Anda di halaman 1dari 26

Kopi telah menjadi minuman yang mendunia dan digemari oleh banyak kalangan.

Hampir
seluruh negara di dunia menjadikan kopi sebagai salah satu minuman favorit. Beragam kedai
kopi mulai dari yang harganya terjangkau dan merakyat hingga brand kafe-kafe berkelas tersebar
di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Keberadaan brand populer seperti
Starbucks, Lawton atau Old Town Coffee tentu sudah tak asing lagi bagi penikmat kopi yang
berasal dari kalangan menengah ke atas.
Menikmati kopi tentu bukanlah monopoli masyarakat dari kalangan menengah ke atas. Kalangan
lain seperti tukang ojek motor, sopir bus, guru, mahasiswa atau karyawan juga banyak yang
menggemari kopi. Bahkan warung kopi sederhana kadang kala menjadi tempat yang
memfasilitasi beragam obrolan ringan yang mengakrabkan dengan topik umum seperti situasi
politik atau gosip artis teranyar. Hal semacam ini tentu tak dapat ditemui di kafe-kafe keren yang
mayoritas pelanggannya lebih individualis dan asyik dengan kesibukan masing-masing.
Bersantai di kafe atau warung kopi sederhana biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sedang
memiliki waktu luang, atau memang sengaja menyempatkan waktu untuk datang ke tempat
tersebut. Bagi kalangan menengah ke bawah, obrolan ringan di warung kopi tentu menjadi hal
yang menarik untuk melepas penat. Sementara kalangan menengah ke atas akan lebih disibukkan
dengan aktivitas sendiri, merampungkan pekerjaan dengan membawa laptop ke kafe dan
memanfaatkan fasilitas free wifi yang ada.
Ternyata produsen merek minuman kopi popular, Kapal Api, PT. Santos Jaya Abadi ternyata jeli
membaca peluang bisnis untuk memenuhi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kebiasaan
minum kopi. Dengan inovasi franchise kedai kopi yang ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi,

menyeruput kopi segar yang baru diracik bisa dilakukan secara express dengan harga yang relatif
terjangkau. Yuk kita simak review mengenai PT. Santos Jaya Abadi serta inovasi franchise kedai
kopi yang ditawarkannya.

Artikel lain: Edam Burger ~ Peluang usaha jajanan burger modal kecil
Perkembang Bisnis Kopi Kapal Api
PT. Santos Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan berlevel multinasional yang
memproduksi beragam jenis minuman berbahan dasar kopi. Perubahan ke arah modernisasi telah
dilakukan Santos Jaya Abadi pad tahun 1970 dan 1980 dengan menggunakan mesin-mesin
mutakhir berteknologi canggih, perbaikan sistem management serta pembangunan pabrik-pabrik
baru. Hingga tahun 2014, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1927 ini sudah memiliki 3 pabrik
yang masing-masing memiliki kapasitas produksi 5 ton setiap harinya.
Hingga saat ini, produk kopi Kapal Api menjadi andalan PT. Santos Jaya Abadi dan menjadi
brand yang memimpin pasar dengan serangkaian produk lengkapnya. Untuk melengkapi
kesuksesan kopi Kapal Api, Santos Jaya Abadi juga memproduksi produk lainnya seperti
Excelso, Good Day, Ya! dan Kapten.
Tak hanya fokus pada kegiatan produksi produk kopi, Santos Jaya Abadi juga menawarkan
peluang usaha berupa kemitraan franchise kedai kopi Kapal Api. Berbagai benefit yang akan
diterima oleh oleh mitra franchise seperti brand yang sudah terkenal dan terpercaya, konsultasi

bisnis, dukungn staff training dan dukungan promosi membuat brand kopi Kapal Api menjadi
franchise unggulan untuk memulai bisnis.
Proses untuk Menjadi Mitra Franchise Kedai Kopi Kapal Api
Ada tujuh tahapan besar yang harus dilalui oleh pihak yang ingin menjadi mitra franchise kedai
kopi Kapal Api, tahapan tersebut adalah :

Presentasi bisnis oleh calon mitra

Pengisian formulir oleh calon mitra

Survey lokasi

Penandatanganan kerja sama

Pembayaran investasi

Pengiriman booth serta perlengkapan lainnya

Pembukaan kedai franchise

Seluruh tahapan tersebut tentu dilaksanakan dengan tujuan tercapainya kesepakatan antara kedua
belah pihak. Mengenai modal usaha, kita bisa memulai usaha kedai kopi Kapal Api tersebut
dengan nilai investasi Rp 10 juta. Dengan melakukan presentasi bisnis, maka tujuan pencapaian
bisnis dari mitra franchise bisa disampaikan secara efektif kepada pihak Santos Jaya Abadi.

Pihak Snto Jaya Abadi juga akan memberikan penjelasan mengenai fasilitas dan dukungan yang
akan diperoleh mitra franchise. Ilustrasi perhitungan hasil investasi serta perkiraan BEP (Break
Event Point) period juga akan dijelaskan oleh Santos Jaya Abadi berdasarkan perhitungan omset
penjualan rata-rata per hari. Informasi lebih rinci bisa anda lihat di sini.
Dengan demikian, memulai bisnis di bidang kedai kopi akan menjadi lebih mudah bila
melakukan sistem kerja sama franchise yang ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi. Beberapa
tempat-tempat umum yang strategis seperti pusat perbelanjaan, mall, stasiun kereta api atau
terminal bus dapat menjadi alternatif lokasi usaha yang tepat.
Biasanya masyarakat di tempat-tempat tersebut cenderung tidak punya banyak waktu atau hanya
sekedar transit untuk menunggu keberangkatan transportasi umum di jam-jam yang sudah
ditentukan. Sehingga diharapkan kedai kopi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk rileks
sejenak menyeruput secangkir kopi sebelum melanjutkan rutinitas harian lainnya.
Terkadang kita hidup didunia ini butuh motivasi yang mampu melejitkan diri
kita salah satunya kisah dari perjalanan Raja kopi dari kota buaya ya kota
surabaya, Soedomo Mergonoto memang tak sebeken Kopi Kapal Api
meskipun dialah pendiri sekaligus pemilik merek kondang itu. Dari tangan
pria ini, lahir sejumlah merek kopi lain seperti kopi ABC (Second brand kopi),
Kopi Ya (Untuk Lapisan ketiga), Wenz (Hongkong), Santos, sulotco, Excelso

(Kategori ground dan roasted coffee), Serta Kopi instan Good Day.
Perjuangan pria yang hanya mengecam pendidikan sampai kelas 1 SMA Sin
Cong di Ngaglik, Surabaya ini memang luar biasa. mengayuh sepeda ontel
mulai dari kawasan pelabuhan Tanjung perak surabaya sampai kaampungkampung sekitarnya untuk menawarkan kopi. Sejak akhir 1970-an dipercaya
memegang perusahaan orangtuanya, Soedomo mulai merambah ke bisnis
beraroma kopi sejak tahun 1986. Ia mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi,
perusahaan yang memproduksi Kalosi Toraja Coffee sembari mengiringi
langkah suksesnya mengembangkan nama Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi).
Empat tahun kemudian, Soedomo pun mulai merambah bisnis kedai kopi
melalui PT Excelso Multi Rasa yang membawahkan bisnis kedai kopi Excelso.
Lantas di 1991 ia meluncurkan permen merek Relaxa dan Dorini di bawah
bendera PT Agel Langgeng.
Pada 1994, ia mendirikan Monysaga Prima, produsen minuman dalam
kemasan, di antaranya Ice Mony, Jelly Juice, Coffee Cream, Milk Coffee dan
Soy Bean Milk. Tidak ketinggalan, ia pun menggarap ladang distribusi
consumer goods (PT Fastrata Buana), dan pada 2000 mengakuisisi PT
Inasentra Unisatya produsen aneka permen. Bisnis klinik kecantikan pun ia
masuki melalui Miracle dan Meliderma. Di Surabaya, kedua klinik kecantikan
ini melayani dua kelompok masyarakat, Miracle di kelas atas, sedangkan
Meliderma menyasar golongan menengah-bawah. Di samping itu, ia
mendirikan pabrik mesin kopi mini. Mesin seduh kopi itu dijual ke sejumlah
hotel-hotel berbintang.

Tak heran Soedomo sangat ulet dalam berbisnis. Nurani bisnis pria bernama
asli Go Tek Whie ini sudah terasah sejak ia masih muda. Meski ia tak bisa
menamatkan pendidikan di SMA Sin Cong yang berada di Jl Ngaglik Surabaya
karena terburu ditutup pemerintah, Soedomo tetap sukses membesarkan
bisnis kopi yang dirintis orang tuanya ke panggung internasional. Tak bisa
bersekolah, pria kelahiran Surabaya 3 Juni 1950 itu tidak putus asa. Ia pun
membantu orangtuanya berjualan kopi dengan sepeda ontel keliling di
Pelabuhan Tanjung Perak dan keluar-masuk kampung. Selama inilah, ia
belajar otodidak tentang cara berbisnis kopi. Ia banyak mengamati dan
bertanya tentang seluk-beluk kopi dan mesin produksinya.
Soedomo sebenarnya memiliki tujuh orang saudara. Namun, bakat dagang
orangtuanya agaknya lebih banyak diwarisi Soedomo. Tak heran, akhirnya
anak pasangan Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan ini dipercaya memegang
tongkat estafet bisnis keluarga. Sekedar diketahui, Go Soe Loet (almarhum)
mendirikan cikal bakal perusahaan Kapal Api pada tahun 1927. Bukannya
tanpa maksud Go Soe Loet memilih nama Kapal Api untuk produk kopinya.
Pria asal Fujian China ini berlayar dari negara asalnya dan sampai di
Indonesia ternyata menggunakan kapal api sebagai sarana transportasi.
Babak baru perkembangan bisnis kopi Soedomo ini dimulai pada 1975,
ketika Soedomo ditunjuk mengendalikan Kapal Api. Investasi awal
dibenamkan dalam bentuk sewa pabrik di Jalan Panggung IX/12 Surabaya,
beli mesin goreng lokal Rp 150 ribu dan mesin giling Rp 10 ribu. Saat itu,
Kapal Api baru mempekerjakan 10 orang. Keinginan untuk terus berkembang

membuat Soedomo merasa perlu melakukan sejumlah terobosan, antara


lain, pengadaan mesin penggorengan yang lebih canggih guna
meningkatkan kapasitas produksi, pembuatan kemasan eceran, promosi
yang agresif dan lainnya, kebutuhan lahan luas untuk pabrik dan kantor.
Sempat tersandung pengadaan mesin penggorengan buatan Jerman seharga
Rp 130 juta karena cekaknya modal, Soedomo pun akhirnya berhasil
mendapatkannya setelah ia bertemu personel PT Triasa agen mesin Jerman
itu di Jakarta. Soedomo hanya dipersyaratkan membayar uang muka 20%.
Sisanya dibayar tiap 6 bulan selama 1,5 tahun. "Saya memberanikan diri
ambil kredit yang hanya Rp 5 juta demi mendapatkan mesin itu," ia
menjelaskan. Dengan mesin baru tadi, kapasitas produksi Kapal Api melonjak
dari 300 kg/hari menjadi 500 kg/jam. Selain itu, kualitas produknya pun
makin bagus dan aroma kopi lebih harum.
Persoalan mesin sedikit tertanggulangi, Soedomo pun memikirkan cara
praktis memasarkan produk kopi buatannya. Ia pun terinspirasi oleh
kesuksesan Unilever pada 1970-an yang berhasil memasarkan produk
sabunnya dalam kemasan apik, tapi dijual eceran. "Saat itu saya berpikir
mengapa tidak mencoba kopi dipasarkan dengan kemasan ritel," ujarnya.
Maka, kopi bubuk yang sebelumnya diproduksi ukuran 50 kg per kaleng,
selanjutnya dijual ketengan dengan cara ditimbang dan dibungkus kertas
koran itu, disulap dalam kemasan plastik 1 ons. Variasi kemasan ini
berikutnya dikembangkan 250 gram, 500 gram, sachet dan lainnya.Mesin
sudah lumayan bagus, kemasan pun menarik, Soedomo pun mulai

mempertimbangkan luasan cakupan. Salah satu cara waktu itu yang


ditempuh dengan beriklan di TV dengan mennggandeng tokoh populer saat
itu di Surabaya. Untuk itu, dipilihlah Paimo (almarhum) pelawak Srimulat
kondang sebagai bintang iklan Kapal Api pada 1978, ujar Soedomo. Apa
yang dilakukan Soedomo boleh disebut merupakan gebrakan dunia
pemasaran kala itu. Disebut inovasi karena waktu itu tidak satu pun
produsen kopi berpromosi di TVRI. Beberapa tahun kemudian Kopi Gelatik
mencoba mengikuti, tapi tidak berlangsung lama karena pemerintah
menghentikan acara Siaran Niaga (iklan) di TVRI. Maklum, saat itu teve
swasta belum ada.
Meski iklan TV hanya satu tahun, ternyata pengaruhnya luar biasa. Di mata
masyarakat, merek Kapal Api banyak dikenal. Karena merek Kapal Api sudah
kondang, otomatis Soedomo mulai kewalahan memenuhi permintaan
konsumen. Peluang ini tak disia-siakan. Maka, ia pun memutuskan
memperluas pabrik dan merasa butuh kantor yang layak. Pada 1978 ia
membeli tanah seluas 1 hektare di Jalan Raya Gilang, Sidoarjo dengan harga
Rp 1.250/meter2. Sekarang, total lahan industri yang dimiliki Kapal Api
mencapai 10 ha. Pabriknya sendiri menempati areal 3 ha. Sementara itu,
kantornya menempati gedung berlantai tiga, berdiri di atas lahan 15 x 50
meter.
Berkat kemajuan yang dicapai Kapal Api, pada 1982 produk ini masuk pasar
Jakarta. Lalu, pada 1984 meluaskan jaringan pemasaran ke Bandung,
Semarang, Palembang, Medan, Pontianak Makassar dan Denpasar.

Pendeknya, hampir semua provinsi di tanah Air sudah dirambah Kapal Api.
Hebatnya, tidak hanya pasar dalam negeri yang direngkuh. "Kami tidak bisa
cuma berdiam diri di Indonesia. Bisa-bisa nanti orang luar yang akan
menyerang kita terus," ujar Soedomo tentang alasan perlunya ekspansi ke
mancanegara. Pada 1985, Kapal Api memenetrasi pasar Arab Saudi. Mulamula ekspor itu hanya 500-600 kg, sekarang 6-7 kontainer/tahun. Pasar
Hong Kong ditaklukkan pada 1987, lalu menyusul Taiwan dan Malaysia
(1990). "Kapal Api adalah yang pertama kali mengajari orang Taiwan cara
membuat kopi yang praktis," Soedomo mengklaim.
Namun, merek Kapal Api tak selalu bisa diterima di pasar mancanegara. Di
Hong Kong, Kapal Api mengganti mereknya menjadi Wenz, dan di Taiwan
mengibarkan merek Excelso. Hanya pasar Malaysia dan Arab Saudi yang bisa
menerima merek Kapal Api. Kini, di pasar dalam negeri, Kapal Api tampil
sebagai pemimpin pasar. Merek ini menaklukkan para pendahulunya,
misalnya Kopi Kedung Laju, Kopi Cap Gadis, Kopi Supiah, Kopi Wanita Utama,
Kopi Gelatik dan Kopi Cap Oto Terbang.
Semoga kesuksesan beliau dapat menjadi contoh baagi kita semua bahwa
keberhasilan akan datang bila kita berusaha dengan sekeras mungkin untuk
meraihnya.

Home Uncategories Kedai Kopi Kapal Api Manisnya Kesempatan Usaha


dari Secangkir Kopi
Saturday, January 2, 2016

Kedai Kopi Kapal Api Manisnya Kesempatan Usaha dari Secangkir


Kopi
Kedai Kopi Kapal Api Manisnya Kesempatan Usaha dari Secangkir Kopi
Kopi sudah jadi minuman yg mendunia & digemari oleh tidak sedikit
kalangan. Nyaris semua negeri didunia menjadikan kopi sbg salah satu
minuman favorite. Bermacam Macam kedai kopi mulai sejak dari yg
harganya terjangkau & merakyat sampai merk kafe-kafe berkelas menyebar
di semua penjuru dunia, termasuk juga di Indonesia. Keberadaan merk
terkenal seperti Starbucks, Lawton atau Old Town Coffee pasti telah tidak
asing lagi bagi penikmat kopi yg berasal dari kalangan menengah ke atas.

Menikmati kopi pasti bukanlah monopoli penduduk dari kalangan menengah


ke atas. Kalangan lain seperti tukang ojek motor, sopir bus, guru, mahasiswa
atau karyawan pun tidak sedikit yg menggemari kopi. Bahkan warung kopi
sederhana kadang dikala jadi area yg memfasilitasi bermacam obrolan
ringan yg mengakrabkan bersama topik umum seperti situasi politik atau

gosip seleb paling baru. Elemen semacam ini pasti tidak akan ditemui di
kafe-kafe bagus yg mayoritas pelanggannya lebih individualis & asyik
bersama kesibukan masing-masing.

Bersantai di kafe atau warung kopi sederhana umumnya dilakukan oleh


beberapa orang yg sedang mempunyai dikala luang, atau memang lah
sengaja menyempatkan disaat buat datang ke area tersebut. Bagi kalangan
menengah ke bawah, obrolan ringan di warung kopi pasti jadi faktor yg
menarik buat melepas penat. Sementara kalangan menengah ke atas bakal
lebih disibukkan dgn gerakan sendiri, merampungkan tugas dgn mengambil
netbook ke kafe & memakai sarana gratis wifi yg ada.

Nyata-nyatanya pembuat brand minuman kopi popular, Kapal Api, PT. Santos
Jaya Abadi nyatanya jeli membaca kesempatan usaha buat memenuhi
kecintaan penduduk Indonesia pada rutinitas minum kopi. Bersama inovasi
franchise kedai kopi yg ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi, menyeruput
kopi segar yg baru diracik dapat dilakukan dengan cara express dgn harga
yg relatif terjangkau. Yuk kita simak review menyangkut PT. Santos Jaya
Abadi pula inovasi franchise kedai kopi yg ditawarkannya.

Artikel lain : Edam Burger ~ Kesempatan business jajanan burger bekal


mungil

Perkembang Business Kopi Kapal Api

PT. Santos Jaya Abadi adalah salah satu perusahaan berlevel multinasional
yg memproduksi beraneka ragam tipe minuman berbahan basic kopi.
Perubahan ke arah modernisasi sudah dilakukan Santos Jaya Abadi pad thn
1970 & 1980 dgn memanfaatkan mesin-mesin mutahir berteknologi modern,
perbaikan system management pun pembangunan pabrik-pabrik baru.
Sampai thn 2014, perusahaan yg berdiri sejak thn 1927 ini telah mempunyai
3 pabrik yg masing-masing mempunyai kapasitas produksi 5 ton tiap-tiap
harinya.

Sampai waktu ini, product kopi Kapal Api jadi andalan PT. Santos Jaya Abadi
& jadi merek yg memimpin pasar bersama serangkaian product lengkapnya.
Buat melengkapi keberhasilan kopi Kapal Api, Santos Jaya Abadi serta
memproduksi product yang lain seperti Excelso, Good Day, Ya! & Kapten.

Tidak cuma konsentrasi terhadap gerakan produksi product kopi, Santos Jaya
Abadi pun menawari kesempatan bisnis berupa kemitraan franchise kedai
kopi Kapal Api. Beragam benefit yg dapat di terima cendera mata kolega

franchise seperti merek yg telah populer & terpercaya, konsultasi business,


dukungn staff training & dukungan promosi menciptakan merk kopi Kapal Api
jadi franchise unggulan utk mengawali usaha.

Proses utk Jadi Relasi Franchise Kedai Kopi Kapal Api

Ada tujuh tahapan akbar yg mesti dilalui oleh pihak yg mau jadi rekan bisnis
franchise kedai kopi Kapal Api, tahapan tersebut yakni :

Presentasi business oleh calon kolega


Pengisian formulir oleh calon kawan kerja
Survey tempat
Penandatanganan kerjasama
Pembayaran investasi
Pengiriman booth juga perlengkapan yang lain
Pembukaan kedai franchise
Semua tahapan tersebut pasti dilaksanakan bersama maksud tercapainya
kesepakatan antara ke-2 belah pihak. Menyangkut bekal business, kita
mampu mengawali business kedai kopi Kapal Api tersebut dgn nilai investasi
Rupiah 10 juta. Dgn laksanakan presentasi business, sehingga maksud
pencapaian business dari rekan bisnis franchise dapat diungkapkan dengan
cara efektif pada pihak Santos Jaya Abadi.

Pihak Snto Jaya Abadi pun bakal memberikan penjelasan tentang alat &
dukungan yg bakal diperoleh rekan bisnis franchise. Ilustrasi rumus hasil
investasi pun perkiraan BEP (Break Event Point) period serta bakal dijelaskan
oleh Santos Jaya Abadi berdasarkan rumus omset penjualan umumnya per
hri. Berita lebih rinci dapat kamu saksikan di sini.

Bersama begitu, mengawali usaha di sektor kedai kopi dapat jadi lebih
enteng jikalau lakukan system kerjasama franchise yg ditawarkan oleh PT.
Santos Jaya Abadi. Sekian Banyak tempat-tempat umum yg strategis seperti
pusat perbelanjaan, mall, stasiun kereta api atau terminal bus sanggup jadi
alternatif ruang bisnis yg serasi.

Rata-rata warga di tempat-tempat tersebut condong tak punyai tidak sedikit


dikala atau cuma sekedar transit utk menunggu keberangkatan transportasi
umum di jam-jam yg telah ditentukan. Maka di inginkan kedai kopi sanggup
jadi pilihan yg sesuai buat rileks sejenak menyeruput secangkir kopi sebelum
meneruskan etika harian yang lain.
http://www.jefrihilda.my.id/2015/10/cara-membuka-usaha-warungkopi.html
Posted by Jefri Hilda

Kapal Api
Grande

106.500

9.000

1 karton=12 renteng

Kapal Api
Grande
White
Coffie

106.500

9.000

1 karton=12
renteng

Kapal Api
Kopi Susu

103.000

8.500

1 karton=12
renteng

10

Kapal Api 98.000


Less Sugar

8.300

1 karton=12
renteng

11

Kapal Api
Mantap

88.500

7.500

1 karton=12
renteng

12

Kapal Api
Mocha

98.000

8.300

1 karton=12
pak

13

Kapal Api 81.000


Spesial 7 gr

4.200

1 karton=20
pak

14

Kapal Api
Spesial 30
gr

209.500

21.200

1 karton=10
pak

15

Kapal Api
Spesial 65
gr

209.500

42.200

1 karton=5
pak

16

Kapal Api 199.000


Spesial 165
gr

10.200

1 karton=20
bungkus

17

Kapal Api 154.500


Spesial 380

17.300

1 karton=9

gr

18

Kapal Api 98.000


Spesial Mix
25 gr

bungkus

8.300

1 karton=12
pak

EMPAT P MARKETING MIX DAN DIMENSI PEMASARAN


HOLISTIK PRODUK KOPI KAPAL API

Pemasaran memiliki berbagai penjelasan. Dilihat dari dimensi sosial,


pemasaran adalah setiap kegiatan tukar-menukar yang bertujuan untuk
memuaskan keinginan-keinginan manusia, sedangkan dilihat dari dimensi bisnis,
pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untukmerencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang-barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan konsumen saat ini
maupun konsumen potensial. Mengacu pada penjelasan di atas, dapat diketahui
bahwa titik awal dari pemasaran terletak pada adanya kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari sesuatu yang mana sesuatu
tersebut adalah produk berupa barang maupun jasa yang disediakan oleh
perusahaan-perusahaan atau produsen.
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang.
Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi. Kopi memang
sungguh nikmat jika diminum baik pagi hari, atau saat malam hari ketika pekerjaan
menumpuk. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling dinikmati banyak
orang, yang tidak sekadar diteguk saja, namun juga dinikmati. Indonesia adalah
produsen biji kopi nomor tiga di dunia. Dengan konsumsi kopi masyarakat masih
800 gr/orang setiap tahun. Konsumsi kopi terbanyak dunia adalah masyarakat Erofa

, yakni diantara 5.80-12 kilogram per orang per tahun. Tingginya tingkat konsumsi
kopi di Indonesia membuat pasar produk kopi juga terus tumbuh dari tahun ke
tahun. Jenis produk minuman kopi yang beredar terus bertambah. Bisnis kopi pun
telah menjadi bisnis puluhan milyar dolar yang hanya mampu disaingi oleh bisnis
minyak bumi.

PT Santos Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kopi ternama di Indonesia


yang mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di
mana lebih dari 79 tahun silam pada tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet
memproduksi kopi terkenalnya. Perusahaan kopi merk Kapal Api ini meraih sukses
dengan ketekunan dan strategi yang dimiliki. Strategi tersebut salah satunya
merupakan strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah suatu cara dalam
proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok memperoleh apa yang
dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan jasa untuk meraih
suatu tujuan. Marketing mix adalah suatu alat marketing yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Marketing mix
terdiri dari 4P, yaitu Produk, Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion
(promosi).

Produk
Produk Kopi Kapal Api memiliki ramuan istimewa yang menawarkan kualitas yang
terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat. Merupakan produk yang tepat

untuk mengawali aktivitas dan sekaligus menemani sepanjang hari. Sekali mencium
aroma istimewanya, langsung mengerti bahwa Kapal Api adalah kopi terbaik yang
ada di pasaran sejak dulu hingaa kini. Kopi Kapal Api dibuat dari biji kopi pilihan
serta diolah secara khusus. Kopi Kapal Api memberikan standar baru dalam
menikmati rasa dan sensasi dalam secangkir kopi. Produk spesial yang ditawarkan
merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga
tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan
100% biji kopi pilihan dan tanpa campuran mampu mempertahankan konsumennya
sejak awal berproduksi hingga sekarang.
Harga
Harga Kopi Kapal Api yang ekonomis yaitu Rp 900/sachet dengan netto 25 gram.
Biasanya dalam bentuk eceran dijual dengan harga Rp 1000. Ini merupakan harga
yang sangat terjaukau oleh masyarakat luas sehingga mampu bersaing dengan
kompetitornya.
konsumen

di

Harga yang terjangkau ini mampu menyediakan kebutuhan


semua

kalangan,

khususnya

usia

18-35

tahun

yang

dalam

kehidupannya penuh dengan aktivitas.


Distribusi
Kopi Kapal Api menggunakan jalur distribusi di warung-warung sampai supermarket
dan pasar tradisional yang tersebar merata di seluruh pelosok tanah air. Kopi ini
telah menjangkau berbagai kalangan. Jumlah pendistribusiannya lebih banyak dari
pada produk lain sehingga konsumen cenderung melirik Kopi Kapal Api karena
sangat mudah untuk mendapatkannya.
Promosi
Promosi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung, dari media cetak, elektronik
maupun secara bersinggungan langsung dengan konsumen yang dikemas secara
inovatif,

dedukatif,

dan

inpiratif.

Promosi

yang

dilakukan

tersebut

mampu

menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi
Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat
luas. Dan seperti halnya di kategori kopi hitam, grup Kapal Api pun masih menjadi

pemimpin di kategori ini. Lewat dua merek besutannya, Kapal Api Susu dan ABC
Susu, grup perusahaan asal Surabaya ini masih mendominasi pasar.
Kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix untuk
memenuhi

kepuasaan

pelanggan.

Inovasi

produk

terus

dilakukan

dengan

differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen.
Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga
dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan
kegiatan-kegiatan yang inovatif.
Pada abad 21 ini berkembang konsep marketing yang lebih cocok untuk
pasar yaitu konsep holistik marketing. Yang dimaksud dengan holistik marketing
adalah semua yang berhubungan dan penting dalam marketing atau semua elemen
yang saling terintegrasi untuk melakukan pemasaran yang ideal. Holistik Marketing
merupakan suatu konsep pemasaran menyeluruh, yaitu konsep dimana para
pemasar berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan konsumen
agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga
melebihi aplikasi konsep pemasaran secara tradisional. Berikut penjelasan tiap
elemen dalam holistik marketing :

Integrated Marketing adalah aktivitas untuk mengkomunikasikan, men-deliver


sebuah produk lebih dari value yang didapatkan oleh customer. Pemasaran Kopi
Kapal

Api

adalah

melakukan

integrated

marketing

communication

melalui

kampanye holistik, baik above the line (ATL) dan below the line (BTL), distribusi
maupun social responsibility marketing, termasuk memanfaatkan media baru yang

sedang in di pasar. Semua dijalankan secara holistik termasuk distribusi berasal dari
karyawan sendiri sehingga semuanya ada dalam kontrol perusahaan. Mereka telah
memiiki perusahaan holding untuk mengonsolidasi semuanya,
Internal Marketing adalah kegiatan merekrut, melakukan training dan memotivasi

karyawan untuk melayani customer dengan baik. Tidak hanya karyawan, para
pekerja di perusahaan ini harus mampu mencapai target konsumen kopi.
Dibutuhkan semangat dan kerja keras untuk memproduksi kopi yang bermutu baik.
Semua pekerja dari atasan hingga bawahan harus berintegrasi secara klop untuk
menjaga mutu produk. Di dalam konsep internal marketing, marketing bukanlah
divisi tunggal tetapi lebih kepada seluruh kesatuan elemen perusahaan mulai dari
pekerja, produk, pemasaran, dan lain-lain.

Performance Marketing adalah memonitor kondisi finansial dan keuntungan


finansial dari aktivitas marketing. Perusahaan besar seperti kopi Kapal Api tentu
memiliki segudang jenis biaya, dari biaya pemasukan hingga pengeluaran. Untung
ruginya perusahaan bergantung pada mutu produk dan strategi pemasaran yang
digunakan. Untuk menarik minat konsumen biasanya diberi kemasan yang menarik,
rapi, dan praktis, sehingga memiliki tampilan yang bagus. Desain kemasan kopi
kapal api begitu elegan dengan perpauan warna merah, hitam, dan coklat yang
mengangkat tema klasik dari kemewahan di jamannya.

Relationship Marketing berguna untuk tetap menjaga agar relasi dengan


customer untuk tetap mencapai kestabilan dalam bisnis. Kopi Kapal Api tidak akan
pernah kehilangan konsumen selama tetap menjaga mutu produk dan terus
berinovasi mengikuti selera konsumen. Bisnis ini tentu sukses karena adanya relasi
atau hubungan kerjasama dengan pihak-pihak pemasaran, mulai dari warungwarung hingga supermarket. Dari sinilah relasi yang terjadi mampu memberikan
kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk kopi ini.

Strategi Blue Ocean Kapal Api


http://www.dedesuryadi.com/web/?p=415
by Dede Suryadi Januari 20, 2012 0 Comments

Grup Kapal Api yang menguasai pasar aneka kopi dan permen mulai keluar dari paradigma
komunikasi jualan dan memasuki komunikasi emosional. Strategi menembus pasar global?
Go Soe Loet barangkali tak membayangkan bisnis kopinya bisa menggurita seperti sekarang dan
bertahan hingga lebih dari 80 tahun. Pendiri kopi Kapal Api (KA) ini mungkin juga tak
membayangkan bisnisnya yang didirikan tahun 1927 ini bisa beranak pinak dan merambah bisnis
selain kopi di tangan anak- cucunya.
Ya, di tangan generasi ketiga, KA merejuvenasi strategi komunikasi pemasarannya. Tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip bisnis yang ditanam sang pendiri, generasi baru sengaja keluar dari
paradigma persaingan lawas yang penuh ingar-bingar pemain. Mereka menerapkan strategi blue
ocean. Dengan strategi ini, seperti dijelaskan Ihsan Mulia Putri, Chief Operating Officer Kapal
Api Global, induk perusahaan Grup Kapal Api, KA membuat arena pertandingan baru berupa
strategi pemasaran experiential yang mengandalkan sisi emosional.

Dengan tetap mempertahankan tiga prinsip utama, yaitu operational excellence & cost
effectiveness , innovation & product leadership, serta consumer engagement or intimacy, KA
bertekad terus menguasai pasar kopi di Indonesia lebih dari 50%. Bahkan, Ihsan bertekad pula
menjadikan KA sebagai merek global yang bisa bersaing di pasar luar negeri sehingga menjadi
salah satu merek lokal yang go global.

Perwujudan tekad itu tampaknya sudah di depan mata. Bagaimana tidak? Dari data Nielsen,
pasar kopi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, pada Januari-April 2011 nilai
pasarnya mencapai Rp 2,82 triliun. Sementara pada akhir 2010 mencapai Rp 7,58 triliun atau
naik 9,7% dibanding 2009 yang sebesar Rp 6,91 triliun. Nilai di 2009 ini juga naik sebesar 6,6%
dibanding 2008 yang nilainya Rp 6,48 triliun.

Kalau penguasaan pasar kopi KA sebesar 50% saja, berarti pada 2010 perusahaan ini
mengantongi nilai pasar sebesar Rp 3,79 triliun. Nilai ini diraih dari aneka merek kopi yang
dikembangkannya selama ini, yaitu kopi Kapal Api, ABC, Ya!, Good Day, Excelso dan Kapten.
Menurut Ihsan, pencapaian itu harus didukung dengan strategi komunikasi yang konsisten
dengan konsumen sesuai dengan positioning brand yang ditetapkan. Maka, pihaknya selalu
berupaya updated dengan perkembangan sehingga merek akan berevolusi dan beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi.

Ihsan menjelaskan, strategi pemasaran KA adalah melakukan integrated marketing


communication (IMC) melalui kampanye holistik, baik above the line (ATL) dan below the line
(BTL), distribusi maupun social responsibility marketing, termasuk memanfaatkan media baru
yang sedang in di pasar. Semua dijalankan secara holistik termasuk distribusi punya kami
sendiri sehingga semuanya ada dalam kontrol kami. Kami sudah punya perusahaan holding
untuk mengonsolidasi semuanya, paparnya.

Selain itu, dalam setiap melakukan kegiatan pemasaran, KA selalu mengusung tema kampanye
yang akan menjadi payung eksekusi di semua lini komunikasi. Sehingga, akan menjadi fokus
kampanye yang saling memperkuat dengan konsep pemasarannya ke konsumen.

Seperti saat ini, KA mengusung tema kampanye Secangkir Semangat untuk Indonesia (SSI).
Kampanye ini merupakan contoh eksekusi program KA yang mengusung konsep IMC. Artinya,
selain rajin menggarap jalur ATL-BTL dan mengaktivasi merek, KA juga melakukan kampanye
sosial yang memberikan pesan bahwa produk ini memberi semangat kepada semua konsumen
dan masyarakat indonesia serta mengajak mereka berpikir positif.

Menurut Ihsan, SSI merupakan kampanye terbaru KA yang didasari pemikiran bahwa KA telah
80 tahun memasarkan produknya. Kami menilai KA sudah bukan sebagai kopi biasa sehingga
kami ingin membawa KA ke another level.

Kampanye ini juga sejalan dengan visi perusahaan, yaitu to be dominant and well respected
food and beverage company in Asia. Unsur well respected bisa membawa perusahaan do
business in the right way sebagai perusahaan yang memiliki reputasi yag baik. Jadi,
dimasukkannya kata well respected dalam visi KA menunjukkan betapa pentingnya nilai well
respected. Ini sudah diturunkan dari generasi pertama sampai sekarang generasi ketiga.
Kampanye SSI ini pun sangatlah holistik karena semuanya kena, ungkapnya.

Kampanye ini bukan sekadar hard selling, tetapi lebih tinggi dari itu. Pasalnya, ada nilai yang
dibawa untuk memberikan inspirasi dan semangat. Ini upaya KA melakukan connecting dengan

masyarakat dan merupakan bagian dari pelaksanaan salah satu pilar bisnisnya, consumer
engagement atau intimacy.

Makanya, SSI bukan semata-mata kampanye atau slogan, tetapi juga ada unsur corporate social
responsibility yang fokus pada bidang pendidikan sebagai fondasi untuk membangun masyarakat
yang lebih baik ke depan. KA pun menggandeng Yayasan Indonesia Mengajar yang dipimpin
Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, dengan membagikan buku gratis bagi anakanak sekolah yang memerlukannya di seluruh Indonesia.

Merupakan hal yang wajar, KA berkampanye bukan lagi sekadar jualan produk tetapi juga ada
nilai yang diusung. Ini menjadi karakterisitik pemain yang sudah menjadi penguasa pasar.
Seperti halnya Aqua, yang telah lama memimpin pasar air minum dalam kemasan, juga
melakukan kampanye yang mengajak masyarakat hidup sehat dengan mengonsumsi air sehat.

Dalam pandangan M. Gunawan Alif, pengamat pemasaran, sebagai penguasa pasar sudah
seharusnya KA mempunyai akar yang kuat di masyarakat dengan menciptakan nilai yang tak lagi
sekadar menjelaskan produk. Bicara produk seharusnya sudah selesai karena kopi KA telah
terbukti diterima pasar sehingga bisa eksis hingga puluhan tahun. KA sudah pantas seperti itu
dan sudah seharusnya melakukan komunikasi seperti itu sebagai market leader.

Bagi Gunawan, kampanye SSI cukup bagus karena mengajak orang bersemangat. Seperti halnya
minum kopi, yang juga bisa membangkitkan semangat. Jadi, KA tidak lagi bicara soal rasa, tetapi
menyentuh sisi emosional yang lebih luas dengan upaya membangkitkan semangat.

Apalagi, kampanye ajakan bersemangat ini pun dibalut dengan program CSR pendidikan dengan
menggandeng yayasan yang dipimpin Anies, sosok intelektual yang dianggap bersih. Kampanye
ini pun gencar dipromosikan. Bahkan, sempat masuk di acara Kick Andy Metro TV yang sering
mengangkat tema sosial. Ini efeknya cukup bagus sehingga masyarakat lebih mengenal
kampanye SSI. Itu strategi public relations yang sangat cerdas, ungkapnya memuji.

Bagi Gunawan, KA sudah berhasil membawa nilai positif di masyakarat. Pada akhirnya, hal itu
pun memberikan citra positif bagi merek KA sebagai produk yang peduli masyakarat. Ini
membangkitkan word of marketing yang positif bagi KA sebagai perusahaan yang tak hanya jago
di industri kopi, tetapi juga yang care kepada kaum lemah.

Sejalan dengan Gunawan, Hasibuan, pemilik toko yang menjual produk KA, menyambut positif
kampanye SSI dengan harapan poduk KA makin dicari konsumen. Menurutnya, selama ini,
produk KA, yang bermerek KA ataupun ABC, sangat laku. Biasanya, kosumen mencari kopi
hitam bermerek KA, sedangkan kopi mix bermerek ABC. Rasanya tak lengkap kalau jualan
kopi tak memasarkan merek KA. Marginnya lumayan, 8%-10%, ungkapnya.

Selain menguasai pasar, bisnis KA pun semakin menggurita. Kini ada beberapa perusahaan di
bawah Grup KA. Yakni, PT Santos Jaya Abad yang memproduksi kopi, PT Excelso Multi Rasa
(pengelola coffee shop premium Excelso), PT Santos Premium Krimer (produsen krimer untuk
menyuplai industri produk konsumsi, khususnya di dalam negeri), PT Sulatco Jaya Abadi
(produsen kopi Kalosi Toraja), PT Weiss Tech (produsen mesin-mesin untuk industri pengolahan
makanan dan minuman), PT Agel Langgeng (produsen permen berbagai merek seperti Relaxa,
Esprezzo, Yesco, Bontea green, Say, Gingerbon, dan yang terbaru permen kopi Kapal Api), serta
PT Fastrata Buana (perusahaan distribusi Grup KA).

Menurut Ihsan, langkah perusahaannya merambah bisnis selain kopi berangkat dari inovasi dan
diversifikasi produk. Kami ingin memberi pilihan, katanya. Malah, rasa permen KA sama
dengan rasa kopinya. Permen yang baru dipasarkan ini dihadirkan bagi konsumen yang tak
sempat ngopi; mereka bisa mengunyah KA versi permennya. Selain permen, KA juga merambah
bisnis biskuit dengan merek Oatbits sejak Mei 2011. Oatbits merupakan biskuit oat bernutrisi
dengan taburan kismis. Belum banyak yang bisa diungkap dari bisnis baru ini.

Memang diakui Ihsan, kontribusi bisnis permen ataupun biskuitnya belum sebesar bisnis
kopinya. Hal ini sejalan dengan kue bisnis permen nasional yang masih lebih kecil dibanding
industri kopi. Menurut data Riset SWA, penjualan industri permen nasional pada 2010 mencapai
Rp 2,3 triliun atau meningkat 9% dibanding 2009 yang sebesar Rp 2,1 triliun.

Agar bisnis selain kopi bisa sukses, KA pun melakukan hal yang sama, yaitu menjaga kualitas
produk dan terus berinovasi. Kami berupaya terus berinovasi serta beradaptasi dengan
environment baru dalam hal pemanfaatan tools pemasaran yang sedang waving saat ini,
katanya.

Hanya saja, semua perkembangan yang terjadi itu tidak harus langsung diaplikasikan karena
mesti terkait dan signifikan hasilnya bagi merek yang diusung. Dengan harapan, dampak dari
semua ini adalah citra yang bisa terbangun dengan baik di mata konsumen. Bahkan, kalau citra
positif itu terbangun, konsumen bisa menjadi duta merek untuk melakukan horizontal marketing
melalui WOM di media sosial.

Bagi Sumardy, pengamat pemasaran, sejatinya pemasaran holistik yang dilakukan KA melalui
IMC bukanlah sesuatu yang luar biasa kerena perusahaan lain pun melakukannya. Hanya saja, ia
menggarisbawahi, KA memiliki produk yang unggul dan diterima pasar selama puluhan tahun.
KA adalah pionir di industri kopi dan cukup pandai mengambil momentum sehingga produk
kopinya bisa menguasai pasar, ujarnya. Kampanye SSI adalah sesuatu yang positif yang sedang
dibangun oleh KA yang telah menguasai pasar kopi.

Namun, tantangan ke depan bagi KA dan juga para pemain yang jadi pemimpin pasar adalah
bagaimana mempertahankan dominasinya di tengah perubahan pasar. Menurut Sumardy, ke
depan 60% konsumen Indonesia adalah anak muda. Mereka tak mengenal lagi merek KA atau
tak mau menggunakan merek tersebut karena dianggap sebagai merek tua yang tak bisa sejalan
lagi dengan gaya hidup mereka.

Inilah tantangannya sehingga KA perlu beradaptasi dengan perubahan pasar dengan menggarap
segmen anak muda dan masuk ke dalam ranah atau gaya hidup mereka seperti gemar bermedia
sosial atau memakai digital mobile. Meski demikian, masuk ke ranah anak muda ini jangan
sampai terkesan dipaksakan. Sumardy melihat KA sudah mengantisipasi ke arah sana dengan
membuat Good Day yang menggarap segmen anak muda. Kemudian, KA pun sedang berupaya
menjadi merek global untuk memperbesar kue bisnisnya.(*)

Dede Suryadi

Riset: Adinda Khalil

Strategi IMC Kapal Api

Tema strategi IMC Kapal Api (KA): Secangkir Semangat untuk Indonesia ,
berupa aktivitas above the line dan below the line, distribusi serta social
responsibility marketing, termasuk melalui media sosial yang sedang in di
pasar.

Secangkir Semangat untuk Indonesia menjadi payung eksekusi di semua


lini komunikasi sehingga menjadi fokus kampanye yang saling memperkuat
dengan konsep pemasarannya ke konsumen.

Konsep Secangkir Semangat untuk Indonesia adalah memberi semangat


dan mengajak berpikir positif. Ini upaya KA membuat pencitraan yang positif,
tak lagi sekadar jualan produk.

KA berupaya beradaptasi dengan perkembangan seperti hadirnya media


sosial atau digital mobile.

Semua itu dilakukan dengan berpijak pada tiga pilar bisnisnya: operational
excellence & cost effectiveness, innovation & product leadership, serta
consumer engagement or intimacy.

Anda mungkin juga menyukai