1
KTT Bumi di Rio de Janeiro, sepakat Beberapa pendapat tentang “KOTA BERKELANJUTAN”
menetapkan Agenda 21 sebagai program • Fungsi dan peranan kota dalam pembangunan berkelanjutan
aksi dunia untuk pembangunan (WCED, 1987)
berkelanjutan • Kota yang mampu melindungi dan memelihara sumber daya
alam di kota dan wilayah sekitarnya agar dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan (WRI,1996)
• Pemenuhan kebutuhan kaum miskin kota (WRI.1996)
Sejak komisi Brundtland, istilah • Kota dengan program perumahan dan pelayanan kota yang
‘berkelanjutan’ menjadi label segala didasarkan pada konsensus (kesepakatan bersama)
(Badshah, 1996)
bidang perencanaan dan perancangan
• Kota yang berfungsi bagi rakyat: melindungi kesehatannya,
menyediakan lindungan (shelter), dan menawarkan
kesempatan untuk bekerja dan mengekspresikan
budidayanya (Seregaldin, 1996)
Tujuan
Kesimpulan dari beberapa pendapat: Pembangunan yang
Berkelanjutan TUJUAN
EKOLOGIS
Kota yang berkelanjutan bukan • Integritas
ekosistem
masalah eksistensinya TUJUAN EKONOMIS
• Pertumbuhan
• Keanekaragaman
hayati
(keberadaannya), tetapi lebih Ekonomi/Peningkatan
• Daya dukung,
kesejahteraan
pada fungsi dan peranan kota dan • Pengentasan
• dll
kemiskinan
bagaimana kota dapat • Pemerataan ekonomi
meningkatkan kualitas hidup • dll TUJUAN SOSIAL
• Integritas (keutuhan)
secara berkelanjutan Budaya
• Partisipasi Semua
Pihak Terkait
• Pemerataan Sosial
• dll
• Completeness – • Compactness –
Segregation activities Compact city which is
should be reduced. less autodependent,
Community less expensive to
development should be serve infrastructure
more balanced by and less pressure on
including jobs, environmental
housing, shopping and sensitive areas.
other land uses.
2
Conservation Comfort
Coordination Collaboration
• Coordination – • Collaboration –
Coordination of People should be
planning and involved in decisions
management activities that affect their life.
will ensure efficient
land use and
infrastructure
development.
• Alternative Urban
• Alternative Urban
Form – Large
Form – Decentralised
Concentrated Centres
But Concentrated
Settlements Linked by
Public Transport
3
Alternative Urban Form Alternative City Models
4
Alternative City ModelS FRIENDLY CITY
5
Sebagai sebuah konsep perencanaan kota, maka ruang kota yang • Ruang kota juga harus memenuhi kebutuhan manusia, dapat
bersahabat harus ditujukan bagi representasi kepentingan masyarakat membentuk hak-hak manusia dan menyampaikan budaya yang
kota sehari-hari lebih bermakna.
Ruang kota merupakan panggung komunal manusia. • Ruang kota harus dipahami sebagai sebuah artefak material
Dunia milik publik yang membentuk pasang surut kehidupan
(public domain) sebuah bentuk
kemanusiaan yang
Jalan-jalan, square dan taman- terbangun dalam tatanan
taman dari kota membentuk pasang objektif yang terbuka
surut perubahan kehidupan manusia terhadap kemajemukan
Sebagai sebuah ruang kota, ruang- tetapi sekaligus juga
ruang yang dinamis diisi dengan menuntut adanya
kelengkapan bagi kegiatan rutin kehadiran fisik yang
kehidupan, kelengkapan untuk bersifat permanen,
bergerak, kelengkapan tempat koherensi (selaras) dan
untuk berkomunikasi dan lahan kontinuitas persepsi yang
untuk tempat bermain dan
disangga(ditopang) oleh
berekreasi
tradisi masyarakatnya
KESIMPULAN
• Pada masa sekarang fungsi plaza maupun parks secara tradisi Dengan demikian, penciptaan suatu ruang kota yang akrab sebagai sebuah
masih berlaku dan berdasarkan fungsi tersebut yang dikaitkan pendekatan perencanaan suatu kawasan di pusat kota yang luas harus
dengan hakekat friendly city sebagai public domain yaitu ruang kota memiliki dasar-dasar yang digunakan dalam teori merencana suatu kawasan
dimana segala bentuk aktivitas publik/masyarakat berlangsung dan pusat kota, yaitu :
diakomodasikan 1. Mengakomodasikan kegiatan/fungsi campuran (multi-use)
• Di dalam sebuah urban plaza maupun parks, masyarakat kota merupakan dasar suatu perencanaan kawasan pusat kota yang
hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari, bergerak, berjalan vital dan optimal, sesuai dengan prinsip-prinsip
menuju tempat bekerja, berinteraksi sosial, rekreasi, dill. perencanaannya. Kegiatan/fungsi campuran yang
diakomodasikan dalam sebuah kawasan multi-use dengan
fungsi dan jenis fungsi publik yang masuk dalam lingkup public
facility, public transportation, public recreation.
2. Upaya mengakomodasikan kegiatan masyarakat dalam suatu
“wadah” yang responsif, demokratis dan bermakna melalui
upaya pengintegrasian antara bangunan-bangunan dan ruang
kota yang memiliki hubungan pembentukan yang timbal balik
dalam pengertian ruang terbuka dibentuk oleh bangunan dan
sebaliknya bangunan dibentuk oleh ruang terbuka, bukan salah
satu merupakan bagian yang diutamakan
6
3. Pembangunan yang baru harus mengenali konteks kota
lama yang tercermin melalui struktur dan konstruksi
kotanya Daftar Pustaka
4. Tujuan utama dari pembentukan ruang publik adalah
menjadikan ruang kota sebagai ruang kota akrab yang 1. Bentley, Ian, dkk, Responsive Environment: A Manual for Designers
hidup (live able). Ruang kota ini tidak hanya meliputi 2. Deasy, CM & Lasswell, Thomas E., Designing Places For People, 1985
ruang luar seperti park/plaza tetapi juga bangunan dan 3. Lynch Kevin, “A Theory of good City Form”, MIT press, Cambridge.
1992
ruang-ruang di dalamnya yang diperuntukkan bagi publik
4. Yacobs, Allan B, “Great Streets” 1995
5. Sistem transportasi harus rasional dan jalan harus dapat 5. London First Sustainability Unit, A ‘Triple Bottom Line’ for London: An
mengakomodasikan berbagai masam bentuk transit dan Index of London’s Sustainability, June 2003.
meningkatkan kegiatan pedestrian serta pergerakannya 6. London Sustainable Development Commission, A Sustainable Development
Framework for London, June 2003.
6. Ruang kota harus bervariasi dan dapat meningkatkan 7. MORI Social Research, London’s Ecological Footprint, Business Survey,
kegiatan-kegiatan yang terkait di sekitarnya: perumahan, Final Report, October 2003.
perbelanjaan, pedagan eceran, masyarakat dan 8. Kyoto City Web (C) City of Kyoto 2004
seterusnya.
7. Masyarakat harus ikut berperan serta/diikut sertakan
dalam membentuk ruang-ruang kota