Anda di halaman 1dari 30

Cedera Tulang Belakang

Amanatun avidah

H3A019065

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang


31/07/2
1
Definisi
Suatu keadaan yang mencederai spinal baik secara keseluruhan atau hanya
sebagian segmen spinal.

Etiologi
 Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh dari ketinggian
 kecelakaan lalu lintas, cedera sebab olahraga
 Luka jejas ,tajam,tembak, pada daerah vertebra

Pertolongan Pertama
Cara pertolongan salah  kecacatan lebih besar/serius
 cedera medulla spinalis
 tetraplegia/paraplegia
Fungsi Tulang Belakang
 Tempat melekatnya otot-otot batang tubuh
 Melindungi medulla spinalis
 Memungkinkan batang tubuh untuk bergerak
 Menunjang batang tubuh secara keseluruhan

Tulang Belakang terdiri dari:


 7 ruas tulang cervical
 12 ruas tulang thoracal
 5 ruas tulang lumbal
 5 ruas tulang sacral
 4 tulang coccyigis
Jenis-Jenis Cedera
A. Whiplash Injury
Akibat strain atau sprain pada segmen servikal
Strain: cedera pada otot
Sprain: cedera pada ligamen

Etiologi
Kecelakaan lalu lintas

Gambaran Klinis
Nyeri tekan
Lingkup gerak sendi berkurang
Sakit kepala (oksipital)
Penglihatan kabur/dobel
Disfagia
Suara serak ~ hematoma retrofaringeal
Nyeri rahang
Gangguan keseimbangan, vertigo

Pemeriksaan Fisik
Lordosis servikal menurun ~ spasme otot
Nyeri tekan
Tata Laksana
NSAID
Soft Cervical Collar
Fisioterapi

B. Fraktur Kompresi (Wedge)


Karena gaya vertikal di depan garis tengah vertebra yang
menekan tepi anterior vertebra
Sering terjadi pada torakolumbal
Pada lansia: akibat jatuh terduduk
Usia muda: jatuh mendarat pada kaki
Tata Laksana
< 50% tinggi vertebra anterior: konservatif, korset
> 50%: operasi
C. Burst Fracture
Karena kompresi aksial dari bagian anterior vertebra. Bagian-
bagian tepi vertebra terdorong keluar, materi diskus dapat
terdorong ke korpus vertebra atau ke kanal spinal
 Sering disertai kerusakan neurologis karena pergeseran korpus
vertebra/fragmennya ke belakang Bisa stabil atau tidak stabil

Stabil: tata laksana konservatif

Tidak stabil:
 Tirah baring 6 minggu
 Imobilisasi dengan brace
 Operasi fiksasi
D. Fraktur Distraksi
Deselerasi cepat pada Kecelakaan Lalu Lintas akan melempar
korban ke depan sehingga tubuh akan tertekan pada sabuk
pengaman
 fraktur korpus vertebra & dapat terjadi displacement berat
Tata Laksana
Biasanya konservatif: tirah baring 6 minggu
Plaster jacket

E. Fraktur Dislokasi
Merupakan kombinasi gaya fleksi, kompresi dan rotasi 
Fraktur korpus vertebra, fraktur pledikel dan dislokasi sendi
faset  paraplegia/tetraplegia

Tata Laksana
 Konservatif/ operatif
 Bila lumpuh: operasi untuk rehabilitasi secepatnya
 Bila tidak lumpuh: operasi untuk stabilisasi tulang bela-
kang dan mencegah kerusakan neurologis
a. Fraktur kompresi pada t2 dan t3 akut dengan kolaps minor
b.cedera tulang belakang leher dengan fraktur “tiga kolom” C5
dengan retropulsi
Checklist Diagnostik Untuk Instabilitas Spinal (White & Panjabi)

Category Description Point


1 Disruption of the anterior elements with > 25% loss 2
of height
2 Disruption of the posterior elements 2
3 Sagittal plane translation of > 3.5mm or > 20% of 2
the AP diameter of the vertebral body
4 Intervertebral sagittal rotation of > 11o 2
5 Intervertebral distance of > 1.7mm on a stretch test 2
6 Evidence of cord damage 2
7 Evidence of root damage 1
8 Acute intervertebral disk space narrowing 1
9 Anticipated abnormally large stress 1
* Bila total poin 5, cedera dianggap tidak stabil
DIAGNOSIS
Anamnesis
Penyebab cedera, mekanisme cedera
Kondisi saat cedera (mobil/motor, helm, seat belt)
Akibat cedera (gangguan kesadaran, nyeri, lumpuh, dll)

Pemeriksaan Fisik
Umum: kesadaran, tanda-tanda vital
luka/jejas pada tubuh pasien
Khusus: motorik (muskuloskeletal & saraf)
sensorik
refleks
Skala Impairment

A= komplit, fungsi sensorik dan motorik (-) pada segmen


sakral S4-S5
B=inkomplit, sensorik (+), motorik (-) di bawah level neuro-
logis
C=inkomplit, motorik (+), > 50%: MMT < 3
D=inkomplit, motorik (+), sedikitnya 50%: ≥ 3
E=fungsi sensorik dan motorik normal
Pemeriksaan Penunjang
 X-ray:
AP, lateral
Bila perlu proyeksi khusus (open mouth, fleksi-ekstensi)
 CT scan/MRI
Manajemen prehospital

• Stabilisasi dan imobilisasi columna


vertebralis, berdasarkan:
• Dasar mekanisme cidera yang
terjadi
• Nyeri yang dirasakan pada
columna vertebralis
• Gejala neurologis
• Bila dicurigai ada cidera di daerah
servikal, harus diusahakan agar
kepala tidak menunduk dan tetap di
tengah, menggunakan bantal kecil
atau gulungan kain untuk
menyangga leher pada saat
pengangkutan.
Manajemen prehospital

• Transportasi ke IGD dengan


cervical hard collar dan
diangkut menggunakan tandu
yang keras
Manajemen IGD

• Prinsip umum
• Pikirkan segala kemungkinan adanya cidera medula spinalis
• Mencegah terjadinya cidera kedua
• Waspada akan tanda yang menunjukkan lesi transversa
• Lakukan evaluasi dan rehabilitasi
• Tindakan
• Optimalisasi faal ABC
• Penanganan kelainan yang lebih urgen (pneumothoraks?)
• Pemeriksaan neurologik untuk menentukan tempat lesi
• Pemeriksaan radiologis kadang diperlukan
• Tindakan bedah (dekompresi, reposisi, atau rehabilitasi)
• Pencegahan penyulit
• Ileus paralitik  sonde lambung
• Kelumpuhan kandung kemih  kateter
• Pneumonia
• Dekubitus
Fiksasi Leher
Empat Orang Penolong
Dua Orang Penolong

Anda mungkin juga menyukai