Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN LABORATORIUM KIMIA FARMA

Disusun oleh :
Kelompok 4 (G4)
1. Zuhroul Fauziatul Umri (13171093)
2. Zulfa Azkiya (13171094)
3. Deliana (13171095)
4. Titis Setyaning Wahyu (13171096)
5. Tri Hastuti Fathimah (13171097)

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


TAHUN 2018/2019
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang laboratorium klinik dari
perusahaan Kimia Farma
2. Untuk mengetahui profil dan struktur organisasi perusahaan Kimia Farma
3. Untuk mengetahui fasilitas dan alur pelayanan perusahaan Kimia Farma
4. Untuk mengetahui peralatan dan sumber daya manusia perusahaan Kimia
Farma
5. Untuk mengetahui management mutu dan quality control perusahaan Kimia
Farma
B. PROFIL PERUSAHAAN
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang
didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada
awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan
kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal
kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi)
Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan
hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan
berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah
statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam
penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut,
Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
(sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia).
Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi
perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian
diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa,
khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

C. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR PERUSAHAAN
Struktur perusahaan PT Kimia farma didesain supaya keputusan dapat cepat
diambil. Dan berikut ini adalah nama - nama jajaran struktur perusahaan
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan terbatas (PT). Dan
dibawah ini adalah nama-nama Dewan Komisaris PT. Kimia Farma Tbk :
dr. Farid Wadjdi Husain, Sp.B., KBD - Komisaris Utama/Komisaris
Independen
Menyelesaikan pendidikan Dokter Umum di Universitas Hasanudin tahun 1975,
Spesialis I Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin tahun 1981 dan
Spesialis Bedah Digestif di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin tahun
1984. Pernah menduduki beberapa jabatan penting antara lain Direktur Utama RS
Islam Faisal Makasar tahun 1995 - 2002, Staf Ahli Menko Kesra Bidang Peran
Serta Masyarakat tahun 2001 - 2002, Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi
Kesehatan dan Lingkungan Hidup tahun 2002 - 2005, Direktur Jenderal Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan 2005 - 2010 dan jabatan terakhir sebelum diangkat
menjadi Komisaris Independen Perseroan adalah Komisaris Utama PT Askes
(Persero). Saat ini juga, sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk Damai Papua
sejak tahun 2011.
Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, MA – Komisaris
Mendapatkan gelar BA & MA dari School of and African Studies (SOA),
Universiity London dan gelar Doktor dari Monash University, Melbourne,
Australia. Pernah menduduki jabatan penting antara lain Asisten Wakil Presiden
Bidang Hubungan International Mei - Juli 1998, Asisten Menteri Sekretaris Negara
Bidang Hubungan Luar Negeri tahun Agustus 1998 - November 1999, Direktur
Kegiatan dan Penelitian pada Habibie Center, Profesor Riset dan anggota Dewan
Penasehat CIDES (Center for Information and Development Studies), Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI dan jabatan beliau
saat ini sebagai Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik.
Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt. APU - Komisaris / Komisaris Independen
Menyelesaikan pendidikan Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya tahun 1981, meraih gelar Doktor bidang Biologi Farmasi dengan gelar
“Doktor rerum naturalium” pada 13 Juli 1990 di Technishce Universitaet “Carolo
Wilhelmina”, Braunschweig, Jerman, mendapat gelar Profesor Riset Bidang
Bioteknologi Farmasi, Januari 2006 dari LIPI dan Guru Besar Kimia Bahan Alam
dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta, Juni 2007. Pernah menjabat
sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) tahun 2008 di samping sebagai Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi
Agroindustri dan Bioteknologi tahun 2000-2010. Jabatan saat ini adalah sebagai
Penasehat Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi
serta Peneliti Utama di Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT.
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes – Komisaris
Sebelum menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
tahun 2014, pria kelahiran Jakarta 56 tahun lalu yang meraih gelar Magister
Kesehatan Masyarakat di Universitas Gajah Mada ini sebelumnya pernah menjabat
sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (BPPSDM Kes) tahun 2012 dan Staf Ahli Bidang Pembiayaan dan
Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes tahun 2011.
Muh. Umar Fauzi, ST., MSM - Komisaris Independen
Menyelesaikan studi di Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Keuangan - FE Universitas
Indonesia tahun 2005. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Industri
Agro dan Farmasi II B di lingkungan Kementerian BUMN RI.
Direksi
Direksi adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Kimia Farma. Dan
dibawah ini lah nama-nama Direksi PT. Kimia Farma Tbk :
Honesti Basyir - Direktur Utama
Sarjana di bidang Teknologi Industri dari Institut Teknologi Bandung (1992)
Gelar Master di Corporate Finance dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung
(2004). Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan (2012-2014), pernah
memegang sejumlah posisi kunci dengan Telkom, termasuk Wakil Presiden (“VP”)
untuk Strategis Pengembangan Bisnis di ITSS Direktorat (2012), VP Strategis
Pengembangan Bisnis di SICP (2010-2012), Proyek controller Manajemen Proyek
O ce (2009-2010) dan Asisten Wakil Presiden ( “AVP”) untuk Bisnis & Keuangan
Analisis (2006-2009).
I.G.N Suharta Wijaya - Direktur Keuangan
Magister Manajemen - Institut Pertanian Bogor, Fak. Ekonomi - Universitas
Padjajaran, Sebelumnya sebagai Direktur Keuangan PTPN III (Persero),
Sebelumnya pernah sebagai Direktur Komersil PTPN VIII, GM (SVP) Divisi
Local Corporate & Multinational 1 PT BNI, dan pernah di Citibank.
Arief Pramuhanto - Direktur Umum dan Human Capital
Sarjana di bidang manajemen konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (1988)
dan gelar MBA dari Monash University , Melbourne, Australia. (1995) Sebagai
Gruop Head Human Capital PT Bank BTN (2015-sekarang) Pengalaman di
berbagai perusahaan swasta seperti, GM Human Resource Development PT Frisian
Flag (2000-2015), Manajer Pengembangan dan Pelatihan PT Thames Pam Jaya
(1998-2000), Staf Manajemen Perubahan Standard Chartered Bank (1996-1997),
Loan Officer BAPINDO (1991-1994)dan Asisten Teknik di Manajemen Perubahan
Konsultan Andersen (1989-1990).
Verdi Budidarmo - Direktur Supply Chain
Sarjana di bidang Apoteker dari Universitas Gajah Mada Sebelumnya sebagai
Direktur Utama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, Mengawali karier di PT
Kimia Farma sebagai Apoteker KF 48 Matraman Jakrta, kemudian pernah
memegang sejumlah posisi kunci di PT Kimia Farma, seperti GM Busines
Development (2014-2016), Manajer Klinik (2013-2014), Manajer SBU Kimia
(2013-2014), manajer proyek rumah sakit (2012-2013), dll.
Pujianto - Direktur Pengembangan Bisnis
Menyelesaikan pendidikan Apoteker dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dan melanjutkan studi S2 di UHAMKA Jakarta program Magister Manajemen.
Pernah menjabat sebagai Manajer Bisnis Apotek Wilayah DKI Jaya 2 tahun 2009 –
2011, General Manager Human Capital Perseroan tahun 2011 dan jabatan terakhir
sebelum diangkat menjadi Direktur Pengembangan adalah sebagai Direktur Umum
dan Human Capital pada tahun 2012.
Sekretaris Perusahaan
Sekertaris Perusahaan adalah seseorang yang ditunjuk untuk membatu pemimpin
Perusahan
Eddy Murianto
Lahir di Tembilahan, Riau, 19 Oktober 1961. Pendidikan terakhir S-2 di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Konsentrasi bidang SDM (2006). Lulusan
S1 Farmasi UGM dengan gelar Apoteker (1987) dan Lulusan S1 Ekonomi
Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta (2007). Ditunjuk sebagai GM Sekretaris
Perusahaan atau Corporate Secretary per 1 Agustus 2015 sesuai Keputusan Direksi
Nomor KEP.7761/DIR/DOR/07/2015 tanggal 31 Juli 2015. Mengawali karir
sebagai Apoteker Pendamping di Apotek Kimia Farma – RSU Jambi di PT Kimia
Farma Apotek (KFA) sejak 1989. Beberapa jabatan yang pernah diemban antara
lain sebagai Kepala Apotek di RSU Jambi (1989-1997), Kepala Apotek di RSU
Abdul Moeloek Lampung (1997-2000), Kepala Apotek di Jember (2000-2003),
Kepala Apotek di Yogyakarta (2003-2006), Manager Bisnis KFA Banjarmasin
(2007-2009), Manager Bisnis KFA Jaya 1 Jakarta (2009-2011), terakhir sebagai
Manager Human Capital & General Affair KFA sebelum diangkat sebagai
Sekretaris perusahaan

D. FASILITAS DAN PELAYANAN


VISI
Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan
nilai yang berkesinambungan.
MISI
1. Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi,
perdagangan dan jaringan distribusi, ritel farmasi dan layanan kesehatan serta
optimalisasi aset.
2. Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational
excellence didukung oleh Sumber Daya Manusia profesional (SDM)
profesional.
3. Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.
BUDAYA PERUSAHAAN
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti
Perseroan (corporate values) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi
Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas
hidup dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah budaya perusahaan (corporate
culture) perseroan :

Innovative

Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk unggulan

Customer First

Mengutamakan pelanggan sebagai miitra kerja

Accountable

Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan
dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja sama

Responsible

Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat
diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap
masalah

Eco-Friendly

Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan

E. ALUR PELAYANAN
Pelayanan
Apotek Kimia Farma Diponegoro melayani palayanan perbekalan farmasi terdiri
dari pelayanan obat dengan resep dokter, obat-obat bebas tanpa resep dokter
(UPDS) dan obat-obat dengan resep dokter, baik tunai maupun kredit.
a. Pelayanan Obat Bebas
Alur pelayanan obat non resep (Obat Bebas) yaitu pasien datang dan dilayani
langsung oleh petugas pelayanan dan kasir dimini swalayan serta konsultasi
pemilihan obat dilayani baik oleh TTK maupun Apoteker secara langsung.
didalam operasional sehari-sehari Apotek Kimia Farma menggunakan
komputer yang dilengkapi denhan software pelayanan untuk menunjang
profesionalisme pelayanan yang telah ada.
b. Pelayana Obat Tanpa Resep Dokter (UPDS)
Pelayana obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari pasien, biasanya
terdiri dari obat-obat wajib apotek (OWA) yang dapat diberikan tanpa resep
dokter. Apoteker atau TTK terlebih dahulu bertanya kepada pasien mengenai
keluhan yang dirasakan, kemudian memberikan beberapa pilihan obat yang
bias digunakan. setelah pasien setuju dan menyelesaikan pembayarannya obat
disiapkan, kemudian diserahkan serta mencatat nama dan alamat pasien
sebagai dokumen penjualan atau untuk keperluan lain.
c. Pelayanan Obat Resep Dokter dengan Pembayaran Tunai
Pelayanan obat atas resep tunai dilakukan sebagai berikut :
 TTK menerima resep dari pasien
 TTK melihat kelengkapan resep
 TTK menghitung dan mengkonfirmasikan harga obat kepada pasien
 Setelah pasien membayar harga obat yang disetujui, resep diberi nomor
dan kasir menyerahkan struk kepada pasien sebagai bukti pembayaran
 Kasir menyerahkan resep kepada petugas peracikan untuk menyiapkan
barang atau obat yang diminta dalam resep
 Setelah obat disiapkan dan diberi etiket, petugas penyerahan
memeriksa kembali kesesuaian obat dengan resep
 TTK menvalidasi waktu pelayanan dan memberikan informasi dosis,
cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan
 Resep diserahkan kepada penanggung jawab peracikan untuk
diarsipkan.
Untuk obat yang kurang atau diambil sebagian maka TTK membuatkan
salinan resep dan / atau kwintansi pembayaran.
d. Pembayaran Obat Resep Dokter Dengan Pembayaran Kredit
Pelayanan resep kredit diberikan kepada instansi atau badan usaha yang telah
menjalin kerjasama dengan Apotek Kimia Farma Diponegoro seperti PLN
(cabang dan sector), PELINDO, RS Islamdan lain-lain. Selain itu pelayanan
resep kredit dapat dilakukan melalui kontrak dokter, penagihan resep kredit
dapat dilakukan oleh dokter yang bersangkutan kepada instansi terkait.
pelayanan resep kredit dilaksanakan sebagai berikut :
 TTK menerima resep dari pasien
 Resep diteruskan kepada petugas peracikan untuk menyiapkan barang
atau obat yang diminta dalam resep.
 Setelah obat disiapkan dan diberi etiket, petugas penyerahan
memeriksa kembali kesesuaian obat dengan resep.
 TTK memberikan informasi dosis, cara pemakaian obat dan informasi
lain yang diperlukan.
 Resep diserahkan kepada penanggungjawab peracikan untuk diproses
pemberian harga, pemisahan pere debitur serta koreksi lain yang
diperlukan.
Apotek Kimia Farma Diponegoro juga menyediakan pelayanan
pengiriman obat ke rumah atau instansi, yang dilakukan oleh petugas Apotek
(delivery service) tanpa di kenakan biaya tambahan.
e. Pelayanan obat-obat narkotika dan psikotropika
Pelayanan dan penyerahan obat golongan narkotika dan psikotropika
dilakukan berdasarkan resep dokter. Resep yang mengandung obat golongan
narkotika diberi tanda garis merah dibawah nama obatnya dan dicatat nomor
resep, tanggal penyerahan, nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter
serta jumlah obat yang diminta dalam laporan pemakaian narkotika. Apotek
tidak boleh mengulang penyerahan obat narkotika dan psikotropika atas dasar
salinan resep dari apotek lain, salinan resep harus diambil di Apotek yang
menyimpan resep aslinya.

F. PERALATAN
G. SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam menjalankan operasional perusahaan, manajemen menyadari bahwa
peranan SDM sangat penting. Strategi manajemen untuk menggali kemampuan
karyawan dengan mengalokasikan dana setiap tahunnya untuk program
pengembangan SDM seperti mengikuti program pelatihan , seminar , workshop.
Pengembangan SDM di Kimia Farma yang sudah berjalan adalah program
mengikuti pelatihan , seminar , dan workshop di dalam negeri maupun di luar
negeri dan setiap tahunnya perusahaan juga mengirim karyawan untuk mengikuti
pendidikan di perguruan tinggi maupun universitas untuk menambah wawasan dan
meningkatkan kemampuan karyawan, selain mendapatkan 13 bulan gaji karyawan
juga mendapatkan bonus, insentif, dan asuransi.
Kimia Farma menerapkan system berbasis kelayakan dan kemampuan dalam
menempatkan jabatan karyawan agar perusahaan dapat memastikan integritas dan
komitmen yang tinggi dari karyawan .
Jumlah karyawan per 2012 sebanyak 5.508 orang antara lain :

1. Usia 20 – 25 tahun : 333


2. Usia 26 – 30 tahun : 738
3. Usia 31 – 35 tahun : 795
4. Usia 36 – 40 tahun : 778
5. Usia 41 – 45 tahun : 884
6. Usia 46 – 50 tahun : 1169

H. MANAGEMENT MUTU
I. QUALITY CONTROL

Anda mungkin juga menyukai