Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
1. Pengertian
Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak
(Soetjiningsih, 1995). Anak yang lebih banyak mendapatkan stimulasi cenderung lebih
cepat berkembang. Stimulasi ini juga berfungsi sebagai penguat. Memberikan stimulasi
yang berulang dan terus menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti anak
telah memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah . Dengan mengasah
kemampuan anak secara terus-menerus, kemampuan anak akan semakin meningkat.
Pemberian stimulus dapat dengan cara latihan dan bermain. Anak yang mendapat
sitimulus terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang
mendapatkan stimulus.
2. Prinsip Stimulasi
l Sbg ungkapan rasa cinta & sayang, bermain bersama anak sambil menikmati
kebahagiaan bersama anak
l Alat bantu stimulasi (jika perlu) dicari yang sederhana, tidak berbahaya & mudah
didapat
Wong (1995) dalam Nursalam (2005), menjelaskan fungsi bermain sebagai berikut;
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan
perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar
melalui penglihatannya. Oleh karena itu orang tua sangat disarankan untuk
memberikan mainan berwarna- warni pada usia tiga bulan pertama.
Stimulus kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungannya yang berbeda.
Anak belajar mengenal warna, bentuk/ukuran, tekstur dari berbagai macam objek,
angka dan benda. Anak belajar utuk merangkai kata, berpikir abstrak dan memahami
hubungan ruang seperti naik, turun, dibawah dan terbuka.
c. Sosialisasi
Sejak awal masa anak-anak, bayi telah menunjukkan ketertarikan dan kesenangan
terhadap orang lain, terutama terhadap ibu.
d. Kreativitas
Tidak ada situasi yang lebih menguntungkan/ menyenangkan untuk berkreasi dari
pada bermain. Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-idenya.
e. Kesadaran diri
Dengan aktivitas bermain, anak akan menyadari bahwa dirinya berbeda dengan yang
lain dan memahami dirinya sendiri. Anak belajar untuk memahami kelemahan dan
kemampuannya dbandingkan dengan anak yang lain. Anak juga mulai melepaskan diri
dari orang tuanya.
f. Nilai- nilai Moral
Anak mulai belajar tentang perilaku yang benar dan salah dari lingkungan rumah
maupun sekolah. Dengan mengenal lingkungan anak akan berinteraksi yang akan
memberikan makna pada latihan moral. Mereka mulai belajar mentaati aturan.
g. Nilai terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stress dari lingkungan, anak dapat
mengekspresikan emosi dan ketidakpuasan atau situasi sosial serta rasa takutnya
yang tidak dapat diekspesikan di dunia nyata.
Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan berguna untuk
pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif dan sosial anak (Soetjiningsih, 1995).
Bermain aktif merupakan aktivitas bermain yang membuat anak memperoleh
kesenangan dan yang dilakukan sendiri, misalnya :
5. Jenis Permainan
Berdasarkan karakteristik sosial, bermain merupakan interaksi antara anak dan orang
dewasa yang dipengaruhi oleh usia anak. Tipe permainannya diantaranya permainan
dengan mengamati teman-temannya bermain (onlooker play), permainan yang
dimainkan sendiri (solitary play), permainan bersama teman tanpa interaksi ( pararrel
play), permainan bersama tanpa tujuan kelompok ( associative play), dan permainan
dengan bermain bersama yang diorganisir (cooperative play).
Contoh Stimulus yang dapat diberikan pada anak usia kurang dari 1 tahun