ini adalah bentuk asal kata kerja seperti yang terdapat dalam kamus lihat pelajaran 20
1. Cara menentukan bentuk dasar lihat Shin Nihongo No kiso 1 halaman 146 dari
18 ka reshu A
kata kerja Grup I
kakimasu - kaku
torimasu - toru
hanashimasu - hanasu
machimasu - matsu
B B
} ga dekimasu bisa {
K- (r) u koto K
2) Waktu menempatkan mae ni dibelakang kata benda maka setelah kata benda itu
harus dibubuhkan partikel no dahulu.
Kogi no mae ni, chotto jimasho e kite kudasai.
Sebelum pelajara, harap datang ke kantor sebentar.
Tetapi, setelah kata bilangan maka partikel no bisa dipakai lagi.
3-nen no mae ni kekkon- shimashita.
Syaa kawin 3 tahun yang lalu
PELAJARAN 20
Kalimat kalimat diatas juga diakhiri dengan desu atau masu. Jadi merupakan bantuk
sopan. Tetapi ada juga kalimat dimana predikatnya berupa kata kerja bentuk naik
bentuk tah atau langsung berupa kata sifat yang tidak diikuti dengan desu dan
sebagainya pada akhir kalimat bentuk bentuk seperti ini disebut bentuk biasa
Bentuk biasa ini dipakai pada percakapan sehari-hari diantaranya teman akrab atau
orang-orang yang tidak perlu basa-basi seperti dalam keluarga sebaliknya dengan
orang yang kita jumpai untuk pertama kalinya dengan atasan atau dengan orang yang
sebaya tetapi tidak begitu akrab harus dipakai untuk sopan
Dengan orang yang baru pertama kali di jumpai atau dengan orang yang lebih tinggi
sedikit derajatnya tapi kita rasakan akrab Adakalanya kita dipakai bentuk biasa
demikian pula dengan orang bawahan yang dirasa tidak begitu akrab kadang-kadang
dipakai untuk sopan untuk dapat mengetahui kapan dapat memakai bentuk biasa kita
perlu memahami baik-baik hubungan antara manusia dalam masyarakat Jepang.
Berhati-hatilah karena penggunaan bentuk biasa yang salah dapat dianggap tidak
sopan dan berakibat renggangnya hubungan.
2. Daftar bentuk biasa
1) Bentuk span dan bentuk biasa
Bentuk Sopan Bantuk Biasa
Kata Kerja Kakimasu Kaku
Kakimasen Kakana
Kakimashita Kaita
kakimasendeshita Kakanakatta
Kata sifat Atsui desu Atsui
Atsukunai desu Atsukunai
Atsukatta desu Atsukatta
Atsukunakatta desu atsukunakatta
Kata sifat –na Hima desu Hima da
Kata benda Hima dewa arimasen Hima dewa nai
Hima deshita Hima detta
Hima dewa arimasendeshita Hima dewa nakatta
Hai - un
1. Partikel to ... 3
Hal yang dinyatakan oleh omoimasu dan imasu ditunjukan denanga memakai partikel
to.
Koban ame ga furu to omoimasu
Saya rasa malam ini akan hujan
Kaisha no hito wa ashita senta e kuru to iimashita
Oarang kantor mengatakan bahwa dia besok akan datang ke kantor
Omaimasu tidak dinegatifkan, yang dijadikan bentuk negatif adalah kalimat biasa
yang terdapat sebelum kalimat to.
2) Menyatakan pendapat
Nihon wa kotsu ga benri da to omaimasu
Saya ras jepang lalu lintasnya praktis
Nihon wa honto ni gijutsu ga susunde iru to omaimasu
Saya ras jepang teknologinya benar benar maju
3. Dafta- to omoimasu dan – to iimashita
Bentuk biasa
Kata kerja
Iku
Ikani
Itta
Ikanakatta
Bentuk biasa
Kata sifat-i
Samui
Samukunai
Samukatta
To omoimasu
Samukunakatta
To iimashita
Kata benda
Bentuk biasa
Kata sifat -na
Nihon-jin
Kirei
} da
Nihon-jin
Kirei
} dewa nai
Nihon-jin
Kirei
} datta
Nihon-jin
Kirei
} dewa nakatta
1. – toki –
Kata (bentuk biasa)
S-i
Na-na
} Toki,- Pada waktu ..........
B no
Setelah – to kita tidak bisa menggunakan kalimat kalimat yang menunjukkan maksud,
kengnana ajakan , perintah dsb .
arukimasu
B(tempat) O
Kata(gerakan berpindah)
Watarimasu
Senpo –shimasu
} B (berpindah tempat
dsb
Pertikel o ini dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya yang dilakukan oleh kata
kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti arukimasu, watarimasu, sanpo,-
shimasu dsb
Hashi o watarimasu. Menyebrai jembatan
Koen o senpo-shimasu jalan-jalan di taman