Keilmuan Merpati Putih
Keilmuan Merpati Putih
Merpati Putih
Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS
Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada
sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan
Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta
Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).
Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti
"Mencari sampai mendapat Tindakan Kebenaran dengan Ketenangan", sehingga
diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala
tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak
berharga, namun Keikhlasanku nyata".
Sejarah
Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada
awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun-temurun yang pada
akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan
maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan
Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH
Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah
menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu
bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan,
sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko
(Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng
dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan
lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat
ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan
Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).
Reno Sanada 1
Merpati Putih
Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam
negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah
(menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota
sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu
orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan
dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi
Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat
XI).
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah
Pangeran Diponegoro.
Pewaris muda: NEHEMIA BUDI SETIAWAN (putra Mas Budi) dan AMOS PRIONO TRI
NUGROHO (putra Mas Poeng)
Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru
yaitu :
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie
Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena
mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.
Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja.
Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk
Reno Sanada 2
Merpati Putih
menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang
berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Pelatih
Merpati Putih Pertama di Amerika untuk umum. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan
Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City
Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah
adanya tenaga dalam.
Ketua Umum Merpati Putih periode sekarang adalah Dr. Ing. Fauzi Bowo (gubernur DKI
Jakarta) yang merupakan pesilat Merpati Putih tingkat Khusus 2.
Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan lawan bersenjata apabila tidak memahami
karakteristik dari senjata seperti bentuk, lintasan, alat penyasar, target sasaran senjata, dan
sebagainya. Untuk itulah teknik penggunaan senjata juga dipelajari.
Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan KUDI dan akan diajarkan secara wajib pada
pesilat secara bertahap pada tingkatan tertentu.
KUDI Merpati Putih berbentuk sangat khas, dan diciptakan oleh Mas Poeng (Guru Besar MP).
Memiliki dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah. Mas
Poeng (Guru Besar MP) sudah bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata
khas.
Reno Sanada 3
Merpati Putih
Tujuan
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang
Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan
berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia,
yaitu Pancasila.
Seni beladiri adalah seperti pisau bermata dua, dapat digunakan untuk menolong maupun
melukai. Untuk itulah suatu seni beladiri harus memiliki dasar-dasar filosofi yang kuat di dalam
pengajarannya, agar tidak salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai
oleh praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan Sang Maha Pencipta.
I. TENAGA / POWER
Mematahkan beberapa batang es balok, memecahkan batu kali, menghancurkan 5 (lima) tangkai
pompa dragon dalam sekali nafas adalah hal yang biasa dilakukan Merpati Putih. Hal ini
dikarenakan salah satu teknik beladiri dalam Merpati Putih adalah berupa penyaluran tenaga
pada setiap organ tubuh yang dapat dicapai dengan latihan pernafasan dan tenaga fisik. Jadi
dalam Merpati Putih latihan yang dilaksanakan merupakan latihan pernafasan dan olah raga
murni atau latihan fisik secara teratur.
Sistem latihan pernafasan di Merpati Putih ini mempunyai manfaat ganda, selain untuk
memperoleh tenaga yang kuat juga membantu menyembuhkan suatu penyakit. Terutama
penyakit yang ditimbulkan oleh jantung atau tidak adanya keseimbangan metabolisme tubuh,
seperti kadar kolesterol tinggi, asma, alergi, dan penyakit lain pada umumnya.
II. GETARAN
Salah satu kelebihan Merpati Putih dibandingkan perguruan lain adalah pada getaran. Dapat
dikatakan bahwa saat ini perguruan pencak silat di Indonesia yang mempelajari getaran secara
murni dan ilmiah baru Merpati Putih. Dengan mempelajari getaran secara tekun, selain
memperoleh tenaga getaran yang besar, seorang anggota Merpati Putih dapat pula melakukan
beberapa hal yang kelihatannya mustahil. Antara lain dengan mata tertutup dapat mendeteksi
benda yang tersembunyi atau mengantisipasi orang dan membaca situasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, manfaat getaran ini adalah untuk pengobatan. Pengobatan dengan
getaran ini dapat dilakukan secara langsung ataupun dengan jarak jauh. Manfaat lain adalah
untuk melatih kepekaan para tunanetra sehingga mereka tidak tergantung pada alat bantu dan
dapat melakukan sesuatu seperti mereka yang tidak buta. Dengan mempelajari getaran ini para
tunanetra akan mampu membaca dan berjalan seperti halnya orang normal. Yang terpenting
Reno Sanada 4
Merpati Putih
latihan pernafasan Merpati Putih mempunyai efek positif, diantaranya yaitu seusai latihan badan
tidak akan terasa lelah, bahkan sebaliknya akan terasa segar.
Berbagai istilah digunakan untuk tenaga dalam tergantung dari aspek pendekatannya. Bagi
mereka yang berpandangan sempit, hanya mengetahui dari aspek pendekatan dirinya dan
cenderung menyalahkan orang lain. Tenaga dalam adalah tenaga dari badan halus (badan
bioplasmik) yang dapat dikerahkan dan diarahkan oleh niat dari batin. Tenaga ini merupakan
energi yang tergolong dalam bioelektromagnetik, sehingga dapat diambil gambarnya dengan
teknik elektrografi dari Kirlian atau elektromagnetik aura fotografi. Dalam foto-foto ini dapat
diketahui berbagai keadaan badan halus; tentunya oleh orang yang mempunyai ilmu pengetahuan
dan seni ketrampilan (science and art) untuk itu.
Bila tenaga badan kasar diperoleh dari makanan dan minuman serta oksigen yang dihirup
manusia, maka tenaga badan halus diperoleh dari bioplasma yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan
hijau dan masuk ke badan halus melalui pernafasan. Jadi oksigen untuk badan kasar, sedang
bioplasma atau prana untuk badan halus.
Seperti halnya tenaga luar, tenaga dalam mempunyai kemampuan untuk mengetahui maupun
mempengaruhi lingkungan. Dalam bidang kesehatan tenaga dalam digunakan untuk tujuan
kesehatan, baik daya untuk mengetahui maupun daya untuk mempengaruhi. Gangguan kesehatan
badan halus (seperti halnya badan kasar) dapat terjadi secara kualitatif maupun kuantitatif, yang
disebabkan dari hubungan dengan lingkungan. Gangguan pada badan halus nantinya akan dapat
menimbulkan gangguan pada badan kasar. Hal inilah yang perlu diketahui untuk
mempergunakan tenaga dalam di bidang kesehatan.
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang
biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam
kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu.
Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah
melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan
tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate
(A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah napas,
tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh.
Ada banyak teknik olah napas di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan
Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik jurus (disebut dengan rangkaian gerak)
diantaranya adalah Rangkaian Gerak Praktis (RGP), Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan
Rangkaian Gerakan Bebas (RGB).
Hasil olah gerak dan olah napas ini kemudian dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'.
Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan -->
Gerak Naluri (plus getaran).
Reno Sanada 5
Merpati Putih
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih
ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat
tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.
Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan
getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk
pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan
dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.
Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh ilmuwan sejak mulainya Operasi Seta I (1972)
bersama dengan para Taruna Militer dengan hasil bahwa metode latihan Merpati Putih
menghasilkan pola yang hampir sama dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga
tambahan. Secara aktif diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di
Yayasan Jantung Sehat. Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir. Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat lebih cepat
digunakan untuk mendeteksi radiasi nuklir dibanding alat yang digunakan oleh BATAN. Pada
Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih
diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan,
lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi
penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan
Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam.
Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.
Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah
berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label
nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa
nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah
polos.
Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu
ujungnya.
Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di
salah satu ujungnya.
Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di
salah satu ujungnya.
Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning
di salah satu ujungnya.
Reno Sanada 6
Merpati Putih
Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip hijau di salah satu ujungnya.
Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip biru di salah satu ujungnya.
Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip nila di salah satu ujungnya.
Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di
salah satu ujungnya.
Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah
satu ujungnya.
Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan
putih di salah satu ujungnya.
Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau
biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap
tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang
sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di
Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan.
Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di
dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran
antar anggota satu dengan anggota lainnya.
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat
Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I
menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat
Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam
negeri maupun luar negeri.
Artinya :
Reno Sanada 7
Merpati Putih
2. Tangan mengepal
Melambangkan sikap mandiri, kokoh, tegak, tegap, tegas dengan sikap memandang lurus
ke depan.
Artinya :
TUHAN YME (sang pencipta), ALAM (sumber hidup), DUNIA (kehidupan). Selain itu juga
menggambarkan jumlah janji anggota Merpati Putih yang sering disebut TRI PRASETYA.
2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan
pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam
menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah
siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung
jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING
TINDAK PUSAKANE TITISING HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya
memiliki beban tanggung jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah
melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan
anggota yaitu :
Reno Sanada 8
Merpati Putih
Anggota yang masih bersabuk putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih
pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk
mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di
tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu
Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi
setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih.
8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna
bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.
Reno Sanada 9
Merpati Putih
Guru Besar :
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Dewan Guru :
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Pewaris Muda :
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
Reno Sanada 10
Merpati Putih
pernafasan.
Lama pendidikan setiap tahap, bergantung pada tingkatan yang berhasil dicapai. Setiap
tingkatan mempunyai seragam latihannya serta materi dan tahap pencapaiannya berlainan.
Pakaian seragam latihan yang digunakan berupa : baju seragam warna putih dan celana
panjang warna hitam (celana pangsi), dengan kelengkapannya berupa:
ah kiri.
1. Tingkat Dasar I
Merupakan calon anggota PPS Betako Merpati Putih. Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda
tingkatan berupa ikat pinggang putih dan belum memakai lambang ukuran besar.
a. Teknik beladiri :
tempat.
Reno sanada 11
Merpati Putih
c. Materi Ujian :
2. Tingkat Dasar II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dan
pemberian lambang ukuran besar.
a. Teknik beladiri
c. Materi Ujian :
Reno sanada 12
Merpati Putih
3. Tingkat Balik I
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah dan lambang
ukuran besar dan kecil.
a. Teknik beladiri
tangkap kunci.
c. Materi Ujian :
4. Tingkat Balik II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang
ukuran besar kecil, serta pita warna merah dengan lis hitam.
a. Teknik beladiri :
Reno sanada 13
Merpati Putih
Kemampuan untuk menghancurkan lima sasaran dengan sekali nafas. Sasaran utama berupa
batu kali posisi stabil dan materi variasi tingkat dasar I s/d balik I.
c. Materi Ujian :
ahian bebas.
5. Tingkat Kombinasi I
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan
berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna jingga.
a. Teknik beladiri
-rangkaian gerak.
Kemampuan untuk menghancurkan 7 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa batu
kali posisi labil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Balik II materi tambahan pompa
dragon .
c. Getaran Pribadi.
Reno sanada 14
Merpati Putih
e. Materi Ujian :
6. Tingkat Kombinasi II
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan
berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna kuning.
a. Teknik beladiri :
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa pompa
dragon rangkap dua posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi I.
c. Getaran Alam.
d. Materi Ujian :
-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa pompa dragon rangkap dua
dengan posisi stabil.
Reno sanada 15
Merpati Putih
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dengan
lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna hijau.
a. Teknik beladiri :
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dengan nafas sesaat. Sasaran utama berupa per baja
posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi II.
d. Materi Ujian :
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang warna merah, lambang
ukuran besar dan kecil, serta pita warna biru.
a. Teknik beladiri :
Reno sanada 16
Merpati Putih
c. Getaran.
d. Materi Ujian :
Teknik beladiri dan tenaga. Pengerahan kekuatan kaki dengan melenting 1,5 kali badan
dengan arah ke kiri, ke kanan, depan, dan belakang.
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang merah dengan lambang
ukuran besar dan kecil, serta pita warna nila.
9. Tingkat Kesegaran
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang
ukuran besar dan kecil, serta pita warna ungu.
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang
ukuran besar dan kecil, serta pita warna putih.
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang
ukuran besar dan kecil, serta pita warna merah dan putih.
Reno sanada 17
Merpati Putih
Rangkaian jurus
Merpati putih
‘Mersudi patitising tindak pusakane titising hening’
(mencari sampai mendapat tindakan kebenaran dengan ketenangan)
M=manunggalno
E=estining
R=roso
P=pikiran
A=ati
T=tumuju
I=ing
P=pangeran
U=udinen
T=tataran
I=ingkang
H=hagung
Reno Sanada 18
Merpati Putih
1. UPACARA PEMBUKAAN
Sikap Awal = Siap grak
Penghormatan Umum = Kepada pelatih hormat perguruan hak, tegak grak
Sikap Sempurna = Hak
Duduk Sempurna = Hak
Sikap Berdoa = Ambil sikap berdoa, berdoa mulai, berdoa selesai
Janji Anggota = ……..
Kembali Berdiri Sempurna = Duduk tegak kembali sikap sempurna hak
Sikap Awal = Siap grak
Laporan Siap Latihan = Lapor latihan siap dilaksanakan.
2. PEMANASAN
3. PENYEGARAN
4. ISTIRAHAT
5. MULAI LATIHAN
Kuda - kuda tengah sedang
Kuda - kuda tengah rendah
Leyek belakang
Leyek depan
Pancer
Urutan tata gerak
Nafas pengolahan
Nafas pembinaan
Nafas pengendapan
6. UPACARA PENUTUPAN
Sikap Awal = Siap grak
Sikap Sempurna = Hak
Duduk Sempurna = Hak
Janji Anggota = ……..
Sikap Berdoa = Ambil sikap berdoa, berdoa mulai, berdoa selesai
Kembali Berdiri Sempurna = Duduk tegak kembali sikap sempurna hak
Sikap Awal = Siap grak
Lapor Telah Selesai Latihan = Lapor latihan telah selesai dilaksanakan
Penghormatan Umum = Kepada pelatih hormat perguruan hak, tegak grak
Bubar Balik Kanan = Tanpa penghormatan balik kanan bubar jalan.
Reno Sanada 19
Merpati Putih
Reno Sanada 20
Merpati Putih
1. Dengan menggeser kaki kiri seperlunya, tangan kiri kita menangkap tangan
Kanan lawan yang sedang menyerang pada pergelangan tangannya, ibu
Menekan punggung kepala tangan lawan kemudian diangkat dan diplintir
Kearah jari.
2. Lakukan sodokan melingkar, dengan tangan kanan kearah rusuk.
3. Tangan kanan kita melingkar keatas melalui bagian belakang punggung tangan
Kanan lawan, kemudian dengan menggunakan bagian lengan dalam tangan kita,
Kita hantamkan/patahkan lekukan siku dalam tangan lawan.
4. Tangan kanan kita, kita geser sehingga pergelangan tangan kiri kita yang sedang
Mencengkram, kemudian menekan tangan lawan yang terkunci kearah
Kiri/belakang.
5. Kaki kanan kita, kita injakan kelekukan lutut kanan lawan sambil meneruskan
Tekanan kedua tangan terhadap tangan lawan, sehingga terjungkal kebelakang.
Reno Sanada 21
Merpati Putih
1. Dengan menggeser kaki kiri kita secukupnya, tangan kiri kita menangkap tangan
Lawan yang sedang menyerang, pada pergelangan tangan lawan ibu jari kita
Menekan punggung kepalan tangan lawan, kemudian diangkat dan diplintir
Kearah kiri.
2. Tangan kanan kita memegang pergelangan tangan kanan lawan sejajar ( dekat )
Dengan tangan kita, kedua ibu jari menekan punggung kepalan tangan kanan,
Lawan sehingga tertekuk keatas.
3. Kedua tangan menekan tangan kanan lawan kebawah, bersamaan menggeser kaki
Kiri kita mundur dan menarik tangan lawan yang terkunci kekiri kearah belakang,
Sehingga lawan jatuh kebelakang.
Reno Sanada 22
Merpati Putih
Reno Sanada 23
Merpati Putih
Reno Sanada 24
Merpati Putih
TANGKAP KUNCI :
Reno Sanada 25
Merpati Putih
B. TANGKAP KUNCI IV
1. Geser kaki kiri kita secukupnya, bersamaan melakukan tepakan dua atas
Dimana tangan kita memegang kepalan tangan lawan, sedang tangan kiri
Kita mencengkram siku tangan kanan lawan tepat pada lekukannya.
2. Tangan kanan kita menekan tangan kanan lawan kearah dalam, sedang
Tangan kiri kita tetap mencengkram siku tangan lawan.
3. Tangan kanan memutar tangan kanan lawan yang tertekuk kebawah dan
Kearah punggungnya, sedang tangan kiri kita tetap mencengkram siku
Tangan kanan lawan.
4. Tangan kanan kita menyusup antara punggung siku lawan dengan
Punggungnya dan kemudian mencengkram bahu kanannya, sedang tangan
Kiri digeser memegang pergelangan tangan kanan lawan.
5. Kaki kanan kita, kita geser kebelakang sambil menarik lawan agar terjatuh
Tertelungkup.
C. TANGKAP KUNCI V
1. Geser kaki kebelakang secukupnya, besamaan melakukan tepakan dua atas
Dimana tangan kita memegang kepalan tangan kanan lawan, sedang tangan
Kiri kita mencengkram siku tangan kanan lawan tepat pada lekukannya.
2. Tangan kanan kita memutar kepalan tangan kanan lawan kearah dalam
Sehingga terpelintir, sedang tangan kiri kita geserkan memegang kepalan
Tangan kanan lawan.
3. Kedua ibu jari kita memegang punggung kepalan tangan kanan lawan kearah
Atas ( kearah badannya ) sehingga terkunci.
4. Siku tangan kiri kita mendekati lawan dari arah luar diatas tangan lawan,
Kemudian menekan kebawah, bersamaan menggeser kaki belakang kearah
Belakang dan menarik badan kanan lawan sehingga jatuh.
1. Maju samping tebangan datar ( kanan ), tangkisan atas ( kiri ), tangkisan atas
( kanan ).
2. Pegang tangan kiri lawan, kait siku kiri lawan ( dengan tangan kiri ), tangkisan atas
( kanan ).
3. Loncat maju tendangan depan ( kanan ), jontrotan ( kanan ), kuda-kuda depan.
4. Putar badan tendngan belakang, maju simpir putar badan ( sambil menunduk), maju
Leyek belakang, tangkisan punggung siku.
5. Maju simpir putar badan sabetan.
6. Maju samping tebangan datar ( kanan ), tangkisan atas ( kiri ), ganti leyek, tebangan
Datar ( kiri ), tangkisan atas ( kanan ).
7. Pelepasan tangkap kunci II badan merendah, kaki kanan maju simpir putar badan,
Tangan kanan dautan kekaki depan ( lawan ), kaki kiri geser ke dapan sambil
Jatuhkan ( lawan ), mundur sikap kuda-kuda depan.
8. Melangkah mundur tangkisan bawah, maju simpir ayunan, hadap kanan maju
Tebangan bawah.
9. Maju silang tangkisan bawah, putar badan sabetan, geser kaki depan, hadap kanan
Tendangan sabit.
10. Leyek depan tangkisan dua atas ( tangan kanan lawan dipegang lakukan tangkap
Kunci 5 hingga penyelesaian ).
Reno Sanada 26