Anda di halaman 1dari 2

1.

Struktur Investasi
User Rating: / 1425
PoorBest
Perhatikan skema gambar dibawah ini:

Pada era tahun 70 hingga akhir 90 an, mereka yang awam lebih terbiasa dengan investasi
sektor riil seperti sektor properti dan perkebunan. Namun setelah masa krisis moneter menimpa
negara kita, para investor mulai mencari jenis investasi dengan return yang besar dalam tempo
yang singkat dan disinilah trend investasi sektor finansial mulai booming.
Investasi sektor riil (properti misalnya) umumnya membutuhkan modal yang besar dan memakan
waktu yang relatif lama untuk berkembang karena besarnya modal maka likuiditasnya tidak
secepat sektor finansial.
Ambillah contoh bila kita membeli sebuah rumah untuk investasi. Kelebihannya nilainya biasanya
tidak pernah menurun dan selalu meningkat. Namun dilain sisi, setelah beberapa tahun, Anda
hendak mencairkan investasi Anda, maka Anda harus mencari seseorang yang memiliki dana
yang cukup untuk membeli rumah Anda yang nilainya mungkin sudah naik puluhan hingga
ratusan persen. Mencari pembeli yang seperti ini tidaklah mudah, disinilah masalah likuiditas
terjadi.
Lain halnya dengan sektor finansial. Investasi pada sektor ini memiliki kecenderungan lebih likuid
dan return yang relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah
banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini.

Lalu dimana posisi Forex Trading? Dia ada di dalam golongan Pasar Uang & Bursa
Komoditi Berjangka. Forex trading merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong
paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan
sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Perlu Anda pahami konsep high risk-high return disini. Pada dasarnya, semua jenis investasi
memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya
potensi keuntungan yang dapat kita peroleh disini. Semakin besar potensi keuntungan yang
dapat diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul dan
sebaliknya.

Jika Anda tergolong sebagai safe investor yang tidak menyukai resiko atau ‘guncangan-
guncangan’ dalam portfolio investasi Anda, maka nampaknya forex trading bukan jenis investasi
yang cocok bagi Anda. Hal ini disebabkan karena forex trading merupakan investasi yang
memiliki pergerakan sangat cepat dalam likuiditas maupun dalam pergerakan harga. Secara
logika, forex trading dapat saja membawa Anda memperoleh keuntungan sebesar puluhan
sampai ratusan persen dalam satu harinya namun juga dapat membawa Anda kehilangan
jumlah yang sama.
Jika Anda seorang risk taker, maka forex trading adalah jenis investasi yang cocok dengan
Anda, dalam arti untuk memperoleh keuntungan besar, maka ia pun siap menanggung potensi
kerugian yang sama besarnya.

Lalu adakah cara meminimalisasi potensi kerugian yang ada? Tentu saja ada! Risk
management dan kemampuan analisa Anda adalah kuncinya disini. Semakin baik Anda dalam
menjalankan risk management dan menganalisa pergerakan harga pasar, maka semakin kecil
potensi loss yang dapat terjadi. Semuanya berbanding lurus.

Anda mungkin juga menyukai