Anda di halaman 1dari 3

35 Hari Di Kamar Bata

Oleh Eny Nurayu Maslina

Tanggal 11 januari merupakan hari pemberangkatan semua mahasiswa KKN


Gelombang 1, kami dan teman-teman satu kelompok kami berangkat kedesa genengan
kecamatan doko kabupaten blita untuk melaksanakan KKN. Kebetulan per desa di
kecamatan Doko dibagi 2 posko. Dan kami berada di posko 2 yaitu tepatnya di Dusun
Ngadirejo Desa Genengen. Sedangkan posko 1 berada di Dusun Genengan. Pada hari
pertama KKN yaitu setelah pemberangkatan tanggal 11 Januari 2019, sesampainya di
posko kami membersihkan posko, posko kami bertempat dirumah ibu Tin.

Setelah sholat Dzuhur rutinan di masjid Baitul Halim bersama ibu-ibu warga
sekitar. Pada saat malam tiba kami sekamar tidak bisa tidur karena suasana yang sangat
berbeda. Dengan kamar yang masih berupa bata-bata merah belum rapi. Karena rumah ibu
Tin masih baru dan masih berupa bata-bata belum di lepo. Pada hari kedua kami diarahkan
oleh pak kamituwo untuk membentuk susunan tugas dan rencana kerja pada hari itu. Dan
pada sore hari kami sudah mulai mengajar di TPQ di masjid Baitul Halim. Hari selanjutnya
kami membersihkan lingkungan sekitar posko.

Kemudian hari selanjutnya kami mulai mengadakan rapat koordinasi dengan posko
Genengan 1 untuk mempersiapkan acara pembukaan KKN desa Genengan. Dan disepakati
pembukaan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 Januari 2019 bertempat di Asman
Toga yaitu ikon utama Desa Genengan. Pembukaan KKN desa Genengan berlangsung
lancar, pembukaan KKN dihadiri oleh Kepala Desa Genengan, DPL posko Genengan 1 dan
posko Genengan 2 serta perangkat desa dan pengurus Asman Toga yang lainnya.

Pada minggu pertama setelah pembukaan kami ditugaskan untuk berkunjung ke


warga warga sekitar, dan setelah itu kami melakukan survei kesetiap rumah yang ada di
dusun Ngadirejo. Proses survey berlangsung selama 1 minggu. Pada minggu kedua ini,
banyak pengalaman yang saya dapatkan, saya sebagai divisi ekonomi karena basic saya
dengan jurusan perbankan syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam maka saya
ditempatkan di divisi ekonomi, tetapi saya juga melakukan kegiatan lain diluar divisi
ekonomi yaitu ikut mengajar TPQ, Les, mengajar SD dan mengikuti senam lansia dan
senam-senam di SD. Saya sangat senang bisa merasakan kegiatan setiap divisi yang ada
seperti divisi pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Mengajar menjadi kegiatan rutin saya
dan teman-teman KKN di desa Genengan, karena program kerja dijalankan pada minggu
ketiga.

Setelah selesai melakukan survei kemudian minggu kedua melakukan pemetaan


dan menyusun program-program kerja yang akan dilakukan pada minggu ketiga, saya
sebagai divisi ekonomi menyusun program kerja yang mencakup ekonomi masyarakat
Desa Genengan. Pada awal penyusunan program kerja kami divisi ekonomi mendatangi
tokoh-tokoh yang ada di desa Genengan. Dan dengan data yang kami peroleh akhirnya
kami tertarik untuk menciptakan inovasi baru dari produk Asman Toga yaitu Lidah Buaya.
Kami divisi ekonomi memanfaatkan lidah buaya untuk membuat produk makanan yang
bernama Nata De Aloevera. Akhirnya kami mengadakan pelatihan pengolahan lidah buaya
menjadi nata de aloevera bersama ibu-ibu PKK pada tanggal 1 Februari 2019. Itu
merupakan program kerja pada posko Genengan 2 yaitu di dusun Ngadirejo.

Kami menyusun dua program kerja untuk Desa Genengan ini. Setelah program
posko terlaksana selanjutnya kami melaksanakan program kerja untuk Desa bersama
dengan posko Genengan 1, kami juga melakukan observasi dan bertanya-tanya kepada
tokoh-tokoh desa dan narasumber. Dan dari hasil koordinasi dan diskusi kami dengan
posko Genengan 1 dan akhirnya kami mendapatkan program kerja dengan judul Pelatihan
atau sosialisasi teknik pemasaran berbasis media sosial sebagai sarana pemasaran produk
pada Asman toga. Tokoh penting yang ada di desa Genengan mereka menyarankan untuk
membahas pemasarannya. Kami mengunjungi ke Nadafa Communication, Tetapi
terkendala biaya yang cukup fantastis. Akhirnya kami berkoordinasi dengan ketua Asman
Toga dan beliau menyarankan untuk ke DISPERINDAG (Dinas Perindustrian dan
Perdagangan) untuk meminta narasumber, dan ternyata pihak DISPERINDAG sudah
pernah mengisi di Desa Genengan ini pada Tahun 2018. Kemudian dari kantor
DISPERINDAG kami disarankan untuk ke KOMINFO, dan kami menerjang hujan untuk
ke KOMINFO dikarenakan waktu yang sangat mepet sekali. Tetapi ternyata sesampainya
di KOMINFO nihil. Karena KOMINFO hanya sebagi perantara saja. Akhirnya teman kami
mempunyai koneksi dengan tim Toko Pedia (Jelajah Blitar). Kami langsung menuju
kerumah beliau untuk meminta menjadi narasumber di pelatihan kami. Dan alhamdulillah
beliau bisa mengisi di acara atau program kerja terakhir kami. Dan tibalah di waktu
pelaksanaan pelatihan tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2019 bertempat
di Balai Desa Genengan.

Setelah selesai semua kami melaksanakan penutupan KKN, penutupan KKN juga
gabungan dari posko Genengan 1 dan posko Genengan 2. Dan dari hasil rapat antara 2
posko akhirnya menetapkan bahwa penutupan bertempat di posko Genengan 2 yaitu di
Dusun Ngadirejo. Dengan acara Pengajian Sampai di penghujung acara penutupan semua
mahasiswa KKN sangat terharu dan saling menitihkan air mata karena tidak terasa waktu
KKN akan segera berakhir. Saya pribadi sangat senang dan terkesan dengan KKN ini.
Saya sangat bangga karena saya bisa membantu menyalurkan ilmu ke masyarakat desa
Genengan ini, dan saya mendapat begitu banyak pengalaman disini. Itulah sekilas cerita 35
hari saya tidur di kamar bata.

Anda mungkin juga menyukai