Anda di halaman 1dari 14

PELAJARAN 19

Bentuk kamus dari kata kerja

ini adalah bentuk asal kata kerja seperti yang terdapat dalam kamus lihat pelajaran 20

1. Cara menentukan bentuk dasar lihat Shin Nihongo No kiso 1 halaman 146 dari
18 ka reshu A
kata kerja Grup I
kakimasu - kaku
torimasu - toru
hanashimasu - hanasu
machimasu - matsu

kata kerja Grup II


tabemasu - taberu
mimasu - miru

Kata Kerja Grup III


Unten-shimasu - unten-suru
Shimasu - suru
Kimasu - kuru

2. Pemakaian bentuk Kamu 1

B B
} ga dekimasu bisa {
K- (r) u koto K

Untuk menyatakan kemungkinan atau kesanggupan dipakai kerja dekimasu


dan untuk menunjukkan hal yang mungkin atau yang disanggupi itu dipakai kata
bantu ga setelah kata benda atau frase kata benda.
1) Pada Kata Benda
Dalam Hal Kata benda dipakai K benda yang bersifat gerak seperti yang telah
dipelajari dalam halaman 13 ( uten, kaimoo dsb) tapi bisa pula dipakai kata benda
yang punya arti kecakapan seperti misalnya Nihon – go., suki dsb.
Uten ga dekimasu. Bisa menyetir
Nihon – go ga dekimasu

2) Pada Kata Kerja


Pada waktu ingin menyatakan kesanggupan melakukan sesuatu (misaal
yomimasu). Maka pada bentuk dasar kata kerja itu harus dirubah dulu menjadi
frase yang dibentuk kata benda dengan menambah koto, kemudian dilanjutkan
dengan – ga dekimasu.

Lee-san wa kanji o yomu koto ga dekimiasu.


Frase kata banda
Sdr. Lee bisa membaca kanji.

3. Arti dari dekimasu


Dekimasu mempunyai 2 arti :
1) Kesanggupan
Lee-san wa kanji o yomu koto ga dekimiasu.
Sdr lee bisa membaca kanji
2) Kemungkinan
Ukutsuke de takushii o yobu koto ga dekimasu
Kita bisa memanggil taksi di tempat resepsionis

4. Pemakaian Bentuk Kamus ... 2


B B
Shumi wa { } desu Hobby saya adalah {
K-(r)u koto K (Bentuk Kamus)

Watashi no sumi wa e o desu


Hobby saya lukisan
Watashi no sumi wa e o kaku koto desu
Hobby saya melukis
Watashi no shumi wa e o miru koto desu
Hobby saya melihat Lukisan
Apabila dengan kata benda saja kalimat itu tidak cukup bisa dipahami, maka kita
bisa menyatakan secara kongkrit dengan menyebutkan perbuatannya dengan frase
kata benda.

5. Pemakaian Bentuk Kamus .... 3


1) Waktu memakai keterangan Waktu –mae ni dengan Kata kerja maka yang dipakai
adalah dasra dari kata kerja itu ; dan ini tidak mengalami konjungasi menurut
waktunya.artinya baik dalam dalam kalimat waktu lampau maupun kalimat waktu
depan, semua memakai bentuk dasarnya.
Nihon e kuru mae ni, nihon-go o bengkyo-shimashita.
Sebelum datang ke jepang, saya belajar bahasa jepang.
Jisshu suru mae ni, nihon-go o bengkyo-shimasu
Sebelum latihan praktek, saya belajar bahasa jepang

2) Waktu menempatkan mae ni dibelakang kata benda maka setelah kata benda itu
harus dibubuhkan partikel no dahulu.
Kogi no mae ni, chotto jimasho e kite kudasai.
Sebelum pelajara, harap datang ke kantor sebentar.
Tetapi, setelah kata bilangan maka partikel no bisa dipakai lagi.
3-nen no mae ni kekkon- shimashita.
Syaa kawin 3 tahun yang lalu
PELAJARAN 20

1. Bentuk sopan dan bentuk biasa


Sejauh ini kita pelajari predikat kalimat yang berbentuk Kata benda kata sifat-i kata
sifat na dan kata kerja semuanya diiringi dengan desu dan masu pada akhir kalimat itu
ini semua adalah bentuk sopan.
Setelah itu dalam pelajaran 19 kita sudah pelajari pula berbagai bentuk pemakaian
kata kerja seperti bentuk –nai, kata dasar, bentuk ta dsb. Ini dipaka bersama dengan
frase susulan dalam kalimat.
Tabetai desu. Saya ingin makan
Taberu mae ni, te o araimasu sebelum makan mencuci tangan.
Tabeta koto ga arimasu saya pernah memakanya

Kalimat kalimat diatas juga diakhiri dengan desu atau masu. Jadi merupakan bantuk
sopan. Tetapi ada juga kalimat dimana predikatnya berupa kata kerja bentuk naik
bentuk tah atau langsung berupa kata sifat yang tidak diikuti dengan desu dan
sebagainya pada akhir kalimat bentuk bentuk seperti ini disebut bentuk biasa

Atashi tokyo e iku besok saya pergi ke tokyo


Manichi isogashii setiap hari sibuk
Watashi wa nihonji dewa nai saya bukan orang jepang

Bentuk biasa ini dipakai pada percakapan sehari-hari diantaranya teman akrab atau
orang-orang yang tidak perlu basa-basi seperti dalam keluarga sebaliknya dengan
orang yang kita jumpai untuk pertama kalinya dengan atasan atau dengan orang yang
sebaya tetapi tidak begitu akrab harus dipakai untuk sopan

Dengan orang yang baru pertama kali di jumpai atau dengan orang yang lebih tinggi
sedikit derajatnya tapi kita rasakan akrab Adakalanya kita dipakai bentuk biasa
demikian pula dengan orang bawahan yang dirasa tidak begitu akrab kadang-kadang
dipakai untuk sopan untuk dapat mengetahui kapan dapat memakai bentuk biasa kita
perlu memahami baik-baik hubungan antara manusia dalam masyarakat Jepang.
Berhati-hatilah karena penggunaan bentuk biasa yang salah dapat dianggap tidak
sopan dan berakibat renggangnya hubungan.
2. Daftar bentuk biasa
1) Bentuk span dan bentuk biasa
Bentuk Sopan Bantuk Biasa
Kata Kerja Kakimasu Kaku
Kakimasen Kakana
Kakimashita Kaita
kakimasendeshita Kakanakatta
Kata sifat Atsui desu Atsui
Atsukunai desu Atsukunai
Atsukatta desu Atsukatta
Atsukunakatta desu atsukunakatta
Kata sifat –na Hima desu Hima da
Kata benda Hima dewa arimasen Hima dewa nai
Hima deshita Hima detta
Hima dewa arimasendeshita Hima dewa nakatta

2) Bentuk soapn dan bentuk biasa dari frase susulan

Bentuk Sopan Bentuk Biasa Arti Pel.

Nomitai desu Nomi tai Ingin minum 13


Nomini ikimasu Nomini iku Pergi minum
Kaite kudasai Kaite Tolong tulis 14
Kaite imasu Kaite iru Sedang menulis
Kaite mo ii desu Kaite mo ii Boleh tulis 15
Kanakute mo ii desu Kakanakute mo ii Boleh tidak tulis
Kaite agemasu Kaite ageru Saya akan tuliskan 24
Kaite moraimasu Kaite morau Minta ditulisakna
Kaite kuremasu Kaite kureru Dituliskan
Ikanakereba narimasen Ikanakereba naranai Harus pergi 17
Ikanakute mo ii des Ikanakute mo ii Tidak usah pergi
Taberu koto ga dekimasu Taberu koto ga dekiru Bisa makan 18
Taberu koto desu Taberu koto da Hal makan
Yonda koto ga arimasu Yonda koto da aru Pernah baca 19
Yondai kaitari shimasu Yodari kaitari suru Baca tulis dsb
Apabila hendak mengubah kalimat yang terdiri dari gabungan beberapa kalimat
yang dihubungkan dengan kara,ga dsb. Menjadi bentuk biasa, maka kata – kata
sopan alam kalimat ini semuanya harus diubah menjadi bentuk biasa :
Onoaka ga itai desu kara byonin e ikimasu.
Itai iku
Karena sakit perut saya pergi ke rumah sakit.
Nihon no tabemono wa oishii desu ga, takai desu.
Oishi takai
Makanan jepang enak tapi mahal

3. Kalimat tanya bentuk biasa


Kalimat tanya bentuk biasa biasanaya dinyatakan dengan menghilangan Kata tanya ka
dan meninggikan nada intonasi akhir kalimat itu , misalnay nomu↑, mita↑.
Kohii o mo nomu? ↑ minum kopi ?
....un, nomu ya mau
Memang ada pula ungkapan nomuu ka mita ka dimana kanya tidak dihilangkan, tetapi
pemakaiannya terbatas sekali misalanya diantara laki – lak, antara atasan terhadap
bawaha, atau diantara orang orang yang sangat akrab sekali seperti ayah kepada anak
dsb.
Dalam kalimat tanya kata benda dan kata sifat da dari bentuk basa desu
dihilangkan
Konaban hima ? ↑ malam ini nganggur ?
... un, hima ( da yo ) ... ya , naggur
... un, hima dewa nai ... tidak, tidak nggangur
Pada percakapan umumnya menjadi jai nai
Pada jawaban positif. Da kedengaran terlalu keras, jadi biasanya dihilangkan dan
diperlukan dengan memakai partikel penutup.

4. Bentuk biasa dari hai dan lie

Hai - un

Iie - uun penekanan pada uUn

Iya atau liya


5. Bahasa laki – lakii dan abahasa Wanita
Dalam bahasa jepang kadang kadang ada perbedaan dalam menggunakan kata – kata
untuk laki laki dan wanita. Percakapan pada pel. 20 adalah bahasa yang diapakai laki
–laki. Apabila bagian kedua dari percakapan itu dilakukan oleh wanita maka akan
menjdi :
Suzuki : kimura-san, ashita no ban hima ?
Sdr. Kimura kamu besok malam ada waktu
Kimura : un, hima yo doshite ?
Ya, ada kenapa ?
Suzuki : Pati ni ikanai ?
Bisa kita pergi ke pesta ?
Kimura : ii wa ne.
Bisa
PELAJARAN 21

1. Partikel to ... 3
Hal yang dinyatakan oleh omoimasu dan imasu ditunjukan denanga memakai partikel
to.
Koban ame ga furu to omoimasu
Saya rasa malam ini akan hujan
Kaisha no hito wa ashita senta e kuru to iimashita
Oarang kantor mengatakan bahwa dia besok akan datang ke kantor

Partkel to didahului oleh kalimat bentuk biasa


2. –to omoimasu. Saya ras .....
(Kalimat biasa) = to omaimasu
Bentuk ini dipakai pada keadaan dsb :
1) Dugaan

Konban ame ga furu to omaimasu

Saya ras malam ini akan hujan

Rao san wa senta ni inai to omasu

Saya rasa sdr rao tidak ada dikantor

Omaimasu tidak dinegatifkan, yang dijadikan bentuk negatif adalah kalimat biasa
yang terdapat sebelum kalimat to.
2) Menyatakan pendapat
Nihon wa kotsu ga benri da to omaimasu
Saya ras jepang lalu lintasnya praktis
Nihon wa honto ni gijutsu ga susunde iru to omaimasu
Saya ras jepang teknologinya benar benar maju
3. Dafta- to omoimasu dan – to iimashita

Bentuk biasa
Kata kerja
Iku
Ikani
Itta
Ikanakatta
Bentuk biasa
Kata sifat-i
Samui
Samukunai
Samukatta
To omoimasu
Samukunakatta
To iimashita
Kata benda
Bentuk biasa
Kata sifat -na
Nihon-jin
Kirei
} da
Nihon-jin
Kirei
} dewa nai
Nihon-jin
Kirei
} datta
Nihon-jin
Kirei
} dewa nakatta

4. Partikel to yang dihilangkan


Apabila omoimasu dan iimasu dipakai bersama dengan so atau do maka partikel to
dapat dihilangkan.
Watashi mo so omaimasu saya ingin berpendapat begitu
Nihon ni tsuite do omoimasu ka.
Bagaimana pendapat anada tentang jepang?
5. Densho
Bentuk ini dipakai untuk memastikan sesuatu dimana lawan bicara sudah tau tentang
yang dibicarakan itu dan diharapakan sependapat dengan si pembicara. Apabila
didepan desho adalah kata kerja maka dipakai bentuk biasanya sedangkan kalau kata
sifat na maka da dari bentuk nigyiyaka da dihilangkan.
Do yoobi senta pati ga arudesho? ↑
Hari sabtu di kantor ada pesta bukan?
...... Hai Armasu. .... Ya, ada
Shinjuku wa nigiya desho? ↑
... Hai, nigiyaka desu. ... Ya, ramai
PELAJARAN 22

1. Keterangan Kata benda


Kalimat biasa = Kata Benda
Kalimat Bentuk Biasa yang dibuat dengan kata kerja bentuk biasa juga menerangkan
Kata benda.
Dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak didepan kata yang diterangkan.
(Hukum M-D
Rao-san no kaisha perusahaan sdr rao
(kata benda no kata Benda)
Okki Kaisha perusahaan Besar
(hata sifat i kata benda)
Rao san ga jisshu suru kaisha
(kalimat biasa kata benda)
Perusahaan tempat sdr Rao melakukan latihan praktek
2. Ga menunjuk subjek dari anak kalimat yang menerangkan
Untuk menunjukkan subjek dari anak kalimat yang menerangkan, tidak dipakai
partikel wa melainkan ga.
Rao san wa jisshu-shimasu.
Sdr Rao melakukan latihan praktek

3. Contoh anak kalimat yang menerangkan.


1) B wa (anak kalimat) B desu
Kore watashi ga totta shashin desu
Ini adalah foto yang saya ambil

2) (anak kalimat) B wa B desu


Asoko ni iru hito wa lee-san desu
Orang yang ada disana adalah sdr lee
3) (Anak Kalimat) B wa{ Na }Desu
(Anak Kalimat) B wa{ S }desu
Kino kita eiga wa totemo omoshirokatta desu
Film yang saya lihat kemarin sangat menarik
4) (Anak Kalimat) B{ o }k-masu
(Anak Kalimat) B{ ga }k-masu
Jidosha o tsukutte iru kojo o kengaku-shimashitta
Kami mengunjungi pabrik yang membuat mobil
PELAJARAN 23

1. – toki –
Kata (bentuk biasa)
S-i
Na-na
} Toki,- Pada waktu ..........

B no

Toki dipakai untuk mrghbungkan 2 kalimat, dan menunjukkan waktu


dilakukanya suatu keadaan/ gerak yang dinyatakan dalam kalimat pokok yang
menyusul.
Penggunaan kata kerja, kata sifat-i, kata sifat –na, dan kata benda dengan toki
adalah seperti terlihat diatas, dan sama seperti ketika menerangka kata benda.
Gaikoku e iku toki, pasupoto ga iremasu
Waktu pergi keluar negeri perlu pasror
Okane ga nai toki, tomadachi ni karimasu
Waktu tidak ada uang pinjem dari temen
Pemakaian anak kalimat toki tidak dipengaruhi oleh bentuk waktu kalimat pokok
yang menyusul.
2. – to –
Kata (bentuk kamus)
}to - Kalau ..., maka,...
Kata (Bentuk nai)
Ketika suatu hal atau tidak otomatis mengkibatkan suatu hal atau tindakan yag lain,
maka penyebab itu diikuti dengan to.
Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu.
Kalau kita tekan tombol ini, maka mesinya akan bergerak.

Setelah – to kita tidak bisa menggunakan kalimat kalimat yang menunjukkan maksud,
kengnana ajakan , perintah dsb .

Eiga o mi ni ikimasu (maksud)


Eiga o mi ni ikitai desu (keinginan)
Jikan ga aru to,
Eiga o mi ni ikimasen ka (ajakan )
Choto tetsudatte kudasai. (permintaan)
Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah tara
3. Pertikel o ... 2

arukimasu
B(tempat) O
Kata(gerakan berpindah)
Watarimasu
Senpo –shimasu
} B (berpindah tempat

dsb

Pertikel o ini dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya yang dilakukan oleh kata
kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti arukimasu, watarimasu, sanpo,-
shimasu dsb
Hashi o watarimasu. Menyebrai jembatan
Koen o senpo-shimasu jalan-jalan di taman

Anda mungkin juga menyukai