwarna kelabu ini sangat rapuh. Sifat besi tuang kelabu cukup
tahan terhadap tegangan tarik dan tegangan tegangan tekan.
Besi tuang kelabu sangat mudah dikerjakan dengan mesin tahan arus dan terhadap getaran,
Digunakan dengan berbagai jenis tujuan dan pada umumnya untuk dudukan dan mesin
dalam rumah pompa.

Besi Tuang Tempa


Besi tuang tempa dibuat dengan proses pelunakan (annelmng) dengan cana menaikkan
temperatur dan didinginkan secara perlahan.
Disini unsur konban dapat tensebar secara merata dan larut bensama unsun besi.
Besi tuang tempa lebih liat dan pada besi tuang biasa dan cocok digunakan untuk
pembuatan komponen-komponen yang akan menahan beban kejut dan bengkok. Dengan
proses penuangan yang mudah akan mendapatkan hasil besi yang dapat ditempa dan lliat.

Besi Tuang Putih


Besi tuang putih ini mempunyai penampung abu-abu penak kahau dipatahkan. Unsur barbon
akan tenbentuk menjadi besi karbida dan akan terhihat dalam struktur mikro bebas dan
sementit dan matrik pearlit. Bahan ini akan sangat keras, rapuh dan susah dikerjakan
dengan mesin. Kalau akan dikerjakan harus menggunakan alat potong keramik. Kekerasan
Brinell 5000 sampai 725.
Bahan ini digunakan untuk komponen yang memerlukan tahan panas atau sebagai bahan
dasar untuk besi tuang tempa.

Besi Tuang High-duty


Besi tuang ini lebih kuat dan besi tuang kelabu dimana kumpulan karbon berbentuk kasar.
Unsur tambahan untuk besi tuang ini adalah nikel, Chrom, tembaga dan molybden yang
akan meningkatkan kemampuan dan ketahanan tenhadap aurs, panas dan karat.

Besi Tuang Mechanite


Calsium silikad ditambahkan kebesi tuang ini sebelum dituangkan yang akan menghasilkan
grafit rata dan mempunyai tegangan tarik 150 – 700 MPA.

Besi tuang grafit spheroidal (gnafit bulat)


Cerium atau magnesium dan kemungkinan nikel ditambahkan cainan besi yang akan
menghasilkan gnafit spheroidal (bulat).

HO 47

Besi Tuang Dingin


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Tahan terhadap keausan pada permukaan besi tuang putih yang dapat dihasihkan dan besi
tuang kelabu dengan menempatkan logam dingin pada cetakan, logam dingin akan
mendinginkan permukaan besi tuang lebih cepat.

Klasifikasi baja karbon


Baja karbon dibagi atas 4 group yang masing-masing dibagi atas beberapa kualitas.

Group 1
Baja karbon rendah
Unsur karbon terdiri dan 0,06% sampai 0,12%, Kekerasan Brinell;nya kira-kira 90 dan
tegangan tarik adalah 300 MPA.
Baja ini hampir mendekati besi murni dan makanya agak susah di kerjakan dengan mesin.
jangan gunakan bahan ini kalau diperlukan proses penguhmnan, broaching dan untuk
mendapatkan hasil pembubutan yang rata dan halus.

Group 2
Baja Lunak
Unsun karbon terdapat antara 0,15% - 0,26%, kekerasan Brinell sebesar 100 ~116 dan
tegangan tarik o adalah 340 - 400 MPA.
Untuk perlakuan panas dapat dilakukan proses Canbunising atau pengerasan setempat dan
juga dapat dilas atau di braning.
Digunakan untuk pembuatan komponen mesin secana umum dan komponen-komponen
yang memerlukan proses tempa.

Group 3
Baja Kanbon Sedang
Kandungan karbon antara 0,3% - 0,5%. Kekerasan Brinell antara 137 - 179 dan tegangan
tarik adalah 460 - 616 MPA.
Baja ini digunakan untuk komponen-komponen yang memerlukan sifat-sifat mekanik lebih
tinggi dimana tidak bisa dipenuhi oleh baja pada group 2,
Misalnya komponen yang memerlukan perlakuan panas dan penempaan pada penalatan
otomotif dan penalatan teknik lainnya.
Pembuatan komponen ini dibuat biasanya dengan bahan dasan berbentuk batangan. Untuk
menghindari keretakan, jangan didinginkan secara mendadak setelah pengelasan.

HO 48
Group 4

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Baja Karbon Tinggi


Kandungan karbon dan 0,55% sampai 1%. Keberatan Brinell antara 192-245 dan tegangan
tarik 646 - 847 Mpa.
Baja ini digunakan untuk bahan-bahan yang memerlukan kekerasan permukaan, tahan
keausan pada mata potong dan berbagai jenis pegas.
Pada umumnya komponen-komponen yang dibuat dan baja ini perlu adanya perlakuan
panas sebelum digunakan.
Unsur-unsur spesifik yang terkandung pada baja Kanbon
Karbon (C)
Unsur ini adalah unsur utama yang menjadikan baja bersifat keras. Tegangan tarik dan
kekerasan baja akan bertambah dengan semakin tingginya kandungan karbon dalam baja
tsb, sampal 0,85%, tapi kalau lebih dan persentase ini sifat liat dan dapat dilas akan semakin
berkurang dalam arti baja semakin rapuh dan tidak bisa dilas.
Mangan (Mn)
Pengaruh dan unsur ini sama dengan unsur karbon, tapi dengan kadar yang lebih rendah.
Dan juga unsur ini tidak benoksidasi.

Paspor (P)
Unsun ini akan menambah kekuatan dan kekerasan, tapi akan mengurangi sifat liat

Sulfur(s)
Unsur ini akan mengurangi ketahanan terhadap panas, kerapihan permukaan dan
kemampuan untuk dapat dilas kahau persentase sulfur maksimum, maka untuk baja khusus
perlu proces pengurangan sulfur. Sungguhpun demikian kandungan sulfur juga diperlukan
supaya bahan dapat dikerjakan dengan mesin.

Timah Hitam (Pb)


Apabila persentase antara 0,15% - 0,35% terdapat dalam baja karbon atau baja dengan
penambahan kandungan sulfur, maka timah hitam akan berfungsi sebagai pelumas sewaktu
proses pengerjaan pada mesin yang memungkinkan penggunaan kecepatan lebih tinggi.
Baja dengan kandungan timah hitam ini dipergunakan untuk pembuatan komponen yang
diproduksi dengan mesin bubut otomatis secara besar-besaran.Tapi tidak direkomendasikan
untuk pengunaan pada bagian-bagian yang kritis.
Silikon (Si)
Silikon juga untuk menambah kekuatan dan kekerasan tapi dalam prosentase yang lebih
rendah dan magnesium.

HO 49

4. SUMBER ENERGI
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Hampir seluruh kegiatan dalam kehidupan ini apalagi dalam keteknikan dan industni mustahil
akan dapat benjalan dengan baik tampa adanya sumber energi. Mulai dan mengolah biji besi
dalam dapur tinggi sampai untuk menggunakan kalkulator selalu membutuhkan energi.
Untuk mengetahui sumber energi ini penting dan bagaimana penggunaanya supaya dapat
dipakai dengan efisien.

a. Sumber Energi
Energi adalah suatu kemampuan untuk mehaksanakan pekerjaan pada dasarnya ada 2 jenis
energi yaitu energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang terjadi
akibat adanya kecepatan atau gerakan dan suatu massa, misalnya mobil yang sedang
bergerak atau poros yang berputar.
Energi potensial adalah energi yang terhimpun dalam keadaan diam misalnya suatu benda
disimpan dengan ketinggian tertentu, pegas atau minyak bumi.
Energi tidak dapat dibuat atau dihancurkan, tetapi dapat berubah bentuk, misalnya energi
minyak yang disimpan dalam drum tidak akan menghasilkan apa-apa sebelum digunakan
pada motor bakar untuk menubah energi panas ke bentuk putaran. Beberapa sumber energi
adalah:
- Energi Matahari
- Energi Minyak Bumi
- Energi Nuklir
- Energi Air
- Enenji Panas Bumi

Semua sumber energi walau bagaimanapun harus dirubah bentuknya supaya dapat
digunakan dalam bidang industni. Pada umumnya energi yang sering digunakan industri
adalah energi panas dan energi listrik
Energi listrik dihasilkan dengan memutar generator atau alternator yang harus digerakkan
oleh bentuk energi lain. Penggerak generator biasanya adalah
- Turbin uap
- Turbin Air
- Motor Bakar
Energi uap yang memutar turbin dihasilkan oleh energi panas yang berasal dani hasih
pembakaran bahan bakan minyak, batu bara, gas atau nuklin. Energi panas ini akan
memanaskan air sehmngga akan menghasilkan uap. Untuk menghasilkan uap juga dapat
mengambil panas dalam perut bumi selanjutnya memanaskan air sehingga menghasilkan

HO 50

uap. Panas dan perut bumi berasal dan batu yang mencair dalam penut bumi, ini yang
disebut orang panas bumi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Energi
- Bahan bakar Minyak Menggerakkan Menggerakkan Mengakibatkan
-Nuklir Turbin Uap Generator Energi Listrik
-Panas bumi Turbin Air

Turbin air menggerakkan generator. Turbin air ini merubah energi kinetik dan ahiran air ke
bentuk energi kinetik dalam putaran turbine.
Dalam skala kecil motor bakar digunakan untuk menggerakkan generator. Akibat hasil
pembakaran bahan bakar dalam sihinder motor bakar akan mendonong piston dan terjadilah
gerakan putar yang selanjutnya memutar generator. Disini energi potensial dan bahan bakan
dirubah menjadi energi kinetik dalam bentuk petanan poros dan gerak lurus piston dan
selanjutnya menghasilkan energi histnik dan generator.
Dan juga panas matahani merupakan sumber energi walaupun hanya sebagian kecil yang
dapat langsung dirubah ke Energi histnik dengan panel panas matahari (sel-sel silicon).
Panas adalah bentuk lain dan energi yang selalu digunakan dalam teknologi logam dan
teknohogi industri. Sumber utama dan energi panas adalah dan pembakaran bahan bakar
atau dan energi listrik
Bahan bakar dapat dibakar ke dalam ketel yang akan menghasilkan uap sehanjutnya
digunakan untuk pemanasan. Beberapa dapun pemanas mengunakan bahan bakar fosil,
minyak (gas) untuk mendapatkan energi panas, tapi pada umumnya menggunakan energi
listrik untuk mendapatkan energi panas.

b. Perhitungan Biaya Listrik


Energi adalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan. Daya adalah kerja yang dapat
dilakukan dalam satuan waktu tertentu atau tingkatan dan perubahan energi. Daya diukur
dalam Watt.
Bola lampu histnik sebesan 50 watt akan lebih redup cahayanya dan boha 100 watt kanena
bola 50 watt lebih sedikit mengubah energi histnik ke energi cahaya datam satuan waktu
yang sama. Jadi watt juga merupakan ukunan dan penggunaan energi listrik dan sebagai
perhitungan untuk menentukan besar biaya pengunaan histnik.
Besar jumlah pemakaian energi listrik diukur oleh kilowatt jam (K.W.H.) yang menunjukkan
jumlah pemakaian energi listrik dalam beberapa jam pemakaian.

HO 51

Contoh, suatu AC dengan penggerak motor listrik sebesar 1200 watt, harga listrik adalah Rp.
100,- per KWH.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembaran Informasi

Berapa biaya yang diperlukan kalau AC dihidupkan selama 12 jam.

Daya = 1200 Watt = 1,2 k Watt


Waktu = 12 Jam
harga = Rp. 100,-
Biaya = Daya x waktu x hanga
= 1,2 x 12 x 100
= 1440

Jadi biaya yang diperlukan Rp. 1440,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 1

Penjumlahan dan Pengurangan

Selesaikanlah soal berikut dibawah ini tanpa menggunakan kalkulator


1 2 3
1. + +
2 3 4
3 5 1 1
2. + + +
8 16 4 2
3 11 23
3. + +
10 20 50
2 1 1
4. + +
5 4 10
1 3 5
5. 2 + 1 + 4
2 16 8
7 7 1
6. 6 + 4 + 2+ 3
32 16 2
1 3 9 7 1
7. + + + +
4 16 16 8 8
1 1 5 3 1
8. + + + +
32 16 8 4 2
7 3
9. -
8 16
4 1
10. -
5 4
41 13
11. -
50 20
1 3
12. 2 -1
2 8
1 5 3
13. 1 - -
4 16 32
7 1
14. 5 - -
8 4
1 1
15. 12 -7 -3
2 3
13 3
16. 3 - -1
64 16

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

1 3 3
17. 2 - -
8 16 32
18. Jumlahkan pecahan desimal berikut:
13,56 + 16,82 + 10,25
1005,4 + 0.005 + 0,016 + 0,728
21,69 + 20,85 + 23,01
0,00012 + 2000,15 + 3,142

Tugas 2
Perkalian dan Pembagian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Selesaikanlah soal-soal di bawah ini:


7 4
1. x =
10 5
2
2. x2=
7
1 1
3. x1 =
5 4
1 1 1
4. x3 x2 =
2 5 4
5. Hitung perkalian pecahan desimal berikut sampai 3 desimal
a. 23 x 6 f. 286.75 x 16.25
b. 4 x2.95 g. 16.75x 11.25x6.25
C. 3.142 x 10 h. 0.001 x 600 x 3.21
d. 0.002 x 600 i. 25.4 x 6
e. 0.01 x 0.63 j. 4.54 x 25
11
6. =
33
3
7. -
8
7
8.
16
3
9.
4
3
10
78
3 4 1
11. 1 x :2
8 5 5
3 2
12. :2x1
4 3

Tugas 3
Aljabar dan Geometri

1. Rubahlah rumus berikut sehingga huruf dalam tanda kurung merupakan harga yang
dicari.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

2.. Rubahlah bentuk rumus berikut sehingga huruf dalam tanda kurung merupakan harga
yang di cari.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

3. Dengan menggunakan prinsip trigonometri hitung sisi A,B,C,D dan E serta sudut f,g,h,i
dan J dan gambar berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 4
Perhitungan Mekanik
1. . Lengkapilah isi tabel berikut.

NAMA SATUAN SIMBOL

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

kilogram
Panjang
S
Amper
Kuat Cahaya
K
Gaya
Pascal
J
Watt
Meter Kwadrat
Isi
Meter perdetik
Percepatan
Nm

Kuantitas Satuan Simbol


2
Meter kuadrat m
m3
Kecepatan
Percepatan
Kilogram per-meter kubik
NewTon N(Kgm/s2)
Usaha Joule
Energi
Watt
Jumlah Panas
Tekanan

2. Hitung ukuran A dan B dan gambar berikut

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

3. Hitung panjang ukuran A,B,C, dan D dan gambar berikut.

4. Suatu dongkrak ulir dengan kisar 3 16 ”. Berapa putaran yang diperlukan untuk
mengangkat setinggi 5 5 8 ”
5. Hitunglah besar ukuran A dan gambar berikut

6 Hitung tinggi total (A) dan gambar penutup kompresor berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

7 Hitung panjang ukuran A,B,C, dan D dan gambar berikut.

8 Hitung besar gaya terhadap titik A dari gambar-ganbara berikut:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a ………………………. Nm
b ………………………. Nm
c ………………………. Nm
d ………………………. Nm
e ………………………. Nm
f ………………………. Nm
g ………………………. Nm
h ………………………. Nm

9 Hitung gaya yang bekerja pada pistón sistim hidraulik berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Gaya yang bekerja =


b. Gaya yang bekerja =

10. Hitung gaya yang bekerja pada tali pada konstuksi berikut.

11. Hitung massa yang ditahan pendukung kalau gaya yang terjadi pada tali adalah 600 N.

12. Berapa besar torsi yang dipindahkan dan motor ke kompressor

13. Dengan mengunakan prinsip momen, hitung gaya yang diperlukan


untuk mengangkat beban pada gerobak seperti tergambar.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Gaya angkat =

13. Apabila baut dikencangkan dengan kekuatan 1000N pada konstuksi


sepenti tergambar, hitung gaya yang bekerja pada benda kerja.

Gaya yang bekerja =..

15. a. Berapa energi yang dibutuhkan untuk memindahkan mobil sejauh 50 m dengan
gaya 800 N.
b. Besar daya yang diperlukan sejauh 50m dengan waktu 80 detik? Besar
daya adalah =

16. a. Berapa kerja yang dilakukan untuk mengangkat massa 500kg setinggi 2,5 m.
b. Berapa daya yang dipenlukan untuk mengangkat masa tsb selama 15 detik.

17. Berapa usaha/kerja yang dilakukan oleh sebuah mesin bubut dengan gaya 1,2 KN
pada diameter benda kerja 80 mm dan berputar 300 rpm seperti gambar berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

18.Perhatikan konstruksi puli berikut dan hitung masa beban yang diangkat jika episiensi
100%.

19. a. Hitung besar gaya reaksi pada lantai akibat tekanan benda kerja seperti gambar.

b. Gambarkan arah kerja gaya reaksi dan konstuksi berikut.

20. Tentukan jenis klasifikasi tuas berdasarkan posisi gaya dan titik tumpuk dan gambar-
gambar berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. …………………….
b. …………………….
c. …………………….

21. Hitung episiensi puli berikut, apabila gaya tank 730N dan beban 200 kg.

Efisiensi =

22. Tuliskan 3 contoh penggunaan praktis dan bidang miring.


a. ………………….
b. ………………….
c. ………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

23. Pada sambungan pipa hidraulik menggunakan ulin yang manakah lebih baik untuk
mendapatkan sambungan yang dapat tidak akan mengalami keboconan. Silangi
jawaban yang benan.
a. Ulir k asar
b. Ulir halus

24. Gambarkan diagram gaya yang terjadi pada bidang miring berikut.

25. Untuk menaikkan beban ke atas truk menggunakan papan. Dan dua kemungkinan
penempatan papan seperti tergambar, tentukan posisi terbaik.

a. Posisi papan yang mempunyal keuntungan mekanik lebih besar


. Papan 1
Papan 2
b. Posisi papan yang mempunyai perbandingan kecepatan Iebih besar. Papan I
Papan2

26. Tuliskan 4 buah hukum gesekan.

27. lsilah titik pada pernyataan berikut.


Harga ………………………dan sudut…………………adalah sama besarnya
dengan…………gesek.

28. Hitung koofisien gesek antara balok seberat 500 kg dengan permukaan lantai kalau
diperukan gaya untuk menggerakkan balik tsb 1800 N.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Koofisien gesek =

29. Kalau diketahui koofisien gesek antana benda dan permukaan bidang luncur adalah
0,36. Hitung berapa besan sudut kemiringan saat benda mulai bergerak meluncur.

Besar sudut =
30. Hitung koofisisen gesek antara balok dan bidang luncur kalau balok mulai meluncur
pada sudut 28°

31. Perhatikan gambar konstuksi dokrak hidraulik dan hitung faktor berikut:

a. Besar tekanan adalah


F
P=
A
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83
Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

b. Gaya yang terjadi pada piston besar


F=
c. Massa yang dapat ditahan oleh piston.
Massa =…….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5
Bahan - BahanTeknik

1. Bahan logam fero mengandung unsur ……………………………………………………


2. Kemampuan logam untuk menahan gaya kejut dan pukul disebut …………………………
………………………………………………………………………………………………………..
3. Kekerasan adalah kemampuan logam untuk menahan …………………………………..…
dan ……………………………………………………………………………….. ………….….
4. Liat adalah sifat logam untuk dapat…………………………………..…….…………dan tidak
akan patah. ………………………………………………..…………….……………….. ………
5 Tegangan tekan adalah…………………………………..………….…maksimum yang dapat
diterima bahkan sebelum …………………………………..………..…………………….. ……
6. Sebatang alumunium dipanaskan dan 21°C sampai 65°C dan hitung pertambahan
panjangnyä.
7. Suatu logam dengan panjang 3,5mdengan koofisien muai panjang 0,000 012 terjadi
pertambahan panjang sebesar 1,25 mm. akibat dipanaskan. Hitunglah penubahan
temperatur pada logam tsb.
8. Terjadi perubahan tenmpenatur suatu kuningan sebesan 36°C dengan ertambahan
panjang 2,15 mm. Hitung panjang semula kalau koofisien muai panjang adalah 0,000
0201°C.
9. Sebutkan 3 jenis besi tuang yang sering digunakan.
a. ………………….
b. ………………….
c. ………………….
10. Apakah yang dimaksud dengan campunan logam.
11. Sebutkan pengelompokan baja kanbon dan termasuk pnesentase kandungan
karbonnya.
-
-
12. Sebutkan 2 elemen atau unsur yang terkandung dalam kuningan
a.
b.
13. Perunggu adalah campuran…………………………..…dan …………………………………
14. Apakah pengaruh penambahan unsur karbon dalam baja …………………………………

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

15. Kenapa harus ditambahkan unsur sulpur ke dalam baja.


…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
16. Sebutkan penggunaan alumunium campuran dalam industri
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6
Sumber Energi

I. Apakah definisi energi?


………………………………………………………………………….
2. Apakah definisi daya?
………………………………………………………………………….
3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan energi kinetik dan energi potensial dan berikan
contoh.
a. Energi kinetik
b. Energi potensial

4. Sebutkan 4 sumber energi utama.


………………………………………………………………………….……………….………….
………………………………………………………………………….……………….………….
………………………………………………………………………….……………….………….
………………………………………………………………………….……………….………….
5. Sebutkan 4 peralatan yang dapat merubah energi kebentuk daya.
………………………………………………………………………….……………….………….
………………………………………………………………………….……………….………….
…………………………………………………………………………………….………….…….
………………………………………………………………………………….………….……….
6. Hitung biaya yang diperlukan untuk menghidupkan motor listrik 5 kw selama 8 jam
apabila harga listrik per kwh adalah Rp. 85,-.
………………………………………………………………………………….………….……….
………………………………………………………………………………….………….……….
7. Hitung biaya yang diperlukan untuk menggerakkan kipas pengeluaran udara dengan
listrik 1500 watt. selama 24 jam. Hanga 1 kwh listrik adalah Rp. 85,-
……………….…………. ………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….………….…………….
8. Hitung biaya yang diperlukan untuk menghidupkan lampu, pijar selama 8 jam dengan
hanga listrik Rp. 75 per kwh.
…………………………………………………………………………….………….…………….
………………………………………………………………………….………….……………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

9. Hitung biaya untuk menghidupkan bor listrik selama 8 jam 1 hari selama 5 hari, kalau bon
hanya dipakai 30% dan keseluruhan waktu kerja. Harga listrik per kwh adalah Rp. 33,-
……………………………………………………………………….………….………………….
……………………………………………………………………….………….………………….

10. Berapa biaya yang diperlukan untuk menghidupkan pemanas 2400 watt dan 100 watt
lampu pijar selama 8 jam.
Harga listrik adalah Rp. 19,- per kwh.
……………………………………………………………………….………….………………….
……………………………………………………………………….………….………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 1

Prinsip Pecahan.

Pada bilangan pecahan, apabila


pembilang dan penyebut dibagi atau
dikali denqan bilangan yang sama
maka nilai dari pecahan tersebut tidak
berubah.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 2

Penambahan Pecahan
Sebelum pecahan ditambahkan, harus disamakan dulu
penyebutnya untuk menyamakan penyebut yaitu dengan
cara, mencari bilangan terkecil yang dapat dibagikan
kesemua penyebut yang dijumlahkan. Demikian juga halnya
dengan pengurangan.

Contoh:
Jumlahkan pecahan berikut:
2 1 7
5
+ 9
+ 15

7
18
2 1 5 21
5
= 45
+ 9
= 45
, = 15 , = 45

18
2 1 7 5 21
maka: 5
+ 9
+ 15
= 45 + 45
+ 45

Perkalian Pecahan
Untuk mengalikan pecahan adalah dengan cara
mengalikan pembilang dengan pembilang dan
penyebut dengan penyebut secara Iangsung.

Misalnya :
1 1
1x1
6 X 8 berarti 6 x8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 3

Pembagian Pecahan.

Untuk membagi pecahan adalah dengan membalikkan


5
pecahan tersebut dan dikalikan, misalnya pecahan dibagi, 8
8
maka dikalikan dengan 5

Contoh: Hitunglah pembagian pecahan berikut :


3 5
3
4
: 8

3
15 8
4
x 5
1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 4

Rumus menghitung Luas

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 5

MENGHITUNG KELILING

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 6

Jenis perbandingan trigonometri (secara umum)

Sin ά =
Cos ά =
Tg ά =

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 7

Perhitungan pada fisika dasar

 Kecepatan
 Percepatan
 Gaya
 Kerja
 Energi
 Daya
 Tekanan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT 8
Perhitungan pada mesin sederhana dalam pemakaiannya
Contoh:
- Puli

MA = Keuntungan mekanik
VR = Perbandingan kecepatan
Μ = Effisiensi %

Hitung gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban 260N setinggi 4


meter. Efisiensi peralatan 64% dan pergerakan gaya angkat sejauh 20
meter.
W = 260N
Dl = 4m
De = 20m
Eff = 64%
de 20
VR = = =5
dl 4
MA 100
%Eff = X
VR 1
Eff . VR = MA X 100
Eff.VR
= MA
100
64 . 5
= MA
100
MA = 32
W E
MA = ------E =
E W
260
E = 3,2

= 81,25 N

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT. 9

Bahan teknik yang sering dijumpai dalam aplikasi teknik


(mesin) umumnya baja karbon, dan bahan-bahan lainnya.
Contoh, Klasifikasi baja karbon

1. Baja karbon rendah.


Unsur karbon terdiri dan 0,06% sampai 0,12%, Kekerasan
Brinell-nya kira-kira 90 dan tegangan tarik adalah 300 MPA

2. Baja Lunak
Unsun karbon terdapat antara 0,15% - 0,26%, kekerasan
Brinell sebesar 100 ~116 dan tegangan tarik o adalah 340 -
400 MPA.

3. Baja Karbon Sedang


Kandungan karbon antara 0,3% - 0,5%. Kekerasan Brinell
antara 137 - 179 dan tegangan tarik adalah 460 - 616 MPA.

3. Baja Karbon Tinggi


Kandungan karbon dan 0,55% sampai 1%. Keberatan
Brines antara 192-245 dan tegangan tarik 646 - 847 Mpa.
Baja ini digunakan untuk bahan-bahan yang memerlukan
kekerasan permukaan, tahan keausan pada mata potong
dan berbagai jenis pegas.

Pada umumnya komponen2 yang dibuat dan baja ini perlu


adanya penlakuan panas sebelum digunakan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT. 10

Penggunaan Bahan Teknik Secara Umum

Tembaga
Perunggu
Timah Hitam
Seng
Nikel dan Chrom
Logam Ferro
Timah Putih
Besi Tuang

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT. 11

Energi
Energi

 Energi kinetik adalah, suatu kemampuan untuk


melaksanakan pekerjaan pada dasarnya ada 2 jenis
energi yaitu energi kinetik dan energi potensial. Energi
kinetik adalah energi yang terjadi akibat adanya
kecepatan atau gerakan dan suatu massa, misalnya
mobil yang sedang bergerak atau poros yang berputar.

 Energi potensial adalah energi yang terhimpun dalam


keadaan diam misalnya suatu benda disimpan dengan
ketinggian tententu, pegas atau minyak bumi.
.

Beberapa sumber energi adalah:


- Energi Matahari
- Energi Minyak Bumi
- Energi Nuklir
- Energi Air
- Energi Panas Bumi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 4 Strategi Penyajian

OHT. 12

Perhitungan Energi dalam Pemakaiannya

Suatu AC dengan penggenak motor listrik sebesar


1200 watt, harga listrik adalah Rp. 100,- per KWH.
Berapa biaya yang diperlukan kalau AC dihidupkan
selama 12 jam.

Daya = 1200 Watt = 1,2 k Watt


Waktu = 12 Jam
harga = Rp. 100,-
Biaya = Daya x waktu x harga
= 1,2 x 12 x 100
= 1440

Jadi biaya yang diperlukan Rp. 1440


,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Bab 5 CARA Menilai Unit Ini
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?
Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian
nilai atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang
dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai
( sesuai dengan kriteria ), maka dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian
lebih untuk mengidentifikasi pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan
dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?
Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan
oleh peserta pelatihan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita
maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang
berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
 menampilkan keterampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima
 mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
 merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
 memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan
 mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada situasi
baru.
Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di
atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki
Prinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa
memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa
individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
 kualifikasi terdahulu
 belajar secara informal.
Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti
kemampuan untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik
memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi
ini . Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam
pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian.
Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi
sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ujian yang Disarankan
Umum
Unit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) Menampilkan pokok keterampilan dan pengetahuan untuk setiap sub-
kompetensi/kriteria unjuk kerja.
(b) Berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau
mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.
Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen
kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-
benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok
pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai secara
individu untuk tiap Sub-Kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat
penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan
ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan
dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
 pengetahuan pokok
 tugas-tugas latihan.
Untuk penilaian unit “ Dasar Ilmu Teknik Mesin “ disarankan hal-hal sebagai berikut ::

Penilaian Pengetahuan Pokok


Elemen 1 : Mengaplikasikan matematika teknik dalam perhitungan-perhitungan keteknikan pada
pekerjaan teknik mesin
Penilaian Satu

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :


Kerjakan soal-soal berikut ini:
3 5 1 1
1. + + +
8 16 4 2
7 3 1
2. - -
8 16 4
1 5 3
3. 1 - + + 64
4 16 32
4. 21,69 + 20,85 + 23,01
5. 30,0045 - 15,321 + 23,657

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
5 4 1
6. x :2
8 10 5
Q
7. D = (rubah rumus ini ke huruf V )
Vx0,7854

Elemen 2 : Menjelaskan dan mengidentifikasi konsep-konsep mekanika teknik dan prinsip-


prinsipnya serta aplikasinya
Penilaian Dua

Tes berdasarkan pada soal berikut :


1. Isilah tabel konfersi dibawah ini:
KELIPATAN SATUAN SATUAN DASAR
I 0,5m3
675mm m
1,5kn N
kPa 850 000 Pa
0,0001 m
kw 1875W
27MJ J
600MW W
mm2 0,00085m2
Crn3(cc) 0,0015 m3
MPa l5000000Pa
kNm 2300 Nm

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
2. Hitung gaya yang bekerja pada tali pada konstuksi berikut.

3. Berapa jauh gaya tank bengerak apabila beban berpindah 5 m pada


konstuksi puli berikut.

5. Apabila baut dikencangkan dengan kekuatan 1000N pada konstuksi


seperti tergambar, lukislah diagram gaya dan hitung gaya yang bekerja
pada benda kerja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Elemen 3 : Menjelaskan dan mengidentifikasi klasifikasi umum dan penggunaan bahan-bahan
teknik.
Penilaian Tiga

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :


1. Sebutkan faktor-faktor apa yang menentukan dalam menetapkan proses pengerjaan
suatu konstruksi.
2. Jelaskanlah pengaruh unsur karbon terhadap karakteristik baja
3. Koofisien muai panjang yang terjadi pada suatu logam 0,000 022 dengan panjang
logam tersebut 4 m, pertambahan panjang sebesar 1,6 mm akibat panas. Hitunglah
perubahan temperatur pada logam tersebut
4. Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk menambah kekuatan tembaga dengan
kemurnian tinggi dan efek yang ditimbulkan..
5. Sebutkan klasifikasi baja karbon serta penggunaannya.

Elemen 4 : Menguraikan sumber-sumber energi dan aplikasinya dalam keteknikan.


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Penilaian Empat

1. Jelaskan perbedaan antara energi kinetik dan energi potensial dan aplikasi energi ter
sebut digunakan.
2 . Sebutkan bentuk daya. yang dapat merubah energi ke bentuk energi lain.
3. Hitung biaya yang diperlukan untuk menggerakkan kipas pengeluaran udara dengan
listrik 1500 watt. selama 24 jam. Harga 1 kwh listrik adalah Rp. 85,-
4. Berapa biaya yang diperlukan untuk menghidupkan pemanas 2400 watt dan 100 watt
lampu pijar selama 8 jam. Harga listrik adalah Rp. 19,- per kwh.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan


Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai pokok-
pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

Pokok-pokok Perlu
Pengetahuan dan Tugas-tugas Penilaian Ya Tidak Latihan
Keterampilan Lanjutan
1.0 Mengaplikasikan 1.1 Aplikasi matematika teknik yang sesuai
matematika teknik digunakan dalam menghitung pecahan,
dalam perhitungan- pembagian dan perkalian, desimal, dan
perhitungan persentase .
keteknikan pada
1.2 Perhitungan luas, volume, massa dan
pekerjaan teknik
berat dapat dilakukan.
mesin.
1.3 Penyederhanaan suatu rumus dapat
dilakukan.
1.4 Perhitungan trigonometri sederhana dapat
dilakukan.
2.0 Menjelaskan dan 2.1 Macam-macam perhitungan pada fisika
mengidentifikasi dasar diidentifikasi dan diterapkan
konsep-konsep ilmu
2.2 Prinsip-prinsip ilmu teknik mesin
teknik mesin,
sederhana diaplikasikan dalam
prinsip-prinsipnya
perhitungan-perhitungan keteknikan.
serta aplikasinya.

3.0 Menjelaskan dan 3.1 Klasifikasi bahan teknik dijelaskan.


mengidentifikasi
3.2 Penggunaan bahan teknik secara umum
klasifikasi umum dan
disebutkan.
penggunaan bahan-
bahan teknik.

4.0 Menguraikan 4.1 Energi potensial, energi


sumber-sumber kinetik,.energi panas dan energi
energi dan listrik diidentifikasi
aplikasinya dalam
4.2 Perhitungan-perhitungan dalam konversi
keteknikan.
energi, pemakaian dan perhitungan biaya
ditemutunjukkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang Disarankan Bagi Penilai


Modul : Dasar Ilmu Teknik Mesin .
Nama Peserta : Nama Penilai :

Apakah telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang


menunjukkan bahwa peserta dapat :  Catatan

 Dasar-dasar Berhitung : ….

- Matematika teknik ….

- Aplikasi aljabar dan geometri ….

 Perhitungan Mekanik:
- aplikasi fisika dasar ….

- perhitungan-perhitungan dalam ilmu teknik mesin ….


….
- aplikasi sederhana pada mekanika fluida

 Bahan-bahan Teknik: ….

- klasifikasi umum ….

- sifat-sifat dan penggunaan


….
….
….

 Sumber-sumber Energi : ….

- karakteristik umum dari energi ….

- konversi dan perhitungan-perhitungan ….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107


Batam Institutional Development Project
407730285.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Lembar Penilaian

Unit : BSDC 0204 / Dasar Ilmu Teknik Mesin

Nama Perserta Pelatihan : ……………………………………

Nama Penilai : ………….………………..……….

Peserta yang Dinilai : Kompeten 


Kompetensi yang Dicapai 
Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-ala
san mengambil keputusan

Tanggal:

SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG Tanda tangan Peserta Pelatihan:


HASIL PENILAIAN DAN ALASAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108


Batam Institutional Development Project
407730285.doc

Anda mungkin juga menyukai