Anda di halaman 1dari 12

JUDUL (TEMP)

Disusun oleh kelompok 1:


1. Ananda Aulia Choirunnissa (022022004)
2. Anisa Sitanggang (022022006)
3. Ano Marthadora Pavitahasnah (022022007)
4. Fikri Hanief (022022013)
5. Zenida Bachtiar Rozaqi (022022030)

Program Studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Politeknik Ketenagakerjaan
Oktober 2022
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
ABSTRAK.................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Percetakan........................................7
2.1.1 Mesin yang Digunakan CV Mitra Harja (TEMP).....................................................7
2.2 Safety Induction...............................................................................................................7
BAB III METODOLOGI...........................................................................................................9
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................9
3.2 Metode Pengumpulan Data..............................................................................................9
3.4 Populasi dan Sampel........................................................................................................9
3.4.1 Populasi.....................................................................................................................9
3.4.2 Sampel.......................................................................................................................9
3.3 Jenis dan Sumber Data.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut perkiraan Organisasi Buruh Internasional (ILO), sekitar 2.3 Juta pekerja
meninggal karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Perkiraan terbaru menurut data
2003 menunjukkan bahwa kecelakaan kerja yang berakhir fatal terjadi 358,000 per tahun
(Niu, 2010). Pada umumnya kecelakaan kerja diakibatkan oleh dua faktor utama yaitu
perilaku tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) Berdasarkan data
statistik di Indonesia, 80% kecelakaan diakibatkan oleh perilaku tidak aman (Silalahi &
Silalahi, 1991).
Salah satu upaya pengurangan perilaku tidak aman tersebut adalah perusahaan
mengadakan safety induction sebelum kegiatan produksi. Safety induction adalah pemberian
informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan dalam tempat kerja
sebelum terlibat dalam pekerjaan untuk membantu mereka lebih mengerti dan familiar
dengan lingkungan kerja. Dengan itu, angka resiko kecelakaan dapat menurun dan membuat
tempat kerja lebih aman (Mutwale-Ziko et al., 2017)
CV Mitra Harja Printing adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
percetakan di Senen, Jakarta Pusat. Proses produksi CV Mitra Harja Printing terdiri dari
divisi percetakan, divisi digital printing, divisi editing, dan divisi finishing. CV Mitra Harja
Printing ini memiliki banyak Pekerja dengan berbagai macam peralatan seperti mesin digital
printing, mesin cetak, mesin laminating, mesin spot UV, mesin spiral. Setiap mesin di
percetakan ini dikendalikan oleh orang sudah berpengalaman di bidangnya. Para operator
yang berpengalaman ini sudah mengetahui mengenai prosedur kerja seperti penggunaan APD
saat pengoperasian mesin, memperhatikan tingkat bahaya di sekitar lingkungan mesin seperti
kebersihan di sekitar mesin, dan memperhatikan jam kerja mesin untuk menghindari adanya
kerusakan akibat pemakaian berlebih. Meskipun begitu, kurangnya kesadaran akan
pentingnya K3 membuat mereka sering melalaikan protokol kemanan seperti membiarkan
sampah di lingkungan kerja, penggunaan mesin yang tidak sesuai standard sehingga
menyebabkan overheat.
Berdasarkan informasi dari penanggung jawab di CV Mitra Harja Printing, upaya
menurunkan perilaku tidak aman sudah dilakukan untuk menurunkan resiko kecelakaan.
Meskipun sebelumnya sudah terjadi beberapa kecelakaan, budaya kerja yang tidak aman
masihlah ada. Hal tersebut membuat CV Mitra Harja Printing menjadi objek penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh safety induction dalam mengurangi perilaku tidak
aman yang dilakukan oleh pekerja. Metode yang digunakan penyusun untuk mendapatkan
data adalah (TEMP). Hasil yang diterima akan dianalisis dan akan diperoleh kesimpulan
tentang pengaruh safety induction dalam mengurangi jumlah perilaku kerja tidak aman.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini:
1. Bagaimana pengaruh safety induction dalam mengurangi perilaku tidak aman dalam
percetakan CV Mitra Harja Printing?
2. Apakah safety induction merupakan metode yang tepat untuk mengurangi perilaku
tidak aman dalam percetakan CV Mitra Harja Printing?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, beberapa tujua penelitian ditentukan:
1. Mengetahui pengaruh safety induction dalam mengurangi perilaku tidak aman dalam
percetakan CV Mitra Harja Printing.
2. Mengetahui apakah safety induction merupakan metode yang tepat untuk mengurnagi
perilaku tidak aman dalam percetakan CV Mitra Harja Printing.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Industri Percetakan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya untuk menjaga dan membangun
lingkungan bekerja yang memelihara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial pekerja dan
orang yang terlibat di semua jenis pekerjaan. Upaya tersebut meliputi mencegah terjadinya
penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada
setiap pekerjaan dari faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, menempatkan
pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi mental dan fisik pekerja dan
untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan
tugasnya (Rahayu et al., 2020). K3 diterapkan dalam berbagai sektor pekerjaan, bahkan
dalam industri percetakan atau printing.
Pekerja di industri percetakan sering terkena bahan kimia dan pelarut sebagai akibat
dari proses kerja dan operasi mesinnya, selain itu sering juga terjadi kecelakaan dalam proses
produksinya (Darwis et al., 2020). Dalam observasi Darwis (2020), karyawan industri
percetakan yang sering terlibat dalam kecelakaan kerja adalah karyawan yang bertugas pada
pra cetak dengan jumlah 62%. Proses ini memiliki resiko yang tinggi dikarenakan melibatkan
pencampuran bahan kimia untuk mengolah film dan pelat (Ratnasari, 2011).
Berbeda dari penelitian Darwis (2020), Penelitian di Ghana menunjukkan bahwa 40%
responden yang mengalami kecelakaan kerja tertinggi terdapat pada karyawan dengan tugas
mencetak (Agbenorku et al., 2010). Penelitian Agbernoku dapat mempresentasikan
percetakan CV Mitra Harja Printing dikarenakan di dalam percetakan CV Mitra Harja
Printing tidak terdapat proses pengerjaan film dan kebanyakan kecelakaan terjadi pada proses
mencetak.
2.1.1 Mesin yang Digunakan CV Mitra Harja (TEMP)

2.2 Safety Induction


Berdasarkan hasil dari sebuah riset menyatakan masih banyak perusahan yang mengabaikan
keselamatan para tenaga kerjanya. Hasil pengukuran tahap lingkungan didapatkan banyaknya
factor yang bisa memicu Penyakit Akibat Kerja (PAK), seperti bahan produksi yang berasal
dari senyawa kimia berbahaya serta alat produksi yang terkadang memilki pancaran sinar
ultra violet. Ditemukan hasil dari identifikasi lingkungan adanya senyawa isopropanol dan
adanya suatu bahan pelarut toluene bisa meningkatkan konsentrasi Ozone yang bekerja di
dalam ruangan produksi. Dalam hal tersebut seharusnya pihak perusahaan lebih
memperhatikan lagi para pekerjanya dan perlunya Safety Induction kepada pekerjanya
supaya tidak ada karyawan yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK). (Octavianus Hutapea
2020).
Safety Induction merupakan suatu kegiatan penyampaian berisikan informasi mengenai
keselamatan yang diberikan untuk para tenaga kerja atau karyawan baru, pihak – pihak atau
tamu yang baru berkunjung, dan semua pihak yang terlibat dalam melakukan kegiatan
produksi perusahaan. Tujuan melakukan Safety Induction paling utama adalah untuk
memberi tahu mengenai bahaya – bahaya yang bisa saja terjadi selama melakukan kegiatan
bekerja, sehingga dapat diketahui bagaimana tindakan yang tepat dalam pengendalian bahaya
tersebut. Safety Induction harusnya diberikan setiap para tenaga kerja bekerja dan minimal
pemberian Safety Induction sekurang – kurangnya adalah 1 tahun sekali, agar para pekerja
bisa terus menjalankan syarat wajib K3 di lingkungan kerja. (Irvan, Analisis Keefektifan
Industri Keselamatan dengan Metode Konvensional 2019)
Risiko pada kegiatan produksi dalam setiap tahapnya memiliki potensi bahaya dan adanya
kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi sewaktu–waktu. Bahayanya untuk kesehatan yang
dialami oleh pekerja di pabrik percetakan bisa sangat kompleks. Ketidaktahuan pengetahuan
tentang penyimpanan bahan kimia yang sering digunakan dalam pabrik percetakan penyebab
salah satu factor timbulnya PAK. Safety Induction memiliki manfaat yaitu (1) para pekerja
lebih memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 saat berada dalam
lingkungan kerja; (2) bisa mendapatkan informasi tentang lingkungan kerja; dan (3)
memahami cara mengatasi dan meminimalisir terjadinya PAK di tempat kerja. (Ardian Zul
Fauzi 2019)
Kapanpun dan dimanapun jika terdapat pekerja dan pengunjung yang baru, wajib bagi pihak
perusahaan memfasilitasi Safety Induction agar kegiatan yang mereka lakukan bisa sesuai
dengan standart keselamatan yang berlaku. Alasan Safety Induction sangat penting paling
utama adalah untuk mencegah terjadinya cedera, menyelamatkan nyawa, dan bahkan
mengurangi biaya kerugian bagi perusahaan yang mengalami PAK. Safety Induction
membantu karyawan untuk memahami peran mereka dalam perusahaan dan menyadari
tanggung jawab pekerjaan mereka, Safety Induction bagi seluruh perusahaan diwajibkan
agar setiap orang dapat memahami peran mereka baik dari perspektif kerja maupun
keselamatan serta bagaimana melakukan peran mereka dalam berkontribusi terhadap
keselamatan di seluruh lokasi kerja. (Okorie 2018)
Ketika suatu perusahan atau instansi tidak memiliki Safety Induction yang baik maka risiko
pekerja terjadi kecelakan kerja dan cidera akan meningkat atau bahkan bisa menyebabkan
kematian. Bagi perusahaan yang memiliki risiko tinggi dampak yang akan terjadi adalah
katastropik. Jika Safety Induction tidak dilakukan secara rutin laporan mengenai Nearmiss
atau incident dan excident lebih tinggi, unsafe act serta unsafe condition akan kemungkinan
besar meningkat. Para pekerja akan selalu menghadapi bahaya baru setiap hari atau bahkan
setiap saat. Maka dari itu, Safety Induction harus dilakukan paling tidak sekali dalam setahun.
(Fath 2020)
Hasil yang kami harapkan setelah melakukan penelitian mengenai Safety Induction di Pabrik
percetakan, nantinya pemilik pabrik tersebut akan lebih memperhatikan keselamatan para
karyawannya, tidak ada kecelakaan saat bekerja, kedisplinan mengenai syarat K3 terlaksna,
dan yang terpenting adalah tidak adanya korban jiwa saat melakukan pekerjaan tersebut.
Kami juga berharap kedepannya para karyawan lebih peka lagi terhadap kesehatannya,
karena masih ada orang di rumah untuk menunggu kepulangan orang tersayangnya.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian mengenai pengaruh safety induction pada pengurangan perilaku tidak aman
pada pekerja dilaksanakan pada kurun waktu dan tempat tertentu. Penelitian ini akan
dilaksanakan di CV Mitra Harja Printing, Jakarta Pusat. Penelitian ini dijadwalkan akan
dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2022.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Penelitian kali ini menggunakan dua jenis metode penelitian untuk mengumpulkan data yang
diperlukan, yaitu:
1. Studi Literatur
Sebagian data di dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur dari jurnal, buku,
maupun sumber publikasi lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Studi Lapangan
Penelitian ini menggunakan data-data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung di
lapangan. Penulis mengamati objek penelitian dengan cara observasi dan eksperimen.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang dengan sengaja diamati dan
diteliti sebagai bahan penelitian dalam kurun waktu tertentu dan ruang lingkup
tertentu. Di dalam penelitian ini, populasi yang diamati ialah para pekerja di CV Mitra
Harja Printing pada bulan Oktober hingga Desember 2022. Jumlah pekerja CV Mitra
Printing pada bulan Oktober hingga Desember 2022 berjumlah tujuh orang.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan (TEMP)
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang diterapkan pada proses penelitian ini ialah data kuantitatif. Data
tersebut termasuk bentuk kuantitatif dikarenakan data yang dihasilkan berupa sususan
angka-angka yang bisa diperkirakan. Data ini didapatkan dari hasil pengamatan dan
eksperimen yang dilakukan.
3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang diterapkan pada penelitian ini ialah data primer. Data primer ini
didapatkan langsung dari sumber pengamatan dan ditulis pertama kalinya.
Pengamatan tersebut dilakukan pada CV Mitra Harja Printing.
DAFTAR PUSTAKA

Agbenorku, P., Owusu, D. J., Nyador, E., & Agbenorku, M. (2010). Traumatic injuries

among printing press workers in Kumasi (Ghana). J Med Med Sci, 1(9), 426–432.

Darwis, A. M., Noviponiharwani, N., Latief, A. W. L., Ramadhani, M., & Nirwana, A.

(2020). KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PERCETAKAN

KOTA MAKASSAR. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(2), Article 2.

https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i2.10430

Mutwale-Ziko, J., Lushinga, N., & Akakandelwa, I. (2017). An Evaluation of the

Effectiveness of Health and Safety Induction Practices in the Zambian Construction

Industry. International Journal of Health and Medical Engineering, 11(3), 614–618.

Niu, S. (2010). Ergonomics and occupational safety and health: An ILO perspective. Applied

Ergonomics, 41(6), 744–753. https://doi.org/10.1016/j.apergo.2010.03.004

Rahayu, M., L, M. Y., & Juliani, W. (2020). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) di PTPN 8 PERKEBUNAN

CIATER - JAWA BARAT. Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1).

https://doi.org/10.25124/charity.v3i1.2070

Ratnasari, L. (2011). Pemetaan Industri Percetakan Dengan Menggunakan Analisis Klaster

Untuk Pengembangan Strategi Industri. Depok-Jawa Barat: Universitas Indonesia.

Silalahi, B., & Silalahi, B. R. (1991). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Institut

Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.

Ardian Zul Fauzi, dkk. 2019. "Pengaruh Safety Induction, Reward, and Punishment Terhadap

Kedisiplinan K3." Jurnal Teknik Sipil 2.


Fath, RisrikiMitra. 2020. "Pemberian Safety Inductionpada Pengguna Gedung Pertemuan

terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap." JOURNAL OF PUBLIC HEALTH

RESEARCH AND DEVELOPMENT 26-28.

Irvan, Muhammad. 2019. "Analisis Keefektifan Industri Keselamatan dengan Metode

Konvensional ." Jurnal Kesehatan Masyarakat 2-3.

Octavianus Hutapea, dkk. 2020. "Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kesehatan

Pada Pekerja Industri Percetakan Sektor Informal." Jurnal Ilmu Kesehatan

Masyarakat 193.

Okorie, V. N. 2018. "An investigation on supervisor’s ability and competency to conduct

construction site health and safety induction training in Nigeria." International

Journal of Construction Management 357-366.

Anda mungkin juga menyukai