Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN BEST PRACTICE

PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


DAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK
DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP KRIDHA DOPLANG

Disusun Oleh :

Nama : Ipuk Fatimah, S.Pd

NUPTK : 8452765667220003

Instansi : SMP Kridha Doplang

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BERBASIS ZONASI


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
TAHUN 2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN BEST PRACTISE

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BERBASIS ZONASI

Judul : Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada Manusia dan Kalor dan


Perpindahannya Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model
Discovery Learning di SMP Kridha Doplang

Disusun Oleh :

Nama : Ipuk Fatimah, S.Pd

Jabatan : Guru Mapel IPA

Asal Sekolah : SMP Kridha Doplang

Telah disetujui dan disahkan pada / oleh :

Nama : Lasmin, SE. S.Pd. M.Pd

Jabatan : Kepala SMP Kridha Doplang

Blora, 1 November 2019

Kepala SMP Kridha Doplang

LASMIN, SE. S.Pd. M.Pd


NIP.-

ii
BIODATA PENULIS

1 Nama Ipuk Fatimah, S.Pd


2 NIP -
3 NUPTK 8452765667220003
4 Jabatan Guru SMP Kridha Doplang
5 Pangkat / Gol.Ruang -
6 Tempat / tanggal lahir Blora, 20 November 1987
7 Jenis kelamin Perempuan
8 Agama Islam
9 Pendidikan terakhir S1
10 Unit Kerja SMP Kridha Doplang
11 Alamat rumah Doplang RT. 12 RW. 02 Kec. Jati
Kab. Blora

Blora, 1 November 1987


Penulis

Ipuk Fatimah, S.Pd

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan best practice ini pada tanggal
1 November 2019.

Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman


pembelajaran IPA yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice ini disajikan
bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPA yang menyenangkan,
menghidupkan suasana kelas.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam
penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Blora, 1 November 2019


Penulis

Ipuk Fatimah, S.Pd

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
BIODATA PENULIS............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Jenis Kegiatan..............................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan.........................................................................................2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................3


A. Tujuan dan Sasaran......................................................................................3
B. Bahan/Materi Kegiatan................................................................................3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan.........................................................4
D. Alat/Instrumen.............................................................................................8
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan.........................................................................9

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Hasil Kegiatan..............................................................................................10
B. Masalah yang Dihadapi................................................................................11
C. Cara Menyelesaikan Masalah......................................................................12

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI....................................................13


A. Simpulan......................................................................................................13
B. Rekomendasi................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran IPA pada jenjang Sekolah Menengah Pertama sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
materi Biologi, Fisika, dan Kimia dalam satu pembelajaran, sehingga diperlukan
pendekatan, metode dan model pembelajaran yang sesuai yang dapat diterapkan guna
mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran IPA.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning.Model
pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan
melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi. Proses
tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental
process of assimilating concepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam
Malik, 2001:219).
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa
kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kurang mendukung proses
KBM.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
(a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara

1
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/inquiry Learning)..
Discovery/inquiry Learning merupakan model pembelajaran memahami konsep, arti,
dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya
untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi,
klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi..
Setelah melaksanakan pembelajaran IPA dengan model Discovery/inquiry
Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih
bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Discovery/inquiry
Learning ini diterapkan pada Unit 1. Sistem Pencernaan pada Manusia untuk kelas VIII
dan Unit 2. Kalor dan Perpindahannya untuk kelas VII ternyata proses dan hasil
belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran Discovery/inquiry Learning yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Discovery/inquiry Learning.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Mapel IPA SMP dengan dua unit pembelajaran yaitu Unit 1. Sistem
Pencernaan Makanan pada Manusia dan Unit 2. Kalor dan Perpindahannya.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice baik ini adalah meningkatkan kompetensi
siswa dalam pembelajaran Mapel IPA SMP yang berorientasi HOTS.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thiking Skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII
semester 1 di SMP Kridha Doplang. Untuk Unit 1. Sistem Pencernaan pada Manusia
pada kelas VIII sebanyak 4 siswa dan untuk Unit 2. Kalor dan Perpindahannya pada
kelas VII sebanyak 6 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
VIII untuk Unit 1. Sistem Pencernaan pada Manusia dan kelas VII untuk Unit 2. Kalor
dan Perpindahannya.

Unit 1. Sistem Pencernaan pada Manusia


Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
KD 3.5 berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan.

KD 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.

Unit 2. Kalor dan Perpindahannya


Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor dan penerapannya
KD 3.4 dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan
Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu
KD 4.4
dan wujud benda serta perpindahan kalor

C. Cara Melaksanakan Kegiatan

3
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery/inquiry Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam IPA. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VII dan VIII, penulis
memilih Unit 1 untuk materi Sistem Pencernaan pada Manusia dan Unit 2 untuk
materi Kalor dan Perpindahannya.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut :
Unit Pembelajaran Target Kompetensi
Unit 1. Sistem 1. Menganalisis sistem pencernaan pada manusia
Pencernaan Pada 2. Memahami gangguan yang berhubungan dengan
Manusia sistem pencernaan
3. Memahami upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
Unit 2. Kalor dan 1. Menganalisis konsep kalor dan penerapannya dalam
Perpindahannya kehidupan sehari-hari
2. Menganalisis konsep perpindahan kalor dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK Unit 1. Sistem Pencernaan pada Manusia


IPK Indikator Pendukung:
3.5.1 Mengidentifikasi jenis jenis zat makanan yang dibutuhkan oleh
manusia.
3.5.2 Menjelaskan fungsi jenis-jenis zat makanan bagi manusia.
3.5.3 Mengidentifikasi kandungan zat makanan pada makanan.
3.5.4 Mengidentifikasi organ- organ sistem pencernaan pada manusia.
3.5.5 Menjelaskan proses pencernaan pada manusia
3.5.6 Menentukan fungsi organ-organ system pencernaan pada proses
pencernaan pada manusia.

4
Indikator Kunci:
3.5.7 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanik pada
manusia.
3.5.8 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada
manusia
3.5.9 Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan system
pencernaan manusia.
3.5.10 Menjelaskan upaya Dalam memelihara kesehatan system
pencernaan manusia.
Indikator Pengayaan:
3.5.11 Menyimpulkan keberkaitan antara struktur pencernaan makanan
dan kebutuhan tekstur makanan untuk usia yang berbeda.
IPK Unit 2. Kalor dan Perpindahannya
Unit 2 3.4.1.Mendeskripsikan konsep kalor
3.4.2.Mendeskripsikan hubungan kalor dengan perubahan wujud
3.4.5.Menganalisis azaz black dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.4.6. Menganalisis konsep perpindahan kalor
4.4.1 Menerapkan konsep kalor dalam kehidupan sehari-hari

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery/inquiry Learning.
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery/inquiry Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Discovery/inquiry Learning.

LANGKAH AKTIVITAS GURU AKTIVITAS PESERTA


KERJA DIDIK

5
Pemberian Guru memulai kegiatan  Peserta didik dihadapkan
rangsangan pembelajaran dengan pada sesuatu yang
(Stimulation) mengajukan pertanyaan, menimbulkan
anjuran membaca buku, dan kebingungannya,
aktivitas belajar lainnya kemudian dilanjutkan
yang mengarah pada untuk tidak memberi
persiapan pemecahan generalisasi, agar timbul
masalah. keinginan untuk
menyelidiki sendiri.
 Stimulasi pada fase ini
berfungsi untuk
menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan
membantu peserta didik
dalam mengeksplorasi
bahan.
Pernyataan/ Guru memberi kesempatan Permasalahan yang dipilih itu
Identifikasi kepada peserta didik untuk selanjutnya harus
masalah mengidentifikasi sebanyak dirumuskan dalam bentuk
(Problem mungkin agenda-agenda pertanyaan, atau hipotesis,
Statement) masalah yang relevan dengan yakni pernyataan sebagai
bahan pelajaran, kemudian jawaban sementara atas
salah satunya dipilih dan pertanyaan yang diajukan.
dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).

6
Pengumpu- Ketika eksplorasi berlangsung Tahap ini berfungsi untuk
lan data guru juga memberi menjawab pertanyaan atau
(Data kesempatan kepada para membuktikan benar tidaknya
Collection) peserta didik untuk hipotesis. Dengan demikian
mengumpulkan informasi yang peserta didik diberi
relevan sebanyak-banyaknya kesempatan untuk
untuk membuktikan benar atau mengumpulkan (collection)
tidaknya hipotesis. berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri
dan sebagainya.

Pengolahan Guru melakukan bimbingan Pengolahan data merupakan


data (Data pada saat peserta didik kegiatan mengolah data
Processing) melakukan pengolahan dan informasi baik melalui
data. wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu
ditafsirkan. Semua
informasi hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya
diolah, diacak,
diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila
perlu dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan
tertentu.

7
Pembuktian Verifikasi bertujuan agar Peserta didik melakukan
(Verification) proses belajar akan berjalan pemeriksaan secara cermat
dengan baik dan kreatif jika untuk membuktikan benar atau
guru memberikan kesempatan tidaknya hipotesis yang
kepada peserta didik untuk ditetapkan tadi dengan temuan
menemukan suatu konsep, alternatif, dihubungkan dengan
teori, aturan atau pemahaman hasil pengolahan data.
Menarik Proses menarik sebuah Berdasarkan hasil verifikasi
simpulan/ kesimpulan yang dapat maka dirumuskan prinsip-
generalisasi dijadikan prinsip umum dan prinsip yang mendasari
(Generalizati berlaku untuk semua kejadian generalisasi.
on) atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil
verifikasi.

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


1. Media
a. Lembar Kerja Siswa (LKPD) (Unit 1 dan 2)
b. Kartu soal (Unit 1)
2. Alat dan Bahan
a. Alat :
- Beker glass
- Pembakar bunsen
- Termometer
- Stopwatch
b. Bahan :
- Air biasa 100 ml
- Minyak goreng 100 ml

8
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan 5 Oktober sampai 1 November Tahun 2019
bertempat di kelas 8 untuk Unit 1 (Sistem Pencernaan Manusia) dan kelas 7 untuk
Unit 2 (Kalor dan Perpindahannya) SMP Kridha Doplang.

9
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi
lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak Discovery Learning mengharuskan siswa aktif
selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge.
Setelah membaca dan mendiskusikan LKPD, peserta didik akan terlibat
langsung proses menentukan sifat larutan dan peserta didik aktif bertanya,
diskusi dan juga menulis. Dan semua itu dilakukan dengan senang dan
gembira, semua peserta didik dalam kelompok aktif dan kreatif.
Setelah selesai, peserta didik juga terlatih untuk presentasi dari hasil diskusi
kelompoknya serta kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan peserta untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan
menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran khususnya saat
presentasi.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung
bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan soal
yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu,
materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif
(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan

10
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh
guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran IPA berorientasi
HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang akibat kalor melalui sarana LKPD dan diskusi
yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
Discovery Learning yang diterapkan dengan menyajikan permasalahan atau
contoh kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan
pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis
contoh yang digunakan juga hanya contoh dari buku teks.
Dengan menerapkan Discovery Learning, peserta didik tak hanya belajar
dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk
mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai
ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, dan diskusi biasa
tanpa stimulasi siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,.
Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai
dengan rumusan KD.

11
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran IPA dengan Discovery
Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa,dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat
peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran
bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa
mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari
youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan
kegiatan literasi baca tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

12
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning layak
dijadikan best practice baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan,
berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan best practiceini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bloom (2008). How Learning Occuors in The Classroom.Geneva Baker, Nothern


Arizona University.
Sudjana, Nana (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

14
Lampiran 1 : RPP, Materi dan LKPD

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP )


Satuan Pendidikan : SMP KRIDHA DOPLANG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Alokasi Waktu : 3 x 40

A. Kompetensi Inti (KI)


 KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya diri,peduli,
danbertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
 KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

3.5.4 Mengidentifikasi organ- organ sistem


pencernaan pada manusia.
3.5 Menganalisis sistem
pencernaan pada manusia dan 3.5.5 Menjelaskan proses pencernaan pada
memahami gangguan yang manusia
berhubungan dengan sistem
3.5.6 Menentukan fungsi organ-organ system
pencernaan, serta upaya
pencernaan pada proses pencernaan pada

15
menjaga kesehatan sistem manusia.
pencernaan.

Kompetensi Keterampilan

4.5. Mempresentasikan hasil diskusi


tentang organ dan proses pencernaan pada
manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Memahami sistem organ pencernaan
• Memahami enzim pencernaan

B. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan pada manusia
• Organ pencernaan
• Enzim pencernaan
C. Metode Pembelajaran
1.Pendekatan : Scientific
2.Model : Discovery Learning
D. Media Pembelajaran
Lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Laboratorium IPA sekolah

E. Sumber belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktif dan Internet
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke.2. ( 3 x 40 Menit )

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Guru :

Orientasi

- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur


kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

16
pembelajaran.
Aperpepsi

- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan


pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi

- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan


dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi : Organ pencernaan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
- Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan

- Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat


itu.
- Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
- Pembagian kelompok belajar
- Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Stimulation KEGIATAN LITERASI

(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan


perhatian pada topik materi Organ pencernaan dengan cara :
pemberian
1. Melihat (tanpa atau dengan Alat)
rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
2. Mengamati
 Lembar kerja materi Organ pencernaan.
 Pemberian contoh-contoh materi Organ pencernaan untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
3. Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang

17
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Organ
pencernaan.
4. Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Organ pencernaan.
5. Mendengar
Pemberian materi Organ pencernaan oleh guru.
6. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Organ pencernaan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan
ketelitian, mencari informasi.

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :

1. Mengajukan pertanyaan tentang materi :


 Organ pencernaan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.

Data KEGIATAN LITERASI


collection
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
1. Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Organ pencernaan yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi

18
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
2. Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Organ
pencernaan yang sedang dipelajari.
3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Organ
pencernaan yang sedang dipelajari.
4. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Organ
pencernaan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:


1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Organ pencernaan.
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Organ pencernaan
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Organ
pencernaan sesuai dengan pemahamannya.
4. Saling tukar informasi
tentang materi :
 Organ pencernaan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

19
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL


processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :

1. Berdiskusi tentang data dari Materi :


 Organ pencernaan
2. Mengolah informasi dari materi Organ pencernaan yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Organ pencernaan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan


memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :

- Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada


pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : Organ pencernaan antara
lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah

20
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Organ pencernaan
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Organ pencernaan
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Organ pencernaan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi Organ pencernaan
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

1. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam


kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang materi Organ
pencernaan
2. Menjawab pertanyaan tentang materi Organ pencernaan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Organ pencernaan yang akan selesai dipelajari
4. Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Organ pencernaan
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Organ pencernaan berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

21
1. Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Organ
pencernaan yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Organ pencernaan
yang baru diselesaikan.
3. Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :

4. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi


pelajaran Organ pencernaan.
5. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Organ pencernaan.
6. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Organ pencernaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

G. Penilaian
a. Teknik Penilaian
i. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap

ii. Keterampilan
Penilaian unjuk kerja
1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian penggunaan bahasa
4. Pelafalan

iii. Pengetahuan
Tes uraian atau pilihan ganda
Tes lisan terhadap obserfasi dikusi

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan

H. Bahan Ajar
Organ dan Proses Sistem Pencernaan Manusia

22
0rgan-organ pencernaan terdiri atas saluran pencernaan yang memanjang
mulai dari mulut hingga ke anus dan kelenjar pencernaan yang terdiri atas
kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
1) Saluran pencernaan
Saluran pencernaan atau alat-alat pencernaan terdiri dari mulut
(rongga mulut), tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan anus.
a) Rongga Mulut
Pada rongga mulut makanan mulai dicernakan baik secara mekanis
maupun secara kimiawi.Pencernaan secara mekanis dikunyah oleh gigi dan
lidah.Pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh kelenjar air ludah (glandula
salivales).
b) Lidah (Lingua)
Dalam proses pencernaan lidah mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu :
(1) membantu mengaduk makan yang ada di dalam rongga mulut,
(2) membantu mendorong makanan pada waktu menelan,
(3) mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah,
(4) sebagai indra pengecap

c) Tekak (Faring)
Tekak (faring) merupakan bagian belakang mulut yang sekaligus
merupakan bagian atas tenggorokan.Pada faring terdapat lubang yang
terletak dibagian yang menuju tenggorokan.Lubang ini disebut glotis.Glotis
mempunyai klep yang disebut epiglotis. Epiglotis bersifat lentur dan
berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal
tersebut dapat terjadi dengan cara epiglottis menutup saluran pernapasan
sehingga makanan masuk ke dalam kerongkongan. Panjang faring kira-kira 7
cm. Makanan yang sudah dicerna kemudian akan masuk ke dalam
kerongkongan.

d) Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (±25 cm) yang tipis sebagai
jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan. Masuknya makanan dari kerongkongan ke lambung
disebabkan oleh gerak peristaltik. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya
kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot polos yang tersusun secara
memanjang dan melingkar

e) Lambung (Ventrikel)
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan berupa kantung besar
terletak dalam rongga perut di sebelah bawah tulang rusuk terkhir agak ke
kiri.Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim
yang disebut pepsin.Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Saat
terjadi proses pencernaan pada lambung, otot-otot dinding lambung
berkontraksi..Di dalam lambung terdapat asam klorida (HCl) atau getah

23
lambung atau asam lambung yang menyebabkan lambung menjadi asam.Asam
lambung dihasilkan oleh dinding lambung. Asam lambung memiliki beberapa
fungsi berikut antara lain
(1) mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,
misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin,
(2) mengasamkan lambung sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk
ke lambung,
(3) mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua
belas jari, dan
(4) merangsang sekresi getah usus.

f) Usus Halus (Intestinum Tenue)


Usus halus bentuknya berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 8,25
meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot
usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus halus sehingga berpengaruh
terhadap proses penyerapan sari makanan ke dalam peredaran darah. Usus halus
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
(1) usus dua belas jari (deudenum) panjangnya sekitar 0,25 m,
(2) usus kosong (yeyenum) panjangnya sekitar 7 m, dan
(3) usus penyerapan (ileum) panjangnya sekitar 1 m.
Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus bersifat pencernaan
kimiawi. Di dalam usus halus terdapat vili yang berfungsi menyerap sari-sari
makanan.Penyerapan terdapat bagian yang di sebut vili.Vili banyak mengandung
pembuluh darah sebagai sarana transportasi.Selama di usus halus, semua
molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.
Molekul molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam
amino.Molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak. Getah
pankreas yang berasal dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas
masuk ke usus halus.
Dalam getah pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang
membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan
protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
(1) Penyerapan Karbohidrat.

Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.Monosakarida yang sangat


penting adalah glukosa.Glukosa disalurkan ke seluruh tubuh yang
membutuhkan melalui peredaran darah untuk dioksidasi sehingga
menghasilkan energi guna melakukan aktivitas hidup.Kelebihan glukosa
diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi.

(2) Penyerapan Protein.

24
Protein diserap dalam bentuk asam amino oleh kapiler darah usus. Dari usus,
asam amino diangkut ke hati dan di dalam hati asam amino akan diubah
sesuai dengan kebutuhan.

(3) Penyerapan Lemak

Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserin.Asam lemak dan
gliserin diserap oleh pembuluh kil.Mekanisme penyerapan lemak adalah
sebagai berikut.

(a) Asam lemak direaksikan dengan asam karbonat membentuk senyawa


sabun yang diserap oleh sel jonjot usus.

(b) Gliserin diserap oleh sel jonjot usus.

(c) Di dalam sel jonjot usus dilepaskan asam karbonat sedangkan asam lemak
dan gliserin membentuk lemak. Kemudian lemak diangkut oleh pembuluh kil
menuju ke vena bawah selangka.

g) Usus Besar (Intestinum crassum)

Usus besar terdiri atas usus tebal (kolon) dan poros usus (rektum). Makanan
yang kita makan tidak semuanya diserap oleh ileum. Makanan yang tidak
diserap ini akan masuk ke dalam kolon dan di dalam kolon, sisa makanan
akan dibususkkan oleh bakteri Escherichia coli yang terdapat di dalam
kolon.

h) Anus

Anus adalah lubang yang merupakan muara akhir dari saluran


pencernaan.Dinding anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu otot lurik dan otot
polos. Otot lurik yaitu lapisan otot yang langsung membatasi lubang anus,
sedangkan otot polos yaitu yang terdapat di dalamnya.

2) Kelenjar Pencernaan

a) Kelenjar Ludah

25
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:

(1) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga

(2) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah

(3) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.Selain itu, ludah


juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.
Rangsang untuk pembentukan saliva (air liur) adalah: adanya makanan
dalam mulut, dan melihat, mencium dan memikirkan makanaFungsi saliva
(ludah) adalah untuk membantu pembentukan bolus makanan dan berperan
sebagai pelumas untuk mempermudah menelan.

Didalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi


mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa).Maltosa mudah di cerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekeja dengan baik pada PH antara
6,8 - 7 dan suhu 37oC.

b) Kelenjar di Lambung

Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai


kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim
pepsinogen.Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung.

Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat
dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di

26
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim
pencernaaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin.Hormon
gastrin berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung.

c) Kelenjar di Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu


menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung

(1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa


menjadi glukosa dan fruktosa.

(2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa


menjadi dua molekul glukosa.

(3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa


menjadi glukosa dan galaktosa.

(4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan


peptida menjadi asam amino.

27
d) Hati

Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk menetralkan
racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang peranan penting pada
metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorbsi
oleh tubuh dari usus, bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam
pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut:

(1) Air, berguna sebagai pelarut utama.

(2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.

(3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu


bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak
dan air (mengemulsikan lemak).

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam
proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu
sebelum lemak dicernakan, lemak harusbereaksi dengan empedu terlebih dahulu.
Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus,
menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.

e) Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini
dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans.
Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes
melitus.

28
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus
halus. Dalam pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amylase
membantu dalam pemecahan pati.

Salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup adalah makanan. Untuk menyerap gizi
yang terkandung, makanan harus dicerna terlebih dahulu. Perubahan makanan dari
bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana disebut proses pencernaan
makanan.

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses


tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong
oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil. Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari
makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros
usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah
bedalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.

1) Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.

2) Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

3) Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan


bantuan enzim, terdapat di lambung.

5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
anus

29
.

Pencernaan Mekanik dan Kimiawi pada Manusia

Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi
belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah
menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam


seperti berikut.

1) Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.

2) Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzimenzim


pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. ning bila larut diJenis-Jenis Gangguan pada Sistem Pencernaan
Manusia

30
LKPD 3. Organ dan Proses Sistem Pencernaan Manusia
Tujuan: Mengidentifikasi organ-organ pencernaan manusia dan proses yang terjadi di
tiap organ berdasarkan hasil pengamatan video.

Alat dan Bahan

1. Video proses pencernaan pada manusia;


2. Pemutar video/komputer; dan
3. LCD proyektor
Prosedur Kegiatan

1. Amatilah video tentang proses pencernaan pada manusia yang ditayangkan.


Identifikasi organ-organ yang terlibat dalam pencernaan dan proses yang terjadi
pada tiap organ tersebut.
2. Berdasarkan hasil pengamatan video, tuliskan nama-nama organ pencernaan beserta proses yang
terjadi pada tiap organ tersebut pada tabel berikut.

No Nama Organ Proses pencernaan yang terjadi Keterangan

31
32
3. Apa yang akan terjadi jika salah satu organ pencernaan mengalami gangguan?

33
PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : SMP Kridha Doplang


Kelas/Semester : VIII / 1
Mata Pelajaran : IPA
KKM : 60

Nilai
Nama Nilai Nilai
No Setelah Ket
Peserta Didik Ulangan Akhir
Remedial
1
2
3
dst

b.. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui
nilai KKM. Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa
penajaman pemahaman dan ketrampilan memecahkan soal yang lebih
kompleks

Doplang, Oktober 2019

Mengetahui ,
Kepala SMP Kridha Doplang Guru Mata Pelajaran IPA

LASMIN, SE. S.Pd. M.Pd IPUK FATIMAH, S.Pd


NIP. - NIP. -

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP )

34
Satuan Pendidikan : SMP KRIDHA DOPLANG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII
Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya
Alokasi Waktu : 3 x 40

C. Kompetensi Inti (KI)


 KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya diri,peduli,
danbertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
 KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori.

D. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

3.4.1.Mendeskripsikan konsep kalor

3.4 Menganalisis konsep 3.4.2.Mendeskripsikan hubungan kalor dengan


suhu, pemuaian, kalor, perubahan wujud
perpindahan kalor dan
3.4.5.Menganalisis azaz black dan
penerapannya dalam
penerapannya dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari
hari
termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada 3.4.6. Menganalisis konsep perpindahan kalor
manusia dan hewan

35
Kompetensi Keterampilan

4.4.1 Menerapkan konsep kalor dalam


kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami konsep kalor
 Menjelaskan kalor jenis
 Menganalisis prinsip azaz black

E. Materi Pembelajaran
Kalor :
 konsep kalor
 kalor jenis zat
 kapasitas kalor
 kalor dan perubahan wujud
F. Metode Pembelajaran
1.Pendekatan : Scientific
2.Model : Discovery Learning

G. Media Pembelajaran
 Komputer, LCD, LKPD
 Alat dan Bahan :
Praktikum Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kalor Suatu Zat
1. Gelas beker 4. Termometer
2. Kasa dan kaki tiga 5. Air
3. Pembakar spritus dan korek api 6. Minyak goreng
Praktikum Penerapan Azas Black
1. Gelas beker 4. Termometer
2. Gelas Beker 5. Es batu
3. Air Panas 6. Air Biasa

 Lembar penilaian

36
H. Sumber belajar
 Buku IPA Kelas VII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke.1. ( 3 x 40 Menit )

TAHAP
ALOKASI
PEMBELAJARA KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
N

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 15 mnt
(persiapan/orientasi)
 Guru membuka pembelajaran dengan salam
 Guru mengecek kehadiran siswa
 Guru menyiapkan secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
 Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

Apersepsi
 Guru melakukan apersepsi dengan
menanyakan apa yang dimaksud dengan kalor?
Dan apa saja yang mempengaruhi kalor ?

Motivasi  Guru melakukan kegiatan motivasi, penting


dan manfaatnya mempelajari tentang kalor.

Tujuan  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


yang akan dicapai yaitu peserta didik dapat
menjelaskan cara perpindahan kalor yang
berbeda beda

37
Penilaian

 Guru menyampaikan lingkup dan tehnik


penilaian yaitu penilaian sikap, penilaian
unjuk kerja kegiatan eksperimen dan tes
tertulis

B. Kegiatan Inti

Sintak Model 90 mnt


Pembelajaran 1
Inti:

1) pemberian rangsangan (stimulation);

 Membagikan LKPD tentang praktikum


Kalor dan Faktor yang mempengaruhinya
dan Azas Black
 Meminta anak untuk menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam
praktikum
 Menanyakan pada siswa, apakah ada
perbedaan waktu untuk menaikkan suhu
pada air dan minyak ?

2) pernyataan/identifikasi masalah (Problem


statement);

 Meminta peserta didik merumuskan


masalah di dalam kelompoknya masing
masing.
 Mengkonfirmasi rumusan masalah yang
telah disusun oleh masing masing
kelompok.
 Rumusan masalah yang diharapkan : Apa
saja faktor yang mempengaruhi kalor?
3) Pengumpulan Data (Data collection);

Memfasilitasi peserta didik menyiapkan


praktek sesuaiLKPD 2,3
 memfasilitasi peserta didik ketika praktek

38
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kalor
dan Azas Black.
 Memfasilitasi peserta didik mengumpulkan
data pengamatan.
4) Pengolahan Data (Data Processing);

 Memfasilitasi peserta mengkonfirmasi hasil


pekerjaannya dengan sumber lain yang relevan,
misal buku paket IPA.

5) Pembuktian

(Verification);

 Memfasilitasi peserta didik memperbaiki


hasil kegiatannya setelah dibandingkan
dengan bahan bacaan dan materi di buku
paket.
 Meminta perwakilan dari dua kelompok
untuk mempresentasikan hasil pengamatan
melalui diskusi kelas.
Meminta kelompok lain menanggapinya

6) menarik kesimpulan/generalisasi
(Generalization),

 Membuat kesimpulan hasil percobaan

C. KegiatanPenutup

15 mnt

Penutup:

 Memberi penghargaan pada kelompok terbaik

39
 Konfirmasi materi
 Peserta didik menyimpulkan cara
mengkonversi suhu dibimbing oleh guru
 Tanya jawab
 Peserta didik mengerjakan soal-soal untuk
mengukur pencapaian IPK
 Guru memberi tugas untuk pertemuan
berikutnya yaitu Perpindahan Kalor

J. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap :
Lembar observasi Sikap saat pembelajaran
No Nama Siswa Aspek Penilaian Sikap
Keaktifan Kerjasama Peduli
1 ................
2 .................
.... .......................
Rubrik Penilaian Sikap:

Frekuensi Skore Predikat


Tidak Pernah 1 Kurang
Kadang-kadang 2 Baik
Sering 3 Sangat Baik

2) Keterampilan: Unjuk kerja pada saat kegiatan eksperimen


Lembar Observasi Unjuk Kerja:
No Aspek Penilaian Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menggunakan
peralatan
2 Penyajian data
hasil
eksperimen

40
3 Presentasi
4 Laporan
Rubrik Penilaian Keterampilan:
Keterangan Skor Nilai
Tidak menguasai 1 N= Skore x 100
16
Kurang menguasai 2
Menguasai 3
Sangat menguasai 4

3) Pengetahuan
Alat : soal tes formatif
Teknik : tes tulis
Waktu : post tes

No Soal Kunci Level


1 Perhatikan Tabel berbagai jenis kalor D1: Air: m= 1 kg C3
jenis suatu logam berikut!
C = 4.200 J/kg°C

No Nama Zat Kalor t1 = 20°C


Jenis
J/kg°C ta = 52°C

∆t= (52°C- 20°C) =32°C


1 Alumunium 840

logam.: m = 4 kg
2 Perak 234

t1 = 92 °C
3 Besi 450

∆t= (92°C - 52°C )=40°C


4 Tembaga 385

D2: Jenis Logam= …?


5 Air 4.200
Q diterima air = Q dilepas logam
Apabila sebuah logam yang massanya
4 kg mempunyai suhu
92°C 1 kg x 4.200 J/kg°C x 32°C = 4
dicelupkan ke dalam 1.000 gram air kg x Clog x 40°C
yang suhunya 20 °C dan suhu akhir
campuran 52°C, logam apakah yang

41
dicelupkan ke dalam air tersebut? 134.400 J = 160 kg x C

C= 134.400 J = 840 J/kg°C

160 kg °C

Jadi logam yang dicelupkan ke


dalam air adalah Alumunium

2 Fandi memanaskan 500 gram logam D1 : m = 500 gr = 0,5 kg C2


dari suhu 200°C hingga 600°C,
ternyata diperlukan kalor 9.200 joule. t1 = 200°C
Jenis logam dan kalor jenisnya yang
benar adalah …. t2 = 600°C

∆t = 600-200 = 400 °C

Q= 9.200 J

D2 = Jenis logam dan kalor


jenis?

D3 = Q = m x C x ∆t

C=Q/mxC

C = 9.200 / 0,5 x 400

C = 460 J/Kg°C

Logam tersebut adalah besi

Jawaban B

LKPD 1. Akibat Kalor

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Menyelidiki pengaruh jenis zat terhadap kalor yang diperlukan untuk kenaikan
suhu zat.

42
b. Menganalisis waktu yang diperlukan dalam pemanasan zat.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran

120 menit(3x40menit).

Media,Alat,danBahan

1. LCD proyektor

2. PPT kalor

3. Bahanbacaan

4. Beker glass 2 buah

5. Termometer 1 buah

6. Stopwatch 1 buah

7. Pembakar bunsen1 buah

8. 100 ml air

9. 100 ml minyak goreng

Prosedur Kerja

1. Siapkan 2 beker glass masing masing diisi dengan 100 ml air dan 100 mlminyak
goreng!

2. Ukurlah suhu awal air danminyak goring dalam beker glass dengan termometer

Gambar Percobaan Kalor

43
3. Geser pembakar Bunsen tepat pada dasar beker glass berisi 100 ml air dan
nyalakan stopwatch

4. Catatlah lama waktu untuk menaikkan suhu air sebesar 10C dan masukkan
datanya kedalam tabel

5. Ulangi kegiatan seperti di atas untuk pemanasan100 ml minyak goreng

6. Tabel Pengamatan:

Jenis Volume Waktu untuk


mencapai
Zat (ml)
.
Air 100
.
Minyak .

kelapa 100 .
.

7. Buat analasis untuk pemanasan air dan minyak goreng?

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


. Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan
sebagai remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :

Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)


Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya

44
Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :

Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara


Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai
maksimal setara KKM

a. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan

K. Bahan Ajar
Kalor

Pengertian Kalor

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang
dikandung sedikit.

Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan
suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor :

1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

Q = m.c.(t2 – t1)

Dimana :

Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)

m adalah massa benda (kg)

c adalah kalor jenis (J/kgC)

(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

 Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

45
 Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu
kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1 derajat celcius.

H = Q/(t2-t1)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor
jenis adalah kalorimeter.

c = Q/m.(t2-t1)

Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru

H = m.c

Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi uap.
Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.

Keterangan :

Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua
menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu
100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4),

46
kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan
suhu kembali (Q5)

Asas Black

Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat
dirumuskan :

Q lepas = Q terima

Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor
adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan
diperoleh :

Q lepas = Q terima

m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)

Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada
benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah
digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas
bergantung pada soal yang dikerjakan

Mengetahui, Doplang, 29 Oktober 2019

Kepala SMP Kridha doplang Peserta

LASMIN,SE. S.Pd, M.Pd IPUK FATIMAH, S.Pd

47
48
Lampiran 3 : LKPD
LKPD UNIT 1 (SISTEM PENCERNAAN MANUSIA)

LKPD 3. Organ dan Proses Sistem Pencernaan Manusia


Tujuan: Mengidentifikasi organ-organ pencernaan manusia dan proses yang terjadi di
tiap organ berdasarkan hasil pengamatan video.

Alat dan Bahan

1. Video proses pencernaan pada manusia;


2. Pemutar video/komputer; dan
3. LCD proyektor
Prosedur Kegiatan

4. Amatilah video tentang proses pencernaan pada manusia yang ditayangkan.


Identifikasi organ-organ yang terlibat dalam pencernaan dan proses yang terjadi
pada tiap organ tersebut.

49
5. Berdasarkan hasil pengamatan video, tuliskan nama-nama organ pencernaan beserta proses yang
terjadi pada tiap organ tersebut pada tabel berikut.

No Nama Organ Proses pencernaan yang terjadi Keterangan

50
6. Apa yang akan terjadi jika salah satu organ pencernaan mengalami gangguan?

51
LKPD 1. Akibat Kalor

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

c. Menyelidiki pengaruh jenis zat terhadap kalor yang diperlukan untuk kenaikan
suhu zat.
d. Menganalisis waktu yang diperlukan dalam pemanasan zat.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran

120 menit(3x40menit).

Media,Alat,danBahan

1. LCD proyektor

2. PPT kalor

52
3. Bahanbacaan

4. Beker glass 2 buah

5. Termometer 1 buah

6. Stopwatch 1 buah

7. Pembakar bunsen1 buah

8. 100 ml air

9. 100 ml minyak goreng

Prosedur Kerja

1. Siapkan 2 beker glass masing masing diisi dengan 100 ml air dan 100 mlminyak
goreng!

2. Ukurlah suhu awal air danminyak goring dalam beker glass dengan termometer

Gambar Percobaan Kalor

3. Geser pembakar Bunsen tepat pada dasar beker glass berisi 100 ml air dan
nyalakan stopwatch

4. Catatlah lama waktu untuk menaikkan suhu air sebesar 10C dan masukkan
datanya kedalam tabel

5. Ulangi kegiatan seperti di atas untuk pemanasan100 ml minyak goreng

6. Tabel Pengamatan:

53
Jenis Volume Waktu untuk
mencapai
Zat (ml)
.
Air 100
.
Minyak .

kelapa 100 .
.

7. Buat analasis untuk pemanasan air dan minyak goreng?

Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan


KEGIATAN OJL

Foto 1 : Apersepsi Foto 2 : Stimulasi Foto 3 : Transfer Knowledge

Foto 4 : Problem Solving Foto 5 : Literasi Foto 6 : Penutup


54
KEGIATAN IN

55
Lampiran 5. Dokumen Hasil Presentasi Best Practice

56

Anda mungkin juga menyukai