Diusulkan Oleh :
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul
yang tersebut diatas memang benar merupakan karya orisinil yang dibuat oleh penulis
dan belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan diluar kegiatan “Lombah Karya
Tulis Ilmiah Tingkat Nasional” yang diselenggarakan dalam rangka “SAFETY
COMPETITION 2018”. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan
apabila terbukti pelanggaran didalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kami.
ii
ABSTRAK
Kecelakaan kerja masih menjadi momok masalah utama dalam regulasi industri di
Indonesia. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa kasus
kecelakaan kerja Indonesia mencapai 105.182 kasus pada tahun 2015 dan 101.367
kasus pada taun 2016. Hal tersebut dikatakan masih cukup tinggi. Angka yang cukup
tinggi menunjukkan jika pengelolaan K3 belum sepenuhnya diterapkan dalam industri
tersebut.
Keselamatan kerja karyawan saat ini menjadi fokus perhatian utama pemerintah dalam
menetapkan kebijakannya. Akan tetapi dalam pelaksanaan di perusahaan aspek
tersebut masih dinilai kurang sempurna terutama di industri yang menggunakan mesin
penggiling. Banyak insiden tewasnya karyawan karena pengoperasian mesin
penggiling yang tidak dilengkapi sistem pengaman otomatis. Tanpa sistem pengaman
otomatis mesin tidak dapat mendeteksi keberadaan manusia dalam mesin penggiling.
Sehingga hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti yang terjadi pada pabrik
makaroni di Mojosongo (Surakarta) yang dimuat diharian Solopos (04 Agustus 2017)
dimana karyawan ikut tergiling mesin saat membersihkan bagian dalam mesin
penggiling.
Oleh sebab itu penulis membuat inovasi teknologi yaitu HATDOR (Human Activity
Detector based on RFID). HATDOR terdiri dari RFID tag, RFID reader,
mikrokontroller, dan LCD. RFID tag tertanam dalam gelang yang dipakai karyawan
berfungsi sebagai objek yang akan dididentifikasi, RFID reader sebagai alat pembaca
RFID tag, mikrokontroller sebagai pengatur kerja rangkaian dan LCD sebagai
penampil informasi bacaan RFID. HATDOR merupakan suatu sistem pengaman yang
dapat dipasang dimesin-mesin yang berpotensi membahayan keselamatan karyawan
seperti mesin penggiling. Sistem pengaman HATDOR berbasis teknologi RFID yang
dapat mengidentifikasi keberadaan karyawan didekat maupun didalam mesin
penggiling sehingga apabila teridentifikasi ada karyawan yang berada didekat maupun
didalam mesin penggiling maka mesin penggiling tidak dapat berjalan sampai
karyawan berada diposisi aman. Metode penulisan yang digunakan adalah studi
literatur serta penelitian dan pengembangan. Dengan adanya HATDOR diharapkan
dapat menghindari adanya kecelakaan kerja pada mesin industri.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan kerja masih menjadi momok masalah utama dalam regulasi
industri di Indonesia. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan
bahwa kasus kecelakaan kerja Indonesia mencapai 105.383 kasus pada tahun 2014,
105.182 kasus pada tahun 2015 dan 101.367 kasus pada taun 2016. Hal tersebut
dikatakan masih cukup tinggi. Angka yang cukup tinggi menunjukkan jika
pengelolaan K3 belum sepenuhnya diterapkan dalam industri tersebut.
Keselamatan kerja karyawan saat ini menjadi fokus perhatian utama
pemerintah dalam menetapkan kebijakannya. Kebijakan yang ditetapkan tertuang
dalam Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2013 mengenai perlindungan tenaga
kerja dengan menetapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja dalam proses
kerjanya. Tidak hanya itu, banyak sekali peraturan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mendukung kesehatan dan keselamatan kerja karyawan bekerja.
Seperti UU Nomor 1 tahun 1970, UU No 23 tahun 1992 dan sebagainya. Yang
kesemuanya membahas hak dan kewajiban untuk mempertahankan nyawa pekerja.
Akan tetapi dalam pelaksanaan di perusahaan aspek tersebut masih dinilai
kurang sempurna terutama di industri yang menggunakan mesin penggiling. Banyak
insiden tewasnya karyawan karena pengoperasian mesin penggiling yang tidak
dilengkapi sistem pengaman otomatis. Tanpa sistem pengaman otomatis mesin tidak
dapat mendeteksi keberadaan manusia dalam mesin penggiling. Sehingga hal ini
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti yang terjadi pada pabrik makaroni di
Mojosongo (Surakarta) yang dimuat diharian Solopos (04 Agustus 2017) dimana
karyawan ikut tergiling mesin saat membersihkan bagian dalam mesin penggiling.
Menurut H W Heinrich dan Notoatmodjo (2007), penyebab kecelakaan kerja
yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi
lingkungan yang tidak aman 10%, atau kedua hal tersebut terjadi secara bersamaan.
Penyebab kecelakaan kerja di Indonesia adalah perilaku dan peralatan kerja yang
tidak aman (Prastyo, 2012).
Oleh sebab itu diperlukan suatu inovasi untuk sistem pengaman pada mesin
penggiling otomatis tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep HATDOR sebagai inovasi untuk sistem pengaman otomatis
pada mesin industri?
2. Bagaimana Implementasi sistem rancangan HATDOR sebagai inovasi untuk
sistem pengaman otomatis pada mesin industri?
1
3. Bagaimana implikasi penerapan HATDOR sebagai inovasi untuk sistem
pengaman otomatis pada mesin industri?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep HATDOR sebagai inovasi untuk sistem pengaman otomatis
pada mesin industri.
2. Mengetahui implementasi sistem rancangan HATDOR sebagai inovasi untuk
sistem pengaman otomatis pada mesin industri.
3. Mengetahui implikasi penerapan HATDOR sebagai inovasi untuk sistem
pengaman otomatis pada mesin industri.
D. Manfaat
Manfaat dari inovasi HATDOR ini adalah sebagai salah satu penjawab
masalah kecelakaan kerja terutama dalam penggunaan mesin industri. Diharapkan
alat ini dapat diterapkan dalam industri kerja yang melibatkan manusia sehingga
keamanan pekerja lebih terjaga.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Supriatna (2007:4-5) menerangkan bahwa cara kerja RFIDadalah sebagai
berikut: Label tag RFID yang tidak memiliki baterai, antena yang berfungsi
sebagai pencatu sumber daya dengan memanfaatkan medan magnet dari
pembaca (reader) dan memodulasi medan magnet. Kemudian digunakan
kembali untuk mengirimkan data yang ada dalam label tag RFID. Data yang
diterima reader diteruskan ke database hostcomputer. Reader mengirim
gelombang elektromagnet, yang kemudian diterima oleh antena pada label
RFID. Label RFID mengirim data biasanya berupa nomor serial yang tersimpan
dalam label, dengan mengirim kembali gelombang radio ke reader. Informasi
dikirim ke dan di baca dari label RFID oleh reader menggunakan gelombang
radio. Dalam sistem yang paling umum yaitu sistem pasif, reader memancarkan
energi gelombang radio yang membangkitkan label RFID dan menyediakan
energi agar beroperasi. Sedangkan sistem aktif, baterai dalam label digunakan
untuk memperoleh jangkauan operasi label RFID yang efektif, dan fitur
tambahan penginderaan suhu. Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari label
RFID kemudian dilewatkan atau dikirim melalui jaringan komunikasi dengan
kabel atau tanpa kabel ke sistem komputer.
Gambar 2.2 Cara Kerja Sistem RFID melalu sinyal frekuensi radio
Sumber: Supriatna(2007)
Antena akan mengirimkan melalui sinyal frekuensi radio dalam jarak yang
relatif dekat. Dalam proses transmisi tersebut terjadi 2 (dua) hal:
a. Antena melakukan komunikasi dengan transponder, dan
b. Antena memberikan energi kepada tag untuk berkomunikasi (untuk tag yang
sifatnya pasif)
Ini adalah kunci dalam teknologi RFID. Sebuah tag pasif yang tidak perlu
power seperti baterai sehingga dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama.
Antena bisa dipasang secara permanen (walau saat ini tersedia juga yang portable)
Bentuknya pun beragam sekarang sesuai dengan keinginan kita. Pada saat tag
melewati wilayah sebaran antena, alat ini kemudian mendeteksi wilayah scanning.
Selanjutnya setelah terdeteksi maka chip yang ada di tag akan ”terjaga” untuk
mengirimkan informasi kepada antena.
Saat ini teknologi RFID banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan
seperti presensi, kunci pintu otomatis, dan lain sebagainya. Salah satu contoh
4
penelitian mengenai penerapan RFID telah dilakukan oleh Alaydrus (2011 :73-87)
yaitu penerapan RFID untuk sistem posisi pada lingkungan yang kompleks.
B. Mikrokontroller
Seperti yang dijelaskan oleh Agus Purnama (2012), mikrokontroller
adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan
umumnya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler pada
umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O (input-
output) tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter
(ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Dalam alat ini, mikrokontroller
yang digunakan yaitu ATmega-328 dengan menggunakan board arduino nano
sebagai minimum sistemnya. Seperti yang dijelaskan oleh Chachan (2014),
ATmega-328 memiliki 6 pin analog dan 14 pin digital I/O diantaranya ada 6
pin PWM (Pulse With Modulation).
C. Relay
Relai berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan solenoid dalam
membuka dan mengunci pintu. Relai dikontrol mengunakan rangkaian driver
relai yang dapat dilihat pada Gambar 5.
5
BAB III
METODE PENULISAN
A. Tahap Penulisan
Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode studi literaur atau studi
pustaka serta penelitian dan pengembangan. Tujuan studi literatur dalam penulisan
ini adalah sebagai dasar pembentukan rencana penulisan awal dan sebagai sumber
data sekunder penulisan. Sedangkan metode penelitian dan pengembangan dinilai
tepat karena metode ini meneliti untuk menemukan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis melewati beberapa tahapan karena
bermaksud ingin menggali lebih dalam mengenai pemanfaatan teknologi RFID
untuk diterapkan dalam rancangan HATDOR sebagai sistem pengaman otomatis
pada mesin-mesin industri. Tahapan tersebut sebanyak enam tahap, antara lain:
a. Mengamati permasalahan yaitu permasalahan ....
b. Merumuskan dan mengadakanpembatasanmasalahmengenaisolusi dan
inovasiteknologitepatguna sistem pengaman otomatis pada mesin-mesin
industri.
c. Menetapkan teknik pengumpulan pustaka yang akan digunakan.
d. Mengadakan analisis pustaka.
e. Menarik kesimpulan.
f. Menyusun saran atau rekomendasi
B. Sumber Data
Penulis menggunakan sumber data melalui dua jalan. Pertama, membuat
prototype alat. Data kondisi riil diperoleh penulis berupa foto-foto yang
mendukung. Kemudian penulis menggunakan sumber data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari jurnal-jurnal dan literatur dalam bentuk cetak maupun
elektronik yang memiliki kaitan dengan tujuan dan objek penulisan.
D. Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui beberapa cara. Pertama dengan cara
kualitatif, yakni dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
pengumpulan dalam periode tertentu. Kedua, penulis menggunakan model análisis
interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data
6
(reduction), sajian data (display), dan verifikasi data/ penarikan kesimpulan
(conclusiondrawing).
Pada karya tulis ini dilakukan proses reduksi data melalui proses pemilihan
dan pemusatan bahasan mengenai permasalahan tentang bagaimana pemanfaatan
teknologi RFID untuk diterapkan dalam rancangan HATDOR sebagai sistem
pengaman otomatis pada mesin-mesin industri.Kemudian dilakukan analisis data
dari sajian data yang diperoleh saat proses pengumpulan data. Setelah proses
analisis diperoleh suatu penarikan kesimpulan mengenai rancangan HATDOR
sebagai sistem pengaman otomatis pada mesin-mesin industri.
E. KerangkaBerpikir
Berikut adalah kerangka berfikir dari pembuatan sistem pengaman
otomatis HATDOR.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
Berikut adalah skema rangkaian hardware dari HATDOR :
Indikator LED
9
4. Melakukan pemrogramanan pada mikrokontroller melalui software Arduino
IDE.
10
Gambar 4.7 HATDOR Saat Dikatifkan
Untuk keperluan uji coba dan implementasi hardware HATDOR, maka
dibuatlah sebuah model mesin giling berbahan dasar yellow board. Berikut adalah
gambar proses pembuata model mesin giling untuk keperluan uji coba HATDOR.
11
C. Implikasi Penerapan HATDOR sebagai Sitem Pengaman Otomatis pada
Mesin Industri
HATDOR merupakan suatu sistem pengaman yang dapat dipasang dimesin-
mesin yang berpotensi membahayakan keselamatan karyawan seperti mesin
penggiling. Sistem pengaman HATDOR berbasis teknologi RFID yang dapat
mengidentifikasi keberadaan karyawan didekat maupun didalam mesin penggiling,
sehingga apabila teridentifikasi ada karyawan yang berada didekat maupun didalam
mesin penggiling maka mesin penggiling tidak dapat berjalan sampai karyawan
berada diposisi aman.HATDOR (Human Activity Detector based on RFID) terdiri
dari RFID tag, RFID reader, mikrokontroller, dan LCD. RFID tag tertanam dalam
gelang yang dipakai karyawan berfungsi sebagai objek yang akan dididentifikasi,
RFID reader sebagai alat pembaca RFID tag, mikrokontroller sebagai pengatur
kerja rangkaian dan LCD sebagai penampil informasi bacaan RFID.
Implikasi dari penerapan HATDOR ini antara lain :
1. Membantu perusahaan dalam menciptakan sistem pengaman otomatis pada
mesin.
2. Menciptakan suasana kerja yang aman bagi pekerja karena telah diberi sistem
detector pada mesin.
3. Keselamatan kerja dan keamanan kerja akan meningkatkan produktivitas
karyawan dalam bekerja.
4. Mengurangi insiden dalam penggunaan mesin industri.
5. Terciptanya alat HATDOR ini diharap mampu membentuk salah satu budaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Industri sehingga mendukung Indonesia
produktif.
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. HATDOR (Human Activity Detector Based On RFID) merupakan suatu
sistem pengaman yang dapat dipasang dimesin-mesin yang berpotensi
membahayakan keselamatan karyawan seperti mesin penggiling, HATDOR
berbasis teknologi RFID yang dapat mengidentifikasi keberadaan karyawan
didekat maupun didalam mesin penggiling sehingga apabila teridentifikasi
ada karyawan yang berada didekat maupun didalam mesin penggiling maka
mesin penggiling tidak dapat berjalan sampai karyawan berada diposisi aman.
2. HATDOR terdiri dari RFID tag, RFID reader, mikrokontroller, dan LCD.
RFID tag tertanam dalam gelang yang dipakai karyawan berfungsi sebagai
objek yang akan dididentifikasi, RFID reader sebagai alat pembaca RFIDtag,
mikrokontroller sebagai pengatur kerja rangkaian dan LCD sebagai penampil
informasi bacaan RFID.
3. Diharapkan dengan adanya HATDOR dapat meningkatkan keamanan pekerja
mesin industri, sehingga tingkat kecelakaan dapat diminimalisir dan
perusahaan terminimalisir untuk mengalami kerugian akibat kecelakaan
kerja.
B. Saran
1. Perlu dilakukan pengembangan “HATDOR” sehingga dapat diproduksi dan
diaplikasikan secara massal oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
2. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama antara semua pihak baik mahasiswa,
pemerintah, maupun pihak perusahaan dalam mendukung “HATDOR”
sebagai inovasi teknologi industri untuk mendukung Indonesia berbudaya K3
dalam mencapai Indonesia produktif.
13
DAFTAR PUSTAKA
Evizal, Tharek Rahman, Sharul Kamal, dan Sri Listia Rosa. “Development of RFID
EPC Gen2 Tag for Multi Access Control System”. International Journal of
Electrical and Computer Engineering (IJECE). Vol. 3, No.6, December 2013.
pp. 724-731. ISSN: 2088-8708.
Fatoni, Ahmad dan Bayu Rendra, Dwi. "Perancangan Prototype Sistem Kendali Lampu
Menggunakan Handphone Android Berbasis Arduino". Jurnal Pengembangan
Riset dan Observasi Sistem Komputer. Vol. 1, pp.23-29. ISSN 2406-7733.
2014.
Musfiq Amrulloh
NIM. K2313047
A. IdentitasDiri (Anggota 1)
1 NamaLengkap Ahlun Ihsan Nurrahman
2 JenisKelamin Laki – laki
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIM K2315008
5 TTL Sragen, 22 Agustus 1997
6 E-mail ahlunnrh@gmail.com
7 Nomortelepom/HP 082324703587
C. Penghargaandalam 10 TahunTerakhir
InstitusiPemberiPeng
No JenisPenghargaan Tahun
hargaan
1 Juara II LKTIN Universitas
2017
Built Year #2 2017 Sebelas Maret
2 Finalis LKTIN Universitas
2017
Energy Competition (EC) 2017 Pembangunan
Veteran Jawa
Timur
3 Finalis LKTIN Universitas
2017
Unej Creative Competition (UCC) Negeri Jember
2017
4 Juara II LKTIN Universitas
2017
(PPIPM) FAIR 2017 Negeri Padang
Anggota 1
Anggota 2
Yeni Wulandari
NIM. R0016098