Anda di halaman 1dari 2

Stella Mariss/ Arsitektur/ 15214028

BATIK IKAT CELUP MOTIF SASIRANGAN


(KALIMANTAN SELATAN)

Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan.


Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata ‘menyirang’ atau
menjelujur, kain Sasirangan dibuat dengan teknik tusuk jelujur.
Kain ini kemudian diikat menggunakan benang, tali rafia, karet,
atau sejenisnya mengikuti corak-corak tertentu. Tahap
selanjutnya kain dicelup ke dalam air hangat yang telah diberi
pewarna. Secara tradisional bahan pewarna untuk kain
sasirangan dihasilkan dari beberapa bagian tanaman, seperti
daun, bunga dan akar. Warna kuning berasal dari kunir (kunyit),
warna hitam dari buah labu, warna coklat dari kulit kayu damar,
warna merah dari buah kesumba, dan banyak lagi warna-warna
dari tumbuhan lainnya. Warna dasar kain sasirangan biasanya
lebih dominan daripada warna-warna coraknya. Corak kain
sasirangan pada dasarnya merupakan gambaran alam, tetumbuhan dan binatang. Ciri khas corak ini
adalah garisgaris berliku-liku memanjang yang kaya warna dan nuansa. Corak ini berbeda dengan
ragam hias lainnya yang umumnya lebih besar dalam bentuk wajit dan belah ketupat. Setidaknya
ada belasan macam motif batik Sasirangan yang populer digunakan masyarakat, antara lain
Kambang Tampuk Manggis, Ombak Sinapur Karang, Turun Dayang, Kulit Kurikit, Bayam Raja,
Kangkung Kaombakan, Kulit Kayu, dan Sari Gading. Motif-motif Sasirangan tersebut saat ini telah
diakui pemerintah melalui Dirjen HAKI Dephumkam sebagai upaya untuk melindungi budaya Banjar

Sumber:

http://batikreview.blogspot.co.id/2011/05/

https://sasirangan2013.wordpress.com/2013/12/31/sasirangan-kain-khas-banjar/
Stella Mariss/ Arsitektur/ 15214028

Anda mungkin juga menyukai