Hampir
seluruh negara di dunia menjadikan kopi sebagai salah satu minuman favorit. Beragam kedai
kopi mulai dari yang harganya terjangkau dan merakyat hingga brand kafe-kafe berkelas tersebar
di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Keberadaan brand populer seperti
Starbucks, Lawton atau Old Town Coffee tentu sudah tak asing lagi bagi penikmat kopi yang
berasal dari kalangan menengah ke atas.
Menikmati kopi tentu bukanlah monopoli masyarakat dari kalangan menengah ke atas. Kalangan
lain seperti tukang ojek motor, sopir bus, guru, mahasiswa atau karyawan juga banyak yang
menggemari kopi. Bahkan warung kopi sederhana kadang kala menjadi tempat yang
memfasilitasi beragam obrolan ringan yang mengakrabkan dengan topik umum seperti situasi
politik atau gosip artis teranyar. Hal semacam ini tentu tak dapat ditemui di kafe-kafe keren yang
mayoritas pelanggannya lebih individualis dan asyik dengan kesibukan masing-masing.
Bersantai di kafe atau warung kopi sederhana biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sedang
memiliki waktu luang, atau memang sengaja menyempatkan waktu untuk datang ke tempat
tersebut. Bagi kalangan menengah ke bawah, obrolan ringan di warung kopi tentu menjadi hal
yang menarik untuk melepas penat. Sementara kalangan menengah ke atas akan lebih disibukkan
dengan aktivitas sendiri, merampungkan pekerjaan dengan membawa laptop ke kafe dan
memanfaatkan fasilitas free wifi yang ada.
Ternyata produsen merek minuman kopi popular, Kapal Api, PT. Santos Jaya Abadi ternyata jeli
membaca peluang bisnis untuk memenuhi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kebiasaan
minum kopi. Dengan inovasi franchise kedai kopi yang ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi,
menyeruput kopi segar yang baru diracik bisa dilakukan secara express dengan harga yang relatif
terjangkau. Yuk kita simak review mengenai PT. Santos Jaya Abadi serta inovasi franchise kedai
kopi yang ditawarkannya.
Artikel lain: Edam Burger ~ Peluang usaha jajanan burger modal kecil
Perkembang Bisnis Kopi Kapal Api
PT. Santos Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan berlevel multinasional yang
memproduksi beragam jenis minuman berbahan dasar kopi. Perubahan ke arah modernisasi telah
dilakukan Santos Jaya Abadi pad tahun 1970 dan 1980 dengan menggunakan mesin-mesin
mutakhir berteknologi canggih, perbaikan sistem management serta pembangunan pabrik-pabrik
baru. Hingga tahun 2014, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1927 ini sudah memiliki 3 pabrik
yang masing-masing memiliki kapasitas produksi 5 ton setiap harinya.
Hingga saat ini, produk kopi Kapal Api menjadi andalan PT. Santos Jaya Abadi dan menjadi
brand yang memimpin pasar dengan serangkaian produk lengkapnya. Untuk melengkapi
kesuksesan kopi Kapal Api, Santos Jaya Abadi juga memproduksi produk lainnya seperti
Excelso, Good Day, Ya! dan Kapten.
Tak hanya fokus pada kegiatan produksi produk kopi, Santos Jaya Abadi juga menawarkan
peluang usaha berupa kemitraan franchise kedai kopi Kapal Api. Berbagai benefit yang akan
diterima oleh oleh mitra franchise seperti brand yang sudah terkenal dan terpercaya, konsultasi
bisnis, dukungn staff training dan dukungan promosi membuat brand kopi Kapal Api menjadi
franchise unggulan untuk memulai bisnis.
Proses untuk Menjadi Mitra Franchise Kedai Kopi Kapal Api
Ada tujuh tahapan besar yang harus dilalui oleh pihak yang ingin menjadi mitra franchise kedai
kopi Kapal Api, tahapan tersebut adalah :
Survey lokasi
Pembayaran investasi
Seluruh tahapan tersebut tentu dilaksanakan dengan tujuan tercapainya kesepakatan antara kedua
belah pihak. Mengenai modal usaha, kita bisa memulai usaha kedai kopi Kapal Api tersebut
dengan nilai investasi Rp 10 juta. Dengan melakukan presentasi bisnis, maka tujuan pencapaian
bisnis dari mitra franchise bisa disampaikan secara efektif kepada pihak Santos Jaya Abadi.
Pihak Snto Jaya Abadi juga akan memberikan penjelasan mengenai fasilitas dan dukungan yang
akan diperoleh mitra franchise. Ilustrasi perhitungan hasil investasi serta perkiraan BEP (Break
Event Point) period juga akan dijelaskan oleh Santos Jaya Abadi berdasarkan perhitungan omset
penjualan rata-rata per hari. Informasi lebih rinci bisa anda lihat di sini.
Dengan demikian, memulai bisnis di bidang kedai kopi akan menjadi lebih mudah bila
melakukan sistem kerja sama franchise yang ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi. Beberapa
tempat-tempat umum yang strategis seperti pusat perbelanjaan, mall, stasiun kereta api atau
terminal bus dapat menjadi alternatif lokasi usaha yang tepat.
Biasanya masyarakat di tempat-tempat tersebut cenderung tidak punya banyak waktu atau hanya
sekedar transit untuk menunggu keberangkatan transportasi umum di jam-jam yang sudah
ditentukan. Sehingga diharapkan kedai kopi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk rileks
sejenak menyeruput secangkir kopi sebelum melanjutkan rutinitas harian lainnya.
Terkadang kita hidup didunia ini butuh motivasi yang mampu melejitkan diri
kita salah satunya kisah dari perjalanan Raja kopi dari kota buaya ya kota
surabaya, Soedomo Mergonoto memang tak sebeken Kopi Kapal Api
meskipun dialah pendiri sekaligus pemilik merek kondang itu. Dari tangan
pria ini, lahir sejumlah merek kopi lain seperti kopi ABC (Second brand kopi),
Kopi Ya (Untuk Lapisan ketiga), Wenz (Hongkong), Santos, sulotco, Excelso
(Kategori ground dan roasted coffee), Serta Kopi instan Good Day.
Perjuangan pria yang hanya mengecam pendidikan sampai kelas 1 SMA Sin
Cong di Ngaglik, Surabaya ini memang luar biasa. mengayuh sepeda ontel
mulai dari kawasan pelabuhan Tanjung perak surabaya sampai kaampungkampung sekitarnya untuk menawarkan kopi. Sejak akhir 1970-an dipercaya
memegang perusahaan orangtuanya, Soedomo mulai merambah ke bisnis
beraroma kopi sejak tahun 1986. Ia mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi,
perusahaan yang memproduksi Kalosi Toraja Coffee sembari mengiringi
langkah suksesnya mengembangkan nama Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi).
Empat tahun kemudian, Soedomo pun mulai merambah bisnis kedai kopi
melalui PT Excelso Multi Rasa yang membawahkan bisnis kedai kopi Excelso.
Lantas di 1991 ia meluncurkan permen merek Relaxa dan Dorini di bawah
bendera PT Agel Langgeng.
Pada 1994, ia mendirikan Monysaga Prima, produsen minuman dalam
kemasan, di antaranya Ice Mony, Jelly Juice, Coffee Cream, Milk Coffee dan
Soy Bean Milk. Tidak ketinggalan, ia pun menggarap ladang distribusi
consumer goods (PT Fastrata Buana), dan pada 2000 mengakuisisi PT
Inasentra Unisatya produsen aneka permen. Bisnis klinik kecantikan pun ia
masuki melalui Miracle dan Meliderma. Di Surabaya, kedua klinik kecantikan
ini melayani dua kelompok masyarakat, Miracle di kelas atas, sedangkan
Meliderma menyasar golongan menengah-bawah. Di samping itu, ia
mendirikan pabrik mesin kopi mini. Mesin seduh kopi itu dijual ke sejumlah
hotel-hotel berbintang.
Tak heran Soedomo sangat ulet dalam berbisnis. Nurani bisnis pria bernama
asli Go Tek Whie ini sudah terasah sejak ia masih muda. Meski ia tak bisa
menamatkan pendidikan di SMA Sin Cong yang berada di Jl Ngaglik Surabaya
karena terburu ditutup pemerintah, Soedomo tetap sukses membesarkan
bisnis kopi yang dirintis orang tuanya ke panggung internasional. Tak bisa
bersekolah, pria kelahiran Surabaya 3 Juni 1950 itu tidak putus asa. Ia pun
membantu orangtuanya berjualan kopi dengan sepeda ontel keliling di
Pelabuhan Tanjung Perak dan keluar-masuk kampung. Selama inilah, ia
belajar otodidak tentang cara berbisnis kopi. Ia banyak mengamati dan
bertanya tentang seluk-beluk kopi dan mesin produksinya.
Soedomo sebenarnya memiliki tujuh orang saudara. Namun, bakat dagang
orangtuanya agaknya lebih banyak diwarisi Soedomo. Tak heran, akhirnya
anak pasangan Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan ini dipercaya memegang
tongkat estafet bisnis keluarga. Sekedar diketahui, Go Soe Loet (almarhum)
mendirikan cikal bakal perusahaan Kapal Api pada tahun 1927. Bukannya
tanpa maksud Go Soe Loet memilih nama Kapal Api untuk produk kopinya.
Pria asal Fujian China ini berlayar dari negara asalnya dan sampai di
Indonesia ternyata menggunakan kapal api sebagai sarana transportasi.
Babak baru perkembangan bisnis kopi Soedomo ini dimulai pada 1975,
ketika Soedomo ditunjuk mengendalikan Kapal Api. Investasi awal
dibenamkan dalam bentuk sewa pabrik di Jalan Panggung IX/12 Surabaya,
beli mesin goreng lokal Rp 150 ribu dan mesin giling Rp 10 ribu. Saat itu,
Kapal Api baru mempekerjakan 10 orang. Keinginan untuk terus berkembang
Pendeknya, hampir semua provinsi di tanah Air sudah dirambah Kapal Api.
Hebatnya, tidak hanya pasar dalam negeri yang direngkuh. "Kami tidak bisa
cuma berdiam diri di Indonesia. Bisa-bisa nanti orang luar yang akan
menyerang kita terus," ujar Soedomo tentang alasan perlunya ekspansi ke
mancanegara. Pada 1985, Kapal Api memenetrasi pasar Arab Saudi. Mulamula ekspor itu hanya 500-600 kg, sekarang 6-7 kontainer/tahun. Pasar
Hong Kong ditaklukkan pada 1987, lalu menyusul Taiwan dan Malaysia
(1990). "Kapal Api adalah yang pertama kali mengajari orang Taiwan cara
membuat kopi yang praktis," Soedomo mengklaim.
Namun, merek Kapal Api tak selalu bisa diterima di pasar mancanegara. Di
Hong Kong, Kapal Api mengganti mereknya menjadi Wenz, dan di Taiwan
mengibarkan merek Excelso. Hanya pasar Malaysia dan Arab Saudi yang bisa
menerima merek Kapal Api. Kini, di pasar dalam negeri, Kapal Api tampil
sebagai pemimpin pasar. Merek ini menaklukkan para pendahulunya,
misalnya Kopi Kedung Laju, Kopi Cap Gadis, Kopi Supiah, Kopi Wanita Utama,
Kopi Gelatik dan Kopi Cap Oto Terbang.
Semoga kesuksesan beliau dapat menjadi contoh baagi kita semua bahwa
keberhasilan akan datang bila kita berusaha dengan sekeras mungkin untuk
meraihnya.
gosip seleb paling baru. Elemen semacam ini pasti tidak akan ditemui di
kafe-kafe bagus yg mayoritas pelanggannya lebih individualis & asyik
bersama kesibukan masing-masing.
Nyata-nyatanya pembuat brand minuman kopi popular, Kapal Api, PT. Santos
Jaya Abadi nyatanya jeli membaca kesempatan usaha buat memenuhi
kecintaan penduduk Indonesia pada rutinitas minum kopi. Bersama inovasi
franchise kedai kopi yg ditawarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi, menyeruput
kopi segar yg baru diracik dapat dilakukan dengan cara express dgn harga
yg relatif terjangkau. Yuk kita simak review menyangkut PT. Santos Jaya
Abadi pula inovasi franchise kedai kopi yg ditawarkannya.
PT. Santos Jaya Abadi adalah salah satu perusahaan berlevel multinasional
yg memproduksi beraneka ragam tipe minuman berbahan basic kopi.
Perubahan ke arah modernisasi sudah dilakukan Santos Jaya Abadi pad thn
1970 & 1980 dgn memanfaatkan mesin-mesin mutahir berteknologi modern,
perbaikan system management pun pembangunan pabrik-pabrik baru.
Sampai thn 2014, perusahaan yg berdiri sejak thn 1927 ini telah mempunyai
3 pabrik yg masing-masing mempunyai kapasitas produksi 5 ton tiap-tiap
harinya.
Sampai waktu ini, product kopi Kapal Api jadi andalan PT. Santos Jaya Abadi
& jadi merek yg memimpin pasar bersama serangkaian product lengkapnya.
Buat melengkapi keberhasilan kopi Kapal Api, Santos Jaya Abadi serta
memproduksi product yang lain seperti Excelso, Good Day, Ya! & Kapten.
Tidak cuma konsentrasi terhadap gerakan produksi product kopi, Santos Jaya
Abadi pun menawari kesempatan bisnis berupa kemitraan franchise kedai
kopi Kapal Api. Beragam benefit yg dapat di terima cendera mata kolega
Ada tujuh tahapan akbar yg mesti dilalui oleh pihak yg mau jadi rekan bisnis
franchise kedai kopi Kapal Api, tahapan tersebut yakni :
Pihak Snto Jaya Abadi pun bakal memberikan penjelasan tentang alat &
dukungan yg bakal diperoleh rekan bisnis franchise. Ilustrasi rumus hasil
investasi pun perkiraan BEP (Break Event Point) period serta bakal dijelaskan
oleh Santos Jaya Abadi berdasarkan rumus omset penjualan umumnya per
hri. Berita lebih rinci dapat kamu saksikan di sini.
Bersama begitu, mengawali usaha di sektor kedai kopi dapat jadi lebih
enteng jikalau lakukan system kerjasama franchise yg ditawarkan oleh PT.
Santos Jaya Abadi. Sekian Banyak tempat-tempat umum yg strategis seperti
pusat perbelanjaan, mall, stasiun kereta api atau terminal bus sanggup jadi
alternatif ruang bisnis yg serasi.
Kapal Api
Grande
106.500
9.000
1 karton=12 renteng
Kapal Api
Grande
White
Coffie
106.500
9.000
1 karton=12
renteng
Kapal Api
Kopi Susu
103.000
8.500
1 karton=12
renteng
10
8.300
1 karton=12
renteng
11
Kapal Api
Mantap
88.500
7.500
1 karton=12
renteng
12
Kapal Api
Mocha
98.000
8.300
1 karton=12
pak
13
4.200
1 karton=20
pak
14
Kapal Api
Spesial 30
gr
209.500
21.200
1 karton=10
pak
15
Kapal Api
Spesial 65
gr
209.500
42.200
1 karton=5
pak
16
10.200
1 karton=20
bungkus
17
17.300
1 karton=9
gr
18
bungkus
8.300
1 karton=12
pak
, yakni diantara 5.80-12 kilogram per orang per tahun. Tingginya tingkat konsumsi
kopi di Indonesia membuat pasar produk kopi juga terus tumbuh dari tahun ke
tahun. Jenis produk minuman kopi yang beredar terus bertambah. Bisnis kopi pun
telah menjadi bisnis puluhan milyar dolar yang hanya mampu disaingi oleh bisnis
minyak bumi.
Produk
Produk Kopi Kapal Api memiliki ramuan istimewa yang menawarkan kualitas yang
terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat. Merupakan produk yang tepat
untuk mengawali aktivitas dan sekaligus menemani sepanjang hari. Sekali mencium
aroma istimewanya, langsung mengerti bahwa Kapal Api adalah kopi terbaik yang
ada di pasaran sejak dulu hingaa kini. Kopi Kapal Api dibuat dari biji kopi pilihan
serta diolah secara khusus. Kopi Kapal Api memberikan standar baru dalam
menikmati rasa dan sensasi dalam secangkir kopi. Produk spesial yang ditawarkan
merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga
tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan
100% biji kopi pilihan dan tanpa campuran mampu mempertahankan konsumennya
sejak awal berproduksi hingga sekarang.
Harga
Harga Kopi Kapal Api yang ekonomis yaitu Rp 900/sachet dengan netto 25 gram.
Biasanya dalam bentuk eceran dijual dengan harga Rp 1000. Ini merupakan harga
yang sangat terjaukau oleh masyarakat luas sehingga mampu bersaing dengan
kompetitornya.
konsumen
di
kalangan,
khususnya
usia
18-35
tahun
yang
dalam
dedukatif,
dan
inpiratif.
Promosi
yang
dilakukan
tersebut
mampu
menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi
Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat
luas. Dan seperti halnya di kategori kopi hitam, grup Kapal Api pun masih menjadi
pemimpin di kategori ini. Lewat dua merek besutannya, Kapal Api Susu dan ABC
Susu, grup perusahaan asal Surabaya ini masih mendominasi pasar.
Kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix untuk
memenuhi
kepuasaan
pelanggan.
Inovasi
produk
terus
dilakukan
dengan
differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen.
Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga
dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan
kegiatan-kegiatan yang inovatif.
Pada abad 21 ini berkembang konsep marketing yang lebih cocok untuk
pasar yaitu konsep holistik marketing. Yang dimaksud dengan holistik marketing
adalah semua yang berhubungan dan penting dalam marketing atau semua elemen
yang saling terintegrasi untuk melakukan pemasaran yang ideal. Holistik Marketing
merupakan suatu konsep pemasaran menyeluruh, yaitu konsep dimana para
pemasar berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan konsumen
agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga
melebihi aplikasi konsep pemasaran secara tradisional. Berikut penjelasan tiap
elemen dalam holistik marketing :
Api
adalah
melakukan
integrated
marketing
communication
melalui
kampanye holistik, baik above the line (ATL) dan below the line (BTL), distribusi
maupun social responsibility marketing, termasuk memanfaatkan media baru yang
sedang in di pasar. Semua dijalankan secara holistik termasuk distribusi berasal dari
karyawan sendiri sehingga semuanya ada dalam kontrol perusahaan. Mereka telah
memiiki perusahaan holding untuk mengonsolidasi semuanya,
Internal Marketing adalah kegiatan merekrut, melakukan training dan memotivasi
karyawan untuk melayani customer dengan baik. Tidak hanya karyawan, para
pekerja di perusahaan ini harus mampu mencapai target konsumen kopi.
Dibutuhkan semangat dan kerja keras untuk memproduksi kopi yang bermutu baik.
Semua pekerja dari atasan hingga bawahan harus berintegrasi secara klop untuk
menjaga mutu produk. Di dalam konsep internal marketing, marketing bukanlah
divisi tunggal tetapi lebih kepada seluruh kesatuan elemen perusahaan mulai dari
pekerja, produk, pemasaran, dan lain-lain.
Grup Kapal Api yang menguasai pasar aneka kopi dan permen mulai keluar dari paradigma
komunikasi jualan dan memasuki komunikasi emosional. Strategi menembus pasar global?
Go Soe Loet barangkali tak membayangkan bisnis kopinya bisa menggurita seperti sekarang dan
bertahan hingga lebih dari 80 tahun. Pendiri kopi Kapal Api (KA) ini mungkin juga tak
membayangkan bisnisnya yang didirikan tahun 1927 ini bisa beranak pinak dan merambah bisnis
selain kopi di tangan anak- cucunya.
Ya, di tangan generasi ketiga, KA merejuvenasi strategi komunikasi pemasarannya. Tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip bisnis yang ditanam sang pendiri, generasi baru sengaja keluar dari
paradigma persaingan lawas yang penuh ingar-bingar pemain. Mereka menerapkan strategi blue
ocean. Dengan strategi ini, seperti dijelaskan Ihsan Mulia Putri, Chief Operating Officer Kapal
Api Global, induk perusahaan Grup Kapal Api, KA membuat arena pertandingan baru berupa
strategi pemasaran experiential yang mengandalkan sisi emosional.
Dengan tetap mempertahankan tiga prinsip utama, yaitu operational excellence & cost
effectiveness , innovation & product leadership, serta consumer engagement or intimacy, KA
bertekad terus menguasai pasar kopi di Indonesia lebih dari 50%. Bahkan, Ihsan bertekad pula
menjadikan KA sebagai merek global yang bisa bersaing di pasar luar negeri sehingga menjadi
salah satu merek lokal yang go global.
Perwujudan tekad itu tampaknya sudah di depan mata. Bagaimana tidak? Dari data Nielsen,
pasar kopi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, pada Januari-April 2011 nilai
pasarnya mencapai Rp 2,82 triliun. Sementara pada akhir 2010 mencapai Rp 7,58 triliun atau
naik 9,7% dibanding 2009 yang sebesar Rp 6,91 triliun. Nilai di 2009 ini juga naik sebesar 6,6%
dibanding 2008 yang nilainya Rp 6,48 triliun.
Kalau penguasaan pasar kopi KA sebesar 50% saja, berarti pada 2010 perusahaan ini
mengantongi nilai pasar sebesar Rp 3,79 triliun. Nilai ini diraih dari aneka merek kopi yang
dikembangkannya selama ini, yaitu kopi Kapal Api, ABC, Ya!, Good Day, Excelso dan Kapten.
Menurut Ihsan, pencapaian itu harus didukung dengan strategi komunikasi yang konsisten
dengan konsumen sesuai dengan positioning brand yang ditetapkan. Maka, pihaknya selalu
berupaya updated dengan perkembangan sehingga merek akan berevolusi dan beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi.
Selain itu, dalam setiap melakukan kegiatan pemasaran, KA selalu mengusung tema kampanye
yang akan menjadi payung eksekusi di semua lini komunikasi. Sehingga, akan menjadi fokus
kampanye yang saling memperkuat dengan konsep pemasarannya ke konsumen.
Seperti saat ini, KA mengusung tema kampanye Secangkir Semangat untuk Indonesia (SSI).
Kampanye ini merupakan contoh eksekusi program KA yang mengusung konsep IMC. Artinya,
selain rajin menggarap jalur ATL-BTL dan mengaktivasi merek, KA juga melakukan kampanye
sosial yang memberikan pesan bahwa produk ini memberi semangat kepada semua konsumen
dan masyarakat indonesia serta mengajak mereka berpikir positif.
Menurut Ihsan, SSI merupakan kampanye terbaru KA yang didasari pemikiran bahwa KA telah
80 tahun memasarkan produknya. Kami menilai KA sudah bukan sebagai kopi biasa sehingga
kami ingin membawa KA ke another level.
Kampanye ini juga sejalan dengan visi perusahaan, yaitu to be dominant and well respected
food and beverage company in Asia. Unsur well respected bisa membawa perusahaan do
business in the right way sebagai perusahaan yang memiliki reputasi yag baik. Jadi,
dimasukkannya kata well respected dalam visi KA menunjukkan betapa pentingnya nilai well
respected. Ini sudah diturunkan dari generasi pertama sampai sekarang generasi ketiga.
Kampanye SSI ini pun sangatlah holistik karena semuanya kena, ungkapnya.
Kampanye ini bukan sekadar hard selling, tetapi lebih tinggi dari itu. Pasalnya, ada nilai yang
dibawa untuk memberikan inspirasi dan semangat. Ini upaya KA melakukan connecting dengan
masyarakat dan merupakan bagian dari pelaksanaan salah satu pilar bisnisnya, consumer
engagement atau intimacy.
Makanya, SSI bukan semata-mata kampanye atau slogan, tetapi juga ada unsur corporate social
responsibility yang fokus pada bidang pendidikan sebagai fondasi untuk membangun masyarakat
yang lebih baik ke depan. KA pun menggandeng Yayasan Indonesia Mengajar yang dipimpin
Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, dengan membagikan buku gratis bagi anakanak sekolah yang memerlukannya di seluruh Indonesia.
Merupakan hal yang wajar, KA berkampanye bukan lagi sekadar jualan produk tetapi juga ada
nilai yang diusung. Ini menjadi karakterisitik pemain yang sudah menjadi penguasa pasar.
Seperti halnya Aqua, yang telah lama memimpin pasar air minum dalam kemasan, juga
melakukan kampanye yang mengajak masyarakat hidup sehat dengan mengonsumsi air sehat.
Dalam pandangan M. Gunawan Alif, pengamat pemasaran, sebagai penguasa pasar sudah
seharusnya KA mempunyai akar yang kuat di masyarakat dengan menciptakan nilai yang tak lagi
sekadar menjelaskan produk. Bicara produk seharusnya sudah selesai karena kopi KA telah
terbukti diterima pasar sehingga bisa eksis hingga puluhan tahun. KA sudah pantas seperti itu
dan sudah seharusnya melakukan komunikasi seperti itu sebagai market leader.
Bagi Gunawan, kampanye SSI cukup bagus karena mengajak orang bersemangat. Seperti halnya
minum kopi, yang juga bisa membangkitkan semangat. Jadi, KA tidak lagi bicara soal rasa, tetapi
menyentuh sisi emosional yang lebih luas dengan upaya membangkitkan semangat.
Apalagi, kampanye ajakan bersemangat ini pun dibalut dengan program CSR pendidikan dengan
menggandeng yayasan yang dipimpin Anies, sosok intelektual yang dianggap bersih. Kampanye
ini pun gencar dipromosikan. Bahkan, sempat masuk di acara Kick Andy Metro TV yang sering
mengangkat tema sosial. Ini efeknya cukup bagus sehingga masyarakat lebih mengenal
kampanye SSI. Itu strategi public relations yang sangat cerdas, ungkapnya memuji.
Bagi Gunawan, KA sudah berhasil membawa nilai positif di masyakarat. Pada akhirnya, hal itu
pun memberikan citra positif bagi merek KA sebagai produk yang peduli masyakarat. Ini
membangkitkan word of marketing yang positif bagi KA sebagai perusahaan yang tak hanya jago
di industri kopi, tetapi juga yang care kepada kaum lemah.
Sejalan dengan Gunawan, Hasibuan, pemilik toko yang menjual produk KA, menyambut positif
kampanye SSI dengan harapan poduk KA makin dicari konsumen. Menurutnya, selama ini,
produk KA, yang bermerek KA ataupun ABC, sangat laku. Biasanya, kosumen mencari kopi
hitam bermerek KA, sedangkan kopi mix bermerek ABC. Rasanya tak lengkap kalau jualan
kopi tak memasarkan merek KA. Marginnya lumayan, 8%-10%, ungkapnya.
Selain menguasai pasar, bisnis KA pun semakin menggurita. Kini ada beberapa perusahaan di
bawah Grup KA. Yakni, PT Santos Jaya Abad yang memproduksi kopi, PT Excelso Multi Rasa
(pengelola coffee shop premium Excelso), PT Santos Premium Krimer (produsen krimer untuk
menyuplai industri produk konsumsi, khususnya di dalam negeri), PT Sulatco Jaya Abadi
(produsen kopi Kalosi Toraja), PT Weiss Tech (produsen mesin-mesin untuk industri pengolahan
makanan dan minuman), PT Agel Langgeng (produsen permen berbagai merek seperti Relaxa,
Esprezzo, Yesco, Bontea green, Say, Gingerbon, dan yang terbaru permen kopi Kapal Api), serta
PT Fastrata Buana (perusahaan distribusi Grup KA).
Menurut Ihsan, langkah perusahaannya merambah bisnis selain kopi berangkat dari inovasi dan
diversifikasi produk. Kami ingin memberi pilihan, katanya. Malah, rasa permen KA sama
dengan rasa kopinya. Permen yang baru dipasarkan ini dihadirkan bagi konsumen yang tak
sempat ngopi; mereka bisa mengunyah KA versi permennya. Selain permen, KA juga merambah
bisnis biskuit dengan merek Oatbits sejak Mei 2011. Oatbits merupakan biskuit oat bernutrisi
dengan taburan kismis. Belum banyak yang bisa diungkap dari bisnis baru ini.
Memang diakui Ihsan, kontribusi bisnis permen ataupun biskuitnya belum sebesar bisnis
kopinya. Hal ini sejalan dengan kue bisnis permen nasional yang masih lebih kecil dibanding
industri kopi. Menurut data Riset SWA, penjualan industri permen nasional pada 2010 mencapai
Rp 2,3 triliun atau meningkat 9% dibanding 2009 yang sebesar Rp 2,1 triliun.
Agar bisnis selain kopi bisa sukses, KA pun melakukan hal yang sama, yaitu menjaga kualitas
produk dan terus berinovasi. Kami berupaya terus berinovasi serta beradaptasi dengan
environment baru dalam hal pemanfaatan tools pemasaran yang sedang waving saat ini,
katanya.
Hanya saja, semua perkembangan yang terjadi itu tidak harus langsung diaplikasikan karena
mesti terkait dan signifikan hasilnya bagi merek yang diusung. Dengan harapan, dampak dari
semua ini adalah citra yang bisa terbangun dengan baik di mata konsumen. Bahkan, kalau citra
positif itu terbangun, konsumen bisa menjadi duta merek untuk melakukan horizontal marketing
melalui WOM di media sosial.
Bagi Sumardy, pengamat pemasaran, sejatinya pemasaran holistik yang dilakukan KA melalui
IMC bukanlah sesuatu yang luar biasa kerena perusahaan lain pun melakukannya. Hanya saja, ia
menggarisbawahi, KA memiliki produk yang unggul dan diterima pasar selama puluhan tahun.
KA adalah pionir di industri kopi dan cukup pandai mengambil momentum sehingga produk
kopinya bisa menguasai pasar, ujarnya. Kampanye SSI adalah sesuatu yang positif yang sedang
dibangun oleh KA yang telah menguasai pasar kopi.
Namun, tantangan ke depan bagi KA dan juga para pemain yang jadi pemimpin pasar adalah
bagaimana mempertahankan dominasinya di tengah perubahan pasar. Menurut Sumardy, ke
depan 60% konsumen Indonesia adalah anak muda. Mereka tak mengenal lagi merek KA atau
tak mau menggunakan merek tersebut karena dianggap sebagai merek tua yang tak bisa sejalan
lagi dengan gaya hidup mereka.
Inilah tantangannya sehingga KA perlu beradaptasi dengan perubahan pasar dengan menggarap
segmen anak muda dan masuk ke dalam ranah atau gaya hidup mereka seperti gemar bermedia
sosial atau memakai digital mobile. Meski demikian, masuk ke ranah anak muda ini jangan
sampai terkesan dipaksakan. Sumardy melihat KA sudah mengantisipasi ke arah sana dengan
membuat Good Day yang menggarap segmen anak muda. Kemudian, KA pun sedang berupaya
menjadi merek global untuk memperbesar kue bisnisnya.(*)
Dede Suryadi
Tema strategi IMC Kapal Api (KA): Secangkir Semangat untuk Indonesia ,
berupa aktivitas above the line dan below the line, distribusi serta social
responsibility marketing, termasuk melalui media sosial yang sedang in di
pasar.
Semua itu dilakukan dengan berpijak pada tiga pilar bisnisnya: operational
excellence & cost effectiveness, innovation & product leadership, serta
consumer engagement or intimacy.