Review Buku: Belajar Memahami HAM

oleh Novita Laily Fariana Isada / 1406539324

Judul Buku : Belajar Memahami HAM
Pengarang : Zeffry Alkatiri
Data Publikasi : Ruas, Cetakan I/2010, 120 hlm.

Hak asasi manusia merupakan sesuatu yang melekat pada semua orang setiap saat, hak
yang tidak dapat dibeli, dan hak yang dimiliki karena semata-mata sebagai manusia yang
bermartabat. Salah satu definisi HAM tersebut menunjukkan bahwa hak asasi manusia berkaitan
erat dan berada dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam belajar memahami HAM
yang diulas dalam buku ini diawali dengan awal munculnya HAM pada sejarah tradisi Eropa Barat.
Bahkan, sebelum itu, pembicaraan tentang hak telah muncul dalam kehidupan masyarakat Yunani,
Romawi, dan Babylonia. Selain itu, juga dijelaskan tentang bagaimana HAM pada agama islam,
abad pertengahan di Eropa, dan abad pencerahan (Aufklarung) dan modern abad XX. Maraknya
pembahasan tentang HAM memicu pembentukan Deklarasi Universal HAM (DUHAM).
Meskipun begitu, realisasi DUHAM hingga saat ini memang masih jauh dari sasaran dan harapan.
Perbedaan latar belakang, kebudayaan, dan ideologi dalam memahami HAM menghasilkan dua
pandangan yang berbeda yaitu kubu radical cultural universalism diwakili oleh negara Barat dan
kubu radical cultural relativism atau partikularis yang diwakili oleh negara dunia ketiga.
Perbedaan-perbedaan tersebut mempengaruhi perkembangan HAM di berbagai belahan dunia baik
kawasan Eropa, Amerika, Asia, bahkan Indonesia. Perkembangan tersebut juga diiringi dengan
berdirinya lembaga HAM serta munculnya gerakan-gerakan HAM. Pendirian lembaga HAM dan
munculnya gerakan HAM didasari adanya kritik terhadap HAM yang diduga disalahgunakan oleh
pemerintah sebagai alat legitimasi politik. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut pula
dibutuhkan suatu demokrasi pada sebuah negara karena HAM dan demokrasi merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan.
Ulasan di atas merupakan sedikit rangkuman dari keseluruhan bab, dari bab 1 sampai
dengan bab 11 dalam buku ini. Adapun kelebihan dari buku “Belajar Memahami HAM” adalah
(1) Sampul buku yang menarik yang mencerminkan ilustrasi sarkas tentang pelanggar HAM; (2)
Huruf yang digunakan dengan ukuran yang tepat, tidak membuat mata pembaca lelah; (3) Bahasa
yang digunakan mudah dipahami pembaca; dan (4) Pembahasan yang runtut dan saling
berhubungan antara semua bab sehingga mudah dipahami. Akan tetapi, dalam buku ini ditemukan
beberapa kali salah ketik, jadi ini merupakan kritikan terhadap penerbit agar lebih berhati-hati dan
teliti dalam menyunting tulisannya sebelum nantinya dicetak.