PROGRAM KEAHLIAN:
SOCIAL CARE
(KEPERAWATAN SOSIAL)
Penyusun
Sarminiyati, S.Pd
NIP. 19590511 198403 2 003
Ditetapkan : Banjarmasin
Tanggal : 28 Juni 2018
Ditetapkan di Banjarmasin
Banjarmasin, 28 Juni 2018
Disetujui Disahkan
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan
SMK Negeri 2 Banjarmasin bersama-sama dengan komite sekolah, dunia kerja serta Industri yang
ada menganggap pentingnya disusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Penilaian
Pendidikan dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam kesempatan ini perkenankan SMK Negeri 2 Banjarmasin mengucapkan terimakasih kepada:
Timpengembang kurikum SMKN 2 Banjarmasin, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah, Dan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan selatan yang telah mendukung tersusunnya
Kurikulum Satuan Pendidikan Ini.
KTSP ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan proses belajar mengajar baik di Sekolah
maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Negeri 2 Banjarmasin.
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik mencakup
3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap
spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan
fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian kompetensi yang bersifat
generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1,
3.13 menganalisis makna Q.S. Yunus/10 4.13.1 membaca Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan
: 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, Q.S. al-Maidah/5 : 32 sesuai dengan
serta Hadis tentang toleransi, kaidah tajwid dan makharijul huruf
rukun, dan menghindarkan diri dari 4.13.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
tindak kekerasan Yunus/10 : 40-41 dan Q.S.
alMaidah/5 : 32 dengan fasih dan
lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan antara
kerukunan dan toleransi sesuai pesan
Q.S. Yunus/10: 40-41 dengan
menghindari tindak kekerasan sesuai
pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32
3.14 menganalisis makna iman kepada 4.14 menyajikan keterkaitan antara
kitab-kitab Allah Swt. beriman kepada kitab-kitab suci
Allah Swt., dengan perilaku
seharihari
3.15 menganalisis makna iman kepada 4.15 menyajikan kaitan antara iman
rasul-rasul Allah Swt. kepada rasul-rasul Allah Swt.
dengan keteguhan dalam bertauhid,
toleransi, ketaatan, dan kecintaan
kepada Allah
3.16 menganalisis makna syaja’ah 4.16 menyajikan kaitan antara syaja’ah
(berani membela kebenaran) dalam (berani membela kebenaran) dengan
kehidupan sehari-hari upaya mewujudkan kejujuran dalam
kehidupan seharihari
3.17 menganalisis perilaku hormat dan 4.17 menyajikan kaitan antara ketauhidan
patuh kepada orangtua dan guru dalam beribadah dengan hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru
sesuai dengan Q.S. al-Isra’/17: 23
dan Hadis terkait
3.18 menganalisis pelaksanaan 4.18 menyajikan prosedur
penyelenggaraan jenazah penyelenggaraan jenazah
3.19 menganalisis pelaksanaan khutbah, 4.19 menyajikan ketentuan khutbah, tablig,
tablig, dan dakwah dan dakwah
3.20 menelaah prinsip-prinsip dan 4.20 mempresentasikan prinsip-prinsip
praktik ekonomi dalam Islam dan praktik ekonomi dalam Islam
3.21 menelaah perkembangan 4.21 menyajikan kaitan antara
peradaban Islam pada masa perkembangan peradaban Islam
kejayaan pada masa kejayaan dengan
KELAS: XI
KELAS: XII
KOMPETENSI INTI 1(SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai
berikut.
| Kurikulum SMK Negeri 2 Banjarmasin | Social Care (Keperawatan Sosial) | 31
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan ranah konkret dan ranah abstrak terkait
faktual, konseptual, prosedural, dengan pengembangan dari yang
dan metakognitif berdasarkan rasa dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
ingin tahunya tentang ilmu bertindak secara efektif dan kreatif, serta
pengetahuan, teknologi, seni, mampu menggunakan metoda sesuai
budaya, dan humaniora dengan kaidah keilmuan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1 Mengonstruksi informasi berupa 4.1 Merancang pernyataan umum dan
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks
tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang
prosedur tepat secara lisan dan tulis
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan
teks prosedur memerhatikan hasil
analisis terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi 4.3 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan kejadian) (pengetahuan dan urutan kejadian)
dalam teks ekplanasi lisan dan tulis dalam teks eksplanasi secara lisan
dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara
kebahasaan teks eksplanasi lisan atautulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.5 Mengidentifikasi informasi berupa 4.5 Menyusun bagian-bagian penting
permasalahan aktual yang disajikan dari permasalahan aktual sebagai
dalam ceramah bahan untuk disajikan dalam
ceramah
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan 4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang
kebahasaan dalam ceramah permasalahan aktual dengan
memerhatikan aspek kebahasaan
dan menggunakan struktur yang
tepat
3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting 4.7 Menyusun laporan butir-butir penting
dari satu buku pengayaan (nonfiksi) dari satu buku pengayaan
yang dibaca (nonfiksi)
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan 4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai
yang terkandung dalam kumpulan kehidupan yang dipelajari dalam cerita
cerita pendek yang dibaca pendek
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
| Kurikulum SMK Negeri 2 Banjarmasin | Social Care (Keperawatan Sosial) | 33
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu menggunakan
humaniora dengan wawasan metoda sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif dan
humaniora dengan wawasan kreatif, serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut
yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
4. mengolah, menalar, dan menyaji
3. memahami, menerapkan,
dalam ranah konkret dan ranah
menganalisis pengetahuan faktual,
abstrak terkait dengan
konseptual, prosedural berdasarkan
pengembangan dari yang
3.7 membedakan fungsi sosial, struktur 4.7 teks recount – peristiwa bersejarah
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.7.1 menangkap makna secara
teks recount lisan dan tulis dengan kontekstual terkait fungsi sosial,
memberi dan meminta informasi struktur teks, dan unsur kebahasaan
terkait peristiwa bersejarah sesuai teks recount lisan dan tulis terkait
dengan konteks penggunaannya peristiwa bersejarah
4.7.2 menyusun teks recount lisan dan
tulis, pendek dan sederhana, terkait
peristiwa bersejarah, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.8 membedakan fungsi sosial, struktur 4.8 menangkap makna secara
teks, dan unsur kebahasaan beberapa kontekstual terkait fungsi sosial,
teks naratif lisan dan tulis dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan
memberi dan meminta informasi teks naratif, lisan dan tulis
terkait legenda rakyat, sederhana, sederhana terkait legenda rakyat
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9 menangkap makna terkait fungsi
kebahasaan lirik lagu terkait sosial dan unsur kebahasaan secara
kehidupan remaja kontekstual lirik lagu terkait
SMA/MA/SMK/MAK kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah mampu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.3 membedakan fungsi sosial, struktur 4.3 teks penyerta gambar (caption)
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.3.1 menangkap makna secara kontekstual
teks khusus dalam bentuk teks terkait fungsi sosial, struktur teks,
caption, dengan memberi dan dan unsur kebahasaan teks khusus
meminta informasi terkait gambar dalam bentuk caption terkait
gambar/foto/tabel/grafik/bagan
/foto /tabel/grafik/ bagan, sesuai 4.3.2 menyusun teks khusus dalam bentuk
dengan konteks penggunaannya teks caption terkait
gambar/foto/tabel/grafik/bagan,
dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.4 membedakan fungsi sosial, struktur 4.4 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks,
teks news item lisan dan tulis dengan dan unsur kebahasaan teks news
memberi dan meminta informasi items lisan dan tulis, dalam bentuk
terkait berita sederhana dari berita sederhana koran/radio/TV
koran/radio/TV, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan teks interaksi 4.5. menyusun teks interaksi transaksional
transaksional lisan dan tulis yang lisan dan tulis yang melibatkan
melibatkan tindakan memberi dan tindakan memberi dan meminta
meminta informasi terkait informasi terkait pengandaian diikuti
pengandaian diikuti oleh oleh perintah/saran, dengan
perintah/saran, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial,
penggunaannya. (Perhatikan unsur struktur teks, dan unsur kebahasaan
kebahasaan if dengan imperative, can, yang benar dan sesuai konteks
should)
3.6 membedakan fungsi sosial, struktur 4.6 teks prosedur
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.6.1 menangkap makna secara
teks prosedur lisan dan tulis dengan kontekstual terkait fungsi sosial,
memberi dan meminta informasi struktur teks, dan unsur kebahasaan
terkait manual penggunaan teknologi teks prosedur lisan dan tulis, dalam
dan kiat-kiat (tips), pendek dan bentuk manual
sederhana, sesuai dengan konteks terkait penggunaan teknologi dan
penggunaannya kiat-kiat (tips)
4.6.2 menyusun teks prosedur, lisan dan
tulis, dalam bentuk manual terkait
penggunaan teknologi dan kiat-kiat
(tips), dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.7 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.7 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait terkait fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja kebahasaan lirik lagu terkait
SMA/MA/SMK/MAK kehidupan remaja SMA/MA/
SMK/MAK
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingin abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
B. SENI MUSIK
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
C. SENI TARI
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
D. SENI TEATER
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
KELAS: XI
A. SENI RUPA
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: XII
A. SENI RUPA
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, menyaji, dan
dan mengevaluasi pengetahuan mencipta dalam ranah konkret dan
faktual, konseptual, prosedural, ranah abstrak terkait dengan
dan metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, mandiri serta bertindak secara efektif
teknologi, seni, budaya, dan dan kreatif, dan mampu menggunakan
humaniora dengan wawasan metoda sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat
dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak
mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan
diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi
siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan
3.1.2 Psikologi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami Psikologi 4.1 Mengelompokkan manusia sesuai
dengan tipologinya
3.2 Memahami hakikat kejiwaan manusia 4.2 Mengelompokkan manusia sesuai
dengan karakter dan
kepribadiannya
3.3 Mengidentifikasi kebutuhan manusia 4.3 Mengelompokkan kebutuhan
manusia
3.1.3 Sosiologi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sosiologi 4.1 Mengelompokkan tipologi
masyarakat
3.2 Menerapkan relasi dan interaksi sosial 4.2 Melakukan relasi dan interaksi
di masyarakat sosial di masyarakat
3.3 Menganalisis hambatan dari relasi 4.3 Memecahkan masalah hambatan
dan interaksi sosial di masyarakat dari relasi dan interaksi sosial di
masyarakat
3.4 Menganalisis hambatan dari 4.4 Memecahkan masalah hambatan
perubahan sosial dari perubahan sosial
3.5 Memahami stratifikasi social dalam 4.5 Mengelompokkan masyarakat
masyarakat sesuai dengan stratifikasi
sosialnya
3.6 Memahami gejala-gejala perubahan 4.6 Melakukan pencegahan terjadinya
sosial terhadap penyesuaian dalam perubahan social terhadap
penyimpangan yang terjadi dalam penyesuaian dalam
masyarakat penyimpangan yang terjadi dalam
masyarakat
3.7 Menerapkan penyesuaian diri dalam 4.7 Melakukan penyesuaian diri
masyarakat dalam masyarakat
3.8 Menerapkan pembawa perubahan 4.8 Melakukan peran sebagai
dalam masyarakat pembawa perubahan dalam
masyarakat
3.9 Memahami partisipasi masyarakat 4.9 Mengelompokkan bentuk-bentuk
partisipasi masyarakat
3.1.4 Antropologi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami antropologi 4.1 Mengelompokkan kebudayaan di
masyarakat
3.2 Mengidentifikasi keberagaman 4.2 Mengelompokkan keberagaman
budaya di Indonesia budaya di Indonesia
3.1.5 Biologi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis berbagai tingkat 4.1 Melakukan klasifikasi berbagai
keanekaragaman hayati tingkat keanekaragaman hayati
3.2 Menganalisis struktur dan fungsi 4.2 Menunjukkan hasil kajian struktur
anatomi tubuh manusia dan fungsi anatomi tubuh manusia
3.3 Menganalisis virus berdasarkan ciri, 4.3 Mengintegrasikan jenis-jenis
sifat, dan fungsinya virus berdasarkan ciri, sifat dan
fungsinya
3.4 Menganalisis archaebacteria dan 4.4 Membedakan archaebacteria dan
eubacteria berdasarkan ciri, sifat dan eubacteria berdasarkan ciri, sifat
fungsinya dan fungsinya
3.5 Menganalisis jamur berdasarkan ciri, 4.5 Membedakan jamur berdasarkan
sifat dan fungsinya ciri, sifat dan fungsinya
3.6 Mendiagnosis metabolisme dan 4.6 Menggunakan konsep
enzim metabolisme dan enzim di bidang
kesehatan
3.7 Mengidentifikasi klasifikasi sel, 4.7 Menunjukkan klasifikasi sel,
jaringan, organ tubuh manusia dan jaringan, organ tubuh manusia dan
hewan hewan
3.8 Menerapkan pengembangan 4.8 Menggunakan pengembangan
bioteknologi serta manfaat dan bioteknologi serta manfaat dan
dampaknya dalam masyarakat dampaknya di masyarakat dalam
memecahkan masalahmasalah di
bidang kesehatan
3.9 Menganalisis sistem reproduksi pada 4.9 Mengintegrasikan antara organ
manusia dengan proses reproduksi manusia
di bidang kesehatan
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 354
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Psikologi 72
3 Sosiologi 72
4 Antropologi 72
5 IPA 72
C2 Dasar Program Keahlian
1 Pengetahuan Dasar Pekerjaan Sosial 108
2 Keterampilan Teknik Pekerjaan Sosial 144
3 Pelayanan Kesejahteraan Sosial 144
C3 Kompetensi Keahlian
1 Perawatan dan Pelayanan Lansia 490
2 Pengasuhan dan Advokasi Anak 420
3 Rehabilitasi Sosial Disabilitas 420
4 Rehabilitasi Sosial Adiksi korban NAPZA 384
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876
SMK Negeri 2 Banjarmasin adalah salat satu Sekolah yang menerapkan Pendidikan Alquran
sebagai Program Muatan Lokal. Adanya kebijakan yang sehingga dimasukkannya program muatan
lokal pendidikan Al-Quran adalah terbitnya Perda Nomor 3 Tahun 2009 yang mengatur muatan lokal
wajib Pendidikan Al-Quran bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK yang beragama Islam di Propinsi
Kalimantan Selatan. Hal ini dimaksudkan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk
meningkatkan potensi daerah yang penduduknya mayoritas menganut agama Islam sehingga dalam
hal pendidikan agama masyarakatnya dapat memahami isi kandungan Al-Quran dan dapat menjadi
masyarakat Kalimantan Selatan yang berakhlak mulia. Seperti yang tertuang dalam perda tersebut
bahwa :
a. Bahwa pendidikan Al-Qur’an merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan sumber daya
manusia masa depan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka
dipandang perlu meningkatkan kegiatan pendidikan baca tulis Al-Qur’an di Provinsi
Kalimantan Selatan.
b. Pendidikan Al-Qur’an merupakan bagian dari kehidupan beragama masyarakat Kalimantan
Selatan, khususnya yang beragama Islam serta bagian integral dalam kurikulum pendidikan
formal yakni pendidikan agama Islam dan system pendidikan nasional.
c. Untuk mewujudkan terbentuknya sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, Pemerintah Daerah perlu memberikan dukungan dalam rangka pengembangan dan
peningkatan Pendidikan Al-Qur’an secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.
d. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang pendidikan Al-Qur’an di Kalimantan Selatan.
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan
potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis
dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada
para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan,
diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan
pergaulan bebas (free sex)
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini
berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam
maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
diwujudkannya asas-asas berikut:
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya
segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan
dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya.
Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan
tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang
menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi
dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat
terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli
yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing
terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang
menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli
untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan
baginya.
d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al-Qur’an, retreat;
atau
1.