Bab I Pembuatan Diammonium Phosphate
Bab I Pembuatan Diammonium Phosphate
PENDAHULUAN
Sampai saat ini, Indonesia belum mampu mengekspor diammonium fosfat ke pasar
dunia karena produksi diammonium fosfat belum bisa mengimbangi akan kebutuhan
diammoniuim fosfat dalam negeri yang begitu besar sehingga menuntut Indonesia untuk
melakukan impor. Berikut adalah data impor diamonium fosfat yang dirilis oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2012-2016.
Tabel 1.1 Data Impor Diamonium Fosfat Indonesia
Berdasarkan data yang dirilis dapat kita lihat bahwa kebutuhan pupuk diamonium
fosfat Indonesia cenderung meningkat. Produksi dalam negeri yang sangat terbatas
menjadi alasan utama mengapa pupuk diamonium fosfat harus di impor dari luar negeri.
Produksi diamonium fosfat Indonesia hanya dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik.
Berikut data produksi diamonium fosfat oleh PT Petrokimia Gresik tahun 2010-
2014, dilansir dari pupuk-indonesia.com
Tabel 1.2 Data Produksi Diamonium Fosfat Indonesia
2010 35.586
2011 24.610
2012 21.595
2013 71.491
2014 121.393
(Sumber: Pupuk Indonesia Holding Company, 2018)
1.1.1 Ketersediaan bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan diamonium fosfat adalah
amonia dan asam fosfat. Amonia diproduksi oleh beberapa pabrik diantaranya adalah
PT. Pupuk Sriwidjaja, PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kalimantan Timur, PT. Pupuk
Kujang, dan PT. Pupuk Iskandar Muda. Pada table 1.3 dibawah ini dapat dilihat
kapasitas produksi amonia dari beberapa pabrik sebagai bahan baku pembuatan
diamonium fosfat.
didapatkan
a = 238409,6
b = 31230,5
10070
x = = 2014
5
y = 238409,6 + 31230,5 ( 2019-2014)
= 394562,1
Dari perhitungan di atas didapatkan proyeksi data impor pada tahun 2019 yaitu
394562,1 ton/tahun. Data tersebut menjadi peluang kapasitas pabrik yang akan
didirikan.
b. Sifat kimia
Tabel 1.7 Sifat Kimia Diamonium Fosfat
B. Bahan Baku
1. Amonia
a. Sifat Fisik
Tabel 1.8 Sifat Fisik Amonia
b. Sifat Kimia
Tabel 1.9 Sifat Kimia Amonia