Anda di halaman 1dari 4

Pengusaha Muda Gazan Azka Ghafara

Produk Zanana Chips adalah produk keripik pisang kekinian. Bahkan sudah didaulat oleh sang
penemu jadi jajanan ekslusif. Banyak dicari orang, Gazan Azka Ghafara memang sudah
merencanakan hal tersebut sejak lama. Dia punya rencana, riset, ditambah do'a jadilah pengusaha
muda. Sukses telah membawa namanya tertulis di berbagai media online.

Hanya berjualan kripik pisang Azak mengantongi omzet Rp.200 juta- Rp.400 juta. Menggiurkan
memang mendengar omzetnya. Modal Rp.1,05 juta disulapnya menjadi ratusan hanya selang dua
tahun. Kepada media Republika pengusaha muda ini bercerita.

Modalnya ingat cuma Rp.1 juta sangat minimum. Dia tambahkan uang Rp.50 ribu dalam rencana
bisnis baru tersebut. Uang tersebut dibelikan mesin pengemas dan kripik pisang. Ya, kamu tidak
salah dengar kok, awal ia hanya membeli kripik pisang sudah jadi. Kripik tersebut nanti
dibungkusi sendiri ditambah taburan serbuk coklat.

Agar menarik pembeli dibungkus sedemikian rupa terlihat modern. Bungkus keren inilah
menjadikan kripik Zanana kekinian. Nama awalnya bersumber dari saorang ternama dari Gazan
dan Banana. Alias pisang yang jadi Gazanana. Karena terlalu panjang maka dihilangkah dua
huruf depannya jadi Zanana. Ia lantas menjual itu ke jalan- jalan menyebutnya kekinian.

Bisnis kapapun

Ia berkisah sejak SMA sudah mengerjakan aneka bisnis. Dan, uniknya mereka berjalan cepat
tetapi ya gagal karena alasan tertentu. Dia pernah berjualan ayam tulang lunak. Tetapi karena
tidak mengenal manajemen hasilnya itu kebangkrutan. Azak pernah berjualan risoles. Sudah
punya cabang tiga tetapi lagi- lagi bangkrut karena suatu hal.

Banyak cibiran dan hujatan ketika dia gagal mengerjakan bisnis. Tetapi dia tetap berusaha
menjalankan ini sebagai passion -nya. Untuk mencegah kegagalan terulang mulailah terbersit
pemikiran. Kenapa dia tidak masuk ke komunitas pengusaha. Dia harus bersosialisasi dengan
lingkungan yang mendukung. Inilah alasan dia tidak bosan mengikuti aneka seminar
entrepreneurship.

Azka bertemu banyak pengusaha. Ia merasakan ketulusan dalam diri mereka. Dia mendapatkan
mentor yang pengertian. Modal uang Rp.1.050.000 dijadikan usaha kripik pisang kekinian.
Mulailah dia berjualan kripik pisang kekinian lewat berbagai media. Jaringan dibuatnya secara
bertahap lewat berbagai cara. Ide awal dari bisnis ini katanya kripik pisang Lampung.

Dia melamun membayangkan enaknya kripik pisang Lampung. Pikiran Azka pun buntu tidak
bisa mendapat pisang tersebut. Tetapi dia menemukan ide bagaimana kalau dibisniskan. Dia
mulai bertanya kepada saudara atau teman tentang kripik pisang Lampung. Ia mulai melakukan
riset kecil- kecilan. Memang kripik pisang khas Lampung diminati banyak orang.

Tetapi jangkauan masyarakat di tempatnya terbatas. Ia ingin membawa itu tetapi inovasi
berbeda. "Ia masih sebatas jajanan oleh- oleh," paparnya.

Azka mulai membuat kripik seperti itu dulu. Kripik pisang coklat lantas didistribusikan ke
seluruh Indonesia. Mantap barulah Zanana Chips diplokamirkan pada 28 November 2013. Usaha
ketiga ini berjalan lumayan karena 30 bungkus pertama langsung habis. Jumlah meningkat
sampai 50, 60, sampai 100 bungkus. Bahkan sepekan bisa mencapai 500- 600 bungkus Zanana
per- hari. Sejalan waktu menjual dua ribuan bungkus per- hari.

Hal pertama yang dilakukan oleh Azka ialah: Membeli kripik pisang mentah yang lantas
ditaburinya aneka bumbu. Itu lantas dibungkus dikemas sebagus mungkin. Enam bulan pertama,
ia kerjakan produksi sendiri mulai berbelanja kripik, dibumbui, menjual dan melayani, kemudian
promosi ke berbagai media. Pemesanan bertambah seiring itu jumlah karyawan juga. Ia mampu
mempekerjakan 14 karyawan tetap kini.

Omzet melonjak sampai Rp.200- 400 juta per- bulan. Azka lantas menyewa ruang buat kantor
Zanana. Ini sudah termasuk peralatan kantor lengkap, antara lain laptop, dan lain- lain. Sampai-
sampai berkat usahanya ini, Azka mampu membeli mobil yang menunjang bisnisnya sendiri.
Hasil perputaran uang dari kripik pisang Zanana ini memang terbilang besar.

Marketing kekinian

Lewat media Instagram, Zanana mampu bertahap diperkenalkan ke masyarakat, lantas juga
menyebar luas sampai Facebook, Twitter, Line. Ia mengindentifikasi pelanggan Zanana hampir
80 persen adalah perempuan usia 17- 30 tahun. Mereka yang disebutnya suka belanja online,
doyan ngemil, suka foto- foto, juga menjadi pengguna aktif Instagram.
Zanana mencoba menempatkan dirinya disana. Ia mengajak beberapa menjadi reseller, membuka
outlet di tempat masing- masing. Jumlah reseller mencapai 600 -an tersebar di 70 kota di
Indonesia. Zanana tidak lah punya outlet resmi tetapi memanfaatkan reseller. Dia bahkan
mencapai Papua- Marauke. Memiliki 100- 150 reseller aktif menghasilkan rata- rata Rp.2 juta- 4
juta per- bulan. Menjadi reseller Zanana Chips caranya mudah. Cukup kita membayar biaya
Rp.50 ribu dan membeli 50 an bungkus Zanana Chips. Reseller mendapatkan harga Rp.15 ribu
seberat 200 grm. Bonus akan diberikan buat mereka yang penjual berprestasi. Misal mampu
menjual 250 bungkus akan mendapatkan bonus Rp.250 ribu. Semakin banyak ya semakin
banyak untungnya. Ia memisalkan 400 bungkus mendapatkan 500 ribu, jual 600 bungkus
berbonus Rp.800 ribu. Ia mengaku tidak ada hal muluk soal resep rahasia sukses bisnisnya.

Semua orang menurutnya akan sukses selama tidak berhenti berusaha, belajar dan berdoa. Dia
selalu baca- baca buku soal entrepreneurship. "...saya tetep baca buku bisnis, motivasi, ikut
seminar, workshop, training. Itu harus jadi kebiasaan," kata Azka. Dia menjelaskan bahwa terus
belajar menjadi kunci. Azka lantas memberikan contoh usaha wartel yang dulu pernah ramai.
Tetapi semakin hilang, ketika jaman telah menyediakan peralatan komunikasi berupa handpon
dan seterusnya. Pengusaha harus terus belajar untuk mengikuti perkembangan. Jika dia tidak
melakukan hal tersebut maka bisnisnya akan mati.

Masih ingat dua usaha sebelumnya? Ya, ia lantas menambahkan, dari bisnisnya ayam tanpa
tulang dan bisnis risoles meninggalkan hutang 10 juta. Dia bangkit mencoba memperbaiki segela
lewat Zanana. Dia yakin ada solusi disetiap usaha. Sempat dibuat sedih lantara usahanya selalu
bangkrut. Azka semakin bersemangat buat memperbaiki respon negatif itu.

Ungakapan meremehkan dan dipandang sebelah mata sudah biasa. Ia telah kenyang merasakan
hal tersebut sampai sekarang. Cerita unik terjadi di enam bulan awal memulai usaha Zanana.
Ketika saudara memintanya memberi diskon. Azka berkelit meminta mereka menghubungi
admin. Lantas si admin menjawab tidak bisa karena akan dimarahi bosnya. Padahal, Azka adalah
bosnya, dia juga berperan menjadi admin perusahaan.

"Kalau kita langsung menolak atas nama pribadi kan tidak enak juga," tuturnya sambil diikuti
tawa. Masa lalu yang tidak menyenangkan ketika kecil tidak membuat dia lemah. Usia lima
tahun, perlu kamu tau, ibu dan ayah Azka bercerai, hingga menjadi masa sulit bersama ibu dan
seorang kakak perempuan. "Saking sulitnya, hingga untuk membeli telur untuk makan pun
susah," katanya lagi.

Semangat lah yang membawanya sampai menjadi wirausaha. Dia mulai membaca aneka buku
bisnis dan juga motivasi. Zanana Chips memiliki aneka rasa, yakni brown chocolate, creamy
milk, green thai tea, smoked beef, classy spicy. Untuk semakin laris maka dilakukan usaha
jemput bola. Dia mulai distribusikan langsung ke kafe- kafe, dan tentu, ini sudah termasuk
sertifikat Halal dari MUI Jawa Barat.

Tahun 2016, rencananya, ia akan bersiap memproduksi kripik pisang sendiri. Rancangan sudah
lama disusun tinggal pematangan saja. Dia sudah punya karyawan binaan yang dijadikan patner
produksi pisang. Ini akan lebih mudah dikontrol olehnya akan ketersediaan bahan baku.
Biodata Pengusaha

Nama : Gazan Azka Ghafara


TTL : Bandung, 27 Juli 1995
Brand : Zanana Chips
Website : www.zananachips.com
Facebook : www.facebook.com/zananachips.official

Instagram : @zananachips
Twitter : @zananachips
Line@ : @zananachips
HP/WA : 087780080075

Sumber : http://www.pengusaha.us/2015/12/biografi-gazan-azka-ghafara.html

Anda mungkin juga menyukai