Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PEMBERIAN KOMUNIKASI K3 PADA PENINGKATAN

KESADARAN KEAMANAN KERJA PEKERJA CV MITRA HARJA PRINTING

Disusun oleh kelompok 1:


1. Ananda Aulia Choirunnissa (022022004)
2. Anisa Sitanggang (022022006)
3. Ano Marthadora Pavitahasnah (022022007)
4. Fikri Hanief (022022013)
5. Zenida Bachtiar Rozaqi (022022030)

Program Studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Politeknik Ketenagakerjaan
Oktober 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak lupa penulis curahkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian
Komunikasi K3 pada Peningkatan Kesadaran Keamanan Kerja Pekerja CV Mitra Harja
Printing” dapat tersusun. Proposal penelitian ini disusun sebagai bentuk penyelesaian tugas
Ujian Tengah Semester program studi keselamatan dan kesehatan kerja tahun ajaran
2022/2023 Politeknik Ketenagakerjaan. Penulis berharap dengan adanya proposal penelitian
ini, maka rancangan penelitian penulis dapat disetujui dan bermanfaat bagi penulis serta
pembaca.
Penyusunan proposal ini melibatkan beberapa pihak yang turut serta berkontribusi
membantu, mendukung, membimbing penulis sehingga proposal ini dapat tersusun hingga
selesai. Penulis juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Octovianus Bin Rojak, S. Akun., M. Hum. yang merupakan dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih karena berkat
arahan dan bimbingan beliau, maka proposal penelitian ini dapat tersusun.
2. Bapak Muh. Zaenal Mutaqin selaku pemilik CV Mitra Harja Printing serta seluruh
pekerja CV Mitra Harja Printing yang telah bersedia memberikan meluangkan waktu
dan tempat demi kelancaran penelitian ini.
3. Rekan rekan yang telah turut serta membantu proses penyusunan proposal penelitian
ini.
Penulis sadar bahwa proposal penelitian ini masih memiliki kekurangan. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya pengetahuan penulis dan jangka waktu penyusunan yang singkat.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar bisa menjadi
bahan diskusi bersama.

Jakarta, 23 Oktober 2022


,Hormat kami

Penulis

i
ABSTRAK

Menurut perkiraan Organisasi Buruh Internasional (ILO), sekitar 2.3 Juta pekerja meninggal
karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, 80% kecelakaannya disebabkan oleh
perilaku tidak aman (unsafe acts). Dengan meningkatkan kesadaran K3 maka jumlah perilaku
tidak aman yang dilakukan akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh komunikasi K3 yang berupa safety induction dan poster K3 pada peningkatan
kesadran kemanan kerja pekerja CV Mitra Harja Printing. Pengumpulan data akan dilakukan
dengan metode eksperimen, observasi dan wawancara yang dilakukan sebelum dan sesudah
eksperimen.

ABSTRACT

According to estimates done by the International Labour Organization (ILO), about 2.3
million workers die from occupational accidents and occupational diseases, 80% of which are
caused by unsafe acts. Number of unsafe act can be lowered by increasing workers’ safety
awareness. This study aims to determine the effect of OHS communication in the form of
safety induction and OHS sign on the increase of workers’ safety awareness at CV Mitra
Harja Printing. Data collection will be held using experiment, observation and interview at
before and after the experiment.

Keyword: Unsafe acts, safety induction, OHS sign, OHS communcation

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
ABSTRAK.................................................................................................................................ii
ABSTRACT...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Percetakan........................................3
2.2 Perilaku Tidak Aman.......................................................................................................3
2.3 Safety Induction...............................................................................................................3
BAB III METODOLOGI...........................................................................................................5
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................................5
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................5
3.3 Metode Pengumpulan Data..............................................................................................5
3.4 Populasi dan Sampel........................................................................................................5
3.4.1 Populasi.....................................................................................................................5
3.4.2 Sampel.......................................................................................................................5
3.5 Kerangka Penelitian.........................................................................................................5
3.6 Prosedur Penelitian...........................................................................................................6
3.7 Penyajian Data.................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut perkiraan Organisasi Buruh Internasional (ILO), sekitar 2.3 Juta pekerja
meninggal karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (2011). Perkiraan terbaru
menurut data 2003 menunjukkan bahwa kecelakaan kerja yang berakhir fatal terjadi 358,000
per tahun (Niu, 2010). Pada umumnya kecelakaan kerja diakibatkan oleh dua faktor utama
yaitu perilaku tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) Berdasarkan
data statistik di Indonesia, 80% kecelakaan diakibatkan oleh perilaku tidak aman (Silalahi &
Silalahi, 1991).
Banyaknya perilaku tidak aman ini dikarenakan oleh kurangnya kesadaran K3. Untuk
meningkatkan kesadaran K3 ini dapat dilakukan dua cara yaitu safety induction (Mutwale-
Ziko et al., 2017) dan poster K3 (SULISTYO, 2018). Safety induction adalah pemberian
informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan dalam tempat kerja
sebelum terlibat dalam pekerjaan untuk membantu mereka lebih mengerti dan familiar
dengan lingkungan kerja. Poster digunakan untuk mengingatkan orang yang membacanya
tentang perilaku yang cocok di dalam ruang kerja (Agustin, 2019).
CV Mitra Harja Printing adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
percetakan di Senen, Jakarta Pusat. Proses produksi CV Mitra Harja Printing terdiri dari
divisi percetakan, divisi digital printing, divisi editing, dan divisi finishing. CV Mitra Harja
Printing ini memiliki banyak Pekerja dengan berbagai macam peralatan seperti mesin digital
printing, mesin cetak, mesin laminating, mesin spot UV, mesin spiral. Setiap mesin di
percetakan ini dikendalikan oleh orang sudah berpengalaman di bidangnya. Para operator
yang berpengalaman ini sudah mengetahui mengenai prosedur kerja seperti penggunaan APD
saat pengoperasian mesin, memperhatikan tingkat bahaya di sekitar lingkungan mesin seperti
kebersihan di sekitar mesin, dan memperhatikan jam kerja mesin untuk menghindari adanya
kerusakan akibat pemakaian berlebih. Meskipun begitu, kurangnya kesadaran akan
pentingnya K3 membuat mereka sering melalaikan protokol kemanan seperti membiarkan
sampah di lingkungan kerja, penggunaan mesin yang tidak sesuai standard sehingga
menyebabkan overheat.
Berdasarkan informasi dari penanggung jawab di CV Mitra Harja Printing, upaya
menurunkan perilaku tidak aman sudah dilakukan untuk menurunkan resiko kecelakaan.
Meskipun sebelumnya sudah terjadi beberapa kecelakaan, budaya kerja yang tidak aman
masihlah ada. Hal tersebut membuat CV Mitra Harja Printing menjadi objek penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi K3 yang berupa safety induction dan
poster kemanan dan kesehatan kerja (K3) dalam meningkatkan kesadaran keamanan kerja
para pekerja CV Mitra Harja Printing. Metode yang digunakan penyusun untuk mendapatkan
data adalah eksperimen dan observasi sebelum-sesudah. Hasil yang diterima akan dianalisis
dan akan diperoleh kesimpulan tentang pengaruh komunikasi K3 pada meningkatnya
kesadaran keamanan kerja.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini:
1. Bagaimana pengaruh komunikasi K3 pada peningkatan kesadaran keamanan kerja
para pegawai CV Mitra Harja Printing?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, beberapa tujua penelitian ditentukan:
1. Mengetahui pengaruh komunikasi K3 pada peningkatan kesadaran kemanan kerja
para pegawai CV Mitra Harja Printing.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Percetakan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya untuk menjaga dan membangun
lingkungan bekerja yang memelihara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial pekerja dan
orang yang terlibat di semua jenis pekerjaan. Upaya tersebut meliputi mencegah terjadinya
penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada
setiap pekerjaan dari faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, menempatkan
pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi mental dan fisik pekerja dan
untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan
tugasnya (Rahayu et al., 2020). K3 diterapkan dalam berbagai sektor pekerjaan, bahkan
dalam industri percetakan atau printing.
Pekerja di industri percetakan sering terkena bahan kimia dan pelarut sebagai akibat
dari proses kerja dan operasi mesinnya, selain itu sering juga terjadi kecelakaan dalam proses
produksinya (Darwis et al., 2020). Dalam observasi Darwis (2020), karyawan industri
percetakan yang sering terlibat dalam kecelakaan kerja adalah karyawan yang bertugas pada
pra cetak dengan jumlah 62%. Proses ini memiliki resiko yang tinggi dikarenakan melibatkan
pencampuran bahan kimia untuk mengolah film dan pelat (Ratnasari, 2011).
Berbeda dari penelitian Darwis (2020), Penelitian di Ghana menunjukkan bahwa 40%
responden yang mengalami kecelakaan kerja tertinggi terdapat pada karyawan dengan tugas
mencetak (Agbenorku et al., 2010). Penelitian Agbernoku dapat mempresentasikan
percetakan CV Mitra Harja Printing dikarenakan di dalam percetakan CV Mitra Harja
Printing tidak terdapat proses pengerjaan film dan kebanyakan kecelakaan terjadi pada proses
mencetak.
2.2 Perilaku Tidak Aman
Perilaku tidak aman (Unsafe Acts) didefinisikan sebagai segala tindakan manusia
yang dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan pada diri sendiri maupun orang lain
(Silalahi & Silalahi, 1991) Berdasarkan data statistik di Indonesia, 80% kecelakaan
diakibatkan oleh perilaku tidak aman dan 20% sisanya oleh kondisi tidak aman (Silalahi &
Silalahi, 1995). Heinrich mengemukakan teori yang mengatakan bahwa 88% dari semua
kecelakaan industrial utamanya disebabkan oleh perilaku tidak aman (Heinrich, 1941). Teori
lain yang diusulkan oleh Dupont menjelaskan bahwa 96% dari kecelakaan kerja disebabkan
oleh perilaku tidak aman, 4% oleh sebab lain (DuPont, 1986). Penyebab perilaku tidak aman
ini dikarenakan rendahnya kesadaran pegawai (Ariani, n.d.).
2.3 Poster
Poster adalah suatu media yang mengkombinasi garis, gambar, dan kata-kata yang
bertujuan untuk menginformasikan pembaca mengenai informasi yang ingin diberikan oleh
pembuat poster (Agustin, 2019). Media ini dapat digunakan untuk memperingati pekerja
tentang bahaya yang terdapat dalam tempat kerja. Poster ini digunakan untuk memotivasi

3
para pekerja dan juga sebagai peringatan terhadap suatu peraturan yang harus ditaati oleh
para pekerja (SULISTYO, 2018)
2.4 Safety Induction
Berdasarkan hasil dari sebuah riset menyatakan masih banyak perusahan yang
mengabaikan keselamatan para tenaga kerjanya. Hasil pengukuran tahap lingkungan
didapatkan banyaknya factor yang bisa memicu Penyakit Akibat Kerja (PAK), seperti bahan
kimia berbahaya yang digunakan dalam proses produksi serta alat produksi yang berpotensi
memiki dampak negatif pada tubuh. Dalam situasi tersebut pihak perusahaan harus lebih
memperhatikan lagi para pekerjanya dan perlunya Safety Induction kepada pekerjanya
supaya tidak ada karyawan yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Sahri et al., 2020)
Safety induction merupakan suatu kegiatan penyampaian berisikan informasi
mengenai keselamatan yang diberikan untuk para tenaga kerja atau karyawan baru, pihak –
pihak atau tamu yang baru berkunjung, dan semua pihak yang terlibat dalam melakukan
kegiatan produksi perusahaan. Tujuan melakukan safety induction paling utama adalah untuk
memberi tahu mengenai bahaya – bahaya yang bisa saja terjadi selama melakukan kegiatan
bekerja, sehingga dapat diketahui bagaimana tindakan yang tepat dalam pengendalian bahaya
tersebut. Safety induction harusnya diberikan setiap para tenaga kerja bekerja dan minimal
pemberian safety induction sekurang – kurangnya adalah 1 tahun sekali, agar para pekerja
bisa terus menjalankan syarat wajib K3 di lingkungan kerja (Fuadi, 2018).
Risiko pada kegiatan produksi dalam setiap tahapnya memiliki potensi bahaya dan adanya
kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi sewaktu–waktu. Bahayanya untuk kesehatan yang
dialami oleh pekerja di pabrik percetakan bisa sangat kompleks. Ketidaktahuan pengetahuan
tentang penyimpanan bahan kimia yang sering digunakan dalam pabrik percetakan penyebab
salah satu factor timbulnya PAK. Safety Induction memiliki manfaat yaitu (1) para pekerja
lebih memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 saat berada dalam
lingkungan kerja; (2) bisa mendapatkan informasi tentang lingkungan kerja; dan (3)
memahami cara mengatasi dan meminimalisir terjadinya PAK di tempat kerja. (Siswanto &
Salim, 2020)
Jika terdapat pekerja dan pengunjung yang baru, wajib bagi pihak perusahaan
memberikan safety induction agar kegiatan yang mereka lakukan bisa sesuai dengan standar
keselamatan yang berlaku. Alasan safety induction sangat penting paling utama adalah untuk
mencegah terjadinya cedera, menyelamatkan nyawa, dan bahkan mengurangi biaya kerugian
bagi perusahaan yang mengalami PAK. Safety induction membantu karyawan untuk
memahami peran mereka dalam perusahaan dan menyadari tanggung jawab pekerjaan
mereka, Safety Induction bagi seluruh perusahaan diwajibkan agar setiap orang dapat
memahami peran mereka baik dari perspektif kerja maupun keselamatan serta bagaimana
melakukan peran mereka dalam berkontribusi terhadap keselamatan di seluruh lokasi kerja
(Okorie & Musonda, 2020).
Ketika suatu perusahan atau instansi tidak memiliki safety induction yang baik maka
risiko pekerja terjadi kecelakan kerja dan cidera akan meningkat atau bahkan bisa
menyebabkan kematian. Bagi perusahaan yang memiliki risiko tinggi dampak yang akan
terjadi adalah katastropik. Jika safety induction tidak dilakukan secara rutin laporan mengenai
nearmiss atau incident dan accident lebih tinggi, unsafe act serta unsafe condition akan
kemungkinan besar meningkat. Para pekerja akan selalu menghadapi bahaya baru setiap hari

4
atau bahkan setiap saat. Maka dari itu, Safety Induction harus dilakukan paling tidak sekali
dalam setahun (Fath, 2020).

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah studi literatur dan studi lapangan dengan cara eksperimen, observasi, dan
wawancara pegawai CV Mitra Harja Printing.
3.2 Objek dan Lokasi Peneltiian
Objek penelitian ini adalah CV Mitra Harja Printing yang berlokasi di Jl. Kalibaru Timur
1 No.20 RT.08, RW.6, Bungur, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Adapun alasan dipilihnya CV Mitra Harja Printing adalah sebagai berikut:
1. Kesediaan pihak CV Mitra Harja Printing untuk menerima peneliti melakukan riset.
2. CV Mitra Harja Printing belum pernah dilakukan studi dengan topik yang sama
dengan peneliti saat ini.

3.3 Waktu Penelitian


Penelitian mengenai pengaruh komunikasi K3 pada peningkatan kesadaran keamanan
kerja para pegawai dilaksanakan pada kurun waktu dan tempat tertentu. Penelitian ini akan
dilaksanakan di CV Mitra Harja Printing, Jakarta Pusat. Penelitian ini dijadwalkan akan
dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2022.
No. Agenda Tanggal
1. Penentuan Tema 18 Oktober 2022
2. Studi Literatur 18 Oktober-3 November 2022
3. Penyusunan Proposal 19 Oktober-3 November 2022
4. Pelaksanaan Penelitian 5 dan 12 November 2022
5. Analisis Hasil 13-19 November 2022
6. Penyusunan Laporan Hasil 20-26 November 2022

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang dengan sengaja diamati dan
diteliti sebagai bahan penelitian dalam kurun waktu tertentu dan ruang lingkup
tertentu (Nurrahmah et al., 2021). Di dalam penelitian ini, populasi yang diamati ialah
para pekerja di CV Mitra Harja Printing pada bulan Oktober hingga Desember 2022.
Jumlah pekerja CV Mitra Printing pada bulan Oktober hingga Desember 2022
berjumlah tujuh orang.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Apabila populasi yang diamati terlalu
banyak, maka peneliti akan mengambil beberapa sampel dari populasi tersebut untuk
dijadikan objek penelitian (Nurrahmah et al., 2021) . Sampel dalam penelitian kali ini
dipilih secara acak. Jumlah sampel yang penulis amati dalam penelitian ini adalah tiga
orang dari tujuh anggota populasi yang ada. Dengan kata lain, sampel yang digunakan

6
dalam penelitian ini adalah tiga orang pekerja CV Mitra Harja Printing yang bekerja
pada bulan Oktober hingga Desember 2022.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan dua jenis metode penelitian untuk mengumpulkan data yang
diperlukan, yaitu:
1. Studi Literatur
Sebagian data di dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur dari jurnal,
buku, maupun sumber publikasi lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Studi Lapangan
Penelitian ini menggunakan data-data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung di
lapangan. Penulis mengamati objek penelitian dengan cara observasi dan wawancara.
3.5 Kerangka Penelitian
Komunikasi K3 (X)
Peningkatan kesadaran keamanan
Safety Induction (X1)
kerja (Y)
Poster K3 (X2)

Gambar 1. Hipotesis model pengaruh komunikasi K3 pada peningkatan kesadaran


keamanan kerja
Hipotesa: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel komunikasi K3 (X) yang
terdiri dari safety induction (X1) dan Poster K3 (X2) terhadap variabel peningkatan kesadaran
kemanan kerja (Y).
3.6 Prosedur Penelitian

Penentuan
Studi Literatur Penyusunan Pelaksanaan Penyusunan
Tema Analisis Hasil
Proposal Penelitian Laporan
Penelitian

Gambar 2. Proses pelaksanaan penelitian.

Data di dalam penelitian ini didapatkan setelah melalui beberapa tahap prosedur
penelitian, yaitu:
1. Penentuan Tema Penelitian
Pada tahap ini, tema dan jenis penelitian ditentukan.
2. Studi literatur
Pada tahap ini, referensi teori dan penelitian lampau digunakan untuk mendukung
jalannya penelitian dikumpulkan melalui beberapa sumber publikasi, seperti jurnal
dan buku yang memiliki hubungan dengan topik penelitian yang dibahas:
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Percetakan
 Perilaku Tidak Aman
 Safety Induction

7
 Poster K3
3. Penyusunan Proposal
Pada tahap ini, proposal disusun agar penelitian mendapat izin dan dapat melanjutkan
proses penelitian.
4. Pelaksaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu:
a. Observasi dan wawancara sebelum
Di tahap ini, penulis mengamati lokasi penelitian. Peneliti mengobservasi
bagaimana lingkungan kerja objek penelitian, cara kerja, dan alat serta bahan yang
digunakan oleh para pekerja sebelum adanya eksperimen “safety induction”.
Observasi ini juga bertujuan untuk mencari tempat peletakkan poster yang ideal.
b. Eksperimen
Peneliti melakukan eksperimen dengan melakukan “safety induction” kepada para
pekerja dan meletakkan beberapa poster K3 di CV Mitra Harja Printing.
c. Observasi dan wawancara sesudah
Setelah melakukan eksperimen, peneliti kembali mengobservasi objek penelitian
untuk mengetahui bagaimana pengaruh eksperimen pemberian “safety induction”
dan peletakkan poster K3 terhadap budaya kerja di CV Mitra Harja Printing.
5. Analisis Hasil
Penulis menganalisis dan membandingkan data yang telah dikumpulkan selama tahap
observasi. Selain menganalisis dan membandingkan data yang telah diperoleh, penulis
juga menyusun data hasil penelitian yang telah dilakukan.
6. Penyusunan laporan
Penulis menyusun laporan hasil penelitian yang telah dilakukan. Laporan tersebut
berisikan abstrak, pendahuluan, dasar teori, metodologi penelitian, pemecahan
masalah dan pembahasan, serta kesimpulan dan juga saran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agbenorku, P., Owusu, D. J., Nyador, E., & Agbenorku, M. (2010). Traumatic injuries

among printing press workers in Kumasi (Ghana). J Med Med Sci, 1(9), 426–432.

Agustin, G. A. (2019). PENGARUH PENGALAMAN KERJA, SAFETY MORNING TALK

(SMT), DAN POSTER K3 TERHADAP KECELAKAAN KERJA YANG DIMODERASI

OLEH KEPATUHAN PROSEDUR KERJA. 8.

Ariani, A. R. (n.d.). PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU

KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. 17.

Darwis, A. M., Noviponiharwani, N., Latief, A. W. L., Ramadhani, M., & Nirwana, A.

(2020). KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PERCETAKAN

KOTA MAKASSAR. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(2), Article 2.

https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i2.10430

DuPont, E. I. (1986). Safety Training Observation Program. Wilmington, DE: DuPont Safety

Services.

Fath, R. M. (2020). Pemberian Safety Induction pada Pengguna Gedung Pertemuan terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Sikap. HIGEIA (Journal of Public Health Research

and Development), 4(Special 1), Article Special 1.

https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial

Fuadi, Y. (2018). ANALISIS KEEFEKTIVAN INDUKSI KESELAMATAN DENGAN

METODE KONVENSIONAL DI PT BHUMI PHALA PERKASA BALIKPAPAN.

IDENTIFIKASI, 4(1), Article 1.

Heinrich, H. W. (1941). Industrial Accident Prevention. A Scientific Approach. Industrial

Accident Prevention. A Scientific Approach., Second Edition.

https://www.cabdirect.org/cabdirect/abstract/19432701767

9
International Labour Organization. (2011, July 13). World Statistic [Document].

http://www.ilo.org/moscow/areas-of-work/occupational-safety-and-health/

WCMS_249278/lang--en/index.htm

Mutwale-Ziko, J., Lushinga, N., & Akakandelwa, I. (2017). An Evaluation of the

Effectiveness of Health and Safety Induction Practices in the Zambian Construction

Industry. International Journal of Health and Medical Engineering, 11(3), 614–618.

Niu, S. (2010). Ergonomics and occupational safety and health: An ILO perspective. Applied

Ergonomics, 41(6), 744–753. https://doi.org/10.1016/j.apergo.2010.03.004

Nurrahmah, A., Sc, F. R., S. Pd Si ,. M., Pd, U. H., M., M.Pd, L. P., M.Pd, W., M.Pd, A. R.,

M.Pd, F. Y., A. Md RO ,. SKM, M.Pd, L., S. Pd Si, M.Pd, D. R., & M.Si, D. J. S., S.

Si. (2021). Pengantar Statistika 1. Media Sains Indonesia.

Okorie, V. N., & Musonda, I. (2020). An investigation on supervisor’s ability and

competency to conduct construction site health and safety induction training in

Nigeria. International Journal of Construction Management, 20(5), 357–366.

https://doi.org/10.1080/15623599.2018.1531808

Rahayu, M., L, M. Y., & Juliani, W. (2020). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) di PTPN 8 PERKEBUNAN

CIATER - JAWA BARAT. Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1).

https://doi.org/10.25124/charity.v3i1.2070

Ratnasari, L. (2011). Pemetaan Industri Percetakan Dengan Menggunakan Analisis Klaster

Untuk Pengembangan Strategi Industri. Depok-Jawa Barat: Universitas Indonesia.

Sahri, M., Hutapea, O., & Rhomadhoni, M. N. (2020). Hubungan Karakteristik Pekerja

dengan Keluhan Kesehatan Pada Pekerja Industri Percetakan Sektor Informal. Jurnal

Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(4), Article 4.

10
Silalahi, B., & Silalahi, B. R. (1991). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Institut

Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.

Silalahi, B., & Silalahi, R. B. (1995). Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Jakarta:

PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Siswanto, A. B., & Salim, M. A. (2020). PENGARUH SAFETY INDUCTION, REWARD,

AND PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN K3. Jurnal Teknik Sipil, 12(0),

Article 0.

SULISTYO, H. (2018). PENGARUH POSTER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(K3) DI PROYEK KONSTRUKSI BUDAYA K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG SERBA GUNA SIDOARJO.

11

Anda mungkin juga menyukai