Anda di halaman 1dari 6

Analyzers Gas darah

Dirancang dengan teknisi laboratorium dalam pikiran, produk darah analyzer gas Medica
menggunakan desain modular langsung. Analisa ini menggunakan antarmuka pengguna yang
sederhana dan memiliki biaya rendah per sampel. Semua komponen analyzer digabungkan ke
dalam modul sederhana yang mudah diakses oleh pengguna. Pemeliharaan rutin terbatas pada
penggantian modul reagen, elektroda, dan sebuah tabung pompa tunggal. Dengan mulai cepat
dan pelatihan, teknisi laboratorium akan segera mendapatkan keuntungan dari Medica darah
akurasi gas analyzer, kehandalan, dan produktivitas.

Analyzers Gas darah

Dirancang dengan teknisi laboratorium dalam pikiran, produk darah analyzer gas Medica
menggunakan desain modular langsung. Analisa ini menggunakan antarmuka pengguna yang
sederhana dan memiliki biaya rendah per sampel. Semua komponen analyzer digabungkan ke
dalam modul sederhana yang mudah diakses oleh pengguna. Pemeliharaan rutin terbatas pada
penggantian modul reagen, elektroda, dan sebuah tabung pompa tunggal. Dengan mulai cepat
dan pelatihan, teknisi laboratorium akan segera mendapatkan keuntungan dari Medica darah
akurasi gas analyzer, kehandalan, dan produktivitas.

Medica EasyBloodGas ™ menawarkan analisis gas darah tradisional dalam format yang
kompak baru. Jejak kecil menghemat ruang dan terintegrasi dengan mudah ke dalam alur
kerja laboratorium.

Kalibrasi gas dan cairan buffer digabungkan untuk membuat modul yang mudah reagen yang
mengandung fase tunggal calibrants. Tangki gas dieliminasi. Semua komponen analyzer
dirancang menjadi modul yang sederhana, mudah diakses oleh pengguna. Pemeliharaan rutin
terbatas pada penggantian modul reagen, elektroda, dan sebuah tabung pompa tunggal.

Medica EasyBloodGas langkah-langkah analisa pH, PCO 2, dan PO 2 dan menghitung 11


parameter tambahan. Pasien parameter, termasuk FIO 2 dan Hb, dapat dimasukkan dengan
menggunakan tombol digital dan diintegrasikan ke dalam hasil pasien. Diukur dan hasil
perhitungan akan ditampilkan dan dicetak. Menu sederhana memandu pengguna melalui
operasi analyzer.

Medica EasyBloodGas dirancang untuk memenuhi kebutuhan laboratorium untuk


memberikan hasil sampel ekonomi. Desain elektroda Kompak dan kontrol yang tepat dari
volume kalibrator memastikan operasi ekonomis dan biaya rendah per sampel.
EasyStat

EasyStat ® adalah cara yang terjangkau untuk meningkatkan kemampuan suatu laboratorium.
EasyStat menghemat waktu, uang, dan ruang bangku. Jejak kecil memungkinkan instrumen
yang akan digunakan dalam hampir semua alur kerja laboratorium.

Medica EasyStat ® analyzer gas darah memberikan presisi dan kinerja yang diperlukan
menuntut lingkungan perawatan kesehatan saat ini, sambil memfokuskan pada kebutuhan
laboratorium untuk memberikan hasil sampel ekonomis dan efisien.

The EasyStat tindakan analyzer pH, PCO 2, PO 2, Na +, K +, Ca + +, Cl -, dan Ht dan menghitung


parameter tambahan. Pasien parameter, termasuk FIO 2, ID pasien, suhu pasien,% FIO 2 situs
gambar, dan informasi lainnya dapat dimasukkan dengan menggunakan tombol digital dan
terintegrasi dengan hasil pasien.

Calibrants cair yang dikemas dalam modul reagen nyaman tunggal. Semua komponen
analyzer digabungkan ke dalam modul sederhana yang mudah diakses oleh pengguna. Selain
itu, menu sederhana memandu pengguna melalui operasi analyzer.

Format kompak EasyStat dan desain modular secara signifikan mengurangi pemeliharaan dan
kebutuhan ruang. Elektroda sekali pakai dan modul reagen memastikan operasi ekonomis dan
biaya rendah per sampel.
ELISA (singkatan bahasa Inggris: Enzyme-linked immunosorbent assay) atau 'penetapan
kadar imunosorben taut-enzim' merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai
laboratorium imunologi. Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti teknik pengerjaan
yang relatif sederhana, ekonomis, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. ELISA
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter Perlmann dan Eva Engvall untuk menganalisis
adanya interaksi antigen dengan antibodi di dalam suatu sampel dengan menggunakan enzim
sebagai pelapor (reporter label).[1]

Umumnya ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu competitive assay yang menggunakan
konjugat antigen–enzim atau konjugat antobodi–enzim, dan non-competitive assay yang
menggunakan dua antibodi. Pada ELISA non-competitive assay, antibodi kedua akan
dikonjugasikan dengan enzim sebagai indikator. Teknik kedua ini seringkali disebut sebagai
"Sandwich" ELISA.

Uji ini dilakukan pada plate 96-well berbahan polistirena. Untuk melakukan teknik
"Sandwich" ELISA ini, diperlukan beberapa tahap yang meliputi:

1. Well dilapisi atau ditempeli antigen.


2. Sampel (antibodi) yang ingin diuji ditambahkan.
3. Ditambahkan antibodi kedua yang dikonjugasikan dengan enzim tertentu seperti
peroksidase alkali. Antibodi kedua ini akan menempel pada antibodi sampel
sebelumnya.
4. Dimasukkan substrat enzim yang dapat menimbulkan warna tertentu saat bereaksi.
5. Intensitas warna campuran diukur dengan spektrofotometer yang disebut ELISA
reader hingga mendapatkan hasil berupa densitas optis (OD). Dengan menghitung
rata-rata kontrol negatif yang digunakan, didapatkan nilai cut-off untuk menentukan
hasil positif-negatif suatu sampel. Hasil OD yang berada di bawah nilai cut-off
merupakan hasil negatif, dan demikian juga sebaliknya.

Uji ini memiliki beberapa kerugian, salah satu di antaranya adalah kemungkinan yang besar
terjadinya hasil false positive karena adanya reaksi silang antara antigen yang satu dengan
antigen lain.[2] Hasil berupa false negative dapat terjadi apabila uji ini dilakukan pada window
period, yaitu waktu pembentukan antibodi terhadap suatu virus baru dimulai sehingga jumlah
antibodi tersebut masih sedikit dan kemungkinan tidak dapat terdeteksi.[3]
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan
perbedaan tingkat migrasinya. Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya pergerakan
komponen bermuatan positif (+) pada kutub negatif (-) serta komponen bermuatan negatif (-)
pada kutub positif (+). Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik". Hasil yang didapatkan
dari elektroforesis adalaha elektroforegram yang memberikan informasi mengenai seberapa
cepat perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut kecepatan migrasi. Besaran yang digunakan
sama dengan pada proses kromatografi.

Skema Elektroforesis
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positif akan bergerak searah
dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalam campuran terdapat dua jenis komponen,
yakni (1) komponen negatif (-), dan (2) komponen netral (N), maka komponen negatif akan bergerak
menuju kutub positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alat elektroforesis
secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut dapat dilihat
komponen yang bermuatan positif akan mengalir ke arah kutub negatif, sedangkan komponen
bermuatan negatif akan mengalir ke arah kutub positif.

Rangkaian Alat Elektroforesis


Berdasarkan bentuk alat, elektroforesis dibagi menjadi dua:
1. Elektroforesis Planar
2. Elektroforesis Kolom

Pemisahan pada elektroforesis, selain disebabkan oleh fenomena elektrokinetik, juga dapat
disebabkan karena adanya filtrasi, yakni interaksi dengan fasa diam. Pemisahan yang
disebabkan karena interaksi tersebut tidak disebut elektroforesis, melainkan
"elektrokromatografi". Arus yang digunakan pada elektroforesis adalah arus DC dengan nilai
tegangan kurang dari 1000 volt. Apabila digunakan lebih dari 1000 volt maka akan terjadi
efek pemanasan pada media gel. Efek pemanasan tersebut disebut "efek Joule" yang
disebabkan karena adanya tumbukan partikel elektron. Efek pemanasan dapat dihilangkan
dengan dua cara, yakni:
1. Pendinginan
2. Efek Konveksi. Efek konveksi adalah suatu cara untuk membebaskan panas dengan
mengganti bentuk planar menjadi bentuk kolom atau kapiler. Kapiler yang digunakan
dibuat dari silika yang bermuatan netral atau negatif. Bagian luar kapiler dilapisi
dengan polimer agar bersifat lentur.

Electro Osmotic Flow (EOF)


Jika kapiler pada elektroforesis diberi tegangan, maka akan terjadi perpindahan muatan ke
arah kutub negatif (-). Perpindahan yang terjadi disebut "electroosmotic flow (EOF)".
Pergerakan elektrolit yang tidak dipengaruhi oleh EOF disebut "elektroforetik". Prinsip kerja
EOF dapat dilihat pada gambar berikut.

Skema Electroosmotic Flow (EOF)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan positif dengan
muatan negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap listrik terjadi akibat
pemberian tegangan yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler. Sebelum diberi tegangan,
permukaan kapiler akan bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan
menempel pada permukaan sebagai lapis pertama. Ion positif akan mengikuti ion negatif
membentuk lapisan pada permukaan, dalam hal ini ion positif akan membentuk lapisan
kedua. Sistem ini disebut lapis rangkap listrik.

Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari masing-
masing komponen. Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi jika komponen memiliki
muatan tinggi dan ukuran rendah, dengan kata lain memiliki densitas muatan yang tinggi.
Densitas muatan sendiri adalah perbandingan anatara muatan dengan ukuran yang dimiliki
oleh suatu komponen.
Contoh Aplikasi Elektroforesis
1. Pemisahan ion Li+ dan Na+
Kedua kation ini, Li+ dan Na+ sama-sama memiliki muatan +1, namun memiliki
ukuran berbeda. Ion Li+ memiliki ukuran yang lebih kecil dari Na+. Ion Li+ akan lebih
tersolvasi dengan air sehingga akan mengikat banyak molekul air. Akibatnya
mobilitas Li+ akan menjadi kecil dan ion Na+ akan lebih dahulu keluar dari kapiler.
2. Pemisahan NO2- dan NO3- menggunakan EOF
HNO3 merupakan asam kuat, dalam air akan terurai sempurna menjadi H+ dan NO3-,
sedangkan HNO2 merupakan asam lemah, dalam air akan terdisosiasi sebagian. Pada
pH 7, HNO2 akan terdisosiasi sebagian, menyisakan spesi HNO2. Hal ini tidak baik
untuk pemisahan karena tidak semua HNO2 berada dalam spesi NO2-. Untuk
melakukan pemisahan dengan baik, kita harus menggunakan pH yang tinggi sehingga
kedua spesi tersebut dapat berada dalam bentuk anionnya. Namun ketika pH sudah
diatur tinggi, hanya akan terbentuk satu puncak pada elektroforegram. Hal ini
disebabkan karena kedua spesi akan menuju pada kutub yang sama. Pemisahan dapat
tetap dilakukan dengan baik asalkan muatan detektor diatur menjadi positif dan
muatan injektor diatur menjadi negatif.

Sistem yang berdasarkan pada skema (a) hanya akan menghasilkan satu puncak,
artinya pemisahan tidak berlangsung dengan baik. Pada skema (b) akan muncul dua
puncak, artinya pemisahan NO3- dan NO2- terjadi dengan baik. Hal ini disebabkan
karena nilai mobilitas elektroforetik (μep) NO3- lebih kecil dibanding μep NO2-,
akibatnya mobilitas total (μt) NO2- menjadi lebih besar dari μt NO3-. Hal ini akan
berakibat NO2- akan keluar terlebih dahulu dibanding NO3-.

Anda mungkin juga menyukai