Nama Batik Karakteristik Batik dari berbagai daerah Gambar batik
(Daerah Asal) 1. Batik karakteristik Batik Madura dapat Madura dilihat dari 2 hal, diantaranya : Warnanya & Motifnya.
1. Dari segi warna, karakteristik
warna Batik Madura cenderung memilih warna berani dan tegas, seperti warna Merah, Kuning, Biruh (Hijau dalam Bahasa Indonesia) serta warna Biru sendiri.
2. Ragam Motif Madura sangat
banyak, diambil dari motif tumbuhan, binatang, serta motif kombinasi hasil kreasi pembatik sendiri.
3. Ciri khas lainnya yg dimiliki
dari Batik Madura adalah banyaknya tarikan garis pada satu desain Batik
2. Batik 1. Motif dari batik magetan
Magetan antara lain motif jenis Pring (sidomukti) Sedapur, Cucak Rowo, Pring Temu Rose, Parang Rusak, dan sebagainya. Namun yang paling menonjol yaitu motif “Pring Sedapur”. Motif batik dibuat karena terinspirasi dari banyaknya tanaman bambu yang mengelilingi Dusun Papringan di Desa Sidomukti. 2. Ciri dari motif batik motif Pring yaitu berupa gambar rumpun bambu yang di atasnya ada gambar bulan. Namun ada juga yang motifnya tanpa ada bulan di atas gambar rumpun bambu tersebut. Batik Magetan memiliki karakter yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). 3. Batik Jepara 1. motif khas dari Batik Jepara yaitu mengandung banyak makna yang sangat terperinci, motif tersebut antara lain: Motif Bunga Kantil, Motif Parang Gondosuli, Motif Srikaton, Motif Srigunung, motif parang poro yaitu motif yang disusun miring yang terdiri berupa stilisasi ranting dan dedaunan yang saling berkaitan, yang bermakna bahwa hidup ini saling membutuhkan. Motif lung-lungan Motif kembang setaman yaitu motif ulir yang dihiasi bunga aneka warnadan kupu-kupu, yang menggambarkan harmoni keindahan taman bunga Motif elung Bimo Kurdo yaitu berupa lung yg besar- besar yg diambil dari tokoh pewayangan bima yang menunjukkan karakter agung, kokoh, dan berwibawa. Motif sido arum yang mengandung pesan agar derajat dan pangkat bermanfaat bagi kehidupan. Motif sekar jagad bumi kartini .
4. Batik 1. motif dan warna yang khas
Rembang budaya Cina, yaitu merah, putih, biru, dan hijau. Warna merah khas sering disebut dengan abang getih pithik (merah darah ayam). Warna abang getih pithik ini dihasilkan dari pewarna alam yaitu dari warna akar pohon mengkudu (pace). 2. penamaan desain batik (Batiks design), yang mengacu pada tata warna pada batik tersebut, misalnya motif Bang-bangan (dari kata Jawa: abang yang artinya merah), yaitu batik dengan latar/ dasar putih dengan ragam hias merah atau sebaliknya, Kelengan (dari kata Jawa: keleng yang artinya hitam atau kehitaman, Bang biru (dari kata Jawa: abang dan biru), Bang-biru- ijo (dari kata Jawa: abang, biru, ijo, yang artinya merah, biru, dan hijau). 5. Batik Ciamis 1. motif yang dihasilkan merupakan campuran dari daerah Jawa Tengah. Namun seiring perkembangan, Batik Ciamis tampil dengan aneka warna karena pengaruh Batik Pesisiran. 2. sebelumnya hanya memiliki dua warna saja, yaitu warna coklat soga dan hitam dengan dasar putih. Hal tersebut karena awalnya Batik Ciamis banyak terpengaruh dengan Batik Pedalaman. 3. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan pewarnanya pewarnanya dibuat dari pohon seperti mengkudu, pohon tom, dan sebagainya. 4. Corak batik Ciamis tidak telalu ramai dan rumit. Motif batik Ciamis yang sering disebut Ciamisan, memiliki karakter sederhana. 5. Ragam hias batik Ciamisan bernuansa naturalistik, banyak menggambarkan flora dan fauna serta lingkungan alam sekitar. Motif alam sekitar yang banyak dijumpai dalam batik ciamisan adalah rereng atau lereng. Motif yang menggambarkan tebing miring ini dipengaruhi motif parang . 6. Motif batik di daerah Ciamis antara lain rereng lasem, parang sontak, rereng seno, rereng sintung ageung, kopi pecah, lepaan, rereng parang rusak, rereng adu manis, kumeli, rereng parang alit, rereng useup, rereng jenggot, rereng peuteuy papangkah.
6. Batik 1. Mayoritas motif batik yang
Indramayu digunakan di Indramayu hadir dalam kegiatan penangkapan ikan di laut. Motifnya banyak mendapat pengaruh dari gambar atau motif kaligrafi dari Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Motif batik indramayu antara lain: Motif Etong yang menggambarkan berbagai satwa laut seperti ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting, Motif Kapal Terdampar menyiratkan bahwa kapal nelayan, Motif Ganggeng yang menjelaskan jenis rumput laut yang ditemukan di Pantai Utara Jawa, motif Kembang Gunda adalah tanaman yang tinggal di pesisir pantai dan bisa menjadi lauk pecel, Motif Swastika diilhami oleh masa penjajahan Jepang, menggambarkan simbol kekerasan yang terjadi selama penjajahan Jepang, Merak Ngibing diilhami oleh motif yang indah burung merak, motif Kereta Kencana merupakan gambaran Raja Wilarodra yang sedang berada di kandang kuda kerajaan
2. Ragam batik indramayu
adalah flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. 3. Corak-corak batik Indramayu terlihat lebih berani dalam teknik pewarnaan jika dibandingkan dengan batik daerah lain, yaitu mengadopsi secara utuh dari motif burung dan berbagai macam bunga serta tumbuh-tumbuhan.
7. Batik 1. menampakan warna-warna
Tasikmalaya dan motif yang memperlihatkan semangat kesederhanaan, apa adanya, terbuka dan komunikatif serta pluralis dengan kesan cantik- imut, bahkan sedikit unyu/genit yang selaras dengan citra umum orang sunda. Motif dan corak batik Tasikmalaya dibuat tidak melihat dan berdasarkan status sosial calon pemakainya, hal ini selaras dengan sistem sosial masyarakat di Tasikmalaya yang menekankan pentingnya kesetaraan dan kesamaan. Jadi.. Batik Tasik ini lebih luwes dan bisa dibilang modern, sebab tidak ada pakem yang terlalu mengikat. Beberapa motif diantaranya adalah motif Merak Ngibing, Roda Bunga, Rawa Kupu- Kupu, Gambir Saketi, Balimbing Seling Ombak Banyu, Daun Taleus, dan Lereng adu Manis dan lain sebagainnya
2. tiga karakter utama
batik Sukapura (Sukaraja) yang secara sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang berirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lain dari batik Sukapura ini adalah warna-warna tanah yang digunakan.Ciri khas Batik Sukapura (Tasikmalaya) manampilkan warna merah, hitam, serta cokelat. Batik sawoan yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo dan cecak-cecak berwarna putih. Batik Tasik (Tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih cerah dan kaya Motif-motif batik tasikmalaya ada diantaranya yang mirip dengan batik garut/garutan. Pada batik Sukapura jarang dijumpai isen-isen, kalaupun ada tidak dibuat secara rinci.
8. Batik Batik Ponorogo terbagi dua, yaitu batik
Ponorogo klasik Ponorogo dan batik kontemporer Ponorogo. 1. Batik klasik memiliki warna yang cenderung gelap dengan motif flora dan fauna yang motifnya condong ke Solo dan Jogjakarta. Motif-motif itu diantaranya adalah latar ireng reog, sekar jagad, djarot asem, klitik dan sebagainya. Batik Ponorogo juga terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari kesenian reog yang menjadi ikon di daerah ini, motifnya antara lain merak tarung, merak romantis, dan batik reog. 2. Sedangkan untuk batik kontemporer memiliki motif abstrak sehingga tidak bisa ditiru. Salah satu batik kontemporer Ponorogo yaitu Batik Lesoeng, batik ini mulai populer sekitar 5 tahun yang lalu. Batik Lesoeng adalah batik dengan lebih memberikan warna dalam batik yang sudah ada, memberikan kesan yang berbeda agar lebih menarik dan memberikan energi baru untuk para pengrajin batik dan pecinta batik. 3. Warna batik juga eksklusif karena pewarnaan memanfaatkan daun atau pohon, bukan produk kimia dengan warna dominan yang berupa warna merah, hijau, dan biru. 9. Batik Tuban 1. Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar- gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung”Hong”yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban. Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis Tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.
10. Batik 1. Motif-motif yang diambil
Purworejo dari batik purworejo terinspirasi dari potensi- potensi yang dimiliki oleh purworejo. Contoh motifnya antara lain :
Motif buah manggis dan
durian, merupakan produk unggulan dari bidang pertanian dan perkebunan di pegunungan. Motif empon-empon, yang berupa kencur, jahe, kunyit, kapulaga, dan temulawak, merupakan bahan membuat jamu, merupakan potensi yang dimilki masyarakat perbukitan. Motif Kambing Ettawa, merupakan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Purworejo. Motif Klanting dan kue clorot, merupakan makanan khas Purworejo. Motif Modang menggambarkan tata pemerintahan di Purworejo ynag utuh. Terdapat alun- alun di tengah kota, di keilingi kantor bupati, rumah dinas bupati, Masjid, Polres, Kodim, Gereja. motif penari dolalak yaitu kesenian yang tumbuh sebagai hasil akulturasi budaya barat dan timur. Motif Bedug Pendowo, sebagai makna potensi budaya Purworejo yang sudah dikenal di dunia. Motif bunga cengkeh merupakan aksesoris yang terdapat pada kostum penari dolalak. Sedangkan latar dari motif ini diberi hiasan pasiran, yang mengandung makna, bahwa Purworejo mempunyai potensi sumber daya alam yaitu pasir besi.
2. Pada batik tradisonal, dikenal
dengan motif Melati secontong, Lung Kenongo, Nam Kepang, Laras Driyo, Pisang Bali, Limaran, Lung Semongko, Buntal Kampuh, Menyan Kobar, Sidoluhur, Sidomukti, Leler Mengeng, Parang Kawung dan masih banyak corak dengan kekhasan masing-masing. Sedangkan pada batik Adi Purwo, ragam gambar sebagai motifnya terdiri atas gula kelapa, padi, manggis dan durian, empon-empon, kambing PE (Ettawa), klanting dan kue clorot, dan modang.
11. Batik Dengan warna kain merah, motif
Sumedang batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.
12. Batik Banten Motif khas Banten yaitu motif
datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Perhitungan Mekanika Molekul Untuk Menghitung Nilai Tingkat Energi Berdasarkan Perhitungan Secara Komputasi Dan Perhitungan Secara Manual Pada Proses Pembentukan Senyawa Etil Propanoat