Anda di halaman 1dari 2

MUHAMMAD DWI APRILIYANTO

17420130 / MAN. KELAS G

KAPAL API : DARI KOPI KELILING HINGGA JADI


MEREK RAKSASA
Cerita lahirnya Kapal Api diawali pada tahun 1920an. Seorang imigran Tiongkok
bernama Go Soe Loet ke Hindia Belanda bersama saudaranya Go Bie Tjong dan Go
Soe Bin. Dia memulai bisnis kopi bubuk merek Hap Hoo Tjan di Jl Pasar Pabean,
Surabaya.
Penjualan kopi bubuk itu dilakukan dengan menggunakan sepeda onthel keliling
kampung dan Pelabuhan Tanjung Perak. Pelanggan utama mereka pada saat itu
adalah para pelaut dan masyarakat sekitar pelabuhan.
Berkembangnya kopi Kapal Api di Surabaya malah bikin Go Soe Loet dan saudara-
saudaranya pecah kongsi. Ujungnya, aset-aset perusahaan harus dibagi. Go Soe Loet
sendiri mendapat pabrik penggorengan kopi.
Go Soe Loet memiliki lima anak: Indra Boediono, Soedomo Mergonoto, Singgih
Gunawan, Lenny Setyawati, dan Wiwik Sundari. Buat melanjutkan bisnis kopi tersebut,
dia pun mengajak Indra dan Soedomo.
Walaupun Kopi Hap Hoo Tjan gulung tikar, namun Soedomo Sudah membangun PT
Santos Jaya Abadi pada 1979. Alhasil bisnis kopi tersebut berhasil diselamatkan
olehnya.
Di bawah kepemimpinan Soedomo, Kapal Api jadi makin laris di pasar Indonesia.
Mereka pun bikin iklan di TVRI hingga akhirnya booming.
Pada tahun 1985, produk kopi itu mulai dijual hingga ke luar negeri. Negara pertama
yang mereka invasi adalah Arab Saudi. Tidak lama kemudian mereka masuk ke Hong
Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Nama Soedomo Mergonoto pun menjadi makin beken di kalangan pengusaha-
pengusaha top Indonesia. Namun sepeninggal sang ayah pada 1993, sengketa di
keluarga Go kembali muncul.
Sengketa itu berkaitan dengan masalah kepemilikan perusahaan yang terjadi antara
anak-anak Go Soe Loet. Tapi, di bisnis PT Santos Jaya Abadi tetaplah berjalan dan
membuahkan keuntungan.
Dan saat ini, Kapal Api juga menjadi salah satu coffee roaster terbesar di Asia. Kapal
Api mampu memiliki positioning dengan market share di atas 60% di Indonesia. Jumlah
karyawannya saja lebih dari 10 ribu orang.
Hingga saat ini, banyak produk konsumer yang berada di bawah naungan PT Santos
Jaya Abadi. Sebut saja seperti Kopi Good Day, Excelso, Kopi Ya, Kopi ABC, Fresco,
Kopi Kapten dan Kopi Santos. Selain itu, ada pula Ceremix di kategori sereal.
Buat kategori permen mereka punya Espresso, Gingerbon, Say, Bontea Green, dan
Relaxa. Mereka juga punya biskuit yang bernama Delby’s Kopyor dan Oatbits.
Apa cuma itu? Oh ternyata tidak. Mereka juga punya kafe yang bernama Excelso.
Bagaimana strategi PT Santos Jaya Abadi kuasai
pasar?

1. Inovasi
Marketing Director PT Santos Jaya Abadi, Paulus Nugroho, pernah mengatakan bahwa
di mana pun juga penikmat kopi ya bakal berevolusi. Makanya, Kapal Api harus
berinovasi.
Coba kita perhatikan, walau mereka adalah pionir kopi bubuk di Indonesia, tapi kalau
gak berinovasi, mungkin sampai sekarang produknya cuma dijual di dalam negeri.
Inovasi juga gak cuma dilakukan dalam produk, melainkan juga pada proses distribusi
kopi. Kapal Api termasuk yang pertama menggunakan iPad dan aplikasi bagi tenaga
penjualnya demi meningkatkan efisiensi pemesanan dan pengantaran.

2. Segmentasi produk cukup luas


Produk Kapal Api sejatinya punya segmentasi yang cukup luas. Namun mereka tetap
berfokus buat menyasar segmentasi A sampai B alias masyarakat menengah ke atas.
Sejatinya, Kapal Api juga punya lho produk premium yang hadir dalam kemasan kotak.
Walaupun segmentasi produknya luas, bukan berarti produk yang mereka keluarkan
tidak punya identitas. Kapal Api punya aroma khas yang udah tercium saat kopinya
diseduh. Kualitas itu kabarnya menjadi suatu hal yang dipertahankan sejak dulu.

3. Memodifikasi strategi pemasaran seiring dengan


berjalannya waktu
Iklan pertama Kapal Api muncul di TVRI dan meledak. Tapi apakah dengan
meledaknya iklan tersebut lantas di tahun-tahun berikutnya mereka ngiklan terus?
Tentu saja tidak.
Pasang iklan itu bujetnya tidak sedikit, apalagi di televisi. Paulus sempat mengatakan,
strategi marketing Kapal Api juga kerap berevolusi. Buktinya,saat ini mereka
memanfaatkan konsep digital marketing juga.

4. Fokus bisnis tetap terjaga


Sejak awal berdiri, PT Santos Jaya Abadi memang berfokus buat melariskan Kapal Api.
Sementara itu, anak-anak perusahaannya jadi pendukung.
Kalau udah tahu fokusnya pengin ke mana, maka tidak perlu pikir pusing lagi buat
melancarkan taktik dagangnya.

Anda mungkin juga menyukai