Revisi Respirasi Bakteri Bio 3 2016
Revisi Respirasi Bakteri Bio 3 2016
RESPIRASI SELULAR
Sebagai Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu:
Khalida Ulfa, M. Pd.
DisusunOleh:
Kelompok 8
1. Rahmat Wiranda Dzikri (1652220081)
2. Senja (1652220095)
3. Tiara Ulandari (1652220109)
4. Via Amalia (1622220114)
الرحيم
ّ الرحمن
ّ بسم هللا
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan,
kesempatan dan rahmat-Nya sehingga kita semua diberikannya ilmu yang
bermanfaat. Dan atas rahmat ilmu ini juga kami bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “RESPIRASI SEL “Shalawat dan salam semoga terhantarkan selalu
kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan pengikut-
pengikutnya hingga akhir zaman.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing,
IbuKhalida Ulfa, M. Pd.yang telah memberikan tugas serta membimbing kami
guna menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.Kami mohon maaf jika
dari penyampaian makalah kami ini ada kesalahan atau kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-
teman sekalian. Dan dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi kita
semua. Aminn
Disusun oleh,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi
hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah
berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat
tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda.
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan
tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri,
menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai
batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus
mencarimakan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus
menjaga integritas mekaniknya untuk hidup dan pertumbuhan.Sebuah sel
adalah blok bangunan dasar untuk semua organisme hidup.
Sel dianggap sebagai unit terkecil dari entitas yang hidup dan dapat
menciptakan bentuk kehidupan uniseluler atau kehidupan yang lebih rumit.
Sel sangat membutuhkan ATP untuk memenuhi kebutuhan energi untuk
melakukan berbagai tugas daam tubuh, termasuk menggerakan otot, menjaga
organ-organ vital, pembelahan sel serta replikasi.
Setiap makhluk hiduppastimelakukanprosesmetabolisme salahsatunya
tumbuhan.Metabolismemerupakanserangkaianproseskimiawidalamtubuhmak
hlukhidup yangberperanuntukmenghasilkan
energiyangdigunakanuntukmelakukanaktivitas kehidupan.Pada
prosesmetabolismeini,terdapatduaprosesyaitu metabolismeprimerdan
sekunder. Tumbuhan memiliki
cirimakhlukhidupsebagaiproseskehidupanyaitubernafas
ataudisebutrespirasi.Respirasiyaituproses masuknya oksigendankeluarnya
karbondioksida
sebagaihasilprosesrespirasi.Respirasisalahsatuprosesmetabolisme
primeryangmerupakan prosesesensialbagikehidupantumbuhan.Prosesrespirasi
mengeluarkan energikimiaAdenosintrifosfat
(ATP)sebagaipenggerakrespirasi.
Respirasi terdiridarirangkaian banyakreaksidarikomponen-
komponenyang masing-masing dikatalisasiolehenzimyangberbeda-
beda.Selpadatumbuhan menggunakan respirasi selulersebagaialatuntuk
mengubahenergitersimpanmenjadibahankimiayangdikonsumsi
olehselindividual.
Adenosintrifosfat(ATP)adalahmakanankimiayangdigunakan semua
sel.Tanaman pertama kalimembuatgulasederhana melalui
fotosintesis.Selindividu kemudian memecah
gulaitumelaluirespirasiseluler.Respirasi selularbertujuan menghasilkan
Adenosintrifosfat(ATP)yangdigunakanuntukmemenuhikebutuhanenergi sel.
Sel membutuhkanenergi untuk melakukanberbagai tugas dalam tubuh,
termasuk menggerakkanotot,menjagaorganvitalbekerja,danpembelahansel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian respirasi sel?
2. Bagaimana mekanisme respirasi sel?
3. Bagaimana terjadinya proses glikolisis?
4. Bagaimana terjadinya proses fermentasi?
5. Apa faktor pengendali glikolisis?
6. Apa makna penting glikolisis dalam proses evolusi?
7. Bagaimana proses asam sitrat?
8. Bagaimana mekanisme terjadinya transfor elektron?
9. Apa faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada tumbuhan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat
memahami:
1. Untuk memahami pengertian respirasi sel
2. Untuk mendeskripsikan mekanisme respirasi sel
3. Untuk mendeskripsikan terjadinya proses glikolisis
4. Untuk mendeskripsikan terjadinya proses fermentasi
5. Untuk menjelaskan faktor pengendali glikolisis
6. Untuk menjelaskan makna penting glikolisis dalam proses evolusi
7. Untuk mendeskripsikan proses asam sitrat
8. Untuk mendeskripsikan mekanisme terjadinya transfor elektron
9. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada
tumbuhan
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian respirasi sel
2. Dapat mengetahui mekanisme respirasi sel
3. Dapat mengetahui terjadinya proses glikolisis
4. Dapat mengetahui terjadinya proses fermentasi
5. Dapat mengetahui faktor pengendali glikolisis
6. Dapat mengetahui makna penting glikolisis dalam proses evolusi
7. Dapat mengetahui proses asam sitrat
8. Dapat mengetahui mekanisme terjadinya transfor elektron
9. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada
tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Proses Respirasi
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk
digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan
kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun,
istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah
pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai
dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya
diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah,
respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET
sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti
molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim
dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm
(melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP
membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia
endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua
kelompok senyawa terakhir ini(Novitasari, 2017).
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan
oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai
respirasi aerob. Namun, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan
oksigen, yang disebutrespirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang
adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamirSaccharomyces
cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau
senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator(Novitasari, 2017).
C. Glikolisis
Tahapawalmetabolisme
konversiglukosamenjadienergididalamtubuhakan
berlangsungsecaraanaerobikmelaluiprosesyangdinamakanGlikolisis(Glycolys
is).Proses iniberlangsung dengan
mengunakanbantuan10jenisenzimyangberfungsisebagaikatalis didalam
sitoplasma(cytoplasm)yangterdapatpadasel eukaryotik(eukaryoticcells).Inti
dari keseluruhanprosesGlikolisisadalahuntukmengkonversi glukosa
menjadiprodukakhir berupa
piruvat.PadaprosesGlikolisis,1molekulglukosayang
memiliki6atomkarbonpada rantainyaakanterpecahmenjadi
produkakhirberupa2molekul piruvat(pyruvate)yang
memiliki3atomkarbom.Prosesiniberjalanmelalui beberapa tahapan
reaksiyangdisertai denganterbentuknya
beberapasenyawaantarasepertiGlukosa6-fosfatdanFruktosa6-
fosfat(Irawan,2007).
Selainakanmenghasilkan
produkakhirberupamolekulpiruvat,prosesglikolisisini jugaakanmenghasilkan
molekulATPsertamolekulNADH(1NADH3ATP).MolekulATP
yangterbentukinikemudian akandiekstrakolehsel-
seltubuhsebagaikomponendasar
sumberenergi.Melaluiprosesglikolisisini4buahmolekulATPdan2buahmolekul
NADH(6ATP)akandihasilkansertapadaawaltahapanprosesnyaakanmengkons
umsi 2buah
molekulATPsehinggatotal8buahATPakandapatterbentuk(Irawan,2007).
Kata glikolisis (glycolysis) berarti pemecahan gula. Glukosa, sejenis
gula berkrbon-enam, dipecah menjadi dua gula berkarbon tiga. Gula yang
lebih kecil ini kemudian dioksidasi dan atom atom yang tersisa disusun ulang
untuk membentuk dua molekul piruvat (Starr dkk, 2012).
Glikolisis dapat terbagi menjadi dua fase: investasi energi dan
pembayaran energi. Selama fase investasi energi, sel sebenarnya
menggunakan ATP. Investasi ini terbayar kembali disertai bunga pada fase
pembayaran energi, ketika ATP dihasilkan oleh fosforilasi tingkat-subsrat dan
NAD+ direduksi menjadi NADH oleh elektron yang dilepaskan dari oksidasi
glukosa. Hasil energi netto dari glikolisis, per molekul glukosa, adalah 2 ATP
dan 2 NADH (Campbell dkk, 2008).
Glikolisis Awal Pemecahan Glukosa energi ATP yang diinvestasikan,
memulai reaksi glikolisisberhubungan dengan Hidrolisis Glukosa 3,3 dan
Endergonik Glikolisis adalah kumpulan reaksi yang memulai jalur
kebanyakan jenis sel. Reaksi yang terjadi di sitoplasma mengubah 1 molekul
glukosa menjadi 2 piruvat, kemudian membentuk hasil akhir berupa 2 ATP
dan 2 NADH. Kata “glikolisis “ (berasal dari bahasa Yunani glyk, manis dan
– lysis, melonggarkan) menggambarkan pelepasan energi kimia dari glukosa.
Berbagai jenis gula dapat memasuki glikolisis tetapi untuk jelasnya, kita
memusatkan pada glukosa(Campbell dkk, 2008).
Glikolisis dimulai ketika satu molekul glukosa memasuki suatu sel
melalui protein transpor membran. Sel menginvestasikan dua ATP dalam
reaksi endergonik yang memulai jalur ini. Pada reaksi pertama, suatu enzim
mentransper 1 gugus fosfat dari ATP ke glukosa sehingga membentuk
glukosa 6 fosfat, tidak seperti glukosa, glukosa 6 fosfat tidak melalui
transporter glukosa dalam membran plasma sehingga terjebak dalam sel.
Hampir semua glukosa yang masuk ke dalam sel, diubah menjadi glukosa 6
fosfat. Fosforilasi ini menjaga kadar glukosa dalam sitoplasma lebih rendah
daripada kadar dalam cairan di luar sel(Taiz, 2002).
Dengan memelihara gradien konsentrasi dalam membran plasma, sel
lebih memilih untuk mengambil lebih banyak glukosa.Glikolisis yang
berlanjut sebagai glukosa 6 fosfat menerima satu gugus fosfat dari ATP lain,
kemudian terpisah menjadi dua. PGAL adalah singkatan dari dua produk
intermediat tiga-karbon yang dihasilkan.Enzim mengikatkan satu gugus fosfat
ke tiap PGAL membentuk dua molekul PGAL (Campbell dkk, 2008).
Tahap I :
1. Investasi energy
Glikolisis diawali dengan reaksi pembentukan senyawa glukosa 8-fosfat
dari glukosa. Reaksi tersebut merupakan reaksi yang membutuhkan
energy yang diambil dari pemutusan ikatan fosfat dari ATP.
2. Isomerisasi glukosa 6-fosfat.
Pembentukan isomer fruktosa 6-fosfat dari glukosa 6-fosfat. Reaksi ini
dikatalisis oleh fosfoglukoisomerase.
Reaksi fosforilasi fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa-1, 6-bisfosfat oleh
enzim fosfofruktokinase. Reaksi ini berjalan spontan dan merupakan
rate limiting step pada proses glikolisis. Pada reaksi ini dibutuhkan 1
mol ATP dan diregulasi secara ketat. Fosfofruktokinase dapat dihambat
oleh ATP.
3. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aldolase dan terjadi pemutusan aldol
yang merupakan kebalikan dari reakdi kondensasi aldol membentuk 2
molekul gliseraldehid 3-fosfat yang selanjutnya mengalami isomerisasi
membentuk dihidroksiasetonfosfat. Reaksi isomerisasi ini dikatalis oleh
enzim triosefosfat isomerase.
4. Isomerisasi triosafosfat
Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan dalam proses
glikolisis sehingga dengan adanya reaksi isoerisasi ini memungkinkan
proses glikolisis berjalan sempurna.
Pada akhir tahap I glikolisis ini menghasilkan 2 molekul gliseraldehid-
3-fosfat dan membutuhkan 2 molekul ATP untuk setiap 1 molekul
glukosa
Tahap II :
Pelepasan fosfat ion menyebabkan terjadinya ikatan enol yang tidak stabil
sehingga akan terkonversi ke bentuk keton dan menjadi piruvat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim piruvat kinase. Ensim ini memerlukan Mg+ sebagai ko-
faktor. Piruvat merupakan hasil akhir glikolisis. Dalam tahap glikolisis bahan
yang digunakan adalah glukosa. Dengan bantuan 9 enzim yang memiliki fungsi
berbeda maka akan dihasilkan asam piruvat (C3H4O3). Tahapan ini berlangsung
dalam sitoplasma. Adapun jumlah energi ATP yang digunakan sebanyak 2, NAD
yang digunakan 2, ATP yang keluar 4, ADP yang digunakan 4 dan ATP yang
dihasilkan pada proses akhir adalah
1. Heksokinase:
2. Fosfoglukoisomerase
3. Fosfofruktokinase
4. Aldolase
5. Gliseraldehid 3.P dehidrogenase
6. Fosfogliserat kinase
7. Fosfogliserat mutase
8. Enolase
9. Piruvat kinase
D. Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (Suprihatin,2010). Proses fermentasi dibutuhkan starter
sebagai mikroba yang akanditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan
populasi mikroba dalam jumlahdan kondisi fisiologis yang siap
diinokulasikan pada media fermentasi (Prabowo,2011).
Tahap fermentasi untuk mengkonversi gula menjadi etanol (alkohol)
dengan bantuan mikroorganisme berupa yeast, ragi atau khamir. Proses
fermentasi bertujuan untuk merubah senyawa yang kompleks menjadi
sederhana.
1. Respirasi Anaerob
Oksigen diperlukan dalam respirasi aerob sebagai penerima H yang
terakhir dan membentukH2O. Bila berlangsung aktivitas respirasi yang
sangat intensif seperti pada kontraksi otot yang berat akan terjadi
kekurangan oksigen yang menyebabkan berlangsungnya respirasi anaerob.
Contoh respirasi anaerob adalah fermentasi asam laktat pada otot, dan
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh jamur Sacharromyces (ragi)
(Campbell dkk, 2008).
a. Fermentasi asam laktat
Asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis tidak memasuki
daur Krebs dan rantai transpor elektron karena tidak ada oksigen
sebagai penerima H yang terakhir. Akibatnya asam piruvat direduksi
karena menerima H dari NADH yang terbentuk saat glikolisis, dan
terbentuklah asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada otot.
Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang
direspirasi (Muin, 2015).
CH3.CO.COOH + NADH —–> CH3.CHOH.COOH + NAD + E
(asam piruvat) (asam laktat)
b. Fermentasi alkohol
Pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi asetaldehid
yang kemudian menerima H dari NADH sehingga terbentuk etanol.
Reaksi ini juga menghasilkan 2 ATP (Muin, 2015).
CH3.CO.COOH —–> CH3.CHO + NADH —–> C2H50H + NAD + E
(asam piruvat) (asetaldehid) (etanol)
Menurut Winarno dkk, (1984), Proses fermentasi alkoholik
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Jenis bahan atau substrat substrat merupakan sumber energi bagi
mikroba. Substrat inilah yang nantinya akan dipecah menjadi
senyawa-senyawa sederhana dalam proses fermentasi.
2. Oksigen pada umunya proses fermentasi alkoholik berlangsung
pada kondisi anaerob atau tanpa oksigen. Namun ada mikroba
tertentu yang dapat berkembang dalam kondisi aerob maupun
anaerob seperti khamir Saccaromyces cerevisiae (Starter, 2008).
3. Waktu fermentasi umumnya waktu yang digunakan untuk proses
fermentasi adalah sekitar 1 sampai 6 hari. Tergantung dari jumlah
mikroba yang digunakan, kondisi operasi dan konsentrasi
substrat. Adanya gangguan pada kondisi operasi seperti pH dan
kandungan oksigen dapat menghambat proses fermentasi
4. Konsentrasi menurut Susanto dan Saneto (1994), jumlah ragi
yang dipakai adalah 0,5% dari volume substrat yang akan
difermentasikan. Pemberian ragi tidak boleh terlalu banyak
namun juga tidak boleh terlalu sedikit karena bila jumlah ragi
yang dipakai terlalu sedikit maka proses fermentasi akan
berlangsung lama, sedangkan jika ragi yang dipakai terlalu
banyak maka keaktifan khamir akan berkurang karena pada awal
proses alkohol yang terbentuk sangat banyak sehingga
fermentasinya lebih lama dan banyak glukosa yang belum
terkonversi. Sedangkan untuk struktur kultur murni digunakan
sebanyak 108 cfu/g atau sama dengan 0,3% ragi.
5. Temperatur umumnya ragi dapat berkembang baik pada suhu
ruangan yaitu sekitar 25-30°C dalam proses fermentasi.
6. PH (Keasaman) untuk proses fermentasi alkohol ragi, pH
optimum adalah 4 – 5. Jika pH terlalu asam atau terlalu basa
mikroba yang digunakan tidak dapat tumbuh optimal atau bahkan
mati sehingga proses fermentasi terganggu.
G. Asam sitrat
TahapkeduadariprosesrespirasiselularyaituSiklusKrebsmerupakan
pusatbagi
seluruhaktivitasmetabolismetubuh.Siklusinitidakhanyadigunakanuntukmempr
oseskarbohidratnamunjugadigunakanuntukmemproses
molekullainsepertiproteindanjuga lemak.SebelummemasukiSiklusAsam
Sitrat(CitricAcid
Cycle)molekulpiruvatakanteroksidasiterlebihdahuludidalammitokondriamenja
diAcetyl-CoadanCO.MolekulAcetyl CoAyangmerupakan
produkakhirdariproses konversi Piruvat kemudianakan masuk
kedalamSiklusKrebs.
Intidariprosesyangterjadipadasiklusiniadalahuntukmengubah 2
atomkarbonyangterikatdidalammolekulAcetyl-CoA menjadi2molekul
karbondioksida
(CO2),membebaskankoenzimAserta,memindahkanenergiyangdihasilkanpadas
iklusini kedalamsenyawaNADH,FADHdanGuanosin Triposphat
(GTP).Selainmenghasilkan COdanGTP,dari persamaan
reaksidapatterlihatbahwasatuputaranSiklusKrebsjugaakanmenghasilkan
molekulNADH dan molekulFADH.Untukmelanjutkanprosesmetabolisme
energi,kedua molekulinikemudian
akandiproseskembalisecaraaerobikdidalammembran sel mitokondria melalui
proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir
berupaATPdanair(Irawan,2007).
Siklus asam sitrat disebut juga siklus krebs, sebagai penghormatan
terhadap Hans Krebs, ilmuwan Jerman-Inggris yang mendeskripsikan
sebagian besar jalur metabolik ini pada tahun 1930-an. Siklus ini berfungsi
sebagai tungku metabolik yang mengoksidasi bahan-bakar organik yang
berasal dri piruvat. Siklus Krebs memecah asetil-KoA menjadi CO2. Siklus
ini merupakan jalur, urutan reaksi yang dimediasi enzim. Disebut siklus,
karena reaksi terakhir dalam urutan ini menghasilkan substrat untuk reaksi
pertama (Campbell dkk, 2008).
Dalam siklus krebs reaksi pertama- dan produk reaksi terakhir-berupa
oksaloasetat empat karbon. Reaksi Siklus Krebs terjadi dimulai dengan atom
dua karbon dari asetil koA ditransfer menjadi oksaloasetat empat karbon,
membentuk sitrat suatu bentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut siklus asam
sitrat setelah produk intermediat ini. Dalam reaksi selanjutnya, dua CO2
terbentuk dan meninggalkan sel, dua NAD+ menerima ion hidrogen dan
elektron sehingga membentuk NADH (Campbell dkk, 2008).
Gambar3 . proses asam sitrat
Sumber: Yahya, 2015
Glikolisis mengubah satu molekul glukosa menjadi dua piruvat,
kemudian di ubah menjadi dua asetil CoA. Ketika memasuki kompartemen
dalam mitokondria. Disana, tahap kedua reaksi mengubah dua molekul asetil
CoA menjadi enam CO2. Pada tahap respirasi aerob ini, satu molekul glukosa
terpecah sempurna, 6 atom karbon meninggalkan sel, dalam 6 CO2, dua ATP
terbentuk, yang mana menambah total energi neto glikolisis, bagaimanapun 6
NAD+ tereduksi menjadi 6 NADH dan 2 FAD yang tereduksi menjadi FADH2
(Campbell dkk, 2008).
Satu molekul menjadi tereduksi ketika menerima electron. Elektron
membawa energi yang dapat digunakan untuk mendorong terjadinya reaksi
endergonik. Dalam kasus ini, elektron dibawa koenzim selama dua tahap
respirasi aerobic pertama, membawa energi yang mendorong ke reaksi tahap
ketiga respirasi aerobik (Campbell dkk, 2008).
I. Transpor electron
g. Senyawa kimia
Beberapa senyawa kimia seperti karbomonoksida, sianida, aseton,
kloroform, eter, formaldehid, alkaloid, dan glukosida, bila dalam
jumlah sedikit, dapat meningkatkan laju respirasi pada tahapan di awal
namn bila keberadaan senyawa kimia dalam jumlah banyak, maka akan
menurunkan laju respirasi. Turunnya laju respirasi disebabkan karena
senyaa- senyawa tersebut diatas bersifat menghambat reaksi enzimatis
pada proses respirasi (Poedjiadi, 2012).
h. Perlakuan mekanik
Beberapa perlakuan mekanik seperti adanya pembengkokan serta
pengusapan dan penggosokan dapat meningkatkan laju respirasi. Akan
tetapi jika perlakuan mekanik diberikan secara berulang-ulang maka
efeknya tidak nampak lagi (Poedjiadi, 2012).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks.
Respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria melalui proses glikolisis,
yakni proses pengubahan atom C6 menjadi C3.Dilanjutkan dengan proses
dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan
C1(CO2).Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi senyawa
C1(CO2).Pada setiap tingkatan ini dihasilkan energi berupa ATP (Adenosine
Tri Phospat) dan Hidrogen.Hidrogen yang berenergi bergabung dengan
akseptor hidrogen untuk dibawa ke transport electron, energinya di lepaskan
dan hidrogen diterima oleh O2 menjadi H2O.Respirasi yang terjadi pada
tumbuhan ada dua macam yaitu aerobik dan anaerobik.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Respirasi dan energi guna menambah wawasan
untuk pembelajaran.Adapun saran penulis adalah perlu adanya pengkajian
lebih lanjut tentang proses-proses respirasi pada tumbuhan dan diadakannya
percobaan sederhana yang spesifik untuk membuktikan bahwa tumbuhan
melakukan respirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece. 2010. Jilid 1. Alih Bahasa: Damaring Tyas. Jakarta: Erlangga.
Starr, Cecie. Ralph Taggart. C Evers. Lisa S. 2013. Biologi Kesatuan Dan
Keragaman Makhluk Hidup. Jakarta: Salemba Teknika.