PENDAHULUAN
DEFENISI
ETIOLOGI
Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh
simphisis pubis selama proses melahirkan. Fraktur tulang humerus
umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit
ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan
penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran
presentasi kepala dapat pula ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada
tekanan keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis
frakturnya berupa greenstick atau fraktur total. Fraktur menurut Strek,1999
terjadi paling sering sekunder akibat kesulitan pelahiran (misalnya
makrosemia dan disproporsi sefalopelvik, serta malpresentasi).
ANATOMI
Para tulang selangka, juga disebut klavikula, adalah tulang dari atas dada, antara
tulang dada (sternum) dan tulang belikat (tulang belikat). Mudah untuk merasa
klavikula, karena tidak seperti tulang lain yang dibungkus dengan otot, hanya
kulit yang mencakup sebagian besar tulang. Fraktur klavikula sangat umum. Patah
tulang terjadi pada bayi (biasanya selama kelahiran), anak-anak dan remaja
(karena tidak klavikula sepenuhnya mengeras, atau mengembangkan, sampai
akhir remaja), atlet (karena risiko dipukul atau jatuh), atau selama banyak jenis
kecelakaan dan jatuh.
FUNGSI
Klavikula melayani beberapa fungsi:
Ini berfungsi sebagai dukungan dari yang kaku skapula dan bebas
ekstremitas ditangguhkan. Menyimpan pengaturan ini ekstremitas atas
(lengan) dari toraks sehingga lengan memiliki jangkauan maksimum
gerak.
Meliputi cervicoaxillary kanal (lorong antara leher dan lengan), melalui
mana beberapa struktur penting lulus.
Mengirim dampak fisik dari ekstremitas atas ke kerangka aksial.
KLASIFIKASI
Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling
jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar
5%.
Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami
fraktur setelah midclavicula.
Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :
PATOFISIOLOGI
Pada daerah tengah tulang clavicula tidak di perkuat oleh otot ataupun
ligament-ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula. Clavicula
bagian tengah juga merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian
medial. Hal ini yang menjelaskan kenapa pada daerah ini paling sering terjadi
fraktur dibandingkan daerah distal ataupun proksimal.
DIAGNOSIS
1. Gejala Klinis
2. Pemeriksaan Radiologi :
a. Plain Photo
Mid clavicula
b. CT Scan
Medial clavicula dan SC joint
Jika didapatkan ada kelainan pada vascular, bisa kita nilai dengan
menggunakan intravenous contras..
DIAGNOSIS BANDING
Penyebab paling sering pada fraktur kosta adalah trauma tumpul pada dinding
dada, tergantung lokasi yang mengalami trauma bisa menyebabkan fraktur 1
tulang costa atau lebih. Pada pasien dengan fraktur kosta bisa menyebabkan
terjadinya pneumotoraks, hematotoraks karena perdarahan atau cedera pada
fleksus brakhialis untuk fraktur kosta I – III. Untuk fraktur kosta I – III gejala dan
tanda bisa mirip dengan fraktur clavicula, harus bisa dibedakan dengan seksama
pada pemeriksaan radiologi .
2. Fraktur sternum
Fraktur sternum paling sering karena trauma pada dada, biasanya disertai dengan
trauma pada jantung dan paru-paru. Untuk mendiagnosis fraktur sternum biasanya
dipakai plain photo proyeksi lateral seperti pada gambar dibawah ini.
Dislokasi sendi pada bahu ada 4 jenis yaitu anterior dislocation, posterior
dislocation, multidirectional instability dan inferior dislocation. Paling sering
adalah anterior dislocation sekitar 85% dari semua dislokasi sendi bahu. Pasien
dengan dislokasi sendi bahu juga bisa mengeluh nyeri, bengkak ataupun susah
menggerakkan lengan.
Pasien dengan rotator cuff injury biasanya datang dengan keluhan utama nyeri
pada persendian bahu disertai dengan kekakuan, terbatasnya pergerakan sendi
bahu dan krepitasi. Pemeriksaan yang paling akurat pada kelainan ini adalah MRI.
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Malunion.
Nonunion
Fraktur 1/3 tengah dengan lebih dari 2 cm dan fraktur 1/3 lateral menjadi faktor
resiko lebih tinggi nonunion.
PROGNOSIS