Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Pertahanan Saluran Nafas


Abdul Muluk
Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU

Abstrak: Permukaan paru-paru sangat luas. Ukuran luas permukaan paru-paru sekitar 70–80 m2.
Hal ini sama dengan luas lapangan tenis meja. Permukaan total paru-paru yang luas ini, yang
hanya dipisahkan oleh membran tipis dari sistem sirkulasi, secara teoritis akan mengakibatkan
seseorang mudah terserang oleh masuknya benda asing seperti debu, bakteri, dan virus, yang
masuk bersama udara inspirasi. Pada kenyataannya, saluran respirasi bagian bawah dalam keadaan
normal adalah steril. Hal ini terjadi karena Tuhan menciptakan berbagai mekanisme pertahanan
saluran nafas yang mempertahankan sterilitas ini.
Kata kunci: pertahanan, saluran nafas, paru-paru

Abstract: Surface of the lung is very wide. The wide is about 70 – 80 m2. It is the same as table
tennis court wide. The wide of the lung, which is dissociated by flimsy membrane of system
circulation, which theoretically, it will make some one to be easily attacked by foreign body such
as dust, bacteria and virus, that enter with inspiration air. In fact, lower respiration in normally is
sterile. It is happened because God create some mechanisms defense to maintain this sterility.
Keywords: defense, airway, lung

2
PENDAHULUAN kelenjar serosa per mm permukaan saluran
Permukaan paru-paru sangat luas. nafas dibanding 1 atau kurang di trakea dan
Ukuran luas permukaan paru-paru sekitar 70– saluran nafas bagian bawah. Rongga hidung
2
80 m . Hal ini sama dengan luas lapangan kaya akan anastomosis arteri dan vena,
tennis meja. Permukaan total paru-paru yang sehingga dapat meningkatkan suhu udara
luas ini, yang hanya dipisahkan oleh membran inspirasi sebanyak 25ºC, antara hidung luar
tipis dari sistem sirkulasi, secara teoritis akan dengan nasopharing. Juga melindungi saluran
mengakibatkan seseorang mudah terserang nafas bagian bawah dari partikel-partikel dan
oleh masuknya benda asing seperti debu, gas berbahaya seperti ozone, sulfur dioksida
1
bakteri dan virus, yang masuk bersama udara dan formaldehyde .
1,2
inspirasi. Rongga hidung terdiri dari 2 struktur
Saluran respirasi bagian bawah dalam yang berbeda, yaitu vestibulum dan fossa
keadaan normal adalah steril, karena ada nasalis.
beberapa hal yang mempertahankan sterilitas
ini. Beberapa mekanisme pertahanan saluran Vestibulum
nafas adalah karena bentuk anatomis saluran Vestibulum merupakan bagian rongga
1,2
nafas itu sendiri. hidung paling depan yang melebar.
Permukaan dalam vestibulum mengandung
Rongga hidung kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan
Rongga hidung yang kecil, yang luasnya vibrissae, yaitu rambut-rambut pendek dan
2
hanya 0,3 cm setiap sisinya memberi tebal. Hal ini mengakibatkan penyaringan
sumbangan yang besar untuk pertahanan udara inspirasi dari partikel-partikel besar,
3
saluran nafas. Mukosa hidung memiliki 8 bahkan serangga.

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 y No. 1 y Maret 2009 55


Abdul Muluk Pertahanan Saluran Nafas

Fossa nasalis Reaksi-reaksi alergi dapat menyebabkan


Fossa nasalis merupakan rongga hidung pembesaran abnormal pada korpus
bagian belakang. Fossa nasalis terdiri dari 2 kavernosum pada kedua fossa nasalis sampai
ruang cavernosa yang dipisahkan oleh tulang mencapai 5 mm dan mengakibatkan gangguan
3
septum nasalis. Dinding lateral fossa nasalis aliran udara yang berat .
ada yang menonjol ke dalam berbentuk seperti Manfaat pernafasan hidung begitu
papan yang disebut concha. Ada 3 buah banyak, oleh karena itu, sangat dianjurkan
concha, yaitu concha nasalis superior, media bernafas melalui hidung. Hindarilah bernafas
dan inferior. Concha nasalis superior diliputi melalui mulut, karena dapat mengakibatkan
oleh epitel olfactory khusus. Concha nasalis berbagai macam penyakit.
media dan inferior diliputi oleh epitel
3
respirasi. Sel epitel saluran nafas
Celah antara concha mengakibatkan Sel epitel saluran nafas/sel epitel respirasi
penambahan luas permukaan yang terdiri dari beberapa jenis sel. Jenis yang
mengandung epitel respirasi dan terbanyak adalah sel epitel bersilia. Tiap-tiap
menimbulkan aliran udara yang turbulen. Hal sel ini, memiliki 250 silia pada permukaan
ini menyebabkan bertambahnya kontak antara apikalnya. Sedangkan di bawah silia, selain
arus udara dan lapisan mukosa/epitel respirasi badan basal, terdapat banyak mitokondria.
Sedangkan di dalam lamina propria concha Mitokondria ini akan menyediakan adenosin
terdapat banyak plexus venosus. Hal ini trifosfat (ATP) yang diperlukan untuk
mengakibatkan udara inspirasi dihangatkan penggetaran silia. Sel selanjutnya yang paling
oleh plexus venosus, dilembabkan oleh lapisan banyak adalah sel goblet, yang menghasilkan
mukosa dan disaring oleh aliran turbulen tetesan mukus yang kaya akan polisakarida.
sebelum masuk ke saluran nafas bagian Sel goblet dapat berproliferasi dan berubah
2,3
bawah. menjadi sel bersilia. Sel lain adalah ‘brush
Aliran turbulen dapat menyaring udara cell’. Jumlah sel ini lebih 10% dari sel epitel
inspirasi, karena udara yang mengalir melalui yang ada. Sel ini memiliki banyak mikrovili
saluran hidung membentur banyak dinding yang terdapat pada permukaan apikalnya, tapi
penghalang, yaitu concha nasalis, septum, dan fungsinya belum diketahui. Sel basal mampu
5
dinding pharing. Setiap kali udara membentur berkembang menjadi sel di atasnya .
salah satu penghalang ini, maka udara harus
merubah arah alirannya. Partikel yang Lapisan mukus dan kerja mukosiliaris
tersuspensi di dalam udara, karena Semua permukaan saluran nafas dilapisi
mempunyai massa dan momentum jauh lebih oleh lapisan tipis mukus yang disekresikan
besar dari udara, tidak dapat mengubah arah oleh membran mukosa sel goblet. Lapisan
perjalanannya secepat udara. Oleh karena itu mukus pada saluran nafas mengandung faktor-
partikel terus maju ke depan, sehingga faktor yang efektif sebagai pertahanan, yaitu
membentur permukaan-permukaan penghalang immunoglobulin terutama IgA, PMNs,
2
ini . Melalui mekanisme ini, hampir tidak ada interferon dan antibodi spesifik. Gerakan silia
partikel yang berdiameter lebih besar dari 2-3 menyapu/saluran nafas. Silia dan mukus
4
mikron memasuki paru-paru melalui hidung . menjebak debu dan kuman, kemudian
Plexus venosus tampak seperti badan- memindahkannya ke pharing, karena silia
badan bergelembung (corpus cavernous). bergetar ke arah pharing. Partikel asing dan
Setiap 20–30 menit, corpus cavernous pada mukus digerakkan dengan kecepatan 1
salah satu fossa nasalis penuh dengan darah, cm/menit sepanjang permukaan trakea ke
2
yang mengakibatkan peregangan mukosa pharing . Begitu juga benda asing di saluran
concha, dan hal ini menyebabkan sedikit hidung, dimobilisasi dengan cara yang sama ke
penyumbatan/penurunan aliran udara di sisi pharing. Aktivitas silia bisa dihambat oleh
tersebut. Selama waktu ini, sebahagian besar berbagai zat yang berbahaya. Sebagai contoh,
udara berjalan melalui fossa nasalis sisi merokok sebatang sigaret dapat menghentikan
lainnya. Oklusi yang terjadi secara periodik ini gerakan silia untuk beberapa jam. Hal ini
mengurangi aliran udara, sehinga epitel mengakibatkan perokok harus membatukkan
6
respirasi dapat memperbaiki diri dari keausan. mukus yang normalnya dibersihkan oleh silia .

56 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 y No. 1 y Maret 2009


Tinjauan Pustaka

Refleks menelan mole untuk menutup nares posterior.


Tujuan refleks menelan adalah mencegah Berikutnya timbul kontraksi kuat yang menuju
masuknya makanan atau cairan ke dalam ke bawah, ke semua otot abdomen sehingga
trakea. Impuls motoris dari pusat menelan memeras lambung, dan mengakibatkan
yang menuju ke faring dan bagian atas tekanan intragastrik yang tinggi. Akhirnya
esophagus diantar oleh saraf kranial V, IX, X sfingter gastrooesofageal relaksasi,
dan XII dan beberapa melalui saraf cervical. memungkinkan pengeluaran isi lambung ke
2
Menelan memiliki beberapa stadium, yaitu atas melalui oesofagus .
2
stadium volunter, faringeal dan oesofageal.
Pada stadium volunter, benda ditekan Refleks batuk
atau didorong ke bagian belakang mulut oleh Merupakan mekanisme lain yang lebih
tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap kuat untuk mendorong sekresi ke atas
palatum, sehingga lidah memaksa benda ke sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan.
2
pharing. Bronkus dan trakea sangat peka dengan
Pada stadium faringeal, palatum mole benda asing ataupun iritasi lain, sehingga bisa
didorong ke atas untuk menutup nares menimbulkan refleks batuk. Laring dan karina
posterior, sehingga mencegah makanan balik sangat peka. Bronkiolus terminalis dan
ke rongga hidung. Lipatan palatofaringeal alveolus terutama peka terhadap rangsang
saling mendorong ke arah tengah, kemudian kimia korosif seperti gas sulfur dioksida dan
pita suara laring berdekatan dan epiglottis klor. Impuls aferen dari saluran pernafasan
mengayun ke belakang, sehingga mencegah terutama berjalan melalui nervus vagus ke
makanan masuk ke trakea. Laring didorong ke medulla oblongata. Di sana suatu rangkaian
atas dan depan oleh otot-otot yang melekat otomatis digerakkan oleh sirkuit neuron
pada os hyoid. Gerak ini meregangkan/ medulla oblongata, sehingga menyebabkan
melemaskan pintu oesofagus, maka masuklah efek-efek sebagai berikut:
makanan ke sphincter faringoesofageal, • Mula-mula 2,5 liter udara dihirup.
kemudian otot konstriktor pharing superior • Kemudian epiglottis menutup, dan pita
berkontraksi menimbulkan gelombang suara menutup dengan erat-erat untuk
2,6
peristaltik oesophagus. menjerat udara di dalam paru-paru.
Stadium faringeal terjadi terjadi kurang • Otot perut berkontraksi dengan kuat, yang
dari 1 atau 2 detik, sehingga menghentikan mendorong diafragma, begitu juga otot
nafas selama waktu ini, karena pusat menelan ekspirasi berkontraksi kuat, sehingga
menghambat pusat pernafasan dalam medulla tekanan di dalam paru-paru meningkat
2
oblongata. menjadi setinggi 100 mm Hg atau lebih.
Pada stadium oesofageal, gelombang • Pita suara dan epiglottis tiba-tiba terbuka
peristaltik berjalan dalam waktu 5–10 detik. lebar sehingga udara bertekanan tinggi di
Tetapi pada orang yang berada dalam posisi dalam paru-paru ‘meletus’ ke luar.
berdiri, waktunya akan lebih cepat, yaitu 4–8 Kecepatan udara ini bisa 75–100 mil/jam.
2
detik, karena pengaruh gravitasi . Udara yang mengalir cepat ini akan
membawa serta benda asing apapun yang
Refleks muntah ada di dalam bronkus dan trakea .
2

Tujuan refleks muntah adalah mencegah


masuknya makanan atau cairan ke dalam Pada umumnya manusia tidak menyukai
trakea. Muntah dapat disebabkan oleh batuk, karena batuk merupakan suatu keadaan
rangsangan pada saluran cerna. Impuls yang tidak menyenangkan. Hal ini tidak
motorik diantar oleh nervus V, VII, X, dan selamanya benar, karena batuk adalah suatu
XII ke saluran cerna bagian atas dan melalui mekanisme pertahanan alamiah untuk
saraf spinal ke diafragma dan otot abdomen. melindungi saluran pernafasan, bahkan dapat
Muntah terjadi karena perangsangan pada menjadi alat terapeutik untuk melayani suatu
pusat muntah, sehingga terjadi efek: bernafas tujuan yang pasti. Bagi orang yang
dalam, mengangkat os hiod dan laring untuk membutuhkannya, batuk bukanlah suatu
mendorong sfingter krikooesofageal terbuka, gangguan, bahkan suatu mekanisme yang
menutup glottis dan mengangkat palatum sangat penting untuk membersihkan jalan

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 y No. 1 y Maret 2009 57


Abdul Muluk Pertahanan Saluran Nafas

nafas, contoh pada penyakit kistik fibrotik. maka enzim litik yang terdapat dalam
Batuk yang efektif dapat membantu makrofag akan membunuh dan mencernakan
membersihkan jalan nafas pasien, mikroorganisme tersebut tanpa menimbulkan
mempertahankan fungsi paru, dan memberi reaksi peradangan yang nyata. Partikel benda
7
kualitas hidup yang lebih baik . asing ini pun kemudian ditranspor oleh
makrofag ke pembuluh lymfe atau ke
Refleks bersin bronkiolus, dimana mereka dibuang oleh kerja
Refleks bersin mirif dengan refleks batuk, mucus dan silia.
hanya refleks bersin tejadi di saluran hidung,
bukan pada saluran nafas bagian bawah.
Rangsang yang memulai refleks bersin adalah DAFTAR PUSTAKA
iritasi pada saluran hidung, impuls aferennya 1. Godfrey Richard. The nose and the lower
berjalan di dalam saraf maksilaris ke medulla airways, Lancet. 1994 Apr 23;343
oblongata dimana refleks ini digerakkan. (8904):991-2.
Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan
2. Guyton Arthur C dan Hall John E.
yang terjadi pada refleks batuk, di sini uvula
Textbook of medical physiology, W B
tertekan sehingga sejumlah besar udara
Saunders Co, Eleventh edition, 2006:478-
mengalir dengan cepat melalui hidung dan
80.
mulut, sehingga membersihkan saluran hidung
dari benda asing. 3. Werner Kahle dkk. Atlas Berwarna dan
Teks Anatomi Manusia; Alat-alat Dalam,
Makrofag alveolar Jilid 2, Hipokrates, 1998:107-15.
Merupakan pertahanan yang paling akhir 4. Nicod, Laurent P. Pulmonary defense
dan paling penting terhadap invasi benda asing mechanisms, Respiration, 1999:66:2-11
ke dalam paru-paru. Partikel-partikel kecil
yang berdiameter kurang 0,5 mikron bisa 5. Hasleton P.S. & Curry A. Anatomy of the
masuk ke alveolus contoh asap rokok yang lung. In: Spencer's Pathology of the Lung,
berdiameter kira-kira 0,3 mikron. Walaupun 5th edn, New York.: McGraw-Hill, 1996:
biasanya 2/3 dikeluarkan kembali bersama- 1–40 (ed. P.S. Hasleton).
sama udara ekspirasi. Tetapi sisanya akan 6. Ganong William F. Review of Medical
2
dikeluarkan oleh makrofag alveolar . Physiology, Twenty first edition,
Makrofag alveolar merupakan sel McGraw-Hill, 2003: 468-80
fagositik dengan ciri-ciri khas dapat bermigrasi
dan mempunyai sifat enzimatik. Sel ini 7. Des Jardins Terry R, Cardiopulmonary
bergerak bebas pada permukaan alveolus dan Anatomy & Physiology: Essentials For
bisa meliputi serta menelan benda asing/ Respiratory Care, Fourth edition, 2001:7-
mikroba. Setelah meliputi partikel mikroba, 34, Delmar Publisher

58 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 y No. 1 y Maret 2009

Anda mungkin juga menyukai