Anda di halaman 1dari 2

Dislokasi Hip

Anamnesa :

 High energy trauma, include fall, pedestrian struck by motor vehicle, industrial accident, athletic
injury
Pemeriksaan Fisik
 Echymosis di sekitar abdomen, proximal femur, atau lutut
 Shorthening, internal dan eksternal rotasi

Pemeriksaan Penunjang

 Pelvis AP : sudah cukup untuk mendiagnosis dislokasi hip


 CT scan : membantu mendiagnosa struktur yg tumpang tindih dan untuk melihat kemungkinan
adanya loose bodies pada joint

Differential Diagnosa
 Anterior hip dislocation
 Posterior hip dislocation

Plan Management
 Emergency
o closed reduction, kontraindikasi : femoral neck fracture
o teknik
 allis manuver : posterior hip dislocation. Pasien posisi supine. Asisten
menstabilkan pelvis dg menekan SIAS, dan mendorong proximal femur ke
medial. Operator memfleksikan hip dan knee dan melkukan traksi longitudinal,
sambil dilakukan internal rotasi dan adduksi
 east baltimore, bigelow, stimson
 traksi-counter traksi untuk reduksi anterior dislokasi
 open reduksi dilakukan jika hip tidak tereduksi, reduksi incogruent, cedera sciatic nerve, dan jika
ada fraktur dislokasi

komplikasi
 early
o sciatic nerve injury
o nondisplaced hip fracture yg tidak terdeteksi, sehingga menjadi displaced saat dilakukan
reduksi
o articular damage karena ada loose body setelah dilakukan closed reduction
 late
o avascular necrosis
o arthritis
o heterotrophic ossification
o malunion
o sciatic nerve dysfunction

Anda mungkin juga menyukai