Anda di halaman 1dari 15

ALUR LINEN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPRASIONAL
(SPO) dr. Rustam Amiruddin, Sp. PD

Adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk


Pengertian kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling dan alat instrument
steril lainnya.
1. Mencegah tertukarnya linen dari bagian yang satu kebagian
yang lain.
2. Stock linen untuk ruang dialysis terpenuhi .
Tujuan 3. Menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap tahan
lama.
4. Mengurangi komplain dari pasien,seperti : kusut, robek,
luntur dsb.
1. Mengambil linen kotor dari ruang dialysis .
2. Mengantar linen bersih ke ruang dialysis sesuai dengan
stock.
Tugas londry 3. Mencocokan jumlah permintaan tambahan dengan stock
yang tersedia.
4. Menyediakan tempat untuk linen umum dengan linen
terinfeksi.(Bedakan warna kantong plastik).
1. Ruang laundry ( linen room )
a. Linen kotor.
 Jumlah linen dihitung sesuai dengan jenisnya dan
dicatat
 Proses pencucian linen dipisahkan antara umum
dengan terinfeksi.
b. Linen bersih .
 Disetrika sambil perhatikan ada bercak atau
robek pada linen.
 Dilipat rapih sesuai kebutuhan.
Prosedur umum  Linen disusun sesuai kebutuhan
2. Ruang Dialysis
a. Linen diantar ke ruang dialysis setiap pagi hari,
sebelum pasien dilakukan tindakan dialysis.
b. Masukan linen kedalam ruang linen, disusun dan
diatur sesuai tempatnya.
c. Menghitung linen bersamaan dengan saat
memasukan linen kedalam rak/ lemari.(Jumlah linen
yang diberikan sesuai dengan jumlah linen kotor)=
stock.
d. Menyerahkan tanda bukti jumlah linen yang telah
dikirim kepada petugas dialysis.
e. Perhitungan stock dilakukan bersama dengan
petugas dialysis.
f. Jika tidak sesuai dengan stock, dicari penyebabnya.
g. Linen yang telah dipakai pasien dibawa ke ruang
disposal dan dimasukan ke dalam kantong plastik
yang telah dibedakan warnanya, dan dipisahkan
dengan yang terkontaminasi.
h. Linen kotor dikumpulkan di ruang disposal dan
keesokan harinya diambil oleh petugas laundry 2x
sehari ( pagi dan sore ).

1. Petugas Medis
Unit Terkait
2. Petugas londry/linen
PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Ditetapka oleh
Direktur
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Merencanakan kebutuhan linen yang menggunakan di


Pengertian ruangan rawat inap, bedah dan CSSD, KB, IGD dan
polikklinik
Agar tersedia linen untuk pelayanan di rumah sakit
Tujuan
Agar pelayanan di rumah sakit bisa berjalan dngan baik
Kebijakan sesuai dengan kebutuhan pasien
1. Setiap ruangan menyusun daftar kebutuhan linen sesuai
standar, ditantatangani oleh kepala UPF, kepala Instalasi
2. Usulan kebutuhan ditujukan ke bagianperencanaan,
tembusan bidang perawatan (logistik keperawatan) dan
bidang pelayanan
Prosedur 3. Daftar kebutuhan dibuat sesuai dengan jumlah
4. Daftar kebutuhan linen dianggarkan sesuai dengan
prosedur perencanaan
5. Bila barang sudah tersedia, sudah ada dibendaharawan
barang maka ruangan membuat daftar permintaan
barang untuk mengambil di gudang
1. Rawat Inap
2. Instalasi Bedah
3. CSSD
Unit terkait
4. Kamar Bersalin
5. IGD
6. Poliklinik
PENCUCIAN LINEN BERWARNA

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Pekerjaan yang berhubungan dengan tatacara proses


Pengertian pencucian linen berwarna

Memastikan bahwa proses pencuacian linen yang berwarna


Tujuan dapat dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan
standar yang ditetapkan
Seluruh proses pencucian linen yang berwarna, dapat
dilaksanakn dengan baik dan benar, sehingga tersedianya
Kebijakan linen yang cukup dan memenuhi syarat hygiene serta bebas
dari lingkungan penularan penyakit

1. Sebelum dilakukan pencucian, linen ditimbang terlebih


dahulu sesuai dengan kapasitas mesin, yaitu 40 dan 55
kg
2. Gunakan masker, scort dan sarung tangan saat akan
melakukan pencucian linen kotor
3. Petugas pencucian memasukan linen yang berwarna
tersebut kedalam mesin cuci, dan proses pencuciannya
dilakukan dengan memakai mesin cuci dengan kapasitas
40 dan 50 kg melalui tahapan-tahapan yang telah
ditentukan
4. Pencucian tahapan pertama, melakukan pembilasan
sebanyak 3 s/d 6 kali tergantung dari tingkat
kekotorannya tanpa menggunakan bahan kimia
Prosedur 5. pencucian tahap kedua dengan suhu 80 derajat
menggunakan bahan kimia, yang terdiri :
 deterjen 6 g/kg
 alkali 5 g/kg
 penetralisir/sour 4 ram/kg cucian
 comfort/pewangi/pelembut/demonpine 5 cc/kg
cucian
6. setelah linen tersebut selesai dicuci, kemudian linen itu
dimasukan kemesin pengering dengan suhu 70 derajat
dengan waktu 45 menit
7. linen yang sudah kering disetrika, diroll, dipress dan
dilipat dengan rapi, disusun pada rak-rak yang telah
ditentukan untuk masing-masing linen yang ada diruang
penyimpanan atau gudang sirkulasi. Jika masih ada
linen yang masih ada nodanya, ditimbang dan dicuci
kembali.
Unit/bangsal perawatan, Nosokomial
Unit terkait
PROSEDUR PENGADAAN LINEN

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Direktur RSU Tadulako
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Pengadaan linen adalah suatu rangkaian kegiatan dalam


Pengertian upaya penyediaan linen yang meliputi perencanaan,
pemesanan, penerimaan dan pembayaran.
Tersedianya linen di sarana sandang untuk memenuhi
Tujuan kebutuhan pasien secara efektif dan efisien
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di unit
bangsal perawatan diperlukan jumlah kebutuhan linen yang
Kebijakan
cukup dan sesuai standarisasi yang dibakukan baik
mengenai jumlah, bentuk dan kualitasnya.
A. juklak Pengadaan Linen :
1. menyususn rencana pengdaan linen berdasarkan hasil
stock opname terakhirgudang terminal sarana
sandang dengan koordinasi unit perawatan, sesuai
dengan jumlah BOR di unit rawat inap dan rawat
jalan.
2. Menyusun rencana pembiayaan melalui RAB setiap
tahun
3. Pengajuan pengdaan di buat berdasarkan prosedur
pengadaan barang sesuai sumber pembiayaan RAB
RS Tadulako Palu
4. Penerimaan barang di terima oleh panitia penerima
barang disaksikan unit terkait
5. Linen/barang tersebut diberikan kepada
Prosedur
bendaharawan material untuk disimpan digudang
sentral
6. Pemindahan barang dari gudang sentral ke gudang
terminal sarana sandang dilakukan oleh petugas
gudang terminal sarana sandang
7. Pendistribusian linen ke bangsal perawatan melalui
gudang terminal sarana sandang
B. Juklak pendistribusian linen
1. Pengajuan permintaan oleh unit kerja rawat inap dan
rawat jalan diketahui oleh Ka. Instalasinya masing-
masing, ditijikan kepada Ka. Instalasi sarana dan
CSSD, berdasarkan jumlah BOR di setiap unit
bangsal perawatan
2. Bukti pengeluaran barang/linen dari gudang terminal
sarana sandang ke gudang pemakaian (unit rawat
inap) dibuat rangkap 6 (enam) yang ditanda tangani
oleh Ka. Tim gudang terminal sebagai pihak yang
menyerahkan dan penanggung jawab gudang
pemakai sebaga pihak yang menyerahkan serta
diketahui bendaharawan material
3. Dokumen tersebut didisrtibusikan kepada :
a. Lembar pertama untuk arsip gudang terminal
sarana sandang
b. Lembar kedua untuk bagian Akuntasi
c. Lembar ketiga untuk bagian Umum
d. Lembar keempat untuk SPI
e. Lembar kelima untuk sub. Bagian data dan
pelaporan
f. Lembar keenam untuk bagian pemakai
Linen yang sudah diterima oleh gudang pemakai
(unit/bangsal) menjadi tanggung jawab unit tersebut
baik jumlah kualitas maupun kuantitasnya.
1. Instalasi rawat ianap
2. Instalasi rawat jalan
Unit terkait
3. Unit/bangsal rawat inap/gudang pemakai
4. Unit/bangsal rawat jalan/gudang pemakai
PENCUCIAN LINEN JENIS LAKEN

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Direktur RSU Tadulako
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Pekerjaan yang behubungan dengan tata cara proses


Pengertian pencucian jenis laken.

Memastikan bahwa proses pencucian linen jens laken,


Tujuan dapat dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan
standar yang ditetapkan
Seluruh proses pencucian linen jenis laken, dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar, sehingga tersedianya
Kebijakan
linen yang cukup dan memenuhi syarat hygiene serta bebas
dari lingkungan penularan penyakit
1. Sebelum dilakukan pencucian, linen ditimbang terlebih
dahulu sesuai dengan kapasitas mesin yaitu 40 dan 55
kg
2. Gunakan masker scort dan sarung tangan saat akan
melakukan pencucian linen kotor
3. Petugas pencucian memasukan linen jenis alken tersebut
kedalam mesin cuci dan proses pencuciannya dilakukan
dengan memakai mesin cuci dengan kapasitas 40 dan 55
kg melalui tahapan-tahapan yang telah dilakukan, yaitu :
a. Pencucian tahap pertama, melakukan pembilasan
sebanyak 3 sd 6 kali tergantung dari tingkat
kekotorannya tanpa menggunakan bahan kimia
b. Pencucian tahap kedua dengan suhu 80 derajat
Prosedur dengan menggunakan bahan kimia, yang terdiri :
 Detergen 6 gr/kg
 Alkali 5 gr/kg
 Penetralisir/saour 4 ram/kg cucian
 Comfort/pewangi/pelembut/demonpine 5 cc/kg
cucian
4. Setelah linen-linen tersabut selesai dicuci, kemudian
linen dimasukan kemesin pengering dengan suhu 50
derajat dengan waktu 25 menit
5. Linen yang sudah kering dsetika, diroll, dipres dan
dilipat dengan rapi, kemudian disusun pada rak-rak yang
telah disiapkan untuk masing-masing linen yang ada
diruangan penyimpanan atau gudang sirkulasi. Jika
masih ada linen yang masih ada nodanya, ditimbang
dicuci kembali
Unit/bangsal perawatan, Nosokomial
Unit terkait
PENCUCIAN LINEN INFEKSIUS

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Direktur RSU Tadulako
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Linen infeksius adalah semua jenis linen yang terkena cairan tubuh
Pengertian pasien, seperti darah, nanah, air seni, muntahan dan kotoran pasien.

Memastikan bahwa proses pencucian linen infeksius dapat dijalankan


Tujuan dengan baik dan benar
Semua jenis linen infeksius harus dilakukan pencucian dengan cara
Kebijakan yang baik dan benar, sehingga layak pakai dalam segi kebersihan dan
tidak menuar/hygiene.
1. Petugas linen ruangan memasukan linen infeksius kekantong
sambil melakukan perhitungan dan mencatat jumlahnya diformulir
pencucian linen infeksius
2. Gunakan masker, scort dan sarung tangan saat akan melakukan
pengambilan linen kotor
3. Sebelum dilakukan pencucian ditimbang terlebih dahulu untuk
mengetahui berapa jumlah kg cucian tersebut
4. Petugas pencucian memasukan linen infeksius tersebut kedalam
mesin cuci bersamaan kantong plastik kuningnya
5. Proses pencucian dilakukan dengan memakai mesin cuci dengan
kapasitas 40 kg dengan melalui tahapan-tahapan yang telah
ditentukan, yaitu : linen dari noda-noda darah atau feses, kemudian
dimasukan demonpine dan line dari kamar bersalin
6. Pencucian tahap kedua menggunakan bahan kimia, yang terdiri
Prosedur dari :
 Detergen 3 gr/kg Dengan suhu 40-
50 derajat
 Alkali 2 gr/kg
selama 30 menit
 Chlorin bleach 2 gr.kg (linen putih)
 Oxygen bleach 2 gr/kg (linen warna)
7. Pencucian tahap ketiga (main wash) dilakukan dengan suhu 90
derajat untuk mematikan atau membebaskan linen dari kuman-
kuman yang ada, dengan menggunakan bahan kimia, yaitu :
 Detergen 6 gr/kg cucian
 Alkali 5 gr/kg cucian
 Chlorin bleach 4 gr/kg (cucian putih)
 Oxygen bleach 4 gr/kg (cucian warna)
 Comfort/pewangi/pelembut 5 cc/kg cucian
 Demonpine/desinfectant 5 cc (linen OK dan K.Bersalin)
8. Setelah linen-line tersebut selesai dcuci kemudian linen itu
dimasukan kemesin pengering dengan suhu 40 derajat dengan
waktu :
 Laken/sprei 20 menit
 Piama,jas operasi,barakoshort,kimono 40 menit
 Handuk,popok,bedong 60 menit
Linen yang sudah kering disetrika,diroll,dipress dan dilipat dengan
rapi, disusun pada rak-rak yang telah dtentukan untuk masing-
masing linen yang ada diruang penyimpanan atau digudang
sirkulasi
Unit/bangsal perawatan, Nosokomial
Unit terkait
PENCUCIAN LINEN

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Direktur RSU Tadulako
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Proses pencucian semua linen yang telah dipakai atau


Pengertian diguanakan oleh pasien diruang keperawatan baik yang
sifatnya infeksius maupun non infeksius
Untuk memastikan bahwa proses pencucian linen kotor
Tujuan dapat dijalankan dengan benar sesuai standar yang
ditetapkan.
Seluruh pencucian linen kotor dilakukan dengan benar
Kebijakan sesuai dengan standar yang ditetapkan
A. Linen Kotor
1. Petugas sarana sandang mendorong trolli yang
dilengkapi dengan 3 buah drum yang telah diberi
tanda infeksius dan non infeksius
2. Petugas linen bangsal menempatkan linen kotor
berdasarkan kategori linen infeksius dan non
infeksius pada tong yang telah disediakan
3. Petugas sarana sandang mendorong trolli yang berisi
linen kotor dari bangsal/ruangan kesarana sandang
dan penimbangnya
4. Petugas sarana sandang dan bangsal perawatan
memisahkan linen kemudian menghitung sesua
dengan jenisnya, dan mencatat pada formulir
perhitungan
Prosedur 5. Hasil perhitungan linen kotor ditandatangani oleh
petugas sarana sandang dan saksi dari
bangsal/ruangan
6. Petuga sarana sandang melakukan pencucian,
pengeringan, pelipatan, pengepresan dan pengerolan
sesua standar yang telah dibakukan
7. Kepala tim produksi sarana sandang menyerahkan
linen bersih kepada kepala tim distribusi
B. Linen Bersih
1. Petugas pengecekan sarana sandang menyiapkan
linen bersih yang akan didistribusikan sesuai dengan
jumlah yang tercatat pada formulir penghitungan
linen kotor pada trolli disitribusi yang telah
disiapkan
2. Petugas distribusi sarana sandang mengecek ulang
jumlah yang tertera pada formulir penghitungan
3. Petugas distribusu sarana sandang mengirim linen
bersih ke masing-masing ruang/bangsal
keperawatan, kemudian formulirbuku pengiriman
barang/linen ditandatangani oleh penanggung jawab
linen ruangan/bangsal keperawatan
Unit/bangsal perawatan, Nosokomial
Unit terkait
PENCUCIAN LINEN OK DAN VK

RUMAH SAKIT UMUM


TADULAKO
Tgl. Terbit : Direktur RSU Tadulako
STANDAR
PROSDUR
OPERASIONAL
dr. RustamAmiruddin, Sp. PD

Pekerjaan yang berhubungan dengan tatacara proses


Pengertian pencucian linen dari kamar operasi (OK) dan kamar
bersalin (VK)
Memastikan bahwa proses pencucian linen dari OK dan
Tujuan VK dapat dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan
standar yang dtetapkan
Seluruh proses pencucian linen yang berasal dari OK dan
VK dapat dilaksakan dengan baik dan benar, sehingga
Kebijakan
tersedianya linen yang cukup dan memnuhi syarat hygiene
serta bebas dari kemungkinan penularan penyakit
1. Sebelum dilakukan pencucian, linen ditimbang terlebih
dahulu sesuai dengan kapasitas mesin, yaitu 40 dan 55
kg
2. Gunakan masker,scort, dan sarung tangan saat
melakukan pencucian linen kotor
3. Petugas pencucian memasukan linen tersebut kedalam
mesin cuci, dan proses pencuciannya dilakukan dengan
memakai mesin cuci kapasitas 40 dan 55 kg melalui
tahapan-tahapan yang telah ditentukan
4. Pencucian tahap pertama, melakukan pembilasan
sebanyak 3 sd 6 kali tergantung dari tingkat
kekotorannya tanpa menggunakan bahan kimia
5. Pencucian tahap kedua menggunakan bahan kimia, yang
Prosedur terdiri dari :
 Detergen 6 gr/kg
 Alkali 5 gr/kg
 Penetralisir/saour 4 ram/kg cucian
 Comfort/pewangi/pelembut/demonpine 5 cc/kg
cucian
6. Setelah linen-linen tersebut selesai dicuci kemudian
dimasukan kemesin pengering dengan suhu 70 derajat
dengan waktu 45 menit
7. Linen yang sudah kering disetrika,diroll,dipress dan
dilipat dengan rapi, disusun pada rak-rak yang telah
dtentukan untuk masing-masing linen yang ada diruang
penyimpanan atau langsung dikirim ke kamar bersalin,
yang berwarna hijau dkirim langsung ke unit CSSD
untuk diset sesuai dengan kebutuhan masing-masing set
operasi. Jika masih ada linen yang masih ada nodanya,
ditimbang dan dicuci kembali.
Unit/bangsal perawatan, Nosokomial
Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai