Anda di halaman 1dari 38

Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN


CHAPTER 1

PENGANTAR

Integrated enterprise information system:


Enterprise (perusahaan): organisasi yang didirikan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan melibatkan
aktivitas yang produktif dan sistematis
Information system (sistem informasi): jaringan kerja
dari semua saluran komunikasi yang digunakan
dalam suatu organisasi
CHAPTER 2
Integration (integrasi): aktivitas untuk meng-
kombinasikan beberapa bagian menjadi satu
kesatuan yang utuh REPRESENTASI DAN REA

Sistem informasi perusahaan terintegrasi (integrated


enterprise information system): suatu himpunan
saluran komunikasi pada suatu organisasi bisnis, Model
yang dikombinasikan sedemikian rupa sehingga Suatu simplifikasi dari sesuatu pada realita. Dibuat dengan
membentuk suatu jaringan kerja dimana informasi tujuan tertentu .Menghilangkan detil yang tidak dibutuhkan
dikumpulkan dan disebarkan untuk tujuan tersebut. Contoh: maket, model mobil, dll

Business Process Reengineering adalah analisis dan desain Mengapa model dibutuhkan untuk sistem perusahaan?
ulang dari workflow di dalam dan antar perusahaan - Model dibuat agar kita dapat memahami sistem yang
(+) Memotong biaya dan meningkatkan fungsionalitas ( sedang dikembangkan. Pemodelan sangat bermanfaat
menghilangkan tahapan kerja yang tidak penting, untuk meminimalkan kompleksitas dan memungkinkan
penggunaan IT dalam sistem kerja ) pengembangan solusi sistem perusahaan . Sistem
(+) Mengidentifikasi waste / masalah / inefisiensi (BPR perusahaan biasanya sangat besar dan kompleks untuk
membantu menunjukan proses, item, dan orang yang tidak dapat dipahami secara menyeluruh
efisien )
(-) Menurunkan moral pekerja (ada beberapa pekerja yang - Tujuan pemodelan dalam sistem perusahaan adalah
mungkin menentang BPR atau kelebihan tanggung jawab untuk menciptakan representasi realita bisnis dalam suatu
karena tugas dan standar yang baruu) bentuk yang bisa dibaca oleh computer Dimulai dengan
(-) Membutuhkan investasi (BPR membutuhkan investasi membuat representasi di atas kertas dari realita
yang terkadang tidak murah, seperti untuk penerapan perusahaan. Kemudian Menerjemahkan model di atas
software baru dan training) kertas tersebut ke dalam format yang compatible dengan
paket perangkat lunak basis data
Contoh Bussiness Process
Model yang baik adalah:
- Model yang sedapat mungkin menyerupai realita yang
sesungguhnya
- Model yang baik dapat di-ekpresikan dalam berbagai
tingkatan presisi
- Model yang baik dapat dipecah menjadi model-model
kecil untuk pengujian fitur dan dapat di-agregasi-kan untuk
tinjauan holistik
Object Patterns
adalah kumpulan stereotip benda dan hubungan antar
mereka
Dalam menentukan benda & hubungannya, Andaipun kita
tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu di realita, bila

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2148
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

kita memiliki pengetahuan (baik secara first-hand ataupun proses sumber daya manusia, proses konversi (manufaktur)
second-hand) tentang sesuatu yang mirip dengan hal dan proses sales/collection
tersebut - kita dapat menggunakan pengetahuan tentang
obyek yang kita kenal pada obyek yang kita tidak kenal RSWS value chain level REA Model (Summarized Version)
Dalam pemodelan konseptual, pola obyek disebut
“stereotypical constellation of entities”: Suatu kumpulan
entitas dan hubungan yang kita harapkan eksis pada realita
Pada tingkatan proses bisnis, REA adalah suatu pola yang
secara khusus dibuat untuk merepresentasikan perusahaan
dan menjadi fondasi bagi sistem informasi perusahaan yang
terintegrasi
Script Patterns
Rangkaian stereotip event (kejadian) yang biasanya terjadi
sebagai kombinasi antar satu sama lain. Sama seperti pada
pola obyek, scripts pattern merupakan “pattern-based
thinking” yang diaplikasikan pada rangkaian events.
Kombinasi dari pola obyek dan script pattern dapat
digunakan untuk memodelkan sistem perusahaan
Enterprise Ontology
Usaha untuk mendefinisikan hal-hal tentang perusahaan
yang harus direpresentasikan
REA Enterprise Ontology (Konstruksi dasar) :
Resources: sesuatu dengan nilai ekonomis yang
disediakan atau dikonsumsi oleh perusahaan 3. Business Process Level (object-based pattern):
Events: aktivitas dalam perusahaan yang harus Fokus pada satu atau lebih siklus transaksi dalam suatu
direncanakan, dikendalikan, dieksekusi dan enterprise’s value chain. Memperluas representasi dengan
dievaluasi menyertakan berbagai jenis resources, events dan agents
Agents: individu, departemen, divisi atau organisasi serta hubungan (relationship) diantara mereka.
yang berpartisipasi dalam pengendalian dan
eksekusi events
Tingkatan REA Enterprise Ontology :
1. Value system level (object-based pattern):
Fokus pada resources yang dipertukarkan antara
perusahaan dengan berbagai mitra eksternalnya (pemasok,
konsumen, kreditur/investor, karyawan). Kombinasi value
system dari para mitra bisnis membentuk rantai pasokan
RSWS Value System Level REA Model

Hubungan:
o Stockflow (hubungan antara resources and events – naik
atau turun)
o Dualitas (hubungan antara increment economic events
dan decrement economic events)
o Kontrol (hubungan antara events and agents yang
berpartisipasi)

2. Value chain level (script-based pattern) 4. Task Level (script-based pattern)


Fokus pada aliran resources antar berbagai proses bisnis Fokus pada tahapan individual yang menyebabkan events
yang terhubung satu sama (interconnected business dalam perusahaan. Dapat digambarkan dalam berbagai
processes) lain dan pada events ekonomis yang format seperti fishbone diagram, system flowchart, data
menyebabkan aliran resources. Interconnected business flow diagram, process model, dll
processes yang lazim disertakan dalam model REA, value
chain level: proses keuangan, proses akuisisi/pembayaran,

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2149
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Markeing & sales = aktivitas menarik pelanggan


untuk membeli
Service = aktivitas jasa untuk meningkatkan
atau memelihara nilai produk
Support value activities :
6. Firm infrastructure = aktivitas pendukung keseluruhan
value chain, contoh : manajemen umum, perencanaan,
keuangan, akuntansi
7. Human resource = aktivitas perekrutan, pelatihan,
pengembangan, dan kompensasi seluruh karyawan
8. Technology development = prosedur teknologi dalam
proses peningkatan kualitas produk
9. Procurement = fungsi pembelian input untuk value chain
1. UTS 2010 – 2011 perusahaan
a. Apakah yang dimaksud dengan business process re-
engineering (BPR)? Apakah manfaat dari Aktivitas perusahaan pada tingkat value system dan value
BPR? (5%) chain :
b. Jelaskan keempat tingkatan dari REA-Enterprise Ontology 1. Dapat membantu agar tetap memiliki perspektif
dan jelaskan pula tipe pola (object 2. Memberi struktur untuk mengarahkan analisis atas
pattern atau script pattern) pada tiap tingkatan pemodelan tingkatan yang lebih rendah
tersebut! (5%) 3. Mempertimbangkan misi dan strategi perusahaan agar
tetap konsisten dan proses
2. UTS 2012 – 2013 bisnis bias berkembang
a. Apa yang dimaksud dengan model dan apa saja
karakteristik model yang baik? Value system
b. Jelaskan dengan contoh apa yang dimaksud dengan Value system = serangkaian sistem yang memuat aliran
business process! (1 proses) kegiatan antar pihak yang terlibat dalam core business
c. Jelaskan perbedaan antara pola object (object pattern) perusahaan.
dan pola script (script pattern)!

CHAPTER 3

VALUE CHAIN SYSTEMS

Porter’s generic value chain :


Segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus
meciptakan nilai bagi para pelanggannya dengan cara
menyediakan barang dan jasa sesuai keinginan
pelanggannya, tetapi hal itu membutuhkan biaya.

Langkah – langkah membuat value system :


1. Buat firm dengan bentuk lingkaran atau oval di tengah
2. Perhatikan aliran resources (uang, persediaan, tenaga
kerja, property, asuransi, jasa, energy, dll) yang masuk
perusahaan beserta asalnya dari mana, buat tanda panah
sebagai penghubung
3. Perhatikan aliran resources (uang, persediaan, tenaga
kerja, property, asuransi, jasa, energy, dll) yang keluar dari
Primary value activities : perusahaan beserta tujuannya kemana, buat tanda panah
Inbound logistics = aktivitas penerimaan, sebagai penghubung
penyimpanan, dan pengiriman input 4. Buat external party (vendor, pelanggan, karyawan,
Operations = aktivitas proses transformasi input investor) dengan simbol persegi panjang atau persegi
menjadi produk akhir sebagai asal dan tujuan aliran resources baik uang maupun
Outbound logistics = aktivitas pengumpulan, non-uang -> untuk eksternal party yang berbeda tapi
penyimpanan, dan distribusi fisik sumberdaya nya sama atau sebaliknya perusahaan sama

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2150
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

tapi sumberdaya beda maka bias disatukan atau dipisahkan, Value chain level dibagi sesuai functional area dengan
subjektif sekali jobdesc masing – masing dan tetap memakai simbol
5. Buat aliran uang dan non-uang masuk dan keluar lingkaran atau oval untuk functional area,tanda panah
perusahaan dengan menggunakan tanda panah pada model untuk aliran, danpersegi panjang atau persegi untuk
jobdesc.
Sumber aliran uang masuk :
1. Dari investor = untuk arus kas (tambahan modal atau Pada tingkat ini analisis fokus pada aliran resources (input)
asset) pada proses bisnis internal. Lalu identifikasi apa yang
2. Dari kreditur = untuk arus kas (tambahan pinjaman dilakukan perusahaan pada input dan bagaimana
modal) perusahaan dapat menghasilkan output.
3. Dari pelanggan = untuk pembayaran atas barang, layanan
perbaikan, dan sewa barang Tiap organisasi biasanya paling tidak memiliki tiga jenis
proses bisnis:
Sumber aliran uang keluar :
1. Kepada investor = untuk arus kas masa lalu (pembayaran Proses akuisisi/pembayaran (acquisition/payment):
dividen) - bertujuan untuk akuisisi, memelihara dan membayar
2. Kepada kreditur = untuk arus kas masa lalu (pembayaran resources yang dibutuhkan organisasi
hutang) - Karena akuisisi financial resources & human resources
3. Kepada pemasok = untuk pembayaran bahan mentah, memiliki kompleksitas yang berbeda, banyak perusahaan
persediaan, properti, peralatan, layanan, utilities memisahkan aktivitas ini menjadi proses bisnis terpisah:
4. Kepada karyawan = untuk tenaga kerja (pembayaran gaji, proses keuangan (financing process) & proses sumber daya
tunjangan, dll) manusia (human resources process)
Value chain level Proses konversi (conversion)
bertujuan untuk mengubah resources yang dibutuhkan
menjadi produk & jasa untuk pelanggan
Proses penjualan/koleksi (sales/collection)
bertujuan untuk menjual dan mengirimkan barang & jasa
bagi pelanggan dan mengumpulkan pembayaran - Didalam
value chain level terdapat relasi dualitas yang terdiri dari :
1. Increment economic events : meningkatkan resources
(stock inflow)
2. Decrement economic events : mengurangi resources
(stock outflow)
Tiap event (aktivitas) ekonomis dalam tiap siklus pada value
chain, berkaitan dengan suatu aliran resource yang
masuk/keluar.
Contoh : jika ada 3 aliran masuk ke siklus dan hanya ada 1
aliran keluar, maka harus ada 3 event yang menggunakan
resources itu da nada 1 event yang menyediakan resources
itu.
Langkah – langkah membuat value chain level :
1. Tulis script berdasarkan deskripsi dan model value system
2. Hubungkan scenes (simbol – simbol lingkara atau oval)
dengan aliran resources-> scenes pertama dan terakhir
merupakan proses keuangan
3. Tentukan economic exchange events untuk tiap scene.
Tiap scene paling tidak harus memiliki satu economic
decrement event dan satu economic increment event. Tiap
aliran resource yang masuk harus dikaitkan dengan suatu
economic decrement event dan arus ada suatu event dalam
proses yang “menggunakan” resource tsb. Tiap aliran
resource yang keluar harus dikaitkan dengan suatu
economic increment event dan harus ada suatu event
dalam proses untuk mendapatkan atau menghasilkan
resource tsb.
Pemodelan sistem perusahaan pada tingkatan value system
Value chain level = Menggambarkan interkoneksi dari siklus dan value chain - memberikan gambaran tentang strategi
transaksi pada suatu perusahaan dan aliran resources antar dan stockflow suatu perusahaan dan mengindikasikan
mereka. perpindahan tanggung jawab atau kepemilikan dari satu

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2151
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

agen atau siklus transaksi ke agen atau siklus transaksi


lainnya. Atribut derivatif
dapat diturunkan atau dihitung dari nilai atribut lain dalam
Contoh alur dari value chain level di atas : basis data. Contoh : IPK, ranking kelas, biaya konsumsi, dll.
Uang yang didapatkan dari proses keuangan digunakan
sebagai input untuk proses akuisisi/pembayaran dan proses Jenisnya ada 2, yaitu :
penggajian -> Proses penggajian menggunakan uang dan (1) Statik = tidak dapat berubah, contoh : atribut “total sale
menghasilkan tenaga kerja -> Proses akuisisi/pembayaran amount” dari entitas “sale”-> kalo ada data penjualan dari
menggunakan uang untuk menghasilkan instrumen, pelanggan baru di-input, data jumlah penjualan dari tiap
material, overhead & peralatan -> Proses konversi pelanggan lama gak akan berubah.
mengubah tenaga kerja, material, overhead dan peralatan (2) Volatile = akan berubah kalau ada data baru di-input lagi
menjadi aksesoris & layanan perbaikan -> Proses ke sistem, contoh : atribut “IPK” dari entitas “mahasiswa”
penjualan/pengumpulan menggunakan aksesoris, layanan
perbaikan dan instrumen untuk mendapatkan uang. 4. Kardinalitas partisipasi
untuk merepresentasikan aturan bisnis, berapa kali
CHAPTER 4
suatu himpunan entitas diperbolehkan berpartisipasi dalam
suatu relasi. Contoh : entitas “pelanggan” dengan
“penjualan”, relasinya adalah “transaksi jual-beli”, misal
REA MODELLING aturan kardinalitas bagi “pelanggan” (1,N) artinya minimum
“pelanggan” harus melakukan transaksi pembelian 1 kali
dan maksimum tak terhingga. Sedangkan aturan
kardinalitas bagi “penjualan” (0,N) artinya minimum
Pola REA untuk memodelkan tingkatan proses bisnis bebas “penjualan” melakukan transaksi jual beli dengan 0
menggunakan apa saja, antara lain dengan : pelanggan dan maksimum tak terhingga. Baca (min, max).
- Deskripsi naratif
- Berbagai diagram dengan notasi yang berbeda Kardinalitas minimum : jumlah minimum partisipasi
- Bahasa terstruktur yang harus dilakukan. 0 = partisipasi opsional (boleh
- Predicate logic notations gak ada samsek), 1 = partisipasi wajib (min harus 1
- Tags seperti yang digunakan pada XML (Extensible Markup kali berpartisipasi)
Language) & XBRL (Extensible Business Reporting Language) Kardinalitas maksimum : jumlah maksimum partisipasi
- Notasi bahasa pemrograman yang boleh dilakukan. 1 = partisipasi max hanya 1
kali, N = partisipasi tak terhingga, sebanyak yang
Tetapi notasi yang akan digunakan: diagram & bahasa dibutuhkan
terstruktur yang merupakan turunan dari kumpulan -
constructs yang dinamakan entity-relationship (ER) 5. Mekanisme abstraksi
modeling (pemodelan relasi entitas) untuk merepresentasikan kategori entitas / hirarkhi entitas.
Conceptual Modelling Constructs : Typification : bisa menyimpan karakteristik suatu kategori /
1. Entitas tipe dari entitas. Contoh : universitas menyimpan
kumpulan objek riil, baik bersifat fisik maupun konseptual karakteristik jumlah maksimum SKS yang boleh diambil per
(berarti himpunan entitas). Contoh : pelanggan ZARA semesternya, Menteri Perekonomian menyimpan
membentuk himpunan entitas “pelanggan” dan mereka karakteristik wage rate per hour dari buruh Indonesia, dll.
memiliki identitas yang sama (nama, no tlp, alamat) -> kata
instance berarti anggota suatu himpunan
2. Relasi
kumpulan asosiasi / hubungan antar entitas (berarti
himpunan relasi). Contoh : entitas pelangga IM3 & entitas
paket full BB service, relasinya mungkin adalah pendaftaran
langganan paket
3. Atribut
karakteristik / sifat dasar yang dimiliki entitas dan atau
relasi.
Atribut kunci primer (primary key attributes)
untuk mendeskripsikan anggota dari suatu himpunan
entitas atau relasi secara unik dan universal .

Atribut sederhana
Tidak dapat dipecah lagi. Contoh : jenis kelamin
Atribut komposit
Dapat dipecah menjadi beberapa atribut lain. Contoh :
alamat, bisa dipecah jadi alamat rumah, alamat kantor, dll.

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2152
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Identifiers: PRIMARY KEY ATTRIBUTE -> yang jadi pembeda


utama
Relationship: RELATIONSHIP NAME
Connected entities: (min,max) ENTITY1
(min,max) ENTITY2
Attributes: ATTRIBUTE NAMES (if any)
Objek biasanya disimpan berdasarkan urutan alphabet dari
nama dan relasi entitas (urut a-z), ditulis relasi dulu baru
entitas. Nama lain notasi ini : BNF Grammar oleh Backus-
Nour Form.
Entity Relationship (ER) diagram notation = alternatif untuk
merepresentasikan constructs yang sama seperti di ER
Grammar. Bedanya ini menggunakan simbol gambar /
diagram

Generalization : menyimpan entitas subtype (anggota


entitas yang lebih spesifik) dan supertype (entitas yang lebih
general) dengan relasi “is - a”. Contoh : supertype =
“instrumen musik” subtype = “alat music tiup”, supertype =
“jus buah” subtype = “jus manga”
Dipakai kalau sebagian karakteristik dimiliki oleh semua
entitas subtype, tapi ada juga sebagian karakteristik yang
hanya dimiliki subtype tertentu. Contoh atribut karyawan
NIK, nama, alamat, no tlp, TTL. Tapi atribut SIM Cuma
dimiliki oleh beberapa karyawan.
Conceptual Modeling Notations :
Beberapa notasi digunakan untuk mengkomunikasikan
konsep pemodelan konseptual yang sama. Contoh : Pak
Fulan bisa berbicara dengan Bahasa Indonesia, Inggris,
Jerman, dan Prancis.
- Entity Relationship (ER) grammar notation = notasi
menggunakan kata – kata / kalimat. *Contoh format
notasinya :
Entity: ENTITY NAME
Attributes: ATTRIBUTE NAMES Entitas

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2153
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

# ER Grammars = diurut berdasarkan nama (secara # ER Grammars = masukkan ke deskripsi relasi, ditulis
alfabetis, urut dari a-z) & tiap nama didahului oleh kata setelah nama entitas pada pernyataan “Connected Entities”
“Entity” dan “tanda titik dua”. Contoh -> Entity : Customer dan “tanda titik dua”.
*Contoh -> Relationship: Assigned-to
# ER Diagrams = menggunakan lambang persegi panjang & Connected Entities: (0,1) Employee
diberi nama entitas. (1,N) Department
# ER Diagrams = menggunakan lambang label pada garis
antara entitas & relasi.
Contoh -> * Contoh
Relasi
# ER Grammars = diurut berdasarkan nama (secara
alfabetis, urut dari a-z) & tiap nama didahului oleh kata
“Relationship” dan “tanda titik dua”. Lalu di bawahnya
ditulis kata “Connected Entities” dan “tanda titik dua” nama
entitas terkait.
Latihan kardinalitas
Contoh

Q1: Can at least one sale exist in the database without a


# ER Diagrams = menggunakan lambang belah ketupat & related instance of cash receipt?
dihubungkan dengan garis lurus ke entitas yang saling NO! - 1 min on sale
memiliki relasi tsb.
Contoh -> Q2: Can at least one sale in the database relate to multiple
instances of cash receipt?
NO! – 1 max on sale
Q3: Can at least one cash receipt exist in the database
without a related instance of sale?
NO! – 1min on cahs receipt
Atribut
# ER Grammars = diurut berdasarkan nama dalam deskripsi Q4: Can at least one cash receipt in the database relate to
entitas dan atau relasi. Dipaling bawah tulis juga kata multiple instances of sale?
“Identifier” dan “tanda titik dua” lalu nama primary key nya. NO! – 1 max on cash receipt
Contoh
In other words, all sales are paid for immediately with cash,
and sales are the company’s only source of cash
Langkah – langkah membuat REA business process level :
1. Identifikasi Economic Exchange Events (EEE) -> pakai
value chain(kalau ada), mana yang menggunakan resources
dan mana yang menghasilkan, tiap EEE menjadi
suatu entitas dan bukan relasi dualitas.
2. Tambahkan resources EEE -> pakai value chain (kalo ada),
# ER Diagrams = menggunakan lambang lingkaran kecil yang tentuin mana yang increment event dana decrement event,
dihungkan dengan garis pendek ke entitas atau relasi tiap resources jadi suatu entitas dan buat relasi
terkait. Lingkaran untuk primary key attribute digelapkan stockflow antara resources EEE terkait
Contoh
3. Tambahkan internal agents pada EEE -> pakai value
systems (kalo ada), buat relasi partisipasi diantara event dan
agent, tentukan external agent yang jadi sumber dan tujuan
aliran resources
4. Tambahkan internal agents pada EEE -> relasi partisipasi,
pihak – pihak yang bikin increment dan decrement event
5. Tambahkan atribut pada entitas dan relasi
Kardinalitas partisipasi 6. Tambahkan kardinalitas partisipasi pada tiap relasi

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2154
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

7. Lakukan validasi model (periksa) berpartisipasi dalam suatu relasi dengan subclass or
superclass melalui suatu relasi generalisasi.
REA business process level with extensions :
1. ) Entitas = *Resources dan resources type Kesimpulan :
1. Tujuan model konseptual REA pada proses bisnis untuk
*Events : merancang arsitektur basis data suatu perusahaan dengan
(1) Instigation = event yg memulai aktivitas pada proses menggunakan pola objek tertentu
bisnis, internal (event pemasaran), eksternal (telepon dari 2. Komponen-komponen arsitektur basis data yang
orang supplier kita bagian pemasaran). disertakan dalam pemodelan REA adalah entitas, atribut,
relasi dan kardinalitas
(2) Mutual Commitment Event = event tentang komitmen 3. Tiga jenis entitas utama dalam REA ontology adalah
antara perusahaan dengan mitra bisnis eksternalnya. Resources, Events, and Agents
4. Tiga jenis relasi utama dalam REA ontology adalah
(3) Economic Exchange Event = event ttg inflow dan outflow duality, stockflow, dan participation; jenis tambahan adalah
resources. assignment, custody, fulfillment, linkage, reciprocal,
reservation, dan responsibility. REA ontology juga
*Agen : internal (mewakili perusahaan), eksternal (mitra membolehkan relasi generalization and typification
bisnis) 5. Tambahannya : assignment, custody, fulfillment, linkage,
reciprocal, reservation, responsibility, serta generalization
2. Relasi = *Event – Event relationships : dan typification
(1) Dualitas, menghubungkan encrement dan decrement CHAPTER 5
events.
(2) Reciprocal, menghubungkan increment dan decrement FLOWCHART
commitment event.
(3) Fulfillment, menghubungkan commitment event dengan
economic event). Tasks (tugas) adalah tahapan individual yang terkait dalam
penyelesaian suatu event dalam suatu perusahaan
*Event - Resources relationships :
Events adalah tasks; tetapi tidak semua tasks boleh
(1) Stockflow, menghubungkan economic events dan direpresentasikan sebagai events
resources atau resource types.
Task yang pengukurannya tidak mungkin dilakukan atau
(2) Reservation, menghubungkan commitment events dan tidak berbiaya efektif, tidak boleh direpresentasikan sebagai
resources atau resource types. events. Tasks adalah berbagai aktivitas yang dapat dirubah
atau dihilangkan tanpa mengubah karakteristik perusahaan
*Event - Agent relationships : secara substansial. Tujuan pemodelan pada level ini, bukan
Partisipasi, menghubungkan events dan agents yang untuk merancang suatu basis data, tetapi untuk
betpartisipasi dalam events. mendokumentasikan aliran data dalam suatu perusahaan.
Belum ada suatu pola yang teridentifikasi pada task level
*Agent – Agent relationships :
(1) Assignment, menghubungkan agen internal dan System Flowchart
eksternal hanya bila relasinya independen. Mendokumentasikan sistem informasi secara grafis
Meringkas halaman-halaman narasi dalam format
(2) Responsibility, menghubungkan agen internal dan diagram
eksternal hanya bila agent internal bertanggung jawab atas Fokus pada aspek fisik dari aliran dan proses informasi
agent internal lainnya dan relasinya independen.
System Flowcharts: Elemen Dasar
*Resources – Agent relationships : System flowcharts dapat digambarkan secara manual
Custody, menghubungkan resource dan internal agent ataupun dengan menggunakan alat bantu plastic flowchart
hanya bila pertanggungjawaban seorang agen internal atas template/stencil. System flowcharts dapat pula dibuat
suatu resource di-track secara terpisah dari tiap event. dengan menggunakan perangkat lunak computer. Contoh:
SmartDraw, Visio, ABC Flowcharter, Microsoft Word and
*Resources – Resources relationships : Powerpoint . System flowcharts menggabungkan tiga
Linkage, menghubungkan dua resources untuk identifikasi elemen dasar grafis untuk merepresentasikan berbagai jenis
resource yang dibuat dari resource lain. aliran dan proses informasi fisik.

*Typification :
Tiap resource, event, atau agent dapat dihubungkan pada
suatu resource type, event type, atau agent type.

*Generalization :
Tiap resource, event, agent, dan commitment dapat pula

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2155
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Flowchart symbols

Contoh System Flowchart

Flow Chart symbols : Document

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2156
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

More flowchart symbols aliran dokumen dalam sistem . Dalam flowchart, areas of
responsibility direpresentasikan dengan menggunakan
kolom-kolom terpisah yang diberi label. Areas of
responsibility dapat berupa departemen, seksi dalam dalam
suatu departemen, ataupun karyawan suatu departemen.
Pertimbangkan dengan benar pemilihan tingkat subdivisi
yang direpresentasikan oleh suatu kolom
Flowchart Preparation Conventions
Left-to-right , Top-to-bottom
Semua dokumen harus memiliki asal dan tujuan (“cradle to
grave documentation”). Setiap duplikat dari dokumen harus
menuju:
Suatu simbol file permanen
Suatu simbol yang melambangkan titik keluar dari
sistem, atau
Penghubung (connector) ke halaman berikutnya
Suatu simbol yang melambangkan penghancuran
dokumen (kotak hitam kecil)
Sudut dari originating symbol dapat digelapkan sebagai
indikasi dari introduksi terhadap sistem
Buatlah flowchart dengan rapi. Letakkan responsibility area
dengan frequent interchange bersebekahan satu sama lain.
Tuliskan narasi hanya di dalam simbol
Hindari penjelasan dengan narasi yang tidak perlu
Pastikan bahwa setiap dokumen memiliki aliran yang jelas.
Gambarkan suatu dokumen :
Sebelum dan sesudah tiap proses
Masuk dan keluar suatu file
Masuk dan pindah (keluar) halaman atau area of
responsibility
Pastikan bahwa flowchart dibuat secara lengkap
Ringkasan system flowchart
Kelebihannya:
Flowcharts relatif mudah dimengerti oleh pelanggan
dan manajer informasi
Flowcharts membantu auditor untuk memahami
business and systems controls
Kekurangannya:
Flowcharts terikat pada aliran informasi dan
karakteristik sistem yang menutupi intisari
prosedural suatu sistem
Flow Lines Flowcharts dapat bersifat artifactual dan terikat pada
Flow lines (garis aliran) digunakan untuk menghubungan teknologi informasi yang sudah kadaluarsa
berbagai simbol pada document flowchart. Garis yang tidak Jenis Data
putus-putus menggambarkan aliran suatu dokumen atau Master files (file induk). Berisikan balance atau status
obyek . Garis titik-titik, atau garis putus-putus dari entitas. Contoh: vendors, credit customers,
menggambarkan suatu aliran informasi, bukan aliran persediaan, assets, karyawan.
dokumen fisik
Beberapa flowchart juga menggambarkan aliran Transaction files (file transaksi). Berisikan data tentang
komunikasi, seperti komunikasi dengan menggunakan aktivitas. Contoh: pesanan, penjualan, pembayaran.
modem telepon atau satelit. Tanda panah digunakan bila History or archive files (file arsip). Berisikan data historis
aliran dokumen atau informasi bukan dari kiri ke kanan atau data masa lalu yang tidak aktif.
ataupun dari atas ke bawah
Areas of Responsibility Reference files (file acuan). Berisikan informasi yang
Areas of responsibility (Wewenang tanggung jawab) dibutuhkan untuk tujuan referensi. Contoh: kurs,
digambarkan agar pembaca flowchart dapat dengan jelas harga, kode pos, chart of accounts .
mengetahui perpindahan tanggung jawab seiring dengan

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2157
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Suspense files. Berisikan data yang menunggu diproses, Media fisik yang sama dapat digunakan untuk input dan
errors, dan informasi yang hilang output pada suatu proses update (kecuali bila
medianya sudah penuh).
Penyimpanan dan Akses Data Mudah di-backup
Penyimpanan sekuensial dan akses sekuensial Bergantung pada listrik dan perangkat keras
Records disimpan secara berurutan Tidak dapat dibaca atau diproses secara langsung oleh
Untuk mengakses suatu record, perangkat aksesnya manusia
harus membaca semua record yang disimpan
sebelum record yang diinginkan Metode Pemrosesan
Tape cartridges dan open reel tapes menggunakan Batch: mengakumulasikan data untuk suatu periode
penyimpanan dan akses data sekuensial waktu. Kemudian semua transaksi pada file
transaksi di-posting ke master file dalam suatu
Penyimpanan secara acak (random Storage) & akses processing run (pemrosesan pita selalu dilakukan
langsung secara batch)
Records disimpan secara acak (tidak berurutan)
Setiap record dapat diakses secara langsung tidak Online: bermakna perangkat input komputer terhubung
bergantung pada posisi fisiknya pada media ke CPU sehingga master file di-update pada saat
penyimpanan; perangkat akses tidak harus data transaksi dimasukkan
membaca semua records sebelum record yang
diinginkan Real-time: bermakna respon langsung terhadap
Pada hard-disk, floppy disk, zip disk, CD-ROM, DVD- pengguna informasi; data transaksi dimasukkan dan
ROM, penyimpanan data dilakukan secara acak, dan diproses untuk meng-update master file yang
akses data dapat dilakukan secara langsung berkaitan, dan suatu respon dengan cepat diberikan
pada personil yang menyelenggarakan event bisnis
Media sehingga mempengaruhi hasil dari event tersebut
Kertas Report-time: data yang digunakan untuk membuat
Media yang umum digunakan laporan (report) diproses seiring dengan
Mudah digunakan pembuatan laporan
Tidak bergantung pada listrik
Kekurangan: Bulk (untuk disimpan), Tidak memiliki Data Flow Diagrams (DFD)
kemampuan mencari dan pemrosesan otomatis dan Simbol DFD digunakan untuk berbagai tujuan analisis
Mudah rusak sistem, termasuk penggambaran secara grafis alur logika
Penyimpanan sekuensial (dapat diberi indeks untuk data dalam suatu proses. Tidak seperti flowcharts yang
akses sekuensial berdasarkan indeks) merepresentasikan komponen fisik suatu sistem. informasi,
Dapat diperbaharui pada media input fisik yang sama DFD dapat memberikan gambaran non-fisik yang lebih
Menambahkan informasi pada dokumen yang sama konseptual dari pergerakan data dalam suatu sistem. DFDs
mengabaikan hal-hal seperti unit organisasi, komputer
Pita magnetik (magnetic tape) tempat data diproses, dan media penyimpanan data.
Pita kaset audio, pita VHS, kaset video kamera 8mm Pergerakan data melalui berbagai kantor dan departemen
menggunakan pita magnetik dalam suatu sistem tertentu tidak direpresentasikan
Penyimpanan sekuensial dan akses sekuensial
Pengurutan (sorting) sangat penting untuk pemrosesan
(file transaksi harus diurutkan untuk mencocokkan
dengan urutan master file)
Media fisik terpisah harus digunakan untuk input dan
output pada proses update. Contoh : Master file
lama, master file baru
Mudah di-backup
Bergantung pada listrik dan perangkat keras. Tidak
dapat dibaca atau diproses secara langsung oleh
manusia
Media digital (disks)
hard disk komputer, floppy disks, zip disks, CDs, DVDs,
dan memory cards
Penyimpanan secara acak. Informasi dapat disimpan di
bagian manapun dari media, dapat dibagi-bagi dan
disimpan di beberapa lokasi. Contohnya :
“Defragging” suatu hard drive adalah proses untuk
mengurutkan data dan menghubungkan kembali
semua bagian untuk pemrosesan yang lebih efisien
Akses langsung. Dengan indeks, perangkat keras dapat
langsung mengakses informasi yang diinginkan dan
kemudian memprosesnya.

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2158
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Data Stores

Dua garis paralel digunakan untuk menunjukkan suatu


penyimpanan (store) atau koleksi data. Data stores adalah
data yang diistirahatkan. Deskripsi tentang isi data store
dituliskan di dalam simbol. Data store digunakan bila
output suatu proses harus disimpan terlebih dahulu
sebelum dikirimkan ke proses yang berikutnya. Notasi
alternatif yang dapat digunakan adalah kotak persegi empat
yang terbuka di satu sisinya
Constraints: Aturan Umum
Proses 1) Setiap proses harus memiliki nama unik
Bila dua data flow lines (atau data stores) memiliki label
yang sama, keduanya harus mengacu pada data flow (atau
data store) yang sama
2) Input suatu proses harus berbeda dari output-nya
3) Setiap DFD tidak boleh memiliki lebih dari tujuh proses

Lingkaran digunakan untuk mewakili proses yang Constraints: Process rules


mengambil data inflow dan mengubahnya menjadi 4) Tidak bolah ada proses yang hanya memiliki output saja
information outflow. Tiap lingkaran memiliki dua label : (karena hal tersebut mengindikasikan bahwa proses
Nomor proses dan Nama proses. Notasi alternatif yang menghasilkan informasi dari nol). Bila suatu obyek hanya
dapat digunakan adalah kotak persegi empat dengan sudut memiliki output maka obyek tersebut pasti suatu source.
lengkung. 5) Tidak boleh ada proses yang hanya memiliki input saja
Data Sources and Sinks (atau “black hole”)
- Bila suatu obyek hanya memiliki input, maka obyek
tersebut suatu sink
6) Proses harus diberi label frase kata kerja

Persegi empat (atau bujur sangkar) melambangkan data


(inflow) sources dan (information outflow) sinks. Persegi Constraints: Data stores
empat diberi label nama dari data source atau 7) Data harus dipindahkan oleh suatu proses; data tidak
sink/destinasi (contoh pelanggan, vendor, lembaga dapat langsung pindah dari satu data store ke data store
pemerintah). Sources dan sinks adalah agen eksternal (atau lainnya.
diluar cakupan) sistem yang direpresentasikan dalam
diagram. Menjelaskan batasan system
Data Flow Lines

8) Data harus dipindahkan oleh proses yang menerima data


dari sources dan menempatkannya pada suatu data store;
data tidak dapat langsung pindah dari outside source ke
Data flow lines menggambarkan rute data inflow dan suatu data store
information outflow Garis boleh lurus ataupun
melengkung. Data flows biasanya diberi label dengan nama
data (contoh pesanan pelanggan, tagihan, dll). Panah
menunjukkan arah aliran data

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2159
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

9) Data harus dipindahkan oleh suatu proses; tidak dapat 16) Suatu data flow tidak boleh langsung kembali ke proses
berpindah langsung dari data store ke suatu outside sink yang sama. Paling tidak harus ada satu proses lain yang
menangani data flow tersebut, menghasilkan data flow lain,
dan mengembalikan data flow aslinya ke proses awal.

10) Data store harus diberi label dengan frase kata benda.

17) Suatu data yang bergerak ke suatu data store, bermakna


Constraints: Source/Sink meng-update (menghapus, menambahkan atau merubah)
11) Data tidak dapat berpindah langsung dari suatu source
suatu sink. Data harus dipindahkan oleh suatu proses bila 18) Suatu data flow dari suatu data store bermakna retrieve
data berkaitan dengan sistem. Bila data berpindah langsung or menggunakan.
dari suatu source ke suatu sink (dan tidak melibatkan
pemrosesan) maka diluarcakupan sistem dan tidak 19) Suatu data flow memiliki frase kata benda. Boleh ada
diambarkan pada diagram DFD system data flow. lebih dari satu frase kata benda data flow pada satu tanda
panah, selama semua aliran pada panah tersebut bergerak
12) suatu source/sink memiliki label frase kata benda. bersama sebagai satu paket.
DFD Levels
DFD dibagi menjadi beberapa level agar ukuran dan
kompleksitasnya dapat dikendalikan. Context level adalah
DFD yang menunjukkan paling sedikit hal-hal yang rinci
(detail) . Tiap level berikutnya (Level Zero, Level One, Level
Two, dst) membagi suatu proses pada diagram sebelumnya
Constraints: Data flow menjadi lebih rinci. Keseimbangan (balance) antar levels
13) suatu data flow hanya boleh memilliki satu arah harus selalu dijaga . Semua inflows dari dan outflows ke
diantara dua simbol. Data boleh bergerak dalam dua arah sources/sinks eksternal harus sama dari level ke level
antara suatu proses dan suatu data store untuk berikutnya.
menunjukkan bahwa dibaca dulu sebelum di-update. Untuk
menggambarkan hal tersebut secara efektif, gambarlah dua Context level DFD
panah terpisah karena dua langkah (pembacaan dan Diagram konteks menggambarkan satu proses
updating) terjadi pada waktu yang berbeda. (merepresentasikan keseluruhan sistem) dan sources/ sinks
yang merepresentasikan batasan sistem.

14) Pencabangan pada data flow berarti data yang sama


(contoh duplikat tagihan) bergerak dari suatu lokasi yang
sama ke dua atau lebih proses, data stores, atau
sources/sinks yang berbeda Context diagram untk suatu contoh sistem/collection.
Sistem yang diteliti diletakkan di tengah dan diberi label
angka 0.
Contoh DFD Level Zero
Sistem sales/collection memiliki 3 proses utama :
- proses customer orders (1,0)
15) Penggabungan pada data flow berarti data yang sama - proses customer deliveries (2,0)
bergerak dari dua atau lebih proses, data stores, atau - proses customer payments (3,0)
sources/sinks yang berbeda , ke lokasi yang sama.

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2160
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Sebagai ilustrasi: misalkan kita ingin mendokumentasikan


data flow pada skenario sistem manual berikut:
- Seorang supervisor pada suatu pabrik mengumpulkan
kartu absen dari para pekerja di departemennya dan me-
review kalkulasi total waktu kerja untuk minggu tersebut
- Supervisor tersebut mengirimkan kartu absensi pada
bagian accounting payroll, yang akan digunakan oleh
seorang clerk untuk merekam (record) upah mingguan pada
record file upah tiap karyawan, kemudian kartu absensi
tersebut di-arsipkan secara alfabetis
Contoh DFD Level Two

Contoh DFD Level One

Approve and record customer order data terdiri atas 4


subproses pada gambar di atas
Ringkasan
Pemodelan task level merepresentasikan aliran kerja
berbagai aktivitas dalam sistem informasi
DFD untuk proses 1,0 (Process customer orders). Proses perusahaan
tersebut terdiri dari dua proses “ Approve and record Pemodelan task level sangat bermanfaat untuk
customer order data” dan “Generate information about merepresentasikan tahap2 individual yang
orders”,keduanya diberi label 1.1 dan 1,2 membentuk suatu events, namun tahap2 tersebut
dapat dirubah, karenanya tidak boleh dijadikan
Membandingkan DFD dan Flowchart sebagai elemen dasar pada arsitektur basis data
Perbedaan utama antara flowchart dan DFD: perusahaan
1.) Representasi karakteristik fisik dan logika dalam suatu System flowcharts dan data flow diagrams adalah dua
sistem alternatif cara untuk merepresentasikan model-
- Flowchart menggambarkan karakteristik fisik sistem model task level. Masing-masing memiliki kelebihan
- DFD mengabaikan atribut fisik sistem dan kekurangan

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2161
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Untuk membuat model task level, kita harus memahami Bila accoutning departemen bagian payroll melakukan
media fisik, jenis file dan metode pemrosesan otomatisasi proses dengan menggunakan pita maqgnetik
Payroll DFD vs System flowchart Second update to payroll DFD and System flowcharts

Updated payroll DFD and System flowcharts

Bila accounting departemen bagian payroll mengupdate ke


magnetic disks

CHAPTER 6

RELATIONAL DATABASE MODEL

Suatu model konseptual merepresentasikan realita dalam


suatu bentuk abstraksi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi dalam berbagai
format (relational, object oriented, dll)
Tidak bergantung pada tipe h/w dan s/w
Tidak bergantung pada tipe model logika (logical model)
apa pun
Suatu model logika merepresentasikan realita dalam format
yang sesuai dengan model basis data tertentu (contoh
relational atau object-oriented)
Tidak bergantung pada h/w dan s/w
Bergantung pada tipe model logika yang dipilih
Suatu model fisik (physical model) dibuat secara khusus
untuk suatu paket s/w basis data tertentu.
Bergantung pada h/w, s/w dan pada tipe model logika
yang dipilih

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2162
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Relational Database Model


Relational model adalah suatu tipe model logika basis data
yang diciptakan oleh E.F. codd pada tahun 1969. Relational
model berbasiskan pada teori himpunan dan predicate logic
(terformalisasi dengan baik, sehingga perilakunya dapat
diprediksi). Suatu relational database terdiri dari berbagai
tabel (hubungan) yang terhubung satu sama lain melalui
penggunaan primary & foreign keys.
FOREIGN KEY dalam suatu tabel, adalah primary key dari
tabel lain yang telah diposting pada tabel pertama untuk
membentuk suatu hubungan diantara dua table.
Tabel relational database terdiri dari kolom dan baris:
1. Baris disebut sebagai table extension atau tuples (urutan
baris bukanlah merupakan suatu masalah).
2. Kolom disebut sebagai table intension atau schema.
- Urutan kolom bukanlah merupakan suatu masalah
- Semua nilai dalam kolom dan baris harus mengikuti format
data yang sama (contoh: tanggal, teks, dll)
3. Tiap sel dalam suatu tabel basis data (perpotongan
kolom-baris) hanya dapat memilliki satu nilai saja (repeating
groups tidak diperbolehkan).
Contoh Foreign Key

Beberapa prinsip-prinsip dalam relational model


1. Integritas entitas (entity integrity)
Suatu primary key dalam suatu tabel tidak boleh memiliki
nilai null (kosong) Untuk memastikan keunikan entitas dan
memungkinkan nilai primary key menjadi acuan bagi nilai
foreign key.
2. Integritas referensi (referential integrity)
Nilai untuk suatu foreign key pada suatu tabel harus
merupakan salah satu dibawah ini:
- Null (kosong) Pelanggaran Aturan Satu Fakta Satu Tempat
- Sama dengan nilai primary key pada tabel asalnya 1. Satu fakta ada di beberapa lokasi
3. Satu fakta, satu tempat (one fact, one place)
Fakta = suatu pasangan nilai atribut kandidat kunci dengan
nilai atribut lainnya . Fakta ditemukan pada extensional data

Contoh Integritas Referensi 2. Beberapa fakta ada di satu tempat

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2163
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Langkah 2 - Buatlah suatu tabel terpisah untuk


merepresentasikan semua many-to-many relationship
pada suatu model konseptual, atau pada pola kardinalitas
partisipasi berikut:
(0,N)-(0,N) (0,N)-(1,N) (1,N)-(0,N) (1,N)-(1,N)
Suatu tabel terpisah harus dibuat untuk merepresentasikan
hubungannya
- Primary key dari tabel entitas terkait di-posting pada
Tiap nilai dari tiap atribut pada suatu baris berpasangan tabel hubungan untuk membentuk primary key-nya.
dengan primary key, sehingga bila suatu sel memiliki dua Primary key ini disebut sebagai suatu
atau lebih nilai atribut, hal tersebut dikatakan sebagai composite/concatenated primary key
beberapa fakta pada satu lokasi (atau disebut juga sebagai - Hal tersebut mencegah redundancy
repeating group). - Tidak ada pengecualian untuk aturan ini.
Konversi Konseptual menjadi Relational Bila suatu foreign key di-posting pada kedua arah,
Langkah 1 - Buatlah sebuah tabel terpisah untuk redundancy akan menjadi suatu masalah bagi many-to-
merepresentasikan tiap entitas pada model konseptual many relationships.
1A: Tiap atribut dari entitas menjadi kolom pada Many to Many Relationship
relational table
2A: Tiap instance (anggota) dari himpunan entitas
menjadi baris pada relational table
Langkah 2-4 melibatkan penentuan apakah tiap hubungan
dalam model konseptual harus direpresentasikan sebagai
suatu tabel terpisah atau di-posting sebagai foreign key
Redundancy dan Load adalah faktor penentu yang penting
- Redundancy = Satu fakta pada beberapa tempat atau
beberapa fakta pada satu tempat
- Load = Persentase dari nilai non null pada suatu kolom
Kardinalitas partisipasi mengkomunikasikan beberapa
informasi mengenai redundancy dan load .
Kardinalitas maksimum - Aturan umumnya adalah untuk
selalu mem-posting pada suatu tabel entitas “1” (Untuk
menghindari “repeating groups” redundancy). Kita tidak
boleh mem-posting pada entitas “N” (Hal tersebut
menyebabkan “repeating groups” redundancy).
Kardinalitas minimum- Aturan umumnya adalah untuk
selalu mem-posting pada suatu tabel entitas “1”
(mandatory) (Untuk menghindari nilai null pada kolom
foreign key). Aturan ini harus dilanggar pada beberapa
kondisi (akan dijelaskan kemudian).
Contoh Aturan Umum -

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2164
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Langkah 3 - untuk pola kardinalitas partisipasi (1,1)-(1,1),


pertimbangkan apakah dua entitas terpisah secara
konseptual atau apakah keduanya harus digabungkan. Bila
harus dibiarkan terpisah, maka :
3A: posting-lah primary key dari suatu tabel entitas pada
tabel entitas lainnya sebagai foreign key.
3B: tidak menjadi masalah primary key entitas mana yang
di-posting pada tabel entitas lainnya, tetapi jangan mem-
posting keduanya :
- Jangan membuat suatu tabel terpisah
- Redundancy dihindari secara otomatis dan load bukan
merupakan suatu masalah bila suatu foreign key di-posting
pada tabel manapun dalam hubungan (1,1)-(1,1)

Langkah 5 - untuk hubungan lainnya yang memiliki


partisipasi (0,1) pada satu atau kedua entitas,
pertimbangkanlah load-nya atau untuk pola kardinalitas
partisipasi berikut:
(0,N)-(0,1) (1,N)-(0,1) (0,1)-(0,N) (0,1)-(1,N) (0,1)-(0,1)
Aturan untuk maximum cards mengharuskan posting pada
suatu (0,1) atau membuat tabel terpisah; tidak boleh
melakukan posting pada (0,N) atau (1,N). Aturan untuk
minimum cards menyebutkan bahwa tidak boleh melakukan
posting pada (0,1) karena hal tersebut akan mengakibatkan
nilai null yang akan mengakibatkan pemborosan tempat
pada basis data. Namun demikian suatu tabel terpisah tidak
akan membuang-buang tempat, maka lebih baik ikuti
Langkah 4 - untuk hubungan lain yang memiliki partisipasi aturan maksimum dan langgar aturan minimum
(1,1) dengan satu himpunan entitas, posting-lah primary key
entitas terkait pada tabel entitas (1,1) sebagai foreign key 5A - posting-lah primary key entitas terkait pada tabel
atau untuk pola kardinalitas partisipasi berikut : entitas (0,1) sebagai suatu foreign key untuk hubungan
manapun yang akan mengakibatkan high load
(0,N)-(1,1) (1,N)-(1,1) (1,1)-(0,N) (1,1)- (1,N) (0,1)-(1,1) (1,1)-
(0,1) 5B - buatlah tabel terpisah untuk hubungan manapun
Jangan membuat tabel terpisah dimana posting suatu foreign key akan menyebabkan low
Posting-lah suatu foreign key pada tabel entitas (1,1) load. Catatan: untuk (0,1)-(0,1), langkah 5A, posting pada
dari tabel entitas lainnya arah manapun akan mengakibatkan highest load; bila kedua
Redundancy akan dihindari dan load bukan merupakan arah tidak mengakibatkan high load, maka ikuti langkah 5B
suatu masalah bila instruksi ini diikuti
Bila posting dilakukan pada arah yang berlawanan, Contoh Load Considerations (1)
redundancy [untuk maksimum N] atau load [untuk
minimum 0] akan menjadi suatu masalah

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2165
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Penempatan Atribut Hubungan


Bila hubungan menjadi suatu tabel terpisah, maka atribut
hubungan ditempatkan pada tabel tersebut. Bila hubungan
dapat direpresentasikan dengan cara mem-posting foreign
key, atribut hubungan di-posting berdampingan dengan
foreign ke.

Contoh Load Considerations (2)

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2166
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Contoh Lainnya :

1. Fakta apa saja yang ada di beberapa tempat?


2. Bagaimana caranya menghindari hal ini?

Fixing One Fact Multiple Places


Employee

Physical Implementation of Relational Model in Microsoft


Access
Microsoft Access digunakan pada chapter ini untuk
mendemonstrasikan penggunaan model logika ke dalam
model praktik. Praktik ini memungkinkan kita untuk
mengenal pembuatan tabel di Ms. Access serta
mengkomunikasikan informasi tentang link antara beberapa
Fakta-fakta apa saja yang memiliki beberapa lokasi pada tabel (seperti primary keys yang dikaitkan antara satu tabel
tabel ini? dengan tabel lainnya). Di Ms. Access juga terdapat Access
Dapatkan model ER yang direpresentasikan oleh tabel Help, dimana kita bisa membaca beberapa instruksi
ini! didalamnya perihal informasi yang belum kita ketahui.
Apakah model ER-nya benar?
Model ER nya harusnya seperti apa? Creating and Working with Databases
Bagaimanakah relational model yang benar? Untuk memasukkan tabel di Ms. Access, kita harus
membuat terlebih dahulu file database. Hal ini yang menjadi
perbedaan antara produk – produk Microsoft dengan Ms.
Access. Pada Ms. Access, kita harus membuat file terlebih
dahulu serta menamai file tersebut sebelum kita bekerja
(input data atau mengisi tabel) pada Ms. Access. Pada saat
membuka Ms. Acceess, maka akan disajikan New Blank
Database, kemudian kita click on New Blank Database, dan
isi File Name serta store database kita sesuai dengan driver
mana yang ingin kita gunakan untuk menyimpan hasil kerja
kita dengan Ms. Access.

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2167
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Setelah kita berhasil menamai tabel pertama tadi dengan


sale, maka langkah berikutnya adalah membuat tabel
lainnya. Dengan cara, tutup tabel sale yang telah kita
simpan tadi, dan buka serta buat tabel baru lagi. Yang isinya
antara lain : SalespersonID, Name dan Telephone dan
jadikan SalespersonID sebagai primary key pada tabel ini,
kemudian simpan dengan file Salesperson.
Sekarang kita telah memiliki 2 tabel yaitu sale dan
saleperson. Lalu, icon relationship, ketika telah muncul,
maka drag kedua tabel tadi dan klik add, maka akan mucul
edit relationship tab, pada tab tersebut klik enforce
referential integrity dan cascade update related fields,
setelah itu klik create. Enforced referential integrity
merupakan pilihan yang sangat bagus untuk di klik karena
jika kita merubah customer ID maka hal tersebut juga akan
mengubah di seluruh tempat. Sedangkan opsi cascade
update related fields merupakan opsi yang berfungsi untuk
Halaman Muka Microsoft Access tidak membiarkan kita kehilangan data data yang akan kita
butuhkan di kemudian hari.
Example 1 : Creating and Connecting Entity Tables
Untuk membuat tabel penjualan (sales table), maka
masukkan 4 macam field, yaitu SalesID, Date, Amount dan
Salesperson. Tipe data untuk masing – masing field antara
lain : SalesID menggunakan Text, Date menggunakan
Date/Time, Amount menggunakan currency dan
Salesperson menggunakan Text. Setelah itu, kita haus
menentukan primary key untuk tabel pertama ini. Yaitu
SalesID. Dengan cara, click SalesID field, kemudian click
primary key, maka SalesID akan langsung menjadi primary
key pada tabel pertama ini. Pada Ms. Access 2007, pada
pengetikan field awal paling kanan, maka secara otomatis
akan menjadi primary key pada tabel yang sedang kita
kerjakan. Jika, primary key tidak berada pada pengetikan
awal di field pertama, kita masih bisa menentukan primary
key yang lainnya, dengan cara simpan terlebih dahulu tabel
yang telah kita buat, kemudian klik kanan pada nama tabel
yang telah kita buat, dan pilih Design View, maka disitu kita
akan bisa mengubah field mana saja yang bisa kita jadikan
primary key (Design - Primary Key). Setelah semuanya
sudah diketik, maka simpan tabel tersebut dengan file Sale.

Edit Relationships
Setelah klik create, maka akan muncul tabel sale dan
salesperson pada relational tabel kita. Kemudian, klik
salespersonID pada tabel salesperson dan drag ke
salesperson pada tabel sale, maka akan muncul ralationship
layout sebagai berikut :

Save tabel sale

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2168
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Relationships Layout Relationships Layout


Terdapat angka 1 di Salesperson ID pada tabel salesperson, Ketika ketiga tabel tersebut sudah berhasil dibuat,
hal tersebut menunjukkan bahwa nilai partikular data untuk kemudian klik relationship icon. Ketika sudah muncul tabel
atribut tersebut bisa muncul di tabel maksimum satu kali. di relationship, maka : klik StudentID di tabel student dan
Hal tersebut masuk akal, hal itulah yang disebut dengan drag ke StudentID di tabel course serta klik CourseID di
parimary key dan primary key tidak bisa memiliki nilai tabel course dan drag ke CourseID di tabel takes. Maka
duplikasi (nilai yang sama). Sedangkan tanda infinity hasilnya adalah sebagai berikut :
disamping salesperson pada tabel sale menunjukkan bahwa
nilai partikular data untuk atribut tersebut bisa muncul di
tabel untuk beberapa kali. Sebagai contoh Salesperson
654321 membuat penjualan terus menerus dan bisa selalu
muncul pada tabel sale untuk beberapa kali pula.
Example 2 : Creating and Connecting Relationship Tables to
Entity Tables
Untuk memulainya, hal yang sama harus dilakukan adalah
membuat tabel di Ms. Access. Tabel pertama disimpan
dengan nama file Student yang berisi beberapa field
meliputi : StudentID (juga dijadikan primary key, dengan
tipe data text), Name (tipe data text) dan Address (tipe data
text). Tabel berikutnya disimpan dengan nama file Course
yang juga berisis beberapa field antara lain : CourseID (tipe
data text, dijadikan primary key), Description (tipe data
text) dan Credits (tipe data number). Dan tabel terakhir
adalah takes, yang berisi field antara lain : StudentID (tipe
data text), CourseID (tipe data text) dan Grade earned (tipe
data text). Untuk tabel takes, ada 2 primary key, yaitu
StudentID dan CourseID.
Cara mengatur untuk memiliki dua primary key adalah,
ketika telah kita simpan tabel takes, maka klik kanan pada
tabel tersebut, pilih Design View, kemudian block StudentID
serta CourseID dan kemudian klik icon primary key, maka
dua duanya sekarang sudah akan menjadi primary key. Deleting Existing Relationships
Untuk menghapus relationship antara tabel, caranya adalah
klik garis relationship antara tabel, kemudian klik tombol
delete pada keyboard maka relationships antar tabel akan
hilang.

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2169
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

pensil, hal itu menunjukkan data yang kita masukkan saat


ini di posisi tersebut.
Hal yang harus diingat adalah ketika kita telah klik enforce
referential integrity dan telah memasukkan data ke dalam
field yang sesuai, maka kita harus hati – hati untuk
memasukkan datanya. Berusahalah hati hati dalam
memasukkan data. Jika kita memasukkan data yang salah,
maka kita harus segera memperbaiki dengan segera dimana
letak kesalahan data tersebut sebelum kita memasukkan
data berikutnya ke dalam tabel Ms. Access.
Concluding Comments
Di chapter ini kita telah mempelajari bagaimana cara
mengambil representasi secara konseptual dari enterprise
yang nyata kemudian mengubahnya, pertama ke dalam
logika hubungan tabel dan kemudian praktik nyata ke dalam
Microsoft Access software. Kita juga mempelajari
bagaimana memasukkan data pada tabel. Di chapter
berikutnya, kita akan mempelajari sesuatu yang bisa kita
lakukan setelah memasukkan data pada database yang
relasional. Di situlah fungsi yang sesunggunya pada
database relasional bisa kita temukan. Ketika kita memasuki
chapter tersebut, jangan lupakan apa yang telah kita
dapatkan dan telah kita pelajari di chapter ini. Pengertian
yang kuat pada desain tabel adalah merupakan dasar
pengertin yang kuat pula untuk querying. Pengertian yang
Menghapus relationships antar tabel kuat tentang querying merupakan dasar yang kuat untuk
retrieval of valid data, yang kemudian hasil akhirnya sangat
Entering Data into Microsoft Access Tables mempengaruhi pengambilan keputusan. Inilah pentingnya
mengapa pengguna sistem enterprise harus benar – benar
mengerti dasar dari database relational.

CHAPTER 7

QUERYING RELATIONAL DATABASES

Bisnis membutuhkan banyak informasi dalam menentukan


pengambilan keputusan. Informasi bisa didapatkan dari
berbagai data namun beberapa data bisa diagregasi dalam
berbagai bentuk. Karena data disimpan dalam beragam
format sesuai dengan kebutuhan, maka dibutuhkan skill
tertentu untuk bisa secara efektif memanipulasi data.
Beberapa ketentuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
sebuah informasi yang baik yaitu pertama sumber data
harus didesain dengan baik.. Kedua , data harus dibuat oleh
ahli atau orang yang memiliki pengetahuan baik bagaimana
memanipulasi data dan yang terakhir pemanipulasi data
Datasheet view harus mengetahui output dari hasil olahan data. Beberapa
bahasa manipulasi data akan dijelaskan selanjutnya.
Ketika kita telah selesai membuat tabel yang hubungan
antara beberapa tabel telah dikomunikasikan dengan benar RELATIONAL ALGEBRA (Aljabar relasional)
di Ms. Access, maka saat itulah kita telah siap untuk Aljabar relasional adalah sebuah bahasa query prosedural
memulai memasukkan data kedalam tabel. 2 views yang yang terdiri dari sekumpulan operasi dimana masukkannya
dapat membantu kita untuk memasukkan data pada tabel adalah satu atau dua relasi dan keluarannya adalah sebuah
antara lain : datasheet view dan form view. Di chapter ini, relasi baru sebagai hasil dari operasi tersebut. Tiga operator
kita hanya akan membahas datasheet view. Caranya, ketika utamanya adalah select, project dan join. Operator ini
kita ingin memasukkan beberapa field di dalam tabel, nantinya akan membantu dalam memanipulasi tabel
kemudian ketik field-nya dan ketika ingin berpindah ke field relational database. Project merupakan subset vertikal dari
berikutnya bisa dengan menekan tombol TAB pada tabel, sementara select merupakan subset tabel horizontal.
keyboard. Ketika kita berpindah ke field lain dengan JOIN, adalah operator yang menggabungkan hubungan
menggunakan TAB, maka ketika kita menekan TAB, antar operator aljabar Project dan Select.
software akan secara otomatis menyimpan data yang telah
kita masukkan. Kemudian sering juga kita melihat icon
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2170
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

- Project Example
Di dalam contoh ini, Operasi Proyeksi menggambarkan
suatu relasi yang berisi hanya Atribut Staff yang ditunjuk
staff number, first Name, last name, dan salary di dalam
order yang ditetapkan itu. Hasil dari operasi ini
diperlihatkan pada gambar :

Operasi Proyeksi bekerja pada relasi tunggal R dan


menggambarkan suatu relasi yang berisi suatu subset
vertikal dari atribut yang ditetapkan dan mengeliminir
salinan.
- Select Example
Di sini, relasi masukan adalah staff dan predikat adalah gaji
(salary) > 10000. Operasi select menggambarkan suatu
relasi hanya berisi Staff itu tuples dengan suatu gaji lebih
besar dari £ 10,000. Hasil dari operasi ini ditunjukkan pada
gambar.’

2. Outer join
Mengikutsertakan semua records dari satu tabel, dan
mencocokkan records dari tabel lain yang nilai pada field
yang digabungkannya adalah sama.
Daftar semua staff dengan suatu gaji lebih besar
dari£10,000
σ salary > 10000 (Staff)
- Join Example
Operasi Join, yang dikombinasikan dua relasi untuk
membentuk suatu relasi baru, adalah salah satu dari operasi
yang penting di dalam algebra/aljabar relasional.
Operasi join terdiri dari dua maksudnya:
1. Inner join (atau equi-join)
Hanya mengikutsertakan records dari kedua tabel yang
memiliki nilai yang sama pada field yang digabungkan.

Contoh left outer join


STRUCTURED QUERY LANGUAGE
Meskipun aljabar relasional (relational algebra)
dikembangkan sebagai bagian dari model relasional, tapi itu
bukan data manipulation language yang paling umum
digunakan saat ini. Salah satu kelemahan dari aljabar
relasional (relational algebra) adalah bahwa setiap operator
harus diselesaikan dalam query yang terpisah. Yang artinya,

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2171
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

proyeksi dan seleksi tidak dilakukan dalam query yang sama mengidentifikasi tabel yang itu. Jika beberapa tabel yang
atau untuk mudahnya berarti dua pertanyaan yang perlu diperlukan untuk memenuhi permintaan informasi,
dilakukan untuk mencapai dua operasi. komponen ini membantu untuk mencapai aljabar relasional
JOIN operasi (tetapi tidak mencapai bergabung tanpa
Structured Query Language (SQL) dikembangkan untuk komponen berikutnya). Komponen ketiga dari pernyataan
memungkinkan kinerja beberapa operasi dalam satu query. SQL dapat melayani dua tujuan.
Dipercaya juga bahwa penggunaan format standar untuk
setiap query akan menyederhanakan tugas pembangunan Dalam kombinasi dengan FROM komponen, hal ini
query, yang telah terbukti sangat sulit bagi banyak membantu untuk mencapai aljabar relasional JOIN dengan
pengguna. Untuk aljabar relasional, pengguna harus belajar menentukan kolom untuk dua tabel yang bergabung harus
syntax yang berbeda untuk masing-masing dari berbagai memiliki nilai yang sama. Atau komponen WHERE
operator aljabar relasional (termasuk tiga yang telah kita menentukan kriteria yang harus dipenuhi oleh catatan
bahas serta beberapa orang lain). Dalam SQL, setiap query dalam rangka untuk dimasukkan dalam jawabannya.
pencarian informasi mengikuti, sintaks yang telah Dengan demikian komponen WHERE dari pernyataan SQL
ditetapkan terstruktur sebagai berikut: menyelesaikan operator pilihan aljabar relasional.
a. SELECT – Attribute name(s) PROJECT Example
b. FROM – Table name(s) Pertanyaan pertama yang dihasilkan daftar nama karyawan
c. WHERE – Condition criteria is met; dan nomor telepon yang akan digunakan untuk pohon
telepon darurat. Query hanya dibutuhkan operator proyeksi
Perlu diperhatikan bahwa titik koma (semicolon) pada akhir saja. Dalam SQL query dinyatakan sebagai berikut:
pernyataan SQL sangat penting jika sistem yang digunakan
memungkinkan pernyataan lebih dari satu SQL yang akan SELECT – LastName; FirstName, Telephone
dieksekusi dalam panggilan yang sama ke server database. FROM – Employee;
Jika hal itu dibiarkan, pertanyaan tidak akan dieksekusi.
Sebagian besar relational database software packages saat Perhatikan bahwa ketika kita tidak mencoba untuk
ini secara otomatis menempatkan titik koma pada akhir menyelesaikan aljabar relasional JOIN maupun aljabar
pernyataan untuk membantu menghindari kesalahan syntax relasional SELECT operator, tidak ada kriteria yang harus
yang mungkin terjadi saat itu hilang. dipenuhi sehingga tidak ada komponen WHERE dalam
pernyataan.
Untuk beberapa permintaan tidak setiap komponen dalam
syntax ini diperlukan, dan untuk pertanyaan lain komponen - SELECT Example
tambahan harus disertakan, tetapi secara umum setiap Permintaan kedua kami diformulasikan dengan aljabar
pernyataan SQL harus sesuai dengan format ini. Meskipun relasional adalah daftar karyawan (termasuk semua atribut)
sebagian besar perusahaan dan sebagian besar paket yang upah kurang bahwa $ 15 per jam. Query ini diperlukan
perangkat lunak database tidak menggunakan langsung relasional Operator pilihan aljabar tapi tidak ada proyeksi
syntax aljabar relasional, akan sangat membantu ketika atau bergabung operator. Pernyataan SQL untuk query ini
query digunakan untuk mempertimbangkan tiga operator adalah sebagai berikut:
aljabar relasional utama dan menentukan bagaimana
menyelesaikannya, entah menggunakan SQL ataupun QBE. SELECT – *
Untuk memulai kita meneliti bagaimana pemilihan, FROM – Employee
proyeksi, dan bergabung operator yang dicapai dalam SQL. WHERE – PayRate <15.00;
Perhatikan bahwa tanda bintang (*) adalah simbol wildcard
dan hanya memberitahu database software package untuk
memasukkan semua atribut dalam hasil query.
- Combining SELECT and PROJECT in SQL
Perlu diperhatikan bahwa sangat mudah untuk
menggabungkan operator relational algebra selection
dengan operator proyeksi dalam sebuah pernyataan SQL
tunggal. Katakanlah sebuah perusahan ingin mengambil
nama dan nomor telepon dari karyawan yang memiliki upah
kurang dari $15 sehingga perusahaan bisa menelepon
Correspondence of Relational Algebra Operators and SQL karyawan untuk memberitahu mereka kalau mereka
mendapatkan biaya kenaikan hidup. Berikut pernyataan SQL
Statement Components menyelesaikan semuanya dua pernyataan sebelumnya itu.
Komponen pertama dari setiap pernyataan SQL (yaitu,
SELECT komponen) menentukan mana atribut harus SELECT – LastName, FirstName, Telephone
dimasukkan dalam jawaban atas pertanyaan tersebut. Ingat
bahwa atribut adalah kolom tabel. Jadi komponen ini FROM – Employee
pernyataan SQL menyelesaikan operator proyeksi relasional
aljabar. Komponen kedua dari setiap pernyataan SQL (yaitu, WHERE – PayRate <15.00;
FROM komponen) menentukan tabel yang berisi data yang JOIN EXAMPLES
akan disertakan dalam jawabannya. Jika hanya ada satu
meja, komponen ini dari pernyataan SQL hanya

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2172
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

JOIN operation pada SQL sama dengan JOIN statement pada statement. Contoh, SELECT * FROM Employee WHERE
algebra. Operasi ini digunakan untuk mendapatkan PayRate < 15.00.
informasi gabungan. Statementnya adalah:
Operator komparasi special diantaranya adalah BETWEEN,
SELECT * yang mengidentifikasi permintaan dalam range nilai
tertentu. Penggunaanya sama seperti penggunaan
FROM Employee, Department kombinasi dari kurang dari atau lebih dari.
WHERE Employee.DeptID=Department.DepartmentID Contoh:
WHERE SaleDate >=6/1/2005 AND SaleDate <=6/30/2005
Dalam contoh agebra, kita harus mengeksekusi query kedua
untuk memenuhi PROJECT operation. SQL statement dapat atau dapat dituliskan dengan:
diubah untuk memenuhi JOIN dan PROJECT hanya dalam
satu query, seperti: WHERE Sale Date BETWEEN 6/1/2005 and 6/30/2005
SELECT LastName, FirstName, Name Selain itu, terdapat operasi IS NULL, yang mengidentifikasi
permintaan dimana nilai atribut tidak ada. Sebaliknya, EXIST
FROM Employee, Department mengidentifikasi permintaan dimana nilai atribut ada.
Queries dapat mengandung logical operator, yang dikenal
WHERE Employee.DeptID=Department.DepartmentID dengan operator pencari Boolean, seperti AND, OR, dan
NOT. AND menunjukkan intersepsi, OR menunjukkan
Perlu diingat bahwa dalam relational algebra kita harus seperangkat union, sedangkan NOT mengidentifikasi
menggunakan dua query terpisah untuk memenuhi dua permintaan yang tidak memenuhi satu atau lebih kondisi.
operasi berbeda. Namun pada SQL kita mengombinasikan
keduanya dalam satu query. Untuk menentukan apakah Using Calculation and Aggregation Function in SQL Queries
sebuah JOIN harus menjadi outer join (untuk mengambil Terdapat dua jenis kalkulasi yang dibutuhkan dalam queries.
seluruh data pada table yang tidak ada sebelumnya dalam Salah satunya adalah menggunakan operasi matematika
table gabungan), syntax perlu bervariasi. Outer JOIN harus seperti rata-rata atau jumlah dari nilai pada satu kolom.
dispesifikasi sebagai Left Join maupun Right Join pada Perhitungan dalam kolom adalah aggregation function.
klausa From dalam SQL statement. Penggunaan kanan atau Untuk menghitung rata-rata, dapat menggunakan
kiri tergantung pada informasi yang kita inginkan pada SQL perintah AVG didepan field name pada SELECT clause.
statement tersebut. Contoh:
Contoh:
SELECT DeptName, LastName, FirstName, Name SELECT AVG(PayRate)
FROM Department LeftJoin Employee FROM Employee
On Department.DepartmentID=Employee.DeptID Aggregation function lainnya adalah SUM (jumlah), MAX
(nilai terbesar), MIN (nilai terkecil), dan COUNT
Klausa lain kita butuhkan untuk memenuhi query lain untuk (menghitung banyak data pada kolom). Untuk
pengambilan keputusan. Misalnya, kita membutuhkan mengelompokkan data yang dihitung berdasarkan
kemampuan untuk menghitung jumlah berdasarkan bidang kombinasi tertentu, dapat digunakan perintah GROUP BY
pada database, lebih baik kita tidak menyimpan derivable yang ditambahkan setelah komponen WHERE.
attributes yang nilainya dapat berubah jika dimasukkan data
baru. Contoh:
SELECT Date, SUM(Amount)
Using Mathematical, Special Comparison, and Logical
Operators in SQL Queries FROM Sale
Operator Komparasi Matematis terkadang dibutuhkan
sebagai kriteria dimana nilai data dipilih untuk dicantumkan GROUP BY Date
dalam hasil query. Contoh operator komparasi matematis
adalah: Jenis perhitungan lain yang dibutuhkan dalam queries
adalah perhitungan matematis menggunakan nilai data dari
= sama dengan dua bidang dalam informasi. Misalkan, ingin mengetahui
< kurang dari hubungan antara Sale dan Inventory. Maka digunakan
> lebih dari formula seperti berikut:
<= kurang dari sama dengan
>= lebih dari sama dengan SELECT QtySold*UnitSellPrice As SaleLineExtension
<> tidak sama dengan (dalam beberapa software di
notasikan dengan !) FROM Stockflow
Operator komparasi tersebut dapat diaplikasikan pada Query by example (QBE) in MS Access
berbagai tipe bidang. Karena operator komparasi Suatu interface yang dikembangkan agar query dapat
membantu dalam memisahkan beberapa baris, maka dilakukan dengan lebih mudah (point-click). Pengguna tidak
operator tersebut terdapat pada WHERE clause dari SQL harus mempelajari kode SQL untuk melakukan query,

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2173
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

program MS Access mampu memberikan jawaban


semestinya . Namun demikian pada saat membuat suatu
query, harus dipahami apa yang akan dihasilkan oleh
berbagai elemen QBE interface yang berbeda , bila
pertanyaannya salah - jawabannya akan salah
MS Access juga menyediakan SQL View
Contoh Penggunaan MS Access :
Relational Algebra SELECT in QBE
Cash Receipts from Customer C-2

Relational Algebra “Select” QBE


Example: Cash Receipts from Customer C-2

Relational Algebra SELECT in QBE


Cash Receipts from Customer C-2

Relational Algebra SELECT in QBE


Cash Receipts from Customer C-2

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2174
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Relational Algebra SELECT in QBE


Cash Receipts from Customer C-2

Familiarization with Data Base


Relational Algebra Inner Join in QBE: For Instance; All details
of customers and their salespeople

CHAPTER 8

SALES OR COLLECTION BUSINESS PROCESS

Sales/Collection business process = revenue transaction


cycle = order to cash mega process
Sales/collection business process pada value system:

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2175
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Sales/collection business process pada value chain: Sales/collection pada business process level:
- Untuk perusahaan manfuaktur

- Untuk perusahaan rental distributor & rental agencies

Events pada sales/collection business process:


Instigation event
1. Customer inquiry event - Dimulai secara eksternal
(Customer menanyakan produk)
2. Sales call event - Dimulai secara internal (Nawarin
produk ke customer)
Biasanya dilambangkan dengan suatu dokumen laporan
sales call yang mencakup data sales representative dan
- Untuk perusahaan jasa: customer mana yang berpartisipasi, tanggal, waktu mulai,
waktu selesai, lokasi, produk dan/atau jasa apa yang
dipresentasikan, dan reaksi customer terhadap produk
dan/atau jasa tersebut
- Mutual commitment event
1. Sale order event - Dilambangkan dengan suatu dokumen
sales order
2. Rental contract event - Dilambangkan dengan suatu
dokumen rental contract
3. Service contract event - Dilambangkan dengan suatu
dokumen service contract
Economic decrement event
1. Sale event - Dilambangkan dengan bill of sale, sale
invoice atau dokumen

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2176
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Untuk penjualan yang terjadi secara transit dilambangkan


dengan packing list list (berisi jumlah produk yang
dikirimkan) dan bill of lading (yang menjelaskan jumlah,
dimensi, dan berat paket dari produk yang dikirmkan)
2. Rental event
3. Service engagement event - Dilambangkan dengan
service invoice
Economic increment event
1. Cash receipt - Dilambangkan dengan suatu dokumen
remittance advice
Economic decrement reversal event Acquisition payment business process pada value chain:
Suatu event dimana economic decrement events - Untuk perusahaan manufaktur
sebelumnya dinegasikan atau ditiadakan
1. Sale return event - Dilambangkan dengan otorisasi sales
return, dokumen laporan penerimaan dan credit memo
Relationship pada sales/collection business process:
Fulfillment - Antara events pemasaran, Sales Call, atau
Customer Inquiry dan Sale Order events, & antara
events Sale Order dan Sale
Duality - Antara sale dan cash receipt
Reversal - Antara event sale dan sale return
Participation - Antara tiap agents dan events
Proposition - Antara events pemasaran, Sales Call, atau
Customer Inquiry dan Inventory
Reservation - Antara Sale Order dan Inventory & Sale
Ordert dan Cash
Duality antara cash disbursement & acquisition
Stockflow - Antara sale dan inventory, sale return dan
inventory, & cash dan cash receipt - Untuk perusahaan non manufaktur

CHAPTER 9

THE ACQUISITION PAYMENT BUSINESS PROCESS

Acquisition payment business process = Expenditure


transaction cycle = Pembelian untuk membayar mega
process. Siklus transakasi akuisisi/pembayaran mencakup
segala aktivitas yang berkaitan dengan pembayaran,
perawatan (maintaining) dan pembayaran untuk
barang/jasa yang dibutuhkan perusahaan. Proses yang
merupakan kasus khusus dari proses akuisisi/pembayaran
tetapi biasanya dianggap sebagai proses terpisah:
Human resources business process (akuisisi dan
pembayaran tenaga kerja)
Financing business process (akuisisi dan pembayaran Tujuan utama dari proses akuisisi/ pembayaran adalah
modal finansial) untuk menyediakan berbagai resources yang dibutuhkan
proses-proses bisnis lainnya pada saat mereka
Acquisition payment business process pada value system: membutuhkannya
Acquisition payment process pada business process level:

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2177
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

Mutual Commitment Event


1. Purchase order event
o Pemasok sepakat untuk menyediakan barang bagi
perusahaan, dan perusahaan sepakat untuk membayar
barang tersebut dengan harga tertentu o Biasanya
dilambangkan dengan suatu dokumen pesanan pembelian
(purchase order document) atau layar data entry yang
mencakup tanggal pemesanan,tanggal pengiriman yang
dijanjikan, cara pembayaran, jumlah uang, pemasok dan
purchasing agent mana yang berpartisipasi, produk mana
yang dipesan
2. Rental order event
o Pemasok sepakat untuk mentransfer kepemilikan atas
suatu barang dan memberikan hak pada perusahaan untuk
menggunakan barang; sebagai imbalannya perusahaan
sepakat untuk membayar pada harga yang ditentukan
o Biasanya dilambangkan dengan suatu rental contract
document yang mencakup tanggal kontrak, jumlah uang,
barang yang disewakan, periode sewa, cara pembayaran,
pemasok dan purchasing agent yang berpartisipasi
3. Service order event
o Pemasok sepakat untuk melakukan satu atau lebih jasa
dan dibayar oleh perusahaan dengan harga yang disepakati
o Biasanya dilambangkan dengan suatu service contract
document yang mencakup tanggal kontrak, jumlah uang,
jasa yang akan diberikan oleh pemasok, jangka waktu
pelaksanaan, cara pembayaran, purchasing agent dan
pemasok mana yang berpartisipasi
Economic increment events:
1. Purchase/Acquisition event
o Kepemilikan atas satu atau lebih barang ditransfer dari
suatu pemasok ke perusahaan
o Biasanya dilambangkan dengan suatu receiving report
document atau layar data entry yang mencakup tanggal,
jumlah uang, barang yang ditransfer kepemilikannya, cara
pembayaran, purchase agent dan pemasok mana yang
berpartisipasi
Ratu Alyada
o Informasi tentang supplier invoice juga dapat disertakan,
tetapi tidak boleh digunakan sebagai representasi eksklusif
dari event ini (karena biasanya terdapat perbedaan waktu
antara transfer dan penerimaan supplier invoice)
2. Rental Acquisition event
o Biasanya terjadi untuk suatu jangka waktu tertentu

Events pada acquisition payment process: 3. Service Acquisition event


o Biasanya dilambangkan dengan dokumen yang
Instigation Event mengindikasikan penerimaan jasa
1. Purchase / Requisition Event
o Melibatkan seorang department supervisor yang Economic decrement events:
mengidentifikasi suatu kebutuhan akan barang/jasa dan 1. Cash disbursement - Perusahaan mentransfer
mengkomunikasikan kebutuhan tersebut pada purchasing kepemilikan atas uang (atau yang ekivalen) pada pemasok
department dan dilambangkan dengan disbursement voucher

o Dilambangkan dengan dokumen daftar permintaan Economic increment reversal event:


pembelian (purchase requisition document) atau layar data 1. Purchase return event
entry yang merangkum infromasi tentang event ini o Kepemilikan atas barang yang sebelumnya ditransfer dari
pemasok ke perusahaan, dikembalikan ke pemasok

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2178
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

o Dilambangkan dengan authorized request to return,


packing list, dan dokumen debit memorandum
Relationship dalam acquisition payment process:
Fulfillment - Antara Purchase Requisition & Purchase
Order events dan Purchase Order event & Purchase
Acquisition events
Duality - Antara Purchase Acquisition & Cash
Disbursement event
Reversal - Antara Purchase & Purchase Return events
Participation - Antara tiap event dan tiap agen internal
dan eksternal
Proposition - Antara Purchase Requisition event dan
Inventory
3. Selesaikan konflik antar relasi, termasuk konflik nama
Reservation - Antara Purchase Order, Rental Contract, dan konflik structural
atau Service Contract dan Inventory
Stockflow - Antara Purchase dan Inventory, Purchase
Return dan Inventory, dan Cash dan Cash
Disbursement

CHAPTER 10

VIEW INTEGRATION AND IMPLEMENTATION


COMPROMISES

View Modelling
Pemodelan terpisah dari tiap siklus transaksi. Tujuan
pembuatannya untuk mengurangi kompleksitas dan
menyederhanakan realita menjadi manageable pieces
Kompromi pada implementasi
View Integration
Penggabungan model-model menjadi suatu kesatuan yang 1. Pada level konseptual
lengkap. Dapat dilakukan sebagai suatu tahapan normal Tidak-dimasukkannya suatu entitas (biasanya suatu
dalam perancangan basis data untuk suatu perusahaan atau resource) karena ketiadaan alat-alat pengukuran
dapat dilakukan untuk mengkonsolidasikan beberapa basis (measurement tools)
data terpisah untuk kasus corporate merger, akuisisi Tidak dimasukkannya suatu relasi karena inadequate
ataupun berbagai bentuk konsolidasi bisnis lainnya traceability atau karena ketiadaan informasi
keputusan yang dibutuhkan dari relasi tersebut
- Steps: Konsolidasi entitas yang kongruen secara konseptual
1. Identifikasi entitas yang sama pada dua conceptual level Perwujudan tasks sebagai entitas
views
2. Pada level logic
o Pertimbangan load - Basis data relasional “yang
sesungguhnya” seharusnya tidak menyertakan nilai “null”
o Posting keys dari entitas-entitas yang serupa dalam satu
kombinasi untuk menghindari nilai null
o Menggabungkan entitas-entitas tanpa suatu generalisasi-
sehingga referential integrity bisa diterapkan

2. Gabungkan entitas yang sama, selesaikan konflik antar


entitas dan atributnya

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2179
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

- Merupakan proses bisnis internal, biasanya tidak ada titik


kontak dengan agen eksternal
- Walaupun ada aliran informasi dari/ke agen eksternal,
aliran informasi bukan aliran resource
Proses konversi pada value chain:

3. Pada level fisik:


o Penyimpanan derivable attributes
o Event History Roll-up - begitu data event tidak lagi
dibutuhkan dalam format terdisagregasi, “roll” it up dalam
suatu event
Proses konversi: Duality antara material issue & production
run, serta labor operation & machine operation
Proses konversi dengan model REA pada tahapan business
process:

CHAPTER 11

THE CONVERSION OF BUSINESS PROCESS

Proses konversi adalah business events yang berkaitan


dengan konversi raw material (labor, machine, etc) menjadi
finished goods
Proses konversi = Proses produksi = proses manufaktur
Pola REA tingkatan proses bisnis dapat digunakan untuk
semua proses konversi, dan proses konversi di setiap
perusahaan dapat berbeda tergantung dari produk apa yang
dihasilkan
Proses konversi pada value system:

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2180
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

- REA Extended: 2. Untuk continuous process, tidak ada waktu mulai dan
selesai untuk penentuan biaya dari production run, maka
kedua waktu tersebut harus ditentukan
Biaya produksi per unit = biaya keseluruhan produksi pada
suatu periode dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan
pada periode tersebut
Events pada proses konversi:
Economic Increment Event:
1. Production Run - suatu event yang menghasilkan produk
akhir
o Merepresentasikan suatu batch atau job pada suatu job-
order-costing environment
o Merepresentasikan suatu operasi mesin (machine run)
atau periode waktu ekivalen seperti musim pertumbuhan
pada tanaman pertanian
o Data yang biasanya dikumpulkan mencakup nomor
identifikasi, tanggal/waktu mulai dan tanggal/waktu
selesainya event, serta data tentang resources dan agen
yang terlibat pada production run
Economic Decrement Event:
1. Material Issuance - suatu event yang merepresentasikan
penggunaan raw material
o Bahan mentah biasanya diubah menjadi produk akhir dan
pada prosesnya kehilangan identitas dan karakteristiknya
o Biasanya dilambangkan dengan move ticket atau
dokumen serupa lainnya o Data yang biasanya dikumpulkan
meliputi tanggal/waktu pengeluaran, asal dan
tujuan dari pengeluaran, order produksi terkait, agen yang
terlibat dalam otorisasinya (supervisor) dan eksekusinya
(inventory clerk)
2. Labor Operation - suatu event yang merepresentasikan
aktivitas proses konversi oleh labor
o Biasanya dilambangkan oleh suatu job time ticket atau
time track form
o Data yang biasanya dikumpulkan meliputi waktu mulai
dan waktu selesai untuk labor operation serta deskripsi
operasi tenaga kerja yang dilakukan seorang karyawan
tertentu pada suatu waktu tertentu
3. Machine Operation - suatu event yang
merepresentasikan proses konversi oleh mesin
o Biasanya dilambangkan dengan suatu entry pada WIP job
ticket
o Data yang biasanya dikumpulkan adalah waktu dan
Konversi dalam business process digolongkan menjadi 2, tanggal mulai dan selesai dari machine operation, mesin apa
yaitu: yang terlibat, siapa yang mengotorisasinya (supervisor)
dan siapa yang mengeksekusinya (karyawan produksi)
1. Batch process - Melibatkan produksi sejumlah unit
produk, atau dapat melibatkan suatu jenis perkerjaan Increment Commitment Event:
tertentu seperti perbaikan mobil, cetak undangan, dll 1. Production Job Order - suatu commitment event yang
menjadwalkan suatu work-inprocess job
2. Continuous process - Menghasilkan suatu produk
homogen secara kontinyu, contoh: tepung, semen, dll o Berkomitmen untuk meningkatkan produk akhir di masa
yang akan datang
Perbedaan utama antara batch process & continuous o Biasanya dilambangkan dengan suatu nomor production
process: order, dan data tentang produk akhir yang diproduksi,
1. Untuk batch process, ada waktu mulai dan selesai untuk berapa kuantitas yang diproduksi, siapa yang
penentuan biaya dari production run
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2181
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

menyetujuinya, tanggal order, dan tanggal penyelesaian - Ekivalen dengan relasi dualitas, tetapi antara commitment
yang diminta. events
- Production orders memicu permintaan material
Decrement Commitment Event: (requisitioning of materials); relasi reciprocal
1. Raw Materials (or labor or machine) Requisition - suatu merepresentasikan suatu jadwal (schedule) tentang apa
commitment event dimana produksi berkomitmen untuk yang harus diproduksi dan apa yang akan digunakan dan
memindahkan material dari gudang material ke lantai dikonsumsi untuk menyelesaikan proses produksi
produksi
8. Custody (Ada di REA Extended)
o Bila material yang tersedia di gudang tidak mencukupi - Perusahaan biasanya memberikan wewenang (custody)
atau tenaga kerja yang tersedia tidak mencukupi, hal ini atas material (dan mungkin juga produk akhir) pada
akan memicu aktivitas di departemen pembelian atau sekelompok karyawan bagian persediaan (inventory clerks)
penggajian, bukan proses konversi untuk melindungi barang-barang tersebut dari pencurian
atau penyalahgunaan lainnya
o Biasanya dilambangkan dengan suatu material requisition
document CHAPTER 12
o Data yang biasanya dikumpulkan mencakup
tanggal/waktu dari requisition, informasi tentang resources
dan agen yang terlibat dalam event ini HUMAN RESOURCES BUSINESS PROCESS

Relasi dalam proses konversi di business process:


1. Duality
Antara material issuance + labor operation + machine Human resource business process = Payroll cycle
operation = production run
Mencakup semua aktivitas yang dibutuhkan untuk
2. Stockflow melakukan akuisisi dan pembayaran tenaga kerja karyawan
Material dan tenaga kerja biasanya digunakan Terdiri dari dua fungsi, yaitu:
sepenuhnya dalam material issuances dan labor
operations; relasi stock flows semacam ini disebut Personnel function - Melakukan rekrutmen, pelatihan,
sebagai Use evaluasi dan PHK karyawan
Mesin biasanya hanya digunakan secara parsial dalam Payroll function - Membayar tenaga kerja
machine operations, relasi stock flow semacam ini
disebut sebagai Consume Secara esensinya, proses SDM merupakan kasus khusus dari
Produk akhir biasanya dihasilkan (produced) oleh siklus akuisisi/pembayaran. Tujuan utama dari proses SDM
production run (sama seperti inventory dibeli adalah untuk menyediakan tenaga kerja manusia dan
(purchased) pada siklus akuisisi) kepakaran yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat
beroperasi secara efektif dan efisien. Pemodelan akuisisi
3. Fulfillment (Ada di REA Extended) dan pembayaran tenaga kerja harus dilakukan dengan
Material issuances memenuhi (fulfill) raw material sebanar-benarnya dan selengkap mungkin namun tetap
requisitions (daftar permintaan bahan mentah) berbiaya efektif
Production runs memenuhi (fulfill) production orders
(order produksi) HR Process pada value system:
- Karyawan dianggap sebagai mitra bisnis eksternal
4. Reservations (Ada di REA Extended) - Karyawan yang dianggap sebagai agen internal hanyalah
Bahan mentah di-reserve melalui requisition event karyawan yang tugasnya memproses
Produk akhir di-reserve ketersediaannya melalui penggajian
production order
5. Participation Relationship (Ada di REA Extended)
Biasanya semua agen yang terlibat dalam siklus konversi
adalah agen internal
Biasanya meliputi suatu relasi tanggung jawab antara
production supervisor dan para karyawan
6. Linkages (Ada di REA Extended)
- Antara material dan produk akhir
o Berisi informasi yang dibutuhkan untuk Bill of Materials;
suatu produk akhir dibuat dari item bahan mentah apa saja
(dan dalam jumlah berapa)
- Antara tenaga kerja (tipe) dan produk akhir
o Berisi informasi yang dibutuhkan untuk Operations List;
labor operations apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk akhir
7. Reciprocal (Ada di REA Extended) HR process pada value chain:

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2182
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

- Atribut yang biasanya dikumpulkan mencakup nomor cash


account, tipe rekening, lokasi rekening dan saldo kas pada
rekening tersebut
Events pada HR process di business process level:
1. Labor requisition - Instigation Event
- Mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan akuisisi
human capital
- Dapat didokumentasikan dengan berbagai cara, termasuk
komunikasi verbal ataupun memorandum
- Data yang harus dikumpulkan mencakup tanggal
permintaan, tanggal dibutuhkannya tenaga kerja,
“kuantitas” tenaga kerja yang dibutuhkan, identitas
pemohon, identitas dari karyawan tertentu yang tenaganya
dibutuhkan
2. Employee Schedule - Mutual Commitment Event
- Merupakan persetujuan antara perusahaan dengan
seorang karyawan mengenai pertukaran tenaga kerja
- Duality antara cash disbursement & labor dengan imbalan uang
- Didokumentasikan dengan terperinci; bisa dalam
HR process pada business process: spreadsheet atau software e.g excel
- Data yang harus dikumpulkan mencakup tanggal jadwal,
rincian komitmen, identitas karyawan yang tenaganya
dibutuhkan dan identitas supervisor yang bertanggung
jawab atas akuisisi tenaga kerja tersebut
3. Labor Acquisition - Economic Increment Event
- Mengidentifikasi penyediaan tenaga kerja oleh karyawan
untuk perusahaan
- Biasanya didokumentasikan dengan time card
- data yang harus dikumpulkan mencakup tanggal akuisisi,
kuantitas tenaga kerja yang diakuisisi (jumlah jam kerja atau
jumlah unit produk yang dihasilkan), identitas karyawan
yang bersangkutan, identitas supervisor yang bertanggung
jawab untuk mengakuisisi tenaga kerja tersebut
4. Cash disbursement - Economic Decrement Event
- Merepresentasikan distribusi uang pada karyawan yang
tenaga kerjanya diakuisisi
- Didokumentasikan dengan suatu cek gaji atau direct
deposit notification
- Data yang harus dikumpulkan mencakup tanggal paycheck,
time card atau periode pembayaran, jumlah kotor, jumlah
dan alasan pemotongan, jumlah bersih, identitas karyawan
penerima cek gaji, identitas karyawan yang menyiapkan
atau menandatangani cek gaji
5. Rekrutmen - General Instigation Event
6. Persetujuan kerja - General Commitment Event
7. Pelatihan - Economic Increment Event, karena
menambah keahlian karyawan
Agent pada HR process di business process level:
1. Karyawan - Agen eksternal – terlibat dalam instigation,
Resources pada HR process di business process level: commitment & economic events
1. Labor
Human capital (resource yang diakuisisi dalam proses SDM 2. Departemen HR - Agen internal – merepresentasikan
atau siklus penggajian) perusahaan dalam initial & general instigation &
- Atribut yang biasanya dikumpulkan mencakup nomor commitment events
identifikasi labor type, biaya standar per unit labor type,
atau keahlian untuk identifikasi keahlian apa yang 3. Supervisor - Agen internal – merepresentasikan
dibutuhkan untuk suatu labor type kepentingan perusahaan dalam “ongoing” atau “specific”
2. Cash instigation, commitment, & economic events

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2183
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

4. Karyawan penggajian - Agen internal – sering terlibat


dalam cash disbursements

CHAPTER 13

FINANCING BUSINESS PROCESS

Proses ini mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan


mendapatkan dan menggunakan dana melalui berbagai
mekanisme hutang (debt financing) dan penjualan saham
kepemilikan (equity financing). Secara esensinya, proses
pembiayaan adalah kasus khusus dari proses
acquisition/payment
Financing business process pada value system:

Financing business process pada value chain:

Resource financing business process:


1. Cash - merupakan resource yang diakuisisi dan
digunakan
Events financing business process:
1. Cash requisition - Instigation Event
- Permintaan dilakukan untuk mendapatkan tambahan uang
kas dari sumber eksternal, besarannya tergantung suatu
cash flow budget
Duality antara cash disbursement & cash receipt - Dilambangkan dengan nomor cash requisition yang
merupakan identitas dari suatu dokumen requisition, dan
mencakup tanggal/ waktu dari requisition, serta informasi
tentang berbagai resource dan agen yang terlibat dalam
event ini
2. Debt Financing Agreement - Mutual Commitment Event
Financing business process pada business process level: - Mutual commitment untuk melaksanakan transaksi hutang
- Dapat disebut sebagai Loan Agreement (perjanjian
pinjaman), Mortgage, Promissory Note, Bond, dll

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2184
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)

7. Reciprocal - merinci kewajiban perusahaan untuk


3. Equity Financing Agreement - Mutual Commitment Event membayar sejumlah uang pada investor yang secara implisit
- Mewajibkan investor eskternal untuk menyediakan merupakan suatu komitmen dalam equity financing
sejumlah uang untuk perusahaan dan secara implisit agreement (Antara Equity Financing Agreement
mewajibkan perusahaan untuk menyediakan uang sebagai Commitment Event dan Dividend Declaration Commitment
imbalan bagi investor Event)
4. Dividend Declaration - Commitment Event
- Mewajibkan perusahaan untuk menyediakan uang atau
resource lainnya untuk investor
5. Cash Receipt Event - Economic Increment Event
- Mewakili penerimaan uang dari investor atau kreditur
eksternal untuk memenuhi suatu debt atau equity financing
agreement
- Direpresentasikan oleh suatu deposit slip; data yang
dikumpulkan mencakup tanggal, jumlah, rekening tujuan
deposit, agen yang menyerahkan uang serta perjanjian
pembiayaan yang terkait
6. Cash disbursement - Economic Decrement Event
- Merepresentasikan pembayaran uang oleh perusahaan
kepada investor atau kreditur sebagai fulfillment dari suatu
debt financing agreement atau deklarasi dividen saham
(atau pembelian kembali saham)
- Dilambangkan dengan suatu cek atau disbursement
voucher; data yang dikumpulkan mencakup tanggal, jumlah,
rekening asal pembayaran, agen tujuan pembayaran serta
commitment yang terkait
Agents pada financing business process:
- External Agents:
1. Investor untuk Equity financing
2. Kreditur untuk Debt financing
- Internal Agents:
1. Cashier - memproses cash receipt
2. Financial officers - yang menyetujui debt/financing
agreement
3. Financing clerks - memproses cash disbursement
Relationship pada financing business process:
1. Duality - merepresentasikan cash inflow dan cash
outflow
2. Fulfillment - Financing agreement memenuhi cash
requisition event, cash receipt memenuhi financing
agreement, cash disbursement memenuhi financing
agreement & dividend declaration/buyback saham
3. Proposition - Cash requisition, yang mem propose
peningkatan dana
4. Reservation - Debt financing agreement me-reserve uang
untuk diterima dan juga me- reserve uang untuk
dikeluarkan (pada waktu yang berbeda), Equity financing
agreement me- reserve uang untuk diterima , Equity
dividend declaration mereserve uang untuk dikeluarkan
5. Stockflow - Cash resource ditingkatkan dari cash receipt,
dan cash resource diturunkan dengan cash disbursement
6. Participation relationship - tergantung agents pada tiap
events

M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i w w w . a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 2185
PE1

Anda mungkin juga menyukai