Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 7 :

1. Agung Satiya Budi (1304619069)


2. Icha Fuadilah N (1304619071)
3. Salwa Anggraeni (1304619049)

1. Pertanyaan defa qorina

Pada saat seseorang menghirup asap rokok atau kabut asap tebal akibat pembakaran
sampah, respon umum yang diberikan adalah terbatuk-batuk hingga mengeluarkan air
mata. Terkait dengan hal tersebut bagaimana mekanisme pernapasan pada saat
menghirup asap tersebut hingga menyebabkan hal demikian?

Jawaban :

Agung satiya budi: proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen di atmosfir,
kemudian oksigen masuk melalui organ pernapasan bagian atas seperti hidung atau
mulut, faring, laring dan selanjutnya masuk ke organ pernapasan bagian bawah seperti
trakhea, bronkus (utama, sekunder dan tersier) lalu ke bronkiolus dan masuk ke dalam
alveoli.

Nah kemudian pertikel yg ada di atmosfer itu memiliki ukuran yg berbeda beda. Partikel-
partikel yang lebih besar dari 10 mikro m akan yang bisa saring di bulu-bulu hidung
sedangkan partikel yg lebih kecil lagi dapat masuk lebih dalam lagi.

Pada laring terdapat epiglotis yang dibantu oleh adanya silia (bulu-bulu getar) yaitu untuk
menyaring debu-debu, kotoran dan benda asing. Adanya benda asing/kotoran tersebut
memberikan rangsangan kepada selaput lendir dan silia sehingga terjadi bersin dan batuk.
Akibatnya benda asing/kotoran tersebut bisa dikeluarkan melalui hidung dan mulut.
Dengan kejadian tersebut di atas udara yang masuk ke dalam alat-alat pernapasan benar-
benar bersih.

Berikut mekanisme dari batuk :

1. Fase iritasi
Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea, bronkus besar, atau
serat aferen cabang faring dari nervus

Glosofaringeus dapat menimbulkan batuk. Batuk juga timbul bila reseptor batuk
dilapisan faring dan esophagus, rongga pleura dirangsang.

2. Fase inspirasi

Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga udara masuk ke dalam paru-paru dalam
jumlah banyak.

3. Fase kompresi

Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis dan batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis
karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intrathoraks walaupun glotis
tetap terbuka.

4. Fase ekspirasi

Pada fase ini glotis terbuka secara tiba-tiba akibat konstraksi aktif otot-otot ekspirasi,
sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan yang tinggi
disertai dengan pengeluaran benda – benda asing dan bahan –bahan lain. Gerakan glotis,
otot – otot pernafasan, dan bronkus sangat penting dalam mekanisme batuk karena
merupakan fase batuk yang sesungguhnya.

Suara batuk bervariasi akibat getaran secret yang ada dalam saluran nafas atau getaran
pita suara

2. Pertanyaan afrilisa nurosifa h. Mengenai jawaban pertanyaan defa

Apa bedanya suara dari batuk kering dan batuk basah yang meghasilkan suara berbeda?

Agung: karena suara tiap orang sendiri serta karena sekretnya tersebut

Salwa: karena pengaruh dari secret(cairan dahak) saat batuk berdahak ada lendir sehingga
menggema suaranya, sedangkan batuk kering sedikit cairan sehingga kering dan gatal
pada tenggorokan sehingga suaranya berbeda.
Aji: batuk basah sama jawabannya seperti jawaban salwa karena secret yang disekresi di
tenggorokan serta pengaruh suhu (kelembapan) lingkungan sekitar serta dalam tubuh
yang mempengaruhi perbedaan suara batuk. Batuk kering suaranya kecil/kasar bunyinya
hanya bisa diketahui langsung dari orang yg batuk, sehingga tidak dapat diketahui dari
bunyinya. Batuk kering lebih banyak pergeseran jaringan kulit saat pergerakan otot
glottis, jadi ada pergesekan antara kulitnya yang bunyinya seperti dipaksa. Saat batuk
yang dipaksa karena suatu hal, bisa terjadi pada system menghirup, udara dari luar pada
fase inspirasi otot diagfragma mengembang melebar tertarik kebawah paru paru melebar.
Pada saat kita sebelum batuk, saat inspirasi bernapas yang amna udara masuk ke paru
paru mengembang lalu glottis otomatis menutup, lalu pada saat kita batuk glotisnya
dipaksa ditekan keluar untuk membuka yang tadinya menahan dengan menutup, jadi
bunyinya juga dikarenakan glottis tersebut.

3. Pertanyaan mam ayu mengenai pertanyaan defa

Adakah hubungannya dengan saraf saat tidur lalu ada asap?, bagaimana mekanismenya?

Aji: ada mam, itu saraf parasimpati.

Salwa: ada refleks respiratori yaitu saat iritasi. Dari pusat respirasi pada batang otak yaitu
pada bagian pons, pada ada dua pusat, pusat pneumotaksis dan pusat apneustik karena
secara bawah sadar.

Mam ayu: pusat apneustik memfasilitasi proses inspirasi tetap terjadi walaupun saat tidak
sadar, sedangkan pusat pneumotaksis mengatur durasi inspirasi apa membutuhkan fase
inspirasi yg panjang saat terkaiat frekuanisi, misal kadar oksigen yang sangat rendah.

3. Pertanyaan sa’idah linaili r.

Izin bertanya, seperti yg kita tau ada yg namanya transplantasi organ jantung, ginjal dll
dan manusia msh bisa hidup dengan 1 ginjal. Apakah bisa manusia hidup dgn satu paru?
Dan jika salah satu paru mengalami kerusakan akan mempengaruhi fisiologisnya?

Jawab :
Icha fuadillah:

Bisa.

Paru-paru termasuk dalam salah satu organ tubuh yang jika kehilangan fungsinya atau
bahkan diangkat (dengan tindakan operasi), maka manusia masih b isa bertahan hidup).

Ketika satu paru diangkat, paru yang tersisa mengembang untuk mengambil sebagian
ruang ekstra. Hidup dengan satu paru-paru biasanya tidak memengaruhi aktivitas sehari-
hari atau harapan hidup,” namun, seseorang dengan satu paru-paru tidak akan dapat
berolahraga sekuat orang sehat dengan dua paru-paru karena biasanya orang yang hanya
memiliki satu paru akan mengalami penurunan kemampuan bernapas sebanyak 20-30%
sehingga mereka tidak b isa melakukan aktivitas yang terlalu berat dan mudah lelah.
Fungsi parunya juga pasti akan mengalami penurunan.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang hanya memiliki satu paru dapat
menghindari polus seperti asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, melakukan olahraga
ringan, menghirup udara segar, dsb

Ami: bisa, ada atlet yang memeiliki satu paru dan dia masih menjadi atlet dan menjalani
aktifitas seperti biasanya.

Mam ayu: bisa namun harus melalui adaptasi yang cukup lama untuk atlet tersebut.
Karena kapasitas parunya berkurang.

4. Pertanyaan felana afifah

Izin bertanya, apakah perbedaan dari pneumosit tipe 1 dan pneumosit tipe 2?

Jawab:

Icha fuadillah: sel tipe 1 (pneomosit tipe 1/ small alveolar epithelial cells), merupakan
lapisan yang sangat tipis yang melapisi permukaan alveolus. Fungsi utama sel ini adalah
membetuk swar dengan ketebalan minimal yang dapat dilalui gas dengan mudah.
Sedangkan sel tipe ii (large alveolar cells/pneomosit tipe ii), merupakan sel yang berada
di membran basal, memiliki plasma bervesikel, yang disebabkan adanya badan lamela.
Badan lamela menghasilkan materi uang menyebar diatas permukaan alveolus berupa
surfaktan paru. Fungsi surfaktan adalah menurunkan tergangan permukaan pada alveolus
di dalam paru-paru. Tanpa surfaktan dalam jumlah yang cukup, alveolus akan kaku,
lengket, sulit mengembang. Surfaktan merupakan bahan aktif permukaan alveolus yang
dibentuk oleh campuran kompleks fosfolipid (fosfolipid dipalmitoilfosfatidilkolin),
protein (surfaktan apoprotein), dan ion kalsium.

Prisila: kalau pneomosit tipe 1 melapisis secara menyebar dan juga menutupi lebih dari
90% permukaan , sedankan pneomosit tipe ii bertanggung jawab terhadap sekresi
surfaktan.

6. Pertanyaan haifa

Mengapa orang yang mempunyai gejala sinusitis sering kali mempunyai masalah
pembengkakan konka pada rongga hidung sehingga menyebab sulit bernapas?

Salwa: Pembengkakan konka karena sinusitis merupakan inflamasi atau peradangan pada
dinding sinus. Sinus merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara
di dalam tulang tengkorak. Sinus paranasal adalah rongga yang terdapat pada tulang-
tulang wajah yang terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (di pangkal hidung),
sinus maksilari (dipipi kanan dan kiri) dan sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).
Sinus befungsi menghasilkan lendir untuk mengatur kelembapan.

Menyebabkan sulit bernapas, karena penyumbatan sinusitis dapat diakibatkan beberapa


hal, seperti bakteri, flu biasa, alergi, polip, sektum yg menimpang, atau pergeseran di
rongga hidung.

5. Pertanyaan afrilisa

Bagaiman mekanisme laju pernapasan dalam respirasi? Apa saja faktor-faktornya ?

Agung satiya budi: medulla dan pons merupakan bagian batang otak membentuk pusat
pengaturan respirasi. Ketika peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah (dalam
bentuk asam karbonat), tingkat ph darah turun. Hal ini menyebabkan medula
mengirimkan impuls saraf ke diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk untuk
berkontraksi dan mengingkatkan laju pernapasan.

Salwa: salah satu faktornya adalah tekanan udara yang mana, saat laju peningkatan atau
penurunan volume rongga toraks mengubah tekanan intrapleura dan intra-alveolar yang
menyebabkan pengembangan atau pengempisan paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai