Anda di halaman 1dari 10

1.

Latar Belakang

Palawija (sansekerta : phaladwija) secara harfiah berarti tanaman kedua.


Berdasarkan makna dari bahasa Sanskerta, palawija bermakna hasil kedua, dan
merupakan tanaman hasil panen kedua di samping padi. Istilah palawija
berkembang di antara para petani di Pulau Jawa untuk menyebut jenis tanaman
pertanian selain padi. Salah satu tanaman Palawija adalah kacang hijau

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawijaya yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati
urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah

Media tanam adalah komponen mutlak ketika bakal bertepat tanam.


Media tanam yang bakal dipakai wajib disesuaikan dengan tipe tanaman yang
ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk tipe
tanaman yang tak sama habitat sumbernya adalah faktor yang susah. Faktor ini
dikarenakan setiap daerah mempunyai kelembapan dan kecepatan angin yang
tak sama. Dengan cara umum, media tanam wajib bisa menjaga kelembapan
daerah kurang lebih akar, menyediakan lumayan udara, dan bisa menahan
keterdapatan unsur hara. Jenis media tanam yang dipakai pada setiap daerah tak
rutin sama.

Di Asia Tenggara, umpama, sejak tahun 1940 memakai media tanam


berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa, kulit kelapa, alias batang pakis.
Bahan-bahan tersebut juga tak hanya dipakai dengan cara tunggal, tetapi bisa
dikombinasikan antara bahan satu dengan lainnya. Umpama, pakis dan arang
dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi media tanam baru.
Pakis juga bisa dicampur dengan pecahan batu bata. Untuk memperoleh media
tanam yang baik dan sesuai dengan tipe tanaman yang bakal ditanam, seorang
kegemaranis wajib mempunyai pemahaman tentang karakteristik media tanam
yang mungkin tak sama-beda dari setiap jenisnya. berdasarkan tipe bahan
penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik.

Tanah terdapat di mana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah


berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah tidak berguna,
karena menutupi barang yang di carinya. Tetapi tidak dalam pertanian, tanah di
artikan lebih khusus yauti sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah
berasal dari hasil pelapukan bebatuan bercampur dengan sisa sisa bahan
organic dan organism (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di
dalamnya. Selain itu di dalam tanah juga terdapat udara dan air. Air dalam
tanah berasal dari air hujan yang diahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke
tempat lain.

Selain tanah sebagai media tanam, ada juga hidroponik menggunakan


raucool. Raucool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan
oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan
komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.

Dengan bagusnya madia tanam yang dipilih, maka tanaman kacang


hijau di harapkan berkembang dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis akan meneliti tentang perkembangan


manakah yang lebih baik pada tanaman kacang hijau jika di tanam pada
raucool dan tanah. Dampak positif yang akan di peroleh jika malakukan
penelitian ini adalah kita dapat mengetahui media tanam yang lebih baik untuk
kacang hjau. Jika hal ini tidak di teliti maka petani kacang hijau bisa saja salah
memilih media tanam yang cocok sehingga bisa membuat kerugian. Maka dari
hal itu penulis berkeinginan untuk menulis penelitian ini

2. Rumusan Masalah

1. Apakah perkembangan tanaman kacang hijau lebih baik dengan media tanah
atau menggunakan Hidroponik ?

2.Apa saja yang terjadi pada saat penelitian?


3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manakah perkembangan tanaman kacang hijau dengan


menggunakan media tanah atau menggunakan Hidroponik.

2. Untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada tanaman kacang hijau saat
penelitian

4. Manfaat penelitian

Penulis dapat mengetahui media mana yang lebih baik untuk bercocok
tanam dan dapat menggunakan penelitian ini sebagai media pembelajaran.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN KATA BAHASA INDONESIA
TIDAK BAKU DI MEDIA CETAK JENIS KORAN DI KOLOM
PENDIDIKAN

Disusun Oleh

INTAN DZAHABIYAH SEPTIANI

5491

XI MIPA 7

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

2018
KARTU BIMBINGAN LAPORAN BUGEMM

Nama Peserta Didik : M.Fathin Madani Rochaka

NIS : 5251

Kelas : X MIPA 7

Nama Pembimbing : Drs. Arpani, M.Pd

Judul Penelitian : Perbandingan Perkembangan Tanaman Kacang


Hijau Di Media Tanam Tanah Dan Hidroponik

NO Tanggal Topik Komentar Paraf


Pembimbing Pembimbing
PROPOSAL BUGEMM

INOVASI MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG


Disusun Oleh

KUKUH PERMANA

5241

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

2017

KARTU BIMBINGAN LAPORAN BUGEMM

Nama Peserta Didik : Kukuh Permana

NIS : 5241

Kelas : X MIPA 7

Nama Pembimbing : Drs. Arpani, M.Pd

Judul Penelitian : Inovasi mengurangi Sampah Plastik Di SMA


PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

NO Tanggal Topik Komentar Paraf


Pembimbing Pembimbing
PROPOSAL BUGEMM

MINAT MEMBACA DAN MENULIS DI


PERPUSTAKAAN 17

Disusun Oleh

M.DAFFA HAKIM

5300

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

2017
KARTU BIMBINGAN LAPORAN BUGEMM

Nama Peserta Didik : M.Daffa Hakim

NIS : 5300

Kelas : X MIPA 7

Nama Pembimbing : Drs. Arpani, M.Pd

Judul Penelitian : Minat Membaca Dan Menulis Di Perpustakaan 17

NO Tanggal Topik Komentar Paraf


Pembimbing Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai